• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.2 Metode Penelitian

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Metode wawancara merupakan tanya jawab yang dilaksanakan pewawancara dengan pihak pribadi sumber. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan sebagai pewawancara.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian, dengan kata lain penulis memperoleh data dengan mempelajari data-data dan catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

a) Studi Pustaka

Melakukan pengumpulan dan pencarian data dari buku yang menunjang terhadap penulisan skripsi ini.

b) Analisis Dokumen

Membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan pembahasan yang diteliti, kemudian menganalisa pernyataan

dan teori yang dikemukakan untuk dijadikan acuan peneliti, serta beberapa website yang erat kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini antara lain, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah prototype

model, metode pendekatan sistem berorientasi data. 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode berorientasi data, adapun alat bantu yang digunakan adalah flow map, diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Model proses yang akan penulis gunakan untuk membangun

perangkat lunak ini adalah model proses prototype. Hal ini dimaksudkan

untuk mempermudah dalam melakukan pengembangan terhadap sistem ini nantinya. Model prototype merupakan model yang dapat memberikan gambaran sistem yang akan dibangun dan dikembangkan melalui pemodelan sistem sehingga nantinnya seorang analis dapat mengkombinasikan sistem yang akan dibangun olehnya sesuai dengan kebutuhan user.

Ada dua jenis prototype yang dikembangkan oleh para ahli. pertama lebih singkat dan kurang rinci dibandingkan metode kedua. Langkah-langkah dalam metode prototype pertama meliputi

pengidentifikasian kebutuhan pemakai, pengembangan prototype, menentukan prototype diterima atau tidak dan penggunaan prototype. Metode prototype dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Metode Prototype

Sumber:[http://3.bp.blogspot.com/_10tJeib8zW8/TAcXGlQfaUI/AAAAAAAAAD0/ A6gwG9BtWvY/s1600/untitled6.bmp/7 Maret 2011]

Pada metode prototype kedua, langkah-langkahnya meliputi pengidentifikasian kebutuhan pemakai, pengembangan prototype, menentukan apakah prototype diterima atau tidak, penggunanan prototype, menguji sistem operasional, menentukan sistem operasional diterima atau harus diadakan beberapa perbaikan, dan jika sistem telah diuji, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram), dan kamus data.

1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program :

2. Diagram Konteks

Dengan menggambarkan diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem perpustakaan atau output dari sistem perpustakaan tersebut. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem yang berada didalam perpustakaan. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus – putus). Di dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Dengan menggambarkan pemodelan ini model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem perpustakaan, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan dari data tersebut.

4. Kamus Data

Teknik ini untuk memodelkan data dalam sistem informasi perpustakaan. Maka bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua struktur data dan elemen data yang ada dalam sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sehingga alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem tersebut, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (user).

5. Perancangan Basis Data

Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk:

a. Normalisasi.

Perancangan ini merupakan proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel data atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Langkah – langkah pembentukan normalisasi, sebagai berikut :

Dalam tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang pada tabel agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Dengan syarat normal kesatu (1-NF) antara lain :

a. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record nilai dari field berupa “atomicvalue”.

b. Meniadakan set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c. Menentukan primary key untuk tabel/relasi tersebut. d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

2. Bentuk Normal ke Dua (Second Normal Form/2-NF)

Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki

composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari

dua atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk primary keynya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF. Syarat normal kedua (2-NF)sebagai berikut :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki

ketergantung fungsional sepenuhnya (fully functional

dependency) pada kunciutama/primary key. Dengan demikian

untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan

primary keynya. Primary key tersebut haruslah lebih

menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel/relasi tersebut.

3. Bentuk Normal ke Tiga (Third Normal Form/3-NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Syarat normal ketiga (3-NF) sebagai berikut :

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b. Atribut bukan kunci (non key) haruslah tidak memiliki

ketergantung transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (function dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

4. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce- Codd Normal Form (BCNF) didasari pada beberapa

ketergantungan fungsional dalam suatu relasi yang melibatkan seluruh candidate key di dalam relasi tersebut. Jika suatu relasi hanya memiliki satu candidate key, maka hasil uji normalisasi sampai ke bentuk normal ketiga sudah identik dengan

memenuhi kriteria Boyce-Codd Normal Form (BCNF), jika dan hanya jika setiap determinan adalah suatu candidate key.

