• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 40-41

C. Sumber data

Sumber data sekunder yaitu, bahan hukum primer, berupa putusan Pengadilan Agama Takalar.

D.Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumetasi, yaitu dokumen penyusun mengambil data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen di Pengadilan Agama Takalar yang mempunyai korelasi dengan penelitian penyusun, seperti :

1 Surat gugatan perceraian 2 Salinan putusan perceraian

3 Buku-buku yang memiliki kaitan dengan penelitian ini 4 Arsip-arsip.

E.Analisis Data

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan analisis data deduktif yaitu cara memberi alasan dengan berfikir dan bertolak dari pernyataan yang bersifat umum kemudian ditarik pada persoalan yang berkaitan dengan penelitian. Metode ini digunakan dalam rangka mengetahui bagaimana penetapan kaidah-kaidah normatif dan yuridis dalam perkara penganiayaan suami terhadap istri sebagai alasan perceraian.

42

PENGANIAYAAN

A.Putusan Perkara No.52/Pdt.G/2014/ PA Tkl.

PUTUSAN NOMOR 52/Pdt.G/2014/PA TkI. BISMILLAHIRRAHMANI RAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Takalar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara :

Muna Dg. Calla binti Congkang Dg. Nyarrang, umur 27 tahun, agama Islam pendidikan tidak ada,pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang,Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar, sebgai Penggugat :

Tikkolah Dg. Naba bin Busama Dg. Ngasa, umur 28 tahun, Agama Islam, pekerjaan tidak ada, pendidikan tidak ada, alamat di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabuapten Takalar sebagai Tergugat :

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca berkas perkara;

Telah memeriksa bukti-bukti yang diajukan dalam persidangan.

DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan penggugat tertanggal 06 Mei 2014 yang terdaftar di Kepanitiaan Pengadilan Agama Takalar dengan nomor 52/Pdt.G/2014/PA Tkl, penggugat telah mengajukan gugagatan cerai dengan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2007 penggugat dan tergugat melangsugkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, sebagaimana bukti berupa buku duplikat kutipan akta nikah nomor: 232/27/2014, tertanggal 30 April 2014, yang dikeluarkan oleh kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

2. Bahwa setelah akad nikah penggugat dan tergugat hidup rukun bersama dan bertempat tinggal di rumah orang tua tergugat di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, dan telah dikaruniai seorang anak bernama Yayu, umur 6 tahun, anak tersebut dalam pemeliharaan tergugat.

3. Bahwa keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat semula berjalan rukun dan harmonis, tetapi sejak bulan Oktober 2007 penggugat dan tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan penggugat dan tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi.

4. Bahwa perselisihan penggugat dengan tergugat pada intinya disebabkan oleh : a. Tergugat mempunyai kebiasaan minum minuman keras, sampai mabuk, dan

apabila dalam keadaan mabuk, tergugat sering memukul penggugat, pemukulan tersebut sudah sering kali terjadi sehingga sangat membahayakan keselamatan jiwa penggugat.

b. Bahwa sejak bula November 2007, tergugat tidak pernah lagi memberikan biaya hidup kepada penggugat.

5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran penggugat dengan tergugat terjadi pada tanggal 19 bulan Februari 2014, yakni tergugat dalam keadaan mabuk mengamuk dan mengejar penggugat dengan menggunakan besi sehigga penggugat lari untuk menyelamatkan diri ke rumah orang tua penggugat di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar sampai sekarang telah pisah tempat tinggal selama kurang lebih dua bulan tanpa saling menjalankan kawajiban sebagaimana layaknya suami istri.

6. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas penggugat sudah tidak ada harapan lagi akan dapat hidup rukun kembali bersama tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa akan datang. Dengan demikian guatan cerai penggugat telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku :

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Takalar cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berekenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi :

1. Mengabulkan gugatan penggugat

2. Menjatuhkan talak satu bain shughra tergugat, Tikkolah Dg. Naba bin Busama Dg. Ngasa, terhadap penggugat, Muna Dg. Calla binti Congkang Dg. Nyarrang 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum;

Subsider :

Mohon putusan yang seadil-adilnya.

