• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

D. Sumber Data

Dalam menentukan sumber data yang didasarkan pada kemampuan dan kecakapan peneliti dalam usahanya untuk mengungkap peristiwa subjektif dan menetapkan informan yang sesuai dengan syarat dan ketentuan sehingga data yang dibutuhkan oleh seorang peneliti benar-benar sesuai dan alamiah dangan fakta-fakta yang konkrit.

Penentuan sumberdata dalam pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada usaha seorang peneliti dalam mengungkap peristiwa subjek sehingga penentuan informan data pada penelitian ini merupakan hasil wawancara yang memiliki kompetensi pengetahuan serta pemahaman mendalam tentang tradisi Muntuli Je’ne di Desa Tombolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer adalah sumber data peneliti yang diperoleh langsung dari peneliti kepada sumbernya tanpa ada perantara.36 Oleh karena itu data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utama. Menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya. Kata-kata dan tindakan yakni bagimana seorang peneliti mampu mengamati kata-kata dan tindakan pada saat penelitian dengan menulis atau merekamnya.37

2. Data sekunder (data pendukung),

Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri oleh peneliti, yang mencakup dokumen atau catatan-catatan yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari lokasi penelitian dan tidak didapatkan langsung melalui informasi akan tetapi berupa bukti bahwa yang diteliti benar-benar betul adanya.38

36 Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, Metodilogi Penelitian: Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. (Yogyakarta: Andi, 2017), h. 171.

37 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 157

38 Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Thesis dan Artikel Ilmiah, (Jambi: Suthan Thaha Press.

2007), h. 90

27

E. Langkah-Langkah Penelitian 1. Heuristik

Dalam penelitian tradisi “Muntuli Je’ne” di Desa Tombolo Kecamatan Kelara Kabupateb Jeneponto peneliti menggunakan metode Heuristik untuk mencari dan mengumpulkan data atau informasi mengenai tradisi “Muntuli Je’ne” di Desa Tombolo Kecamatan Kelara Kabupateb Jeneponto, ketika melakukan sebuah penelitian metode ini dapat diperoleh dari sumber primer dari data yang memuat data utama yang didapatkan pada saat peneliti melakukan sebuah penelitian yang informasinya diperoleh melalui wawancara. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh beberapa langkah yaitu :

1) Observasi

Observasi merupakan metode pengamatan yang didukung dengan pengumpulan dan pencatatan data secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Observasi merupakan suatu penyelidikin secara sistematis dengan menggunakan indra manusia. Mengamatan ini dilakukan ketika pelaksanaan tradisi dan pada saat wawacara secara mendalam.39 Dalam hal ini pengamatan akan dilakukan oleh seorang peneliti pada saat pelaksanaan tradisi muntuli je’ne dilaksanakan dengan cara melihat, mendengar dan bertanya mengenai kegiatan tersebut.

Observasi merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, pada saat peneliti melakukan penelitian segala apa yang dilihat dan didengar yang berkaitan dengan tradisi

“Muntuli Je’ne” di Desa Tombolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto maka peneliti akan mencatan atau merekam apa yang telah didengar atau dilihatnya untuk memudahkan dalam melakukan sebuah penelitian.

39 Lexy J Maleong, Metodologi Penelitian Kulitatif, h. 186.

2) Wawancara

Dalam penelitian ini metode wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan melukakn kontak langsung kepada responden, dengan megajukan pertanyaan kepada responden secara lisan, dan begitu pula dengan jawaban yang diberikan melalui lisan.40

Dalam melakukan sebuah penelitian lapangan proses wawancara (interview) adalah sebuah langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti dangan cara menggali data atau informasi melalui percakapan antara satu orang atau sekelompok orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang jelas dan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam melakukan sebuah wawancara seorang peneliti harus menyusun susunan pertanyaan yang akan ditanyakan agar pertanyaan yang ditanyakan itu tidak menyinggung dan tidak mengandung penekanan kepada responden. Proses wawancara harus dilakukan dengan suasana akrab dan penuh persahabatan.

Penelitian ini kami menggunakan wawancara yang tidak terstruktur yakni peneliti maupun subjek peneliti bebas mengemukakan pendapatnya tentang budaya atau tradisiyang dilakukan. Peneliti juga lebih bebas dalam mengatur kata-kata, tidak tertekan dan tidak terkesan resmi peneliti juga bisa mempersiapkan rambu-rambu pertanyaan awal kemudian wawancara dikembangkan seperlunya dan yang terpenting lagi wawancara dilakukan tanpa ada kesan mengajari kepada informan.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik akhir yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini. Dokumentasi yaitu mencari data yaitu melalui dokumen-dokumen atau arsip yang berhubungan dengan objek penelitian. Hal ini dapat membantu dalam proses analisi, dokumentasi ini untuk memperkuat kepada

40 Sanafiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta; Rajawali, 1992), h. 133

29

wawancara dan observasi. Metode ini merupakan proses pengumpulan data atau bukti dalam pelaksaan sebuah penelitian yang dapat dijadikan sebuah bukti bahwa tradisi yang diteliti itu masi dilaksanakan sampai sekarang.41

2. Kritik Sumber

Dalam sebuah penelitian juga diperlukan sebuah kritik sumber dari segala hasil yang didapatkan kemudian disaring dan dicari yang penting dan sesuai dengan tema yang diangkat kemudian dilakukan verifikasi agar memperoleh hasil yang maksimal dan keabsahan data. Dalam melakukan kritik sember ada dua tahapan yang perlu dilakukan antara lain:

a) Kritik Intern

Kritik intern adalah kritik yang dimana mengkritik suatu sumber yang harus melakukan pengujian terhadap informasi dan data yang telah didapatkan.

b) Kritik Ekstern

Kritik ekstern adalah kritik yang dimana dilakukan oleh peneliti dimana seorang peneliti harus jeli dalam menggali sumber informasi yang didapat dari hasil penelitiannya dengan melakukan kritik

3. Intrepetasi

Setelah melakukan kritik maka selanjutnya akan dilakukan sebuah perbandingan data yang telah diperoleh sehingga akan menghasilkan sebuah informasi baru. Setiap permasalahan dalam penelitian diselesaikan atau dijawab dengan diadakannya sebuah analisi.

4. Historiografis

Historiografis merupakan langkah terakhir dalam melakukan penelitian dimana seorang peneliti mengumpulkan semua fakta atau hasil dari penelitiannya yang kemudian dijadikan sebagai bentuk tulisan sejarah.

41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 25

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait