• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subsequent Information and Material fact After Accounting

Dalam dokumen bankreport annual report 2013 7 (Halaman 132-138)

Reporting Date

Bank SULUT memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal pelaporan yaitu:

Berdasarkan Akta Keputusan Rapat No. 138 tanggal 30 November 2011 Notaris M.S.E Pangemanan, S.H di Manado telah menyetujui dan mengesahkan masuknya PT Mega Corpora sebagai pemegang saham baru perseroan dengan mengambil 658.328 lembar saham dengan nilai keseluruhan Rp65.832.800.000,- (enam puluh lima miliar delapan ratus tiga puluh dua juta delapan ratus ribu rupiah) atau sebanyak 24,90%, sehingga jumlah saham yang beredar berjumlah 2.643.876 lembar saham dengan nominal Rp264.387.600.000 (dua ratus enam puluh empat miliar tiga ratus delapan puluh

Based on the resolution of the Meeting of the Deed statement No. 138 the date November 30, 2011 made by Notary M.S.E Pangemanan, S.H. at Manado on change by deed number: 137, dated June 24, 2013, were made the Notary M.S.E Pangemanan, S.H., notary in Manado, which is currently still in the process of legalization from the Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia, the result of a decision of the General Meeting of Shareholders to explain the conversion of share dividends the entire capitalization, agio, the entry of new shareholders, conversion of capital deposit funds into the stock and increase paid in capital at PT Mega Corpora and North Sulawesi Provinces, the composition of ownership to be as follows:

On date December 30, 2013 PT Bank Sulut sent a letter to Bank Indonesia with no. 169/DIR/A/XII/2013 this letter explains as follows:

1. The Provincial Government of North Sulawesi deposit amounting to Rp 40.000.000.000,- which was converted to stock a number of Rp 25.157.200.000,- the rest being published at agio composition share ownership after an additional deposit be 31,47%.

2. PT. Mega Corpora deposit amounting to Rp 81.601.821.000,- which was converted to stock a number of Rp 51.321.900.000,- the rest being published at agio. Composition of stock ownership after an additional deposit to 30%.

3. The remittance of such shares is based on the resolutions of the RUPS LB No. 137 dated June 24, 2013 at the fourth decision states:

Approval:

a. Paid-up capital increase by PT Mega Corpora so ownership of share of PT Mega Corpora being by 30 % of all shares issued by the company.

b. The addition of the paid-up capital by an area North Sulawesi Province to maintain its position as the main shareholders at once shareholders benders be is 35 % of all shares issued by the company, and at each time regions North Sulawesi Province entitled to maintain the ratio of its shares. Berdasarkan penjelasan Akta Pernyataan Keputusan Rapat

No. 138 tanggal 30 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris M.S.E Pangemanan, S.H di Manado yang telah diubah dengan akta Nomor: 137, tanggal 24 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Notaris M.S.E Pangemanan, S.H., Notaris di Manado, yang hingga saat ini masih dalam proses pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia, hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut menjelaskan adanya konversi dividen saham, kapitalisasi seluruh agio saham, masuknya pemegang saham baru, konversi dana setoran modal menjadi saham dan penambahan modal disetor PT Mega Corpora dan Daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Pada tanggal 30 Desember 2013 PT Bank SULUT mengirimkan surat ke Bank Indonesia dengan No.169/A/DIR/XII/2013 surat ini menjelaskan sebagai berikut :

1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyetor sebesar Rp40.000.000.000,- yang dikonversi menjadi saham sejumlah Rp25.157.200.000,- sisanya dibukukan pada agio saham komposisi kepemilikan saham setelah tambahan penyetoran menjadi 33,73%.

2. PT Mega Corpora menyetor sebesar Rp81.601.821.000,- yang dikonversi menjadi saham sejumlah Rp51.321.900.000,- sisanya dibukukan pada agio saham. Komposisi kepemilikan saham setelah tambahan penyetoran menjadi 24,99%. 3. Penyetoran saham tersebut didasarkan pada Hasil

Keputusan RUPS LB No. 137 tanggal 24 Juni 2013 pada keputusan keempat yang menyebutkan:

Menyetujui:

a. Penambahan Modal Disetor oleh PT Mega Corpora sehingga kepemilikan saham PT Mega Corpora menjadi sebesar 30% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.

b. Penambahan Modal Disetor oleh Daerah Provinsi Sulawesi Utara guna mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali menjadi sebesar 35% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan, dan pada setiap waktu Daerah Provinsi Sulawesi Utara berhak untuk mempertahankan rasio kepemilikan sahamnya tersebut.

The management letter No. 169/DIR/A/XII/2013 then Bank Indonesia replied to this letter by letter No. 15/23/DPKP/GPKB/ MO which explains right on point No. 2 that increase paid in capital by PT Mega Corpora will cause a corresponding controller shareholder (PSP) so it should be done in the process fit and proper test. Due to this, there are several halk things to his notice, namely :

1. PT Mega Corpora have to deliver the application to obtain approval of a candidate of the PSP as referred to in article 9 PBI no.12/23/PBI/2010 dated December 29, 2010 about a Capability Test and Decision.

2. PT Mega Corpora must complete entreaty meant by documents as referred to in Letter of Bank Indonesia No. 13/08/DPNP date March 28, 2011 regarding Testing Ability and Compliance ( fit and proper tests ).

3. The addition of paid-up capital by PT Mega Corpora be as much as 30 % of all shares issued persero not in accordance with a plan capital changes which has been defined in Business Plan Bank ( RBB ) 2014 - 2016, namely 24,90 %. Due to with that, PT Bank Sulut has to make adjustments against RBB 2014 - 2016.

4. The addition of paid capital by PT Mega Corpora continued, should reaffirmed in RUPS next considering composition capital possession Goverment of North Sulawesi Province as PSP existing only reached 31 %, not match the RUPS resolution remarkable on june 16 2013, namely is 35 %.

5. PT Bank Sulut to ask study juridical to The Law Firm North of Sulawesi Province about whether there is less offense procedure or provisions against the entry of shareholders benders besides local governments in company local- owned enterprise ( BUMD ).

6. Before approved by the authority financial services, subscription of capital and PT Mega Corpora to noted in the post Fund Payment of Capital.

Over a letter from Bank Indonesia mentioned above and make corrections against management paid-up capital to fund payment until waitin capital requirements fit and proper tests Atas surat manajemen No.169/A/DIR/XII/2013 maka Bank

Indonesia membalas surat tersebut dengan surat No. 15/23/ DPKP/GPKB/MO yang menjelaskan pada poin No.2 bahwa penambahan modal disetor oleh PT Mega Corpora akan menyebabkan yang bersangkutan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) sehingga harus dilakukan proses it and proper test. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat beberapa hal yang harus PT Bank SULUT perhatikan, yaitu :

1. PT Mega Corpora harus menyampaikan permohonan untuk memperoleh persetujuan calon PSP sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 PBI No.12/23/PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan dan Keputusan. 2. PT Mega Corpora harus melengkapi permohonan

dimaksud dengan dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/8/ DPNP tanggal 28 Maret 2011 perihal Uji Kemampuan dan Kepatuhan (it and proper test).

3. Penambahan Modal Disetor oleh PT Mega Corpora menjadi sebesar 30% dari seluruh saham yang dikeluarkan persero tidak sesuai dengan rencana perubahan modal yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2014–2016, yaitu sebesar 24,90%. Sehubungan dengan hal tersebut, PT Bank SULUT harus melakukan penyesuaian terhadap RBB tahun 2014–2016.

4. Penambahan modal disetor oleh PT. Mega Corpora tersebut perlu ditegaskan kembali dalam RUPS mendatang mengingat komposisi kepemilikan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai PSP eksisting hanya mencapai 33,73%, tidak sesuai dengan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 19 Juni 2013, yaitu sebesar 35%.

5. PT Bank SULUT agar meminta kajian yuridis kepada Biro Hukum Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengenai ada atau tidaknya pelanggaran prosedur atau ketentuan terhadap masuknya Pemegang Saham Pengendali selain Pemerintah Daerah dalam Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

6. Sebelum mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, maka setoran modal PT Mega Corpora tersebut agar dicatat dalam pos Dana Setoran Modal.

Atas surat dari Bank Indonesia tersebut diatas maka manajemen melakukan koreksi terhadap modal disetor ke dana setoran modal hingga menunggu persyaratan it and proper test dan

and fulfilled, other requirements and this changes will discuss on RUPS in the future. So composition paid-up capital in 2013 can be described as follows:

In addition to approving the change of capital structure and the structure of members of Board of Commissioners described in a statement the decision meeting in the deed number: 137, dated June 24, 2013, were made Notary M.S.E. Pangemanan, S.H., Notary in Manado, also agreed to provide in return results equivalent to a cash dividend for fiscal year 2012 Fund Deposit capital, over those decisions then the management yields to shareholders.

Management execute payment yields on Capital Deposit Funds based on the deed statement No. 137 which followed up with a Letter of Director no. 039a/A/DIR/I/2014, January 13, 2014 regarding "Payment Yields to PT Mega Corpora" then The Authority Financial Services based on the number of letters: S-23/KO. 61/2014 date January 15, 2014, addressed to the Directors of PT Bank Sulut asked that cancel the decision granting yields amounting to Rp 11.287.057.405,- which has been realized on date December 23, 2013 and draw back funds that have been paid. It considers that:

1. Granting yield only be given to parties who puts funds on Deposit Fund Capital with mechanism as expounded in the letter of Bank Indonesia.

2. According to our supervision administration notes OJK, PT Mega Corpora has no DSM but has Third-Party Funds in the form of deposits and interest rate is given as customer deposits in general.

3. The granting of such yields are not in line with the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG) and has a potential legal risk related financial state.

Based on Bank Indonesia Regulations (PBI) Number 14/18/ PBI/2012 about "Obligation Provision Minimum Capital a Commercial Bank" Article 11 paragraph (1) letter a point 8, stated:

a. Have been paid in full for the purpose of capital increase, but not yet supported by the completeness of requirements to persyaratan lain terpenuhi, dan perubahan ini akan dibahas

pada RUPS mendatang.

Selain menyetujui perubahan struktur modal dan struktur anggota dewan komisaris yang dijelaskan dalam Pernyataan Keputusan Rapat dalam akta Nomor : 137, tanggal 24 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Notaris M.S.E. Pangemanan, S.H., Notaris di Manado, juga menyetujui memberikan imbal hasil setara dengan dividen tunai tahun buku 2012 atas Dana Setoran Modal, atas keputusan tersebut maka manajemen memberikan imbal hasil kepada pemegang saham

Manajemen melakukan pembayaran imbal hasil atas Dana Setoran Modal didasarkan atas akta No. 137 yang ditindaklanjuti dengan Surat Direksi No. 039a/A/DIR/I/2014, tanggal 13 Januari 2014 mengenai “Pembayaran Imbal Hasil kepada PT Mega Corpora” maka Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan dengan Nomor Surat : S-23/KO.61/2014 tanggal 15 Januari 2014, yang ditujukan kepada Direksi PT Bank SULUT meminta agar membatalkan keputusan pemberian imbal hasil sebesar Rp11.287.057.405,- yang telah direalisasikan pada tanggal 23 Desember 2013 dan menarik kembali dana yang telah dibayarkan tersebut. Hal ini mempertimbangkan bahwa : 1. Pemberian imbal hasil hanya diberikan kepada pihak-pihak

yang menempatkan dana di Dana Setoran Modal (DSM) dengan mekanisme sebagaimana diuraikan dalam surat Bank Indonesia.

2. Sesuai catatan administrasi pengawasan OJK, PT Mega Corpora tidak memiliki DSM namun memiliki Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk deposito dan telah diberikan bunga sebagaimana nasabah deposito pada umumnya. 3. Pemberian imbal hasil tersebut tidak sejalan dengan

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta memiliki potensi risiko hukum terkait keuangan negara.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/18/ PBI/2012 tentang ‘Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum’ Pasal 11 ayat (1) huruf a poin 8 menyatakan : * dana setoran modal, yang memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

a. Telah disetor penuh untuk tujuan penambahan modal, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan

of the general meeting of shareholders (GMS) and the passage of the articles of Association by the authorized agency;

b. Placed on special accounts (escrow account) are not given yields;

c. Should not be drawn back by the shareholders / candidates shareholders and available to absorb the loss; and

d. The use of funds must with approval from bank indonesia."

Based on a letter from the Authority of Financial Services No.S-184/KO.61/2014 date March 25, 2014 which expresses affirmation that if the subscription capital of PT Mega Corpora only Rp 101,970,800,000, ownership with the amount of 24,99 % as referred to in letter of PT Bank Sulut No. 10/A/AKL/ DIR/ I/2014 date January 6, 2014, then excess funds PT Mega Corpora cannot be noted fund for capital, a contribution but will keep as third party funds usual.The listing of the fund in the post of realized full of Rp 131,185,800,000,- so pore its stake to be 30% as referred to in letter of PT Bank Sulut No. 169/A/ DIR/12/2013 dated December 30, 2013, but PT Mega Corpora must be complete the requirements for the process of fit and proper test new PSP as highlighted by Bank Indonesia via the mail no. 15/23/DPKP/GPKB/Mo dated December 30, 2013.

Indonesian economic growth which is estimated to be positive in next year encourages business development in banking sector. It is projected that economy will be supported by relatively high consumption and investment. So that role of the bank as intermediary will be more optimum.

In responding positive prospect of 2014, Bank Sulut has performed several working olan which will be implemented in next two years. The plan includes business to increase bank’s capacity in collecting and disbursing fund from the public. pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

maupun pengesahan anggaran dasar oleh instansi yang berwenang;

b. Ditempatkan pada rekening khusus (escrow account) yang tidak diberikan imbal hasil;

c. Tidak boleh ditarik kembali oleh pemegang saham/calon pemegang saham dan tersedia untuk menyerap kerugian; dan

d. Penggunaan dana harus dengan persetujuan Bank Indonesia.

Berdasarkan surat dari Otoritas Jasa Keuangan No. S-184/ KO.61/2014 tanggal 25 Maret 2014 yang menyatakan penegasan bahwa apabila setoran modal PT Mega Corpora hanya sebesar Rp101.970.800.000,- dengan porsi kepemilikan 24,99% sebagaimana yang dimaksud dalam surat PT Bank SULUT No. 010/A/AKL/DIR/I/2014 tanggal 6 Januari 2014, maka kelebihan dana PT Mega Corpora tidak dapat dicatat sebagai Dana Setoran Modal, melainkan tetap sebagai dana pihak ketiga biasa. Pencatatan dana tersebut dalam pos Dana Setoran Modal hanya boleh dilakukan jika seoran PT Mega Corpora terealisasi penuh sebesar Rp131.185.800.000,- sehingga porsi kepemilikannya menjadi 30% sebagaimana yang dimaksud dalam surat PT Bank SULUT No. 169/A/DIR/ XII/2013 tanggal 30 Desember 2013, Namun PT Mega Corpora harus segera melengkapi persyaratan untuk proses it and proper test PSP baru sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Bank Indonesia melalui surat No. 15/23/DPKP/GPKB/Mo tanggal 30 Desember 2013.

Prospek 2014

Prospect 2014

Perkembangan ekonomi indonesia yang diproyeksikan positif di tahun mendatang mendorong pertumbuhan usaha di sektor perbankan. Diperkirakan, perekonomian akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi yang cukup tinggi. Sehingga peranan bank sebagai intermediaris akan semakin maksimal.

Dalam merespon prospek 2014 yang positif, Bank SULUT telah melakukan beberapa rencana kerja yang akan diimplementasikan pada dua tahun mendatang. Rencana tersebut meliputi usaha untuk meningkatkan kapasitas bank dalam menghimpun dan menyalurkan kembali dana yang diperoleh dari masyarakat.

