• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUARA USU Menciptakan Pegiat Pers yang Kompeten

Dalam dokumen Pers Mahasiswa (Halaman 59-70)

BAB V KOMPETENS

5.3 SUARA USU Menciptakan Pegiat Pers yang Kompeten

SUARA USU dengan begitu banyak pembelajaran dan Pelatihan yang diberikan oleh tiap anggotanya, menjadikan anggotanya memiliki kompetensi yang berbeda dengan mahasiswa pada umumnya dalam hal menulis.

Bermula dari alasan-alasan yang tidak disengaja untuk bergabung dalam pers SUARA USU hingga kemudian mendapatkan komitmen untuk terus berkarya dan menimba ilmu di SUARA USU. Pimum SUARA USU Gio berkomentar bahwa ;

“saya dulu karena diajak kawan, kaena liat pengumuman open recruitment di mading, trus liat ada posisi desain grafis, kebetulan saya suka itu jadi ya iseng aja daftar, Cuma lama-lama dapet jiwa nya disini sampe sekarang ini jadi pimum disini.”

Selain itu renty (kepala litbang SUARA USU) juga mengatakan bahwa ; Dulu karna mikir kalo tulisan kita masuk tabloid trus dibaca diliat semua orang kan keren kak, makanya mau daftar, awalnya gak betah, capek, sering dikritik pedas, tapi lama-lama ngerasain sendiri manfaatnya.”

Komitmen untuk menyelesaikan kepengurusan selama tiga periode agar diakui untuk menjadi alumni SUARA USU itu kebanyakan ditemukan pada saat menjalani kepengurusan. Komitmen itu bukan ditetapkan pada saat memutuskan untuk mendaftarkarena banyak sekali pada masa perjalanan magang, atau kepengurusan yang berhenti ditengah jalan.

Ada proses-proses yang harus dilewati apabila seorang mahasiswa ingin menjadi anggota SUARA USU. Proses tersebut meliputi seleksi dan tahap magang selama kurang lebih 4-6 bulan.

Pers mahasiswa semestinya memperhatikan betul-betul pola rekrutmen pengurusnya. Pola rekrutmen terarah disertai pendidikan dan pelatihan jurnalistik yang cukup akan menghasilkan sumber daya manusia yang bisa diandalkan.

Keberadaan SDM yang tangguh merupakan modal penting bagi kelangsungan pers mahasiswa.

a. Open Recruitment

open recruitment merupakan tahap pertama dalam perekrutan anggota baru. Perekrutan anggota baru dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Biasanya hal ini mulanya dilakukan dengan menyebarkan selebaran yang akan ditempel disetiap mading fakultas ataupun dibagikan oleh anggota SUARA USU. Kadang sering juga informasi perekrutan ini terjadi hanya lewat mulut ke mulut.

Persyaratan untuk yang bisa mengikuti perekrutan adalah harus dalam semester pertama ataupun kedua mahasiswa USU. Jadi setiap mahasiswa USU memiliki kesempatan untuk mendaftar ke SUARA USU 2 kali selama menjadi mahasiswa di USU.

Ada beberapa tahap dalam perekrutan anggota baru. Yang pertama adalah pendaftaran. Setelah melihat informasi tentang perekrutan, dan disitu juga tertera bidang apa saja yang ada di SUARA USU untuk diikuti. Apabila sudah mendaftar maka selanjutnya diseleksi adalah berkas. Berkas diseleksi kelengkapannya dan apabila terdapat calon anggota baru yang berkasnya tidak lengkap, tidak sesuai persyaratan, maka akan digugurkan.

Setelah seseksi berkas, selanjutnya tahap yang akan dilakukan adalah tahap wawancara. Dalam tahap ini akan dilihat dan dinilai bagaimana keseriusan calon

anggota yang mendaftar untuk menjadi anggota Pers Mahasiswa SUARA USU. Setelah tahap ini maka yang lulus selanjutnya akan menjalani tahap magang.

b. Magang

magang merupakan tahap perekrutan setelah calon anggota yang mendaftar lulus tahap berp berkas dan wawancara.magang merupakan tahap yang sangat penting, karena disinilah proses pembelajaran akan diberikan. Tahap magang dilakukan dalam kurun waktu 4-6 bulan. Selama 4-6 bulan ini anggota magang mengikuti kegiatan di SUARA USU seperti anggota yang lainnya hanya saja tidak ikut berkecimpung dalam keputusan dalam isi berita. Anggota magang mengikuti rapat harian dan juga ikut memproyeksikan berita dalam rapat harian.