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan penggugat datang menghadap di persidangan, sedangkan tergugat tidak pernah datang dan tidak pula mengutus orang lain untuk bertindak sebagai wakil atau kuasanya di persidangan, meskipun berdasarkan relaas panggilan yang dibuat oleh Jurusita pengganti Pengadilan Agama Takalar Nomor. 52/Pdt.G.2014/PA Tkl, terugugat telah dipanggil secara resmi dan patut, dan ketidakhadiran tergugat tersebut di sebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka pemeriksaan perkara ini dapat dilanjutkan tanpa hadirnya tergugat (verstek).

Bahwa karena ketidakhadiran tergugat itu pula, pemeriksaan perkara dilangsungkan tanpa terlebih dahulu memerintahkan kedua belah pihak menempuh prosedur mediasi.

Bahwa majelis hakim di persidangan telah melakukan upaya damai dengan menasehati penggugat, agar penggugat dapat rukun kembali membina rumah tangga dengan tergugat, akan tetapi tidak berhasil, oleh karena itu persidangan dilanjutkan

dengan pembacaan surat gugatan penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh penggugat.

Bahwa untuk membuktikan dali-dalil gugatannya, penggugat mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor 232/27/2014, tertanggal 30 April 2014 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, bukti tersebut bermaterai cukup dan oleh ketua majelis dinyatakan bersesuaian dengan aslinya. (bukti P)

Bahwa selain bukti tertulis tersebut, penggugat telah pula mengajukan dua orang saksi yaitu :

1. Congkang Dg. Nyarrang bin Dg. Manggulingi, memberikan keterangan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa saksi kenal penggugat dan tergugat karena saksi adalah ayah kandung penggugat dan saksi tergugat bernama Tikollah Dg. Naba bin Busama Dg. Ngasa, sebagai suami penggugat.

• Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat bertempat tinggal dirumah orang tua tergugat, dan kadang pergi ke rumah orang tua penggugat tetapi jarang.

• Bahwa selama pernikahan, rumah tangga penggugat dan tergugat rukun dan harmonis dan telah dikaruniai satu orang anak, yang bernama Yayu, umur 6 tahun anak tersebut berada dalam pemeliharaan tergugat.

• Bahwa keadaan rumah tangga pengugat dan tergugat pada awalnya hidup rukun akan tetapi sejak bulan Oktober 2007 penggugat dan tergugat mulai muncul perselisihan dan pertengkaran karena tergugat sering minum minuman keras sampai mabuk, apabila mabuk tergugat mengamuk dan memukul penggugat, saksi tidak melihat langsung di pukul, tetapi saksi melihat bekas pukulan tergugat di badan penggugat, karena penggugat setiap habis di pukul penggugat datang ke saksi dan menyampaikan perbuatan tergugat terhadap penggugat apabila tergugat mabuk.

• Bahwa penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan.

• Bahwa selama berpisah penggugat dan tergugat tidak ada lagi komunikasi dan tidak ada lagi nafkah yang diberikan kepada penggugat dan anaknya, tidak saling memperdulikan lagi keadaan masing-masing.

• Bahwa penggugat sekarang tinggal bersama orang tuanya, sedangkan tergugat tetap tinggal di rumah orang tua tergugat.

• Bahwa pihak keluarga telah berusaha menasehati tergugat agar tidak minum minuman keras lagi, namun tergugat tidak menghiraukan dan telah mendamaikan penggugat dan tergugat tetapi tidak berhasil karena penggugat sudah tidak mau lagi hidup bersama tergugat.

2. Saksi ke dua, Siang binti Dg. Sampara memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa saksi kenal penggugat dan tergugat karena saksi adalh ibu kandung penggugat, sedangkan tergugat saksi kenal sebagai suami penggugat.

• Bahwa setelah menikah penggugat dan tergugat tinggal di rumah orang tua tergugat, kadang ke rumah orang tua penggugat.

• Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat hidup rukun selama enam tahun, dan elah dikaruniai anak dan anak tersebut berada bersama penggugat.

• Bahwa penggugat dan tergugat sejak Oktober 2007 muali muncul perselisihan dan pertengkaran disebabkan tergugat sering minum minuman keras sampai mabuk, hal ini saksi pernah melihat tergugat membawa ceregen yang berisi minuman keras (ballo) dan tercium bau minuman keras dari mulut tegugat, kemudian tergugat minum minuman keras sampai mabuk di rumah orang tua tergugat.

• Bahwa saksi menasehati tergugat agar supaya tidak minum minuman keras lagi, tetapi tergugat tidak menghiraukan nasehat tesebut, tergugat masih tetap minum minuman keras dan memukul penggugat bahkan saksi pernah melihat tergugat mengejar penggugat dengan badik.

• Bahwa penggugat dan tergugat telah berpisah tempat tinggal selama kurang lebih tiga bulan dan sejak itu pula tergugat tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada penggugat dan anaknya dan tidak saling peduli.

• Bahwa penggugat sekarang tinggal di rumah orang tua penggugat, sedangkan tegugat tetap tinggal di rumah orang tuanya.

• Bahwa pihak keluarga pernah menasehati penggugat agar supaya penggugat dan tergugat kembali rukun akan tetapi penggugat sudah tidak mau lagi hidup bersama tergugat dan tidak saling berkomunikasi, tidak saling memperdulikan lagi keadaan masing-masing.

Menimbang, bahwa penggugat membenarkan dan menyatakan menerima keterangan-keterangan yang disampaikan para saksi tersebut, kemudian menyatakan mencukupkan bukti-bukitnya.

Menimbang, bahwa dalam kesimpulannya penggugat menyatakan tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan tergugat,dan selanjutya mohon putusan.

Menimbang, bahwa untuk meringkas putusan ini, ditunjuk berita acara sidang yag merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan ini.

PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat sebagaimana telah diuraikan di atas.

Menimbang, bahwa mejelis hakim telah berusaha menasehati penggugat untuk rukun kembali dengan tergugat akan tetapi tidak berhasil dan selama proses persidangan berlangsung hanya satu pihak yng selalu hadir yaitu penggugat karena itu proses mediasi sebagaimana yag dikehendaki oleh PERMA Nomor 1 tahun 2008 tidak dapat dilaksanakan.

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan panggugat datang menghadap sendiri di persidangan, sedangkan tergugat tidak pernah datang menghadap dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil / kuasanya yang sah meskipun berdasrakan relaas panggilan Nomor 52/Pdt.G/2014/PA.Tkl tertaggal 16 Mei 2014, tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh jurusita Pengadilan Agama Takalar dan ketidak hadirannya tidak berdasarkan alasan yang sah menurut hukum, maka perkara ini dapat putus dengan verstek (tanpa hadirnya tergugat).

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg, perkara tersebut secara verstek.

Menimbang, bahwa selaa persidangan berlangsung tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk mengahadap sebagai wakil atau kuasanya, meskipun tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, dan ketidak hadiran teruggat tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah, dengan demikian, berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat(1) R.Bg.perkara ini dapat diperiksa dan diputus dengan acara verstek (tanpa hadirnya tergugat).

Menimbang, bahwa meskipun ketidak hadiran tergugat dalam persidangan perkara ini telah menghapus hak bantahnya atas dalil-dalil gugatan penggugat, akan tetapi untuk mengetahui bentuk, sifat, serta kualitas materil perselisihan rumah tangga penggugat dan teruggat penggugat tetap dibebani wajib bukti, hal mana juga dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya persepakatan cerai yang

tidak dibenarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena bertentangan dengan ketertiban umum.

Menimbang, bahwa dalam pokok gugatannya penggugat menyatakan bermaksud bercerai dengan tergugat dengan alasan bahwa rumah tangganya telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sifatnya terus menerus sejak Februari 2014 disebabkan tergugat sering minum minuman keras sampai mabuk, dan apabila mabuk tergugat sering memukul penggugat dan pemukulan tersebut sangat membahayakan keselamatan jiwa penggugat dan sejak bulan November 2007 tergugat tidak pernah lagi memberikan biaya hidup kepada penggugat.

Menimbang, bahwa puncak perselisihan penggugat dan tergugat pada tanggal 19 Februari 2014 tergugat mabuk dan mengejar penggugat dengan badik sehigga penggugat lari pulang ke rumah orang tuanya, pada saat penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan dan selama itu pula tergugat tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada penggugat dan tidak saling peduli.

Menimbang, bahwa selanjutnya yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah:

1. Apakah benar rumah tangga penggugat dan tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran karena tergugat sering minum minuman keras, mabuk, bahkan sering memukul penggugat.

2. Apakah benar puncak perselisihan penggugat dengan tergugat sejak Februari 2014 karena tergugat dalam keadaan mabuk mengamuk dan mengejar panggugat dengan badik sehingga penggugat lari pulang ke rumah orang tua penggugat untuk menyelamatkan diri. Sejak itupula penggugat dan tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang, selama kurang lebih empat bulan tanpa nafkah, sehingga penggugat tidak dapat lagi mempertahankan rumah tangganya bersama tergugat. Menimbang, bahwa gugatan penggugat tersebut secara yuridis didasarkan pada ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, mengenai alasan perceraian disebabkan perselisihan dan pertengkaran yang bersifat terus menerus yang terjadi dalam rumah tangga penggugat dan tergugat sehingga tidak ada lagi harapan untuk dirukunkan kembali.

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan bukti tentang alasan perceraian, majelis hakim terlebih dahulu mempertimbangkan bukti tentang hubungan hukum penggugat dan tergugat sebagai dasar penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap tergugat.

Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan bukti P. Berupa fotokopy Duplikat Kutipan Akta Nikah dri Kantor Urusan Agama Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Nomor : 232/27/2014 tertanggal 30 April 2014, bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P) sehingga majelis hakim menilai bahwa bukti tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang sempurnah dan mengikat karena telah

memenuhi syarat formil dan materil sehingga dengan bukti tersebut maka harus dinyatakan telah terbukti bahwa penggugat dan tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan mengenai perceraian, dimuka persidangan penggugat mengajukan dua orang saksi keluarga yang terhadanya tidak terdapat suatu halangan formil apapun untuk bertindak menjadi saksi dalam perkara ini, oleh karena itu majelis hakim dapat lebih lanjut mempertimbangkan materi keterangan kedua orang saksi tersebut.

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi tersebut telah menerangkan bahwa penggugat dan tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran karena tergugat mepunyai kebiasaan buruk yakni sering minum minuman keras sampai mabuk, dan apabila mabuk tergugat mengamuk dan memukul penggugat bahkan mengejar pengugat dengan badik kemudian pisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan, namun saksi pertama tidak melihat langsung tergugat minum minuman keras, hanya sering melihat tergugat membawa tempat yang berisi minuman keras dan tercium bau dari mulutnya, dan tidak melihat langsung tergugat memukul penggugat namun saksi pertama melihat bekas pukulan tergugat dibadan penggugat

Menimbang, bahwa saksi kedua telah melihat langsung tergugat sering minum minuman keras di rumah orang tua tergugat dan apabila mabuk tergugat memukul penggugat dan pernah mengejar penggugat dengan badik yang mengakibatkan penggugat lari ke rumah orang tuanya untuk menyelamatkan diri.

Menimbang, bahwa akibat pertengkaran penggugat dan tergugat terjadi pisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan, selama itupula tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan tidak saling peduli lagi.

Menimbang, bahwa pihak keluarga telah berusaha mendamaikan penggugat dan tergugat tetapi tidak berhasil.

Menimbang, bahwa pihak selain apa yang telah dipertimbangkan diatas keterangan saksi pertama dan kedua memberikan keterangan berdasarkan pengetahuan langsung, saling bersesuaian satu dengan lainnya,dan telah meneguhkan dali-dalil gugatan penggugat, dengan demikian materi keterangan kedua saksi melengkapi, sehingga dapat dinilai telah memenuhi syarat formil dan materil alat bukti saksi dan memenuhi pula batas minimal pembuktian, karenanya cukup menjadi dasar untuk menyatakan terbukti sebagai fakta-fakta sebagai berikut:

• Bahwa penggugat dan tergugat tidak rukun lagi karena penggugat dan tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus karena tergugat serng minum minuman kers sampai mabuk.

• Bahwa apabila tergugat mabuk, tergugat mengamuk dan sering memukul penggugat, bahwa akibat dari pertengkaran penggugat dan tergugat pisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan tanpa nafkah dari tergugat dan tidak saling peduli lagi.

• Bahwa pengugat pernah dinasehati agar supaya kembali rukun dengan tergugat namun penggugat tidak tahan lagi hidup bersama tergugat.