Condition of current banking market competition is tighter both nationally and regionally. This is illustrated on growth of number of banks and office on Sulawesi Utara and Gorontalo Province that is progressive in last 3 (three) years. Further, range of products offered also more vary, either fun collecting product, fund disbursement product and bank’s services. The condition encourages Bank Sulut to develop business ability and strategy in catering existing market opportunity that will remain exist in banking business of Sulawesi Utara and Gorontalo business.

In relation with respective condition, product strategy in strengthening position of Bank Sulut in 2014 is planned on fund product development strategy through diversification, modification and additional feature by carrying prior review and analysis of product maturity level, aiming to increase low cost fund collection. Besides, for credit product a a product to apply banking intermediary function, in 2014, Bank Sulut plans to disburse loan of productive sector mostly for small and micro enterprise segment. While, for consumer loan, will be controlled that the sector is a captive market for Bank Sulut.

To support future development, in 2013 actively carried various marketing activities, including activity to introduce new product and service to improve brand image of Bank Sulut among the customers. The activity is aimed to expand customer base to secure corporate expansive activity which is more focused to productive loan disbursement and increase of Third Party Fund to 75% if refers to objective towards Bank Regional Champion.

Marketing aspect in 2013 was including parimary activity, as of: (i) SImpeda lottery prize program, (ii) Bank Sulut product advertisement in national and local Media, through electronic and printed media, Sponsorship, (iii) Customer Gathering with potential customers, (iv) Outlet opening in participating on Kondisi Persaingan pasar perbankan saat ini semakin ketat

baik secara nasional maupun secara regional. Hal ini nampak pada pertumbuhan jumlah bank dan kantor bank yang ada di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo terus bertumbuh dalam 3 (tiga) tahun terakhir. Selain itu, produk-produk yang ditawarkan semakin beragam, baik produk penghimpunan dana, produk pernyaluran dana dan jasa-jasa bank. Kondisi seperti ini menuntut Bank SULUT untuk mengembangkan kemampuan dan strategi bisnis dalam memanfaatkan peluang pasar yang ada sehingga dapat tetap eksis dalam bisnis perbankan di Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka strategi produk (product strategy) dalam memperkuat posisi Bank SULUT di Tahun 2014 adalah direncanakan pada strategi pengembangan produk dana melalui diversifikasi, modifikasi dan penambahan fitur dengan terlebih dahulu melalui kajian dan analisa tingkat kejenuhan produk, dengan sasaran untuk meningkatkan penghimpunan dana murah. Selain itu untuk produk kredit sebagai produk untuk menjalankan fungsi intermediasi perbankan, maka pada Tahun 2014 Bank SULUT merencanakan untuk meningkatkan penyaluran kredit pada sektor produktif terutama untuk segmen usaha kecil dan mikro. Sedangkan untuk kredit konsumtif, akan tetap dijaga sebab sektor ini adalah merupakan salah satu captive market Bank SULUT.

Aspek Pemasaran

Marketing Aspect

Untuk mendukung perkembangan ke depan, Bank SULUT selama tahun 2013 aktif melakukan berbagai macam kegiatan pemasaran, termasuk di antaranya kegiatan memperkenalkan produk layanan baru dan memperkuat brand image Bank SULUT di kalangan nasabah. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah customer base guna mengamankan langkah ekspansi perusahaan yang semakin berfokus ke peningkatan penyaluran Kredit Produktif dan peningkatan Dana Pihak Ketiga hingga 75% jika merujuk kepada tujuan Bank Regional Champion.

Kegiatan pemasaran di tahun 2013 meliputi beberapa kegiatan utama, yakni: (i) Program undian berhadiah SIMPEDA,   (ii) Penayangan iklan produk Bank SULUT di Media nasional dan Lokal, dilakukan melalui media elektronik maupun media cetak, Sponsorship, (iii) Customer Gathering dengan nasabah

Amount of dividend (Regional Revenue) is determined based on Deeds of Notarial Meeting Decision. Bank Sulut distributed dividend to shareholders, as illustrated on following table:

Dividend Distribution 2011 to 2012

Bank Sulut does not have employee and/or shareownership program which is carried by the Company.

Kebijakan Dividen &

Dalam dokumen bankreport annual report 2013 7 (Halaman 132-138)

Dokumen terkait