Sub-Assembling merupakan proses perakitan awal dimana pada proses ini terjadi penyambungan pelat dengan pelat, pelat dengan konstruksi penguat seperti profil I, profil T, dan sebagainya, dengan tujuan untuk mengurangi volume kerja diatas assembling jig. 3.2.5 Assembling
Assembling adalah lanjutan dari proses sub-assembling dimana bagian-bagian pelat dan profil penguat yang telah mengalami perakitan, digabungkan dengan bagian-bagian lain yang telah mengalami sub-assembling juga sehingga menjadi satu bangunan tiga dimensi yang lebih besar dan kompak, yang sering disebut sebagai block.
Tujuan dari pembuatan blok-blok tersebut adalah : Gambar 5. Mesin press
Mempermudah proses pengerjaan bagi tenaga subkontraktor karena dibuat lebih sistematis, dimana mereka melakukan pengerjaannya diatas building berth masing-masing sesuai dengan pembagian kerja yang diberikan oleh pihak produksi.
Mempersingkat waktu kerja.
Meningkatkan kemampuan kerja dan keselamatan kerja, khususnya untuk pekerjaan outfitting (perpipaan dan kelistrikan) yang bisa dilakukan secara bersamaan.
Ukuran blok yang dirakit didasarkan pada dimensi kapal dan kapasitas crane yang digunakan di bengkel assembling.
Gambar 6. Proses assembling 3.2.6 Erection (Ereksi)
Ereksi adalah tahapan yang dilalui dalam proses fabrikasi dimana setiap blok-blok telah selesai dibangun diatas building berth, digabung satu dengan yang lain menggunakan crane sesuai dengan assembly drawing hingga menghasilkan bentuk kapal yang utuh. Adapun pengerjaan-pengerjaan yang secara umum dilakukan saat proses ereksi adalah :
Blok diangkat oleh crane dan dipindahkan dari meja kerja ke atas truk. Truk membawa blok ke daerah perakitan yang sebelumnya sudah diberi
penyanggah kayu untuk menopang balok.
Blok diangkat oleh crane dan diputar posisinya agar sesuai dengan rancangan gambar.
21
Blok diletakkan di penyanggah kayu, namun crane masih dalam posisi belum melepas balok secara bebas, sampai posisi penyanggah kayu sudah pas dengan kapal.
Blok ditarik, didorong, atau diatur sedemikian rupa hingga setiap blok alignment satu sama lain yang dilakukan secara manual dengan menggunakan bantuan chain block (2 ton) dan dongkrak (1,5 ton) dalam kondisi masih ditopang crane.
Crane melepaskan pengikat blok.
Melakukan proses alignment antar blok dengan metode Lub melalui bantuan chain hold dan selang air.
Memasang plat pelurus diatas permukaan blok.
Melakukan proses pengelasan dari luar dan dalam kapal serta melakukan proses penggerindaan hasil pengelasan.
Pengecekan ereksi oleh BKI. 3.2.7 Out-fitting (Perlengkapan Kapal)
Out-fitting biasanya secara umum meliputi hull out-fitting (perlengkapan lambung) dan system out-fitting (perlengkapan sistem). Perlengkapan secara umum yang ada di kapal adalah:
Oil Water Separator berfungsi untuk memisahkan minyak dan air yang disedot oleh sistem bilga yang berada di ruang mesin, dimana setelah terjadi pemisahan, minyak ditransfer ke sludge tank sementara air dikeluarkan melalui overboard. Goose Neck berfungsi sebagai saluran penghubung antara tanki balas atau
tanki-tanki yang berisi fluida air dan udara bebas, untuk menghindari tanki-tanki kedap udara sebagai salah satu kondisi untuk menjaga kondisi tanki tidak mengalami tekanan yang hebat akibat tekanan udara dan tekanan hidrostatik air.
Oil Indicator, berfungsi untuk sebagai indikator pengisian tanki fuel oil sudah penuh atau belum. Jika sudah penuh, maka akan terdapat tetesan minyak tumpah yang ditampung konstruksi berbentuk kotak yang menempel di oil indicator.
Gambar 7. Oil Water Separator (merah), Goose Neck (biru), Oil Indicator (hijau) Blower vent, berfungsi sebagai alat untuk sirkulasi udara dimana udara yang relatif
bersuhu diatas suhu ruangan dari dalam kapal dihisap (seperti ruang mesin) lalu dibuang ke luar menuju udara bebas sehingga udara yang berada di dalam kapal (seperti ruang mesin) berada dalam temperatur/suhu normal.
Gambar 8. Blower vent
Mushroom ventilation, berfungsi sebagai pengatur sirkulasi tanki/ruangan yang ada dibawahnya, dimana tanki/ruangan yang ada dibawahnya dihubungkan dengan sebuah ventilasi yang mengarah ke main deck/udara bebas.
23
Gambar 9. Mushroom ventilation
Main deck atau tank top man hole, berfungsi sebagai tempat keluar masuknya orang yang berada di main deck ke twin deck atau dari satu ruangan ke ruangan yang lain yang berada di tank top.
Gambar 10. Man hole
Bollard adalah bagian penumpu sistem jangkar yang diam, tempat dikaitkannya tali jangkar yang posisinya berhubungan langsung dengan jangkar, sementara capstan adalah bagian penumpu sistem jangkar yang bergerak, tempat dikaitkannya tali jangkar yang posisinya berhubungan langsung ke windlass.
Gambar 11. Bollard (merah) dan Capstan (biru)
Windlass adalah bagian sistem jangkar yang menggerakkan tali tambat untuk menaikkan/menurunkan jangkar. Di dalam windlass ada winch, tempat tali tambat digulung. Windlass sendiri digerakkan oleh tenaga motor.
Gambar 12. Windlass
Life Boat adalah sekoci penyelamat yang digunakan apabila terjadi kondisi darurat di kapal seperti kapal hampir tenggelam, kebakaran hebat yang tidak bisa diatasi dengan pemadam kebakaran api ringan, atau bentuk darurat lainnya.
25
Gambar 13. Lifeboat
Vertical Ladder, yaitu tangga berbentuk vertikal yang menghubungkan antara main deck ke ruangan-ruangan yang berada di tween deck atau menghubungkan antara tween deck dan tank top.
Zinc Anode, atau yang disebut dengan anoda korban adalah logam yang digunakan untuk melindungi pelat lambung yang tercelup kedalam air dari terjadinya korosi. Satu zinc anodes yang memiliki volume tertentu yang diletakkan di bagian lambung akan melindungi sekian meter persegi dari lambung. Pemilihan anoda yang terbuat dari material Zinc adalah karena disamping murah, juga menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi (mencapai 95% pada air laut) dibandingkan dengan material anoda lainnya seperti aluminium (50%) dan magnesium (60%).
Pengecatan (Primer, Anti Corrosion (AC), Anti Fouling (AF), dan coating)
Pengecatan AC dimaksudkan untuk memproteksi kapal dari proses korosi sama seperti zinc anodes, khususnya untuk kapal yang terbuat dari bahan baja, sementara pengecatan AF adalah untuk melindungi lambung kapal yang terbenam dari penempelan biota laut. Dalam proses pengecatan, ada dua komponen yang digunakan, yaitu cat dan pengering. Cat yang umumnya digunakan adalah cat alami dan cat kimia. Cat alami biasanya kering dalam 2-3 hari, sementara cat kimia waktu pengeringannya kurang lebih satu hari. Cat kimia cenderung lebih mahal.
Gambar 15. Proses pengecatan di ruang mesin