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) tidak mengharuskan

suatu relasi harus sudah dalam bentuk normal ketiga (3-NF), baru bisa dibuatkan ke dalam BCNF. Untuk melakukan uji BCNF

hanya mengidentifikasi seluruh determinan yang ada pada suatu relasi, lalu pastikan determinan–determinan tersebut adalah

candidat key. Dengan demikian, bisa dikatakan BCNF lebih baik

dari bentuk normal ketiga (NF), sehingga setiap relasi dalam 3-NF, tetapi tidak sebaliknya, suatu relasi di dalam 3-NF belum tentu merupakan relasi di dalam BCNF.

b. Tabel Relasi.

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian sofware sangat dibutuh untuk menemukan error pada perangkat lunak sebelum digunakan dan sebelum diketahui oleh user. Pengujian software pada sistem informasi perpustakaan pada SMP Negeri 14 Bandung ini menggunakan black box testing, karena metode pengujian ini memungkinkan penulis mendapatkan kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua

persyaratan fungsional untuk suatu program, serta dalam pengujian black box ini dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

a. Kesalahan interface (antar muka) b. Inisialisasi dan kesalahan terminasi c. Validitas fungsional

d. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu

e. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal f. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

g. Batasan dari suatu data

Pengkategorian pengujian diatas pasti akan digunakan pada pengujian suatu perangkat lunak, begitu pun pada pengujian sistem informasi perpustakaan pada SMP Negeri 14 Bandung.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem diklasifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan dari analisa sistem yang lama.

Dalam analisis sistem ini, masalah-masalah yang akan dibahas adalah mengenai proses perpustakaan di SMP Negeri 14 Bandung. Dalam sistem yang sedang berjalan ini seringkali waktu yang diperlukan sangat lama didalam memproses data perpustakaan karena tidak adanya perangkat lunak yang menunjang di dalam memproses data perpustakaan di SMP Negeri 14 Bandung tersebut. Mengingat informasi yang tepat, cepat, dan akurat sangat dibutuhkan oleh SMP Negeri 14 Bandung, maka dalam laporan ini diusulkan pembuatan sistem informasi perpustakaan dengan program aplikasi yang mendukung informasi tepat, cepat, dan akurat.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Dokumen yang digunakan pada perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung adalah sebagai berikut :

Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Untuk mendaftar menjadi anggota perpustakaan Rangkap : 1

Deskripsi : digunakan oleh siswa untuk mencatat data pribadi sebagai anggota

2. Nama Dokumen : Kartu Anggota Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Untuk identitas diri dapat berupa kartu anggota Rangkap : 1

Deskripsi : Digunakan sebagai kartu identitas yang menyatakan bahwa siswa tersebut terdaftar sebagai anggota perpustakaan

3. Nama Dokumen : Laporan Data Anggota Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Untuk mencatat semua data tentang keanggotaan Rangkap : 2

Deskripsi : Digunakan sebagai data laporan keanggotaan di Perpustakaan

4. Nama Dokumen : Data Buku Pinjam Sumber : Petugas Pelayanan Fungsi : Untuk data peminjaman Rangkap : 1

peminjaman buku

5. Nama Dokumen : Laporan Data Peminjaman Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Untuk mencatat semua peminjaman buku Rangkap : 2

Deskripsi : Digunakan untuk laporan peminjaman buku yang dilakukan oleh siswa.

6. Nama Dokumen : Denda Pengembalian Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : sebagai keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam

Rangkap : 1

Deskripsi : Digunakan sebagai media informasi mengenai biaya denda kepada siswa

7. Nama Dokumen : Data Pengembalian Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Sebagai data pengembalian buku Rangkap : 1

Deskripsi : Digunakan sebagai media untuk menyimpan data pengembalian buku

Sumber : Petugas Pelayanan

Fungsi : Untuk mencatat semua pengembalian buku Rangkap : 2

Deskripsi : Digunakan untuk laporan pengembalian buku yang dilakukan oleh siswa.

9. Nama Dokumen : Data Buku Sumber : Dinas Pendidikan

Fungsi : Untuk menginformasikan mengenai buku baru yang masuk ke perpustakaan

Rangkap : 1

Deskripsi : Keterangan mengenai data buku baru yang masuk ke perpustakaan

10.Nama Dokumen : Laporan Data Buku Sumber : Petugas Teknis

Fungsi : Untuk semua mencatat mengenai buku baru yang masuk ke perpustakaan

Rangkap : 2

Deskripsi : Keterangan mengenai laporan data buku baru yang dilakukan oleh petugas

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk menjelaskan jalannya dokumen yang terlibat dalam proses pengolahan data pada perpustakaan di SMP Negeri 14 Bandung.

1. Analisis Prosedur Pendaftaran Anggota Perpustakaan

Setiap siswa yang ingin meminjam buku di perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung harus menjadi anggota perpustakaan terlebih dahulu. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh calon anggota untuk dapat menjadi anggota di perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung. Prosedