• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

2. Sumber dan Jenis Pendapatan

Pada umumnya setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi penghasilan utamanya adalah berasal dari peserta asuransi atau calon nasabah yang masuk menjadi peserta dari salah satu jenis asuransi yang ada. Dari peserta atau calon nasabah tersebut yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Dharma Bangsa adalah polis asuransi. Polis asuransi dijual kepada masyarakat, dimana apabila terjadi suatu musibah atau kecelakaan maka akan akan diclaim kepada perusahaan sesuai dengan pertanggungan yang diikutsertakan pada perusahaan. Lebih jelasnya asuransi ini disebut asuransi kerugian, dimana dialihkannya resiko atas barang atau harta pihak tertanggung kepada pihak penanggung, misalnya asuransi kebakaran, kendaraan, kecelakaan diri dan lainnya.

PT. Asuransi Dharma Bangsa memahami dan memaklumi bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu berupaya agar dapat memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan norma-norma bisnis asuransi serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya yaitu:

- Pelayanan yang cepat - Premi yang kompetitif

- Penyelesai klaim yang wajar dan cepat

Sumber pendapatan utama perusahaan adalah dari peserta asuransi yang tersedia. Adapun jenis-jenis asuransi yang menjadi sumber pendapatan beserta premi dan besarnya pertanggungan dapat diuraikan secara singkat seperti penjelasan dibawah ini.

Sumber pendapatan yang terdapat di dalam perusahaan Asuransi Dharma Bangsa Cabang Medan yaitu dari penjualan polis antara lain:

a. Asuransi Kebakaran

b. Asuransi Kendaraan Bermotor c. Asuransi Pengangkutan d. Asuransi Pengiriman Barang e. Asuransi Bencana Alam

a. Asuransi Kebakaran

Asuransi kebakaran merupakan asuransi benda yang tidak bergerak seperti bangunan rumah, took, gudang, pabrik berikut mesin-mesin yang berada dilokasi pabrik. Penentuan tariff premi didasari buk tarif asuransi kebakaran

yang dikeluarkan oleh Dewan Asuransi Indonesia dan disyahkan oleh Dirjen Moneter Departemen Keuangan RI dan berdasarkan per mill (0/00). Nilai pertanggungan asransi kebakaran harus sesuai dengan nilai pasar dan bilamana terjadi kebakaran atas obyek yang dipertanggungkan, maka piak perusahaan asuransi wajib membayar sesuai kondisi yang terbakar pada saat terjadinya kebakaran. Presentasi pembayaran klaim bisa saja 100% dan bisa pula sebagian tergantung hasil penilaian di lapangan.

b. Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi kendaraan bermotor merupakan asuransi benda yang bergerak seperti mobil, sepeda motor, dan kendaraan jenis lainnya. Penentuan tarif premi ditentukan berdasarkan presentase dan dibuat oleh beberapa perusahaan asuransi yang dapat menutup asuransi kendaraan bermotor. Pembayaran premi yang dilakukan tertanggung (nasabah kepada penanggung / perusahaan asuransi) berbeda dengan tarif asuransi kebakaran. Nilai penutupan asuransi harus sesuai dengan nilai yang sehat (harga pasaran / pembelian) pada saat diasuransikan. Penutupan asuransi kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Segala risiko

Yang dimaksud dengan segala risiko adalah bilamana terjadi kecelakaan atas kendaraan yang diasuransikan, pihak perusahaan asuransi wajib membayar kerusakan yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya dan dipotong risiko sendiri yang telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi.

2. Total risiko

Yang dimaksud total risiko adalah bilamana terjadi kecelakaan atas kendaraan yang diasuransikan kepada pihak perusahaan asuransi, pihak asuransi dapat membayar kerusakan diatas 75% dari nilai kendaraan yangdiasuransikan dan jika masih dibawah 75% maka perusahaan asuransi tidak membayar klaim atas kendaraan bermotor tersebut.

c. Asuransi Pengangkutan

Dalam asuransi pengangkutan ini yang menjadi obyek pertanggungannya adalah barang yang diangkut baik denganmobil, truck, kapal maupun pesawat udara. Tarif premi asuransi pengangkutan ditentukan berdasarkan barang yang akan diangkut dan dihitung dengan presentase dan dapat pula dihitung dengan per mill sesuai kesepakatan antara perusahaan re-asuransi. Bilamana terjadi kerugian/kecelakaan dalam pengangkutan, pihak asuransi wajib membayar sesuai dengan kerugian yang didasarkan pihak tertanggung dan tidak boleh melebihi nilai yang diasuransikan.