Selain itu , anggota magang dalam tahap magang ini mengikuti dan menerima pembelajaran dari anggota SUARA USU. Ada pembagian-pembagian kelas magang yaitu kelas redaksi, perusahaan dan litbang. Dan waktu untuk kelas tersebut biasa nya 5-6 minggu untuk kelas redaksi, dan sisanya untuk kelas lainnya. Ada juga kelas diskusi mengenai umum dan mengenai pers.

Dalam tahap magang ini anggota magang sudah dibiasakan dengan cara anggota SUARA USU yang dilakukan dengan semi professional sehingga biasanya dalam tahap ini anggota magang akan gugur atau berhenti dengan sendirinya. Sisa anggota magang pada akhirnya bisa bekisar sekitar 5-10 orang.

Setelah mengikuti kelas magang , yang selanjutnya dilakukan oleh calon anggota SuaraUsu adalah tahap wawancara akhir. Dalam tahap ini adalah tahap terakhir untuk menentukan siapa yang akan lulus menjadi anggota SUARA USU. Setelah beberapa hari dari wawancara kahir baru akan diumumkan siapa yang lulus dan yang tidak lulus sebagai anggota SUARA USU.

Setelah melewati tahap-tahap tersebut, anggota magang yang terpilih sebagai anggota SUARA USU sudah memiliki bekal pengetahuan mengenai keredaksian, dan struktur organisasi di SUARA USU.namun proses pembelajaran tidak berhenti sampai disitu, aggota SUARA USU masih terus dilatih setiap kali membuat berita dan dikoreksi bagian per bagiannya. Pelatihan-pelatihan juga sering diadakan oleh SUARA USU dengan menghadirkan pembicara dari Luar yaitu reporter dari media profesional. Oleh karena itu, Kemampuan dan pengetahuan dalam menulis berita juga terus terasah seiring berjalannya waktu sampai pada akhirnya hasil tulisan para pegiat pers dapat dikatakan sudah profesional. Dengan kemampuan tersebut, bahkan tidak jarang anggota SUARA USU mengikutsertakan tulisan ke media pers profesional, seperti mengirim opini, puisi atau cerpen dan juga mengikutsertakan diri dalam perlombaan menulis. Kartini mengatakan ;

“pernah berapa kali tini dulu pas masih di SUARA USU nulis opini trus di beberapa surat kabar trus akhirnya dimuat dan dapet uang. Lomba nulis pun beberapa kali pernah dan Alhamdulillah dapet uang juga dari situ.”

Itu membuktikan bahwa selain pengetahuan dan kemampuan menulis, segala pembelajaran yang didapat dari SUARA USU juga berbuah pada materi. Bagi anggotanya, SUARA USU bukan merupakan UKM biasa tapi merupakan tempat bekerja, jadi selama tiga tahun di SUARA USU merupakan pengalaman bekerja di SUARA USU. Hal itu diterangkan oleh kartini ;

“3 tahun di SUARA USU itu dijadikan pengalaman bekerja bagi kami, dan memang ketika melamar kerja diluar , pengalaman di SUARA USU memang kami jadikan penglaman kerja bukan pengalaman organisasi.”

Tidak hanya dalam menulis berita, kebiasaan-kebiasaan seperti membaca dan

update informasi juga sangat ditekankan di dalam SUARA USU. Karena pengetahuan akan isu yang up to date merupakan hal yang sangat penting dalam dunia media. Kebiasaan tersebut berdampak positif juga bagi pengetahuan dan wawasan pegiat pers SUARA USU menjadi lebih luas. Hal inilah yang menyebabkan anggota SUARA USU, memiliki lebih banyak perbendaharaan kata dan lebih baik dalam berkomunikasi.

Selain itu pembelajaran yang didapat dari SUARA USU yang sering diaplikasikan di kampus adalah dalam menjalani kepanitiaan. Pembelajaran mengenai sistem kepanitiaan di SUARA USU diaplikasikan dalam kepanitiaan di luar Usu. Renti berpendapat :

“..sistem kepanitiaan yang diajarkan SUARA USU itu menurutku sempurna, beda sama kepanitiaan di luar SUARA USU, trus tingkatannya pun lebih tinggi dari kepanitian diluar SUARA USU, aku sih udah ngalaman sendiri lah..”

Pengetahuan serta pengalaman mengenai kepanitiaan SUARA USU lebih dalam daripada kepanitiaan di luar SUARA USU. Perbedaannya dalam menjalani kepanitiaan di SUARA USU tingkat keseriusan dan kedisiplinan yang ditanamkan di SUARA USU sangat ketat dan ada sanksi yang jelas. para anggota SuaraUsu sangat merasakan perbedaannya saat membandingkan dengan kepanitiaan di luar SUARA USU.

Tidak hanya dalam hal kemampuan menulis dan wawasan luas, di SUARA USU juga menjadi wadah setiap anggota nya dalam manajemen waktu, manajemen emosi dan diri. semuanya berawal dari kegiatan di SUARA USU yang semi profesional dan memakan waktu yang banyak membuat anggotanya harus benar-benar bisa memanajemen waktu untuk SUARA USU dan kuliah. Ada berbagai jenis rapat yang ada di SUARA USU, setiap rapat tersebut dilakukan dengan serius dan juga memakan waktu yang lama untuk menentukan berita , judul, tema ataupun keputusan lainnya biasanya ditentukan di dalam rapat anggota SUARA USU. Terdapat rapat umum dan rapat bagian dalam SUARA USU.

Jenis-jenis rapat dalamrapat SUARA USU adalah :

a. Rapat Harian

Rapat harian adalah rapat yang sifatnya wajib dihadiri. Rapat harian ini dilaksanakan pada hari rabu dan sabtu. Rapat ini dilaksanakan untuk menentukan berita atau keputusan yang bersangkutan dengan isi tabloid dan

media online SUARA USU. Rapat ini wajib dan akan dikenakan sanksi apabila anggota SUARA USU tidak menghadiri tanpa pemberitahuan terlebih dahulu atau dengan alasan diluar alasan yang bisa ditoleransi. Alasan yang bisa ditoleransi tersebut adalah apabila sakit, dalam urusan kuliah, ataupun ada kepentingan keluarga. Dan sanksi yang akan diberikan apabila tiga kali berturut-turut tidak hadir tersebut ada 3 tahap yang pertama adalah surat peringan pertama , apabila masih melakukan pelanggaran akan diberikan surat peringatan kedua, dan apabila sudah sampai surat peringatan ketiga anggota akan dinyatakan tidak mampu mengikuti kegiatan Pers Mahasiswa SUARA USU.

b. Rapat bagian

Rapat bagian dilaksanakan seminggu sekali. Rapat bagian dilakukan oleh anggota per bagian misalnya rapat redaksi. Rapat redaksi dilakukan oleh semua anggota redaksi. Sedangkan apabila misalnya rapat bagian perusahaan dilakukan oleh anggota perusahaan saja. Rapat ini harus dihadiri, hanya saja lebih banyak toleransi dalam rapat bagian. Rapat bagian ini adalah untuk membicarakan mengenai hal-hal yang bersangkutan tentangbagian masing- masing. misalnya pada bagian rapat redaksi, biasanya dalam rapat tersebut hal yang dirundingkan adalah mengenai layout , tata letak dan isi berita dalam tabloid ataupun media online.

c. Rapat panitia

rapat panitia bersifat kondisional atau disesuaikan dengan kegiatan yang diadakan oleh SUARA USU. Apalagi ada suatu kegiatan misalnya

pelatihan jurnalistik atau salam ulos, akan dibentuk panitia pelaksananya. panitia dilaksanakan untuk memproyeksikan kegiatan kerja ataupun mengevaluasi yang sudah dikerjakan. Rapat panitia juga bersifat wajib dan waktunya ditentukan oleh kesepakatan.

d. Rapat Kerja

Rapat kerja adalah rapat dari kepanitiaan , sama seperti rapat harian rapat kerja juga sifatnya wajib dihadiri oleh semua anggota. Rapat kerja dilakukan setiap tiga bulan sekali atau setahun sebanyak tiga kali. Rapat kerja dilakukan untuk melakukan proyeksi apa yang akan dilakukan kedepannya, merefleksikan apa yang sedang dikerjakan, dan mengevaluasi hal-hal yang sudah diselesaikan. Rapat kerja dianggap rapat yang sangat penting sehingga menempatkan sanksi yang keras apabila salah anggota ada yang tidak ikut menghadiri. Sanksi yang diberikan adalah langsung diberikan surat peringatan pertama apabila sekalisaja tidak hadir dalam rapat kerja. Seperti hal nya rapat harian , rapat kerja juga memberikan 3 alasan tidak hadir yang dapat ditoleransi yaitu sakit, kuliah dan urusan keluarga. Namun biasanya rapat ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama sehingga memilih waktu misalnya malam ke pagi sehingga ini jarang mengganggu aktifitas umum anggota SUARA USU.

Rapat pengurus dilakukan seminggu sekali. Rapat pengurus dilakukan oleh 6 kepala bagian yaitu termasuk pemimpin umum, sekertaris umum, bendahara umum, kepala litbang , pemimpin redaksi dan juga pemimpin perusahaan. Rapat pengurus dilakukan untuk menentukan setiap timeline dalam rapat harian dan hal tersebut sebelumnya sudah disepakati terlebih dahulu dalam rapat kerja.

f. Rapat Umum Anggota

Rapat umum anggota dilaksanakan setahun sekali. Rapat umum anggota merupakan rapat terbesar dalam kepengurusan karena rapat ini biasanya merupakan rapat akhir kepengurusan satu periode. Rapat ini mencakup laporan pertanggung jawaban. Dimana dalam rapat ini program kerja satu periode kepengurusan akan dievaluasi dan dipertanggung jawabkan. Rapat ini dilakukan selama beberapa hari dan biasanya diadakan diluar medan. Rapat ini juga merupakan kegiatan penutup dari kepengurusan satu periodekarena dalam rapat ini juga akan dipilih atau ditentukan pengurus periode berikutnya.

Dalam hal memanajemen diri, yang tadinya sulit untuk mengemukakan pendapat dan berkomunikasi dengan baik, disini dilatih untuk mampu dan terbiasa dalam mengemukakan pendapat serta berkomunikasi dengan baik karena wawasan menjadi lebih luas . Karena dianjurkan untuk lebih kritis di dalam rapat. Jadi

kemampuan itu akan berdampak pada kehidupan di luar SUARA USU. Renti mengatakan;

“..SU itu menjanjikan, disini belajar manajemen waktu, manajemen emosi sama manajemen diri jugak. Disini selalu dikritik sepedas mungkin sama yang lebih paham , tapi lama-lama makin sadar sama manfaatnya.”

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa SUARA USU merupakan wadah dalam membentuk kepribadian dan kemandirian anggotanya. Dalam lembaga Pers mahasiswa ini masing-masing anggota nya saling member masukan bahkan kritik yang pedas dan tegas demi kebaikan anggota SUARA USU yang mendapat kritikan demi kebaikan. Selain sebagai “rumah untuk membangun keluarga, SUARA USU juga merupakan rumah untuk membangun keluarga. Hal itu diperkuat dengan pernyataan sri wahyuni ;

“dulu awalnya karena sibuk trus capek masi susah bagi waktu jadi terpaksa harus nginep disini, lama-lama malah terbiasa. Jadi sekarang kalo jalan sama kawan, pulang malam, trus nginep disini biasanya sambil malamnya ngerjain yang bisa dikerjain, jadi rumah kedua lah.”

Selain itu Renty juga menambahkan ;

“pokoknya disini kalo misalnya sebulan gak ada uang pasti tetep makan, pasti tetap karokean, karna padat aktifitasjadi refreshing karokean sama anak SU yang lain, jadi udah kayak keluarga lah disini.”

Dapat dikatakan bahwa SUARA USU merupakan tembat untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, memperoleh pengalaman kerja dan mendapatkan keluarga.

Dalam dokumen Pers Mahasiswa (Halaman 59-70)

Dokumen terkait