• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subyek dan Daerah Penelitian 1.Subjek Penelitian 1.Subjek Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

B. Subyek dan Daerah Penelitian 1.Subjek Penelitian 1.Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah klub karate kota Gorontalo yang meliputi : pengurus, pelatih, atlet dan masyarakat di sekitar pelatihan di klub karate kota Gorontalo. Responden adalah sekumpulan subyek yang memberikan respon kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian Arifin (1994:118), serta Djoyosuroto dan Sumaryati (2000:3), juga menambahkan bahwa responden atau subyek penelitian terlibat secara aktif untuk berpartisipasi aktif dari penemuan dan perumusan masalah, proses penelitian, analisis data sampai pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, yang menjadi respoden atau subyek penelitian adalah : 1) pengurus, 2) pelatih, 3) atlet, serta, 4). Masyarakat atau orang tua atlet.

2. Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Gorontalo adalah ibu kota provinsi Gorontalo yang di apit oleh dua wilayah kabupaten yakni kabupaten Gorontalo dan kabupaten Bone Bolango. Kota Gorontalo di jadikan daerah penelitian atas dasar : 1) kota Gorontalo telah banyak melahirkan atlet terutama cabang olahraga karate yang memperoleh medali perunggu satu-satunya di persembahkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di Palembang, 2) sarana dan prasarana olahraga karate terpusat di kota Gorontalo sebagai ibu kota provinsi, 3) Kota Gorontalo merupakan pusat pelatihan karate.

3. Sumber Data

Kota Gorontalo memiliki organisasi yang membina perkembangan olahraga karate, yakni klub Lemkari kota Gorontalo, klub Inkanas kota Gorontalo, klub Wadokai kota Gorontalo, klub KKI kota Gorontalo, klub INKAI kota Gorontalo, klub INKADO kota Gorontalo. Dari 6 klub yang ada hanya 3 klub yang menjadi sumber data. Data penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan, gambar, foto atau tindakan yang diperoleh dari sumber data, yaitu : orang, tulisan dan tempat. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:07) bahwa Sumber data diperoleh dari tiga obyek, yakni paper, place dan person. Paper, yakni sumber data dokumen, buku-buku, majalah atau bahan tulisan lainnya. Baik berupa teori, laporan penelitian dan sebagainya. Place, yakni sumber data berupa tempat yang menjadi obyek pengamatan dengan berbagai tingkah laku atau tindakan orang–orang di tempat tersebut. Person, yakni sumber data berupa orang (responden) untuk bertemu, bertanya dan berkonsultasi.

Sumber data, baik data primer maupun data sekunder yang di gunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pengurus provinsi Gorontalo yang meliputi : pengurus, pelatih, atlet dan masyarakat atau orang tua atlet sesuai dengan obyek penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah : kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan 1)

observasi 2) wawancara 3) dokumentasi 4) gabungan/triangulasi (Sugiyono 2006:309).

Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini, digunakan alat pengumpul data berupa observasi dan wawancara, sedangkan dokumentasi berupa arsip yang ada digunakan sebagai data pendukung atau data sekunder.

Instrumen-instrumen inilah yang digunakan untuk memperoleh data tentang pembinaan klub olahraga karate di kota Gorontalo.

1. Pengamatan

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian, merupakan jiwa secara aktif dan penuh perhatian, untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau studi tak sengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.

Menurut Koentjaraningrat (1980:137) bahwa dalam usaha pencatatan atau observasi yang cermat dapat dianggap sebagai salah satu cara penelitian ilmiah yang paling sesuai bagi para ilmuan bidang ilmu sosial. Tujuan utama observasi adalah untuk mengamati tingkah laku manusia sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan kita memandang tingkah laku sebagai proses.

Dilakukan waktu pengamatan adalah mengamati gejala–gejala sosial dalam kategori yang tepat, mengamati berkali–kali dan mencatat segerak dengan memakai

alat bantu seperti alat pencatat, formulir dan alat mekanik pengamatan tersebut dilakukan pada pengurus, pelatih dan atlet di lingkungan klub karate.

2. Wawancara yang Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu wawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kegiatan ; merekronstruksi kegiatan yang dialami pada masa lalu, memproyeksikan kejadian diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari yang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi mengubah dan memperluas kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Menurut Sumaryati (2000:41), bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data yang gunakan penelitiaan untuk mendapatkan keterangan–keterangan lisan melalui bercakap–cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti, wawancara ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.

Dalam pelaksanaan wawancara yang bersifat bebas terpimpin, yaitu dengan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara, tetapi diharapkan terjadi tanya jawab yang bebas. Dengan demikian pertanyaan akan menjadi terarah namun tetap dengan

suasana kekeluargaan agar tidak terjadi kekakuan yang akan mengurangi kualitas informasi dari informan. Adapun pertayaan yang diberikan sesuai dengan pedoman wawancara yang dilakukan kepada, pengurus, pelatih, atlet serta masyarakat atau orang tua yang ada di kota Gorontalo.

3. Dokumentasi

Dekumentasi terdiri atas berbagai hal yang dapat membantu terkumpulnya data penelitian. Adapun data dapat berupa tulisan pribadi pada buku harian, surat-surat dan dokumen resmi lainnya (Nasution 1996: 85)

Dekomentasi dipadang banyak memperoleh kegunaan dan keuntungan. Kegunaan yang di peroleh antara lain 1) untuk menujukkan temuan ilmiah, 2) berperan sebagai dokumen pembantu untuk melengkapi data primer, 3) bisa memberikan gambaran kasar dari suatu jawaban tertentu, sedangkan keuntungan diperoleh adalah menghemat waktu, memperjelas dasar generalisasinya, dan dapat untuk menguji temuan yang telah diperoleh dari data primer penelitian tersebut.

Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini melalui dokumen yakni arsip data yang di miliki pengurus, pelatih berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), program latihan serta catatan dari pengurus tentang prestasi olahraga karate pada pengurus klub karate kota Gorontalo.

Tabel 2

MATRIK PENGUMPULAN DATA

Dokumen terkait