d. Asuransi Pengiriman Uang

Yang dimaksud dengan asuransi pengiriman uang adalah jumlah uang yang dikirim dari satu bank ke bank lain yang mengambil uang tersebut. Tarif premi ditentukan berdasarkan per mill. Bilamana dalam perjalanan terjadi perampokan / penodongan yang mengakibatkan uang tersebut diambil, maka pihak asuransi wajib membayar kerugian sejumlah uang yang diasuransikan. Pembayaran asuransi pengiriman uang ini pada umumnya

dilakukan oleh bank dan sangat jarang sekali dilakukan oleh pihak perusahaan lain atau individu.

e. Asuransi Bencana Alam

Dalam asuransi bencana alam ini sifatnya tidak dapat diprediksi oleh manusia seperti gempa bumi, tanah longsor dan banjir. Obyek yang dipertanggungkan bisa saja bangunan, barang, kendaraan bermotor dan lain sebagainya. Tarif premi ditentukan berdasarkan presentase atau per mill sesuai kondisi alam setempat. Bilamana terjadi kerugian akibat bencana alam tersebut pihak asuransi wajib membayar sesuai kondisi kerusakan atau kehilangan yang diderita tertanggung dan tidak melebihi jumlah yang diasuransikan.

Penagihan piutang yang dilakukan oleh petugas penagih melibatkan beberapa bagian:

1. Seksi inkaso / penagihan

Berdasarkan surat bukti kwitansi yang diterima melalui bond kwitansi dari seksi inkaso, maka pihak petugas penagih melakukan penagihan terhadap nasabah atau pemegang polis dengan cara memberikan kwitansi yang telah jatuh tempo untuk pembayaran. Berdasarkan kwitansi tadi, lalu petugas penagih menyetorkan atas pembayaran yang telah diterima oleh pihak penagih kepada seksi inkaso dengan slip setoran, dan bukti setor diterima oleh penagih dari kasir setelah uang disetor ke kas perusahaan.

Adapun cara didalam penagihan yang dilakukan petugas penagih terhadap seseorang pemegang polis adalah sebagai berikut:

a. Jemput ke alamat tagih, yaitu petugas penagih langsung terjun mendatangi pemegang polis tersebut dengan menunjukkan kwitansi yang ada.

b. Sistem transfer bank, yaitu pemegang polis menyetor uang premi dapat langsung menyetorkannya di bank dengan menunjuk nomor rekening perusahaan yang ada.

2. Seksi keuangan

Berdasarkan penerimaan bukti setoran dari pihak seksi inkaso atas dasar slip setoran tersebut, maka seksi keuangan memberikan tiga rangkap bukti setoran tersebut dimana lembar satu untuk penyetoran, lembar dua diberi ke cabang sebagai dokumen dan lembar ketiga diberi pada kasir. Adanya penerimaan yang diterima dari seksi inkaso tersebut maka seksi keuangan menyimpan uang kas perusahaan ke bank dengan simpanan nomor rekening bank perusahaan, sehingga lebih mudah dan aman dalam penyimpanan kas perusahaan dan mempermudah pengambilan dana apabila sewaktu-waktu diperlukan. Seksi keuangan setiap harinya atas memorial-memorial yang ada didalam pertanggungjawaban kas atau pertanggungjawaban bank melakukan pencatatan didalam buku harian atas penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dalam sehari-hari. Laporan bulanan pencatatannya dilakukan dengan berdasarkan pertanggungjawaban kas

dan pertanggungjawaban bank yang akan disusun pencatatannnya kedalam buku besar, neraca dan laporan laba rugi.

Pembukuan buku besar dapat disusun didasarkan atas memorial-memorial atau transaksi-transaksi yang terjadi dalam sehari-hari. Buku besar ini dapat disusun untuk memperoleh informasi pada saat dibutuhkan dan agar dapat menyusun laporan keuangan tepat pada waktunya. Neraca merupakan daftar yang menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Neraca dapat disusun setiap akhir bulan, neraca yang disusun pada hakikatnya merupakan perwujudan dari persamaan akuntansi yaitu aktiva harus sama dengan kewajiban ditambah modal. Laporan laba rugi menunjukkan kinerja yang diperoleh oleh perusahaan yang menggambarkan posisi pendapatan dan biaya yang terjadi selama periode tertentu.

Secara umum setiap perusahaan tidak terlepas dari adanya penerimaan dan pengeluaran, dengan demikian penerimaan dan pengeluaran kas ini dapat terjadi sehari-hari dengan menjalankan suatu aktivitas dalam perusahaan. Adapun sumber-sumber penerimaan kas pada perusahaan Asuransi Dharma Bangsa adalah berasal dari :

1. Premi pertanggungan melalui bank

Yaitu suatu premi asuransi atas pertanggungan yang ditutup melalui bank dalam sistem penerimaannya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Sistem penerimaan pemindahbukuan dari bank, yaitu merupakan sistem pemindahbukuan yang dilaksanakan oleh bank setelah dapat diterima kwitansi lalu pemindahbukuan rekening perusahaan dengan membuat nota kredit. Bukti bon kwitansi yang diterima oleh pihak penagih. Seksi inkaso membuat pertanggungjawaban untuk menyerahkan ke kas perusahaan. Berdasarkan nota kredit tadi yang dibuat oleh Bank untuk diberikan ke perusahaan maka seksi keuangan/pembukuan membuat bukti adanya setoran/kas debet (tanda penerimaan) kas perusahaan. Dengan adanya bukti sahnya setoran yang dibuat akan ditandatangani oleh kasir.

b. Sistem dengan disetor langsung oleh pemegang polis, yaitu merupakan sistem penyetoran langsung ke kantor dan bank. Pemegang polis dapat menyetorkannya langsung ke perusahaan maupun bank, dimana dengan sistem ini polis dapat ditagih oleh penagih ke alamat pemegang polis dan bisa juga pemegang menyetorkannya langsung.

2. Penutupan asuransi non bank Sumber-sumber ini berasal dari : - Instansi-insatnsi / perusahaan - Pegawai pemerintah dan swasta - Pedagang

- Perusahaan lainnya yang berbentuk badan hukum

Sistem penerimaannya dalam penagihannya dapat dilakukan dengan cara : a. Penagih, yaitu sistem penagihan yang dilakukan oleh pihak petugas

pihak penagih membuat bukti slip setoran yang dipertanggungjawabkan kepada seksi inkaso berdasarkan bon kwitansi yang diterima oleh pihak seksi penagih.

b. Penyetoran langsung ke bank dengan menunjukkan rekening koran bank asuransi, yaitu lebih umumnya tertanggung dapat melakukan dengan penyetoran langsung pihak pemegang polis dengan menunjuk rekening koran pihak asuransi yang ada di Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sehingga penerimaan yang diperoleh dari tertanggung dapat diterima dengan aman dan mudah. Dengan adanya menunjuk rekening inilah penyetoran melalui rekening koran di Bank, maka penerima kas dari bendaharawan dapat diterima dengan aman. Karena jumlah penyetoran ini dapat dikatakan jumlah yang cukup material. Dalam penerimaan ini pihak bank tiap bulan dapat memberitahukan jumlah rekening koran kepada perusahaan tersebut, sehingga dapat diketahui adanya penyetoran bendaharawan.

3. Bunga Giro

Bunga giro ini berasal dari sumber-sumber premi asuransi seperti dari melalui bank, nasabah non bank, pengusaha, pegawai pemerintah, pegawai swasta, pedagang serta perusahaan-perusahaan lainnya yang berbentuk badan hukum 4. Bunga Deposito

Sumber penerimaan bunga deposito ini berasal dari penanaman deposito perusahaan pada bank, yang diterima setiap bulan sesuai dengan suku bunga yang tertulis dalam sertifikat deposito tersebut.

3.Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan yang digunakan untuk jasa asuransi dapat dilakukan dengan menggunakan metode persentase penyelesaian.

PT Asuransi Dharma Bangsa melakukan kegiatan asuransi yang akan selesai dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing jenis asuransi yang berlaku. PT Asuransi Dharma Bangsa mengakui pendapatan dari penyelesaian asuransi secara berkala. Pada akhir tahun yang didasarkan pada berapa besar premi asuransi yang diterima dari nasabah pertahun atau menurut jangka waktu tertentu yang harus dibayar dimuka oleh pihak tertanggung atau melalui pihak yang bertindak mewakili tertanggung. Pertanggungan ini hanya berlaku apabila premi telah dilunasi dimuka dan untuk waktu yang tercantum dalam nota/resi pembayaran atau kwitansi.

Hal diatas dilakukan agar dalam perhitungan laba rugi perusahaan dapat mencerminkan hasil operasi secara layak dan wajar sehingga prestasi berkala perusahaan diperlihatkan kepada pihak-pihak yang dicapai ditentukan berdasarkan hasil yang dicapai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dibandingkan dengan keluhan peserta asuransi sesuai jenis asuransinya, maka pendapatan utama tersebut akan diakui sebagai pendapatan untuk tahun yang bersangkutan.

Dokumen terkait