Menimbang, bahwa dalil panggugat bahwa tergugat sering minum minuman keras sampai mabuk bahkan memukul penggugat kemudian berpisah tempat tinggal selama kurang lebih empat bulan, dan selama itu pula tergugat tidak memberikan nafkah kepada penggugat dan anaknya yang mengakibatkan penggugat mersa tidak tahan lagi hidup bersama tergugat, karena tergugat sebagai suami seharusnya melindungi dan menyayangi penggugat dan anaknya tetapi tergugat bahkan sebaliknya sering mabuk, mengamuk dan memukul penggugat, bahkan mengejar penggugat dengan badik.

Menimbang, bahwa dari dua orang saksi yang diajukan oleh penggugat, keduanya telah mengetahui kejadian tersebut dan menerangkan bahwa penggugat dan tergugat sering terjadi pertengkaran karena tergugat sering minum minuman keras, mabuk, bahkan sering menyakiti pisik penggugat sampai berbekas (memar) dibadan penggugat, sehingga penggugat merasa tidak tahan lagi untuk tinggal bersama tergugat, yang kemudian pisah tempat tinggal selama empat bulan dan tidak saling peduli lagi.

Menimbang, bahwa tujuan perkawinan sebagaimana termaktub dalam undang-undang perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorag wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan perkawinan tersebut akan tercapai apabila hak dan kewajiban masing-masing pihak tidak terlalaikan.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka dalil-dalil gugatan penggugat telah memenuhi ketentuan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 116 huruf (f) Kompilasi hukum islam.

Menimbang, bahwa kondisi rumah tangga tersebut menyebabkan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah sudah sulit untuk diwujudkan.

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat beralasan hukum, maka majelis hakim patut mengabulkan gugatan penggugat dengan menjatuhkan talak satu bain shughraa tergugat terhadap penggugat.

Menimbang, bahwa untuk memenuhi kehendak pasal 84 (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah Undang-undang nomor 3 tahun 2006 jo undang-undang nomor 50 tahun 2009 tentang peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap pada kantor urusan agama kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar.

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-undang nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang nomor 50 Tahun 2009, seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan kepada penggugat.

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan serta hukum islam yang berkaitan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadapi di persidangan, tidak hadir.

2. Mengabulkan gugatan penggugat dengan verstek.

3. Menjatuhkan talak satu bain shugra tergugat (Tikollah Dg Naba bin Busama Dg Ngasa) terhadap penggugat (Muna Dg Calla binti Congkang Dg Nyarrang)

4. Memerintahkan panitera Pengadilan Agama Takalar untuk menyampaikan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada pegawai pencatat nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

5. Membebankan penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.281.000,00 (Dua Ratus delapan puluh satu ribu rupiah)

Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Takalar pada hari kamis tanggal 19 juni 2014 Masehi bertepatan dengan

tanggal 20 sya’ban 1435 Hijriyah oleh kami, Dra. Hj. Asriah, sebagai ketua majelis

Dra. Hj Hajrah dan Andi Muhammad Yusuf Bakri S.HI MH. Masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh ketua majelis, dihadiri oleh para hakim anggota tersebut, dan dibantu oleh Hj. Nurbaya, S.Ag, M.HI sebagai panitera pengganti, serta dihadiri oleh penggugat tanpa hadirnya tergugat.

B. Analisis Terhadap Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Perceraian dalam Putusan Pengadilan Agama Takalar

(NO.52/Pdt.G/2014/PA Tkl).

1. Duduk Perkara

Penggugat (Muna Dg. Calla binti Congkang Dg Nyarrang), umur 27 tahun, tempat tinggal di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, adalah istri sah dari tergugat (Tikollah Dg. Naba bin Busama Dg. Ngasang), umur 28 tahun, tempat tinggal di Dusun Tanringmata, Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, yang menikah tanggal 30 Agustus 2007. Setelah pelaksanaan akad nikah pengggugat dan tergugat hidup rukun bersama sebagai suami-istri dan telah dikaruniai seorang anak yang bernama Yayu, umur 6 tahun. Pada semula keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat berjalan rukun dan harmonis, tetapi sejak bulan Oktober 2007 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan antara penggugat dan tergugat menjadi tidak harmonis. Dalam gugatannya penggugat mengemukakan bahwa perselisihannya pada intinya disebabkan sebagai berikut:

Dokumen terkait