• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

C. Sumber dan Jenis Pendapatan

Menurut Kieso dan Weygandt (1995, hal 182) "Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari satu kesatuan atau penyelesaiaan kewajibannya selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang,

pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau utama yang berkelanjutan dari kesatuan tersebut.

Sumber dan jenis pendapatan merupakan suatu unsur yang perlu mendapat perhatian penting sebelum membicarakan pendapatan lebih lanjut, sebagaimana pendapatan itu sendiri diperoleh dari berbagai sumber. Kesalahan dalam menentukan sumber dan jenis pendapatan yang akan didapat dan berhubungan erat dengan masalah pengukuran pendapatan.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu. Pendapatan dapat timbul dari penjualan, proses produksi, pemberian jasa, termasuk pengangkutan dan penyimpanan (earning process).

Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal; laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap; surat berharga; ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan; hadiah, sumbangan atau penemuan; revaluasi aktiva tetap; dan penjualan produk perusahaan. Dari semua transaksi di atas, hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggp sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.

PT. Tradisi Ibu Cabang Medan adalah perusahaan yang merupakan anak cabang dari PT. Tradisi Ibu Jakarta , PT. Tradisi Ibu Cabang Medan ini adalah peusahaan yang bergerak dibidang marketing (penjualan) produk kecantikan dengan berbagai brand.

Pendapatan PT. Tradisi Ibu Cabang Medan diperoleh dari penjualan produknya dimana imbalan yang diterima dalam bentuk kas atau setara kas, jadi sumber pendapatan perusahaan bersifat rutin yaitu setiap terjadinya transaksi penjualan.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Adapun jenis pendapatan PT. Tradisi Ibu Cabang Medan adalah pendapatan yang diperoleh dari operasi perusahaan yaitu penjualan produk kecantikan dengan 2 brand yaitu:

1. Puteri 2. Wardah

D. Penentuan dan Pengakuan Pendapatan

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan saat pendapatan harus diakui. Apabila salah dalam menentukan saat pengakuan pendapatan maka akan berakibat salahnya total pendapatan didalam laporan keuangan laba-rugi. Kesalahan tersebut berupa pindahnya pendapatan suatu periode lainnya. Proses pengakuan pendapatan harus berpedoman pada prinsip pengakuan pendapatan.

Perusahaan ini mengidentifikasikan pendapatan sebagai peningkatan nilai aktiva atau penurunan nilai kewajiban dari aktivitas usaha perusahaan dalam satu periode.

Pendapatan PT. Tradisi Ibu Cabang Medan ditentukan dengan mengakumulasikan keseluruhan jumlah pendapatan yang ada dalam perusahaan ini. Penentuan pendapatan ditentukan dengan adanya selisih positif dari pendapatan penjualan dengan beban penjualan yang telah dikeluarkan.

Penentuan dan pengakuan pendapatan sangat erat sekali hubungannya maka penentuan pendapatan penjualan dilakukan bersamaan dengan pengakuan jumlah pendapatan yang diperoleh.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

PT.Tradisi Ibu Cabang Medan mengakui pendapatan pada periode saat terjadinya transaksi dengan konsumen dan dicatat pada saat dihasilkannya pendapatan. Dalam hal ini PT.Tradisi Ibu menggunakan metode Dasar Akrual (Accrual basis) dalam pengakuan pendapatannya yaitu pendapatan diakui berdasarkan waktu terjadinya transaksi.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengertian Pendapatan

Akuntansi merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha tertentu. Informasi ini disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan.

Neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu, dimana informasi yang tersedia berupa informasi harta, kewajiban serta modal. Perhitungan laba rugi menunjukkan pendapatan yang diperoleh, biaya yang dikeluarkan serta hasil usaha yang diperoleh dalam suatu periode yang terakhir pada tanggal yang tertera di neraca. Laporan perubahan posisi keuangan menyajikan kegiatan pembiayaan dan investasi perusahaan.

Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, perhatian pada perhitungan laba rugi semakin dirasakan manfaatnya. Dengan adanya informasi mengenai pendapatan, maka dapat membandingkan antara modal yang tertanam dengan penghasilan sebagai alat untuk mengukur kinerja efisiensi perusahaan dan dapat memprediksi distribusi dividen di neraca yang akan datang.

Kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan adalah hal yang penting untuk dapat melanjutkan operasi perusahaan. Keuntungan yang dihasilkan oleh suatu badan usaha adalah suatu ukuran keberhasilan manajer, investor dan

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kreditor yang menggunakannya untuk mengevaluasi prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu salah satu bagian terpenting dalam proses akuntansi adalah penentuan, pengukuran dan pengakuan pendapatan serta pengukuran pencatatan ekonomi yang berhubungan dengan pendapatan perusahaan.

Kieso dan Wegandt (1995, hal.56) memberikan pengertian bahwa pendapatan adalah: "Arus masuk atau penambahan lain atas harta suatu kesatuan atau penyelesaian suatu kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama satu periode dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama kesatuan tersebut.”

Sedangkan dalam PSAK No. 23 Ikatan Akuntan Indonesia (1996, hal.23.3) menyatakan bahwa: “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dar iaktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal".

Pendapatan merupakan pos yang penting dari laporan keuangan dan mempunyai penggunaan yang bermacam-macam untuk berbagai tujuan. Penggunaan informasi pendapatan yang paling utama adalah untuk tujuan pengambilan keputusan, baik itu keputusan untuk pembayaran deviden, keputusan investasi dan keputusan penting lainnya.

Menurut Ralph Estes (1996, hal.119) pendapatan adalah: “Arus masuk sumber daya kedalam suatu perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau hasil penjualan jasa, pendapatan tidak mencakup sumber daya yang diterima dari

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

sumber-sumber selain dari operasi, seperti penjualan aktiva tetap, penerbitan saham atau pinjaman".

Pendapatan menurut hukum pajak adalah latar belakang timbulnya pendapatan bagi negara yang timbul akibat adanya hak dan kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1994 (1995, hal 26) tentang pajak penghasilan (PPh), pendapatan atau penghasilan dirumuskan sebagai berikut: "Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun".

Sedangkan menurut Soehardi Sigit (1981, hal.44) penghasilan atau pendapatan adalah sebagai berikut: "Pendapatan adalah kebalikan dari biaya. Tiap-tiap memperoleh penghasilan atau pendapatan tentu disertai dengan wujud penerimaan benda, harta kekayaan atau hak. Tidak ada sesuatu pendapatan bertambah tidak dengan mengakibatkan pertambahan pada aktiva, apakah pertambahan itu kedalam kas, tagihan, wesel tagih ataupun hak".

Pengertian pendapatan yang lain menurut Zaki Baridwan (1992, hal.10): “Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama satu periode tertentu".

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri.

Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :

1. Menurut ilmu ekonomi

Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.

Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada awal periode, dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Secara garis besar pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.

2. Menurut ilmu akuntansi

Banyak konsep pendapatan didefenisikan dari berbagai literatur akuntansi dan teori akuntansi, Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan, Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan serta penyerahan barang dan jasa atau outflow.

Dari kutipan di atas, dapat dilihat bahwa ada dua penggolongan mengenai pendapatan, yaitu penggolongan secara luas dan secara sempit. Pendapatan secara luas menitikberatkan kepada keseluruhan kegiatan perusahaan yang menghasilkan kenaikan aktiva atau berkurangnya hutang dan dapat merubah modal pemiliknya. Keseluruhan kegiatan perusahaan itu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan lain di luar kegiatan utama.

Pemfokusan kegiatan perusahaan terhadap kegiatan utama yang berakibat kepada kenaikan aktiva atau pengurangan hutang dan yang dapat merubah modal tersebut pendapatan dalam arti sempit.

Dilihat dari arti sempit, untuk kenaikan ekuitas yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu entitas dan semua transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempekerjakan entitias kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik disebut keuntungan. .

Sedangkan Granof dan Belll mendefinisikan keuntungan sebagai berikut :

Gains are increases in net assets from transactions that are not typical of firm day-to-day transaction.

Istilah pendapatan umumnya merupakan penghasilan perusahaan yang didapat dari aktivitas perusahaan yang berasal dari penjualan barang- barang dan jasa- jasa yang diperoleh dari operasi normal perusahaan. Bagi perusahaan

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

industri dan perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagangan.

Menurut Henry Simamora (2000 :24) defenisi pendapatan adalah sebagai berikut: “Pendapatan (revenue) adalah kenaikan aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi dari keduanya) selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa. Pada intinya, pendapatan merupakan arus masuk sumberdaya yang berasal dari kegiatan usaha perusahaan umumnya diakibatkan oleh penyelesaian pertukaran ekonomi”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat dipahami bahwa pendapatan merupakan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan selama periode tertentu atau arus masuk sumber daya yang berasal dari kegiatan ekonomi perusahaan seperti pengiriman barang-barang dan penyerahan jasa.

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23; Jakarta; 1995 menyebutkan “Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.

Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban dapat berasal dari penyerahan atau jasa atau aktivitas lainnya dalam suatu periode. Tidak termasuk dalam pengertian pendapatan adalah peningkatan aktiva perusahaan yang disebabkan pembelian aktiva, investasi pemilik, pinjaman atau koreksi laba rugi peruode lalu, panignkatan juumlah aktiva dapat berbentuk diterimanya uang tunai, timbulnya piutang atau aktiva lainnya. Pendapatan yang berasal dari kegiatan

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

utama perusahaan disebut pendapatan usaha (operating revenue). Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar kegiatan utama disebut pendapatan lain-lain (other revenue/ other income).

Menurut Soemarso (2003 : 230) pendapatan dikelompokkan menjadi : “pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan disebut pendapatan usaha (operating revenue). Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan diluar kegiatan utama disebut pendapatan lain-lain (other revenue atau other income)”.

Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan (2004 : SAK No. 23 Paragraf 01) pendapatan yang timbul ari transaksi dan peristiwa ekonomi adalah sebagai berikut:

(a) penjualan barang (b) penjualan jasa; dan

(c) penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan deviden.

Menurut Sadeli (2002 : 24) menyatakan penghasilan menurut sumbernya dibedakan atas:

1). Usaha pokok (hasil penjualan barang atau jasa)

2). Usaha sampingan (misalnya : sewa, deviden, bunga deposit, dan komisi). Dari timbulnya pendapatan itu, dapt disimpulkan bahwa sumber pendapatan meliputi semua hasil (proses yang diperoleh dari bisnis dan investasi). Pada umumnya sumber dan jenis pendapatan yang diperoleh perusahaan dapat dikelompokkan atas:

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

1). Operating revenue (pendapatan operasional)

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan produksi atau jasa dalam periode akuntansi tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan dan berhubungan secara langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan dan usaha perusahaan dan secara berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya. Pendapatan operasi ini dipengaruhi oleh jenis-jenis usaha perusahaan.

2). Non operating revenue (pendapatan non operasi)

Pendapatan nonoperasi diperoleh perusahaan dalam periode tertentu akan tetapi bukan diperoleh dari operasi perusahaan yang utama atau bukan merupakan tujuan dari usaha perusahaan. Pendapatan ini bersifat insidental atau yang tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan non operasional (revenue and gains), pendapatan ini juga diterima perusahaan tidak secara kontiniu namun menunjang pendapatan operasional perusahaan.

Adapun jenis dari pendapatan non operasional dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Pendapatan yang diterima dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan yang lain oleh pihak lain. Contoh : pendapatan sewa, bunga royaltidan lain-lain.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

b) Pendapatan yang diterima dari penjualan aktiva perusahaan diluar dari barang dagangan atau hasil produksi. Contoh : penjualan aktiva terwujud, surat-surat berharga dan lain-lain.

Penyajian untuk pendapatan yang berasal dari luar operasi pokok perusahaan dalam laporan penghitungan laba-rugi ditempatakan pada bagian luar perusahaan atau kelompok tersendiri yang disebut dengan pendapatan dan laba diluar perusahaan. Pendaptan ini biasa disebut dengan nama pos luar biasa. Pendapatan luar biasa adalah pendapatan yang diperoleh dan diterima oleh perusahaan yang sifatnya luar baisa baik dari segi kejadiannya maupun jumlahnya sebagai komponen pendapatan yang terpisah.

Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas penjualan barang atau penyerahan jasa yang dilakukan. Ia merupakan kenaikan bruto terhadap modal. Disebut “kenaikan bruto” karena pertambahan modal yang diakibatkan oleh kegiatan usaha tidak sejumlah yang dibebankan kepada langganan.

B. Karakteristik Pendapatan

Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut earning process. Secara garis besar earning process menimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan keuntungan dan pengaruh negatif atau beban dan kerugian.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Selisih dari keduanya nantinya menjadi laba atau income dan rugi atau less. Pendapatan umumnya digolongkan atas pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan.

Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan adalah hasil di luar kegiatan utama perusahaan yang sering disebut hasil non operasi. Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan ke dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan deviden.

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan.

Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses penandingan.

1. Sumber pendapatan

Jumlah rupiah perusahaan bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal; laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap; surat berharga; ataupun penjualan anak atau cabang perusahaan; hadiah, sumbangan atau penemuan; revaluasi aktiva

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

tetap; dan penjualan produk perusahaan. Dari semua transaksi di atas, hanya transaksi atas penjualan produk saja yang dapat dianggp sebagai sumber utama pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan penjualan aktiva selain produk utama perusahaan.

2. Produk dan kegiatan utama perusahaan

Produk perusahaan mungkin berupa barang ataupun dalam bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang sangat berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.

Terkadang, produk yang dihasilkan secara insidental bila dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan atau yang timbul tidak tetap, sering dipandang sebagai elemen pendapatan non operasi, maka pemberian pembatasan tentang epndapatan sangat perlu, untuk itu produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh jenis barang atau jasa yang disediakan atau diserahkan kepada konsumen tanpa memandang jumlah rupiah relatif tiap jenis produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.

3. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan

Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan.

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan dengan pendapatan maka tampaklah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto

C. Sistem Pencatatan Pendapatan

Kegiatan perdagangan barang dapat digolongkan menjadi perdagangan besar ( Whole Sale ) dan perdagangan eceran ( Retail ). Pabrikan, produsen atau importir biasanya menjual barangnya kepada pedangan besar , pedagang perantara atau langsung kepada pedagang eceran. Pedagang besar menjual barang dagangnya kepada pedagang eceran atau kadang- kadang kepada konsumen yang besar, seperti misalnya, sekolah atau rumah sakit. Pedagang eceran menjual barangnya kepada konsumen, dalam hal ini PT. Tradisi Ibu Cabang Medan menjual barang dagangan kepada pedagang besar, pedagang eceran, dan kepada yang besar.

Banyaknya, tujuan dan bentuk dari jurnal- jurnal khusus yang dipergunakan oleh perusahaan dagang sudah tentu akan berbeda antara satu dengan yang lain tergantung dari kebutuhan perusahaan. Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu , transaksi – transaksi yang paling sering terjadi adalah penjualan dan jurnal- jurnal khusus yang dipakai untuk mencatat transaksi tersebut akan nampak seperti dibawah ini:

1. Penjualan secara kredit Transaksi:

2. Penerimaan uang kas dari sergala sumber

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

4. Pengeluaran uang kas untuk segala tujuan

1. Buku Penjualan (Sales Journal) Dicatat Dalam:

2. Buku Penerimaan Kas (Cash Receipt journal)

3. Buku Pembelian (Purchase Journal)

4. Buku pengeluaran kas (Cash Payments Journal)

Walaupun hampir semua transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang yang sejenis dapata dicatat dalam salah satu dari keempat jurnal tersebut diatas, tetapi masih ada beberapa transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal tersebut.disamping itu, harus disediakan juga jurnal untuk mencatat ayat jurnal koreksi, ayat jurnal penyesuaian, dan ayat jurnal penutup. Ada juga yan disebut dengan jurnal 2 kolom, jurnal 2 kolom dapat digunakan untuk segala macam ayat jurnal yang tidak dapat dicatat dalam salah satu jurnal khusu. Jurnal 2 kolom ini sering disebut dengan jurnal umum (general journal).

Pendapatan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan adalah pendapatan yang berasal dari pendapatan penjualan, pendapatan penjualan adalah semua jumlah yang dibebankan kepada pembali karena adanya penjualan barang dagangan, baik secara kredit maupun secar tunai. Penjualan retur dan pengurangan harga serta potongan penjulan dilaporkan sebagai pengurangan terhadap penjualan kotor untuk mendapatkan penjualan bersih

Nelpika Dewi : Analisis Penentuan Dan Pengakuan Pendapatan Pada PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Penjualan barang dagang oleh perusahaan hanya dicatat dengan “Penjualan” saja. Jumlah transaksi penjualan ynag terjadi bias any cukup besar dibandingkan dengan jenis transaksi yang lain. Beberapa perusahaan hanya menjual barangnya secara tunai, perusahaan yang lain hanya menjualnya secara kredit, dan yang lain

Dokumen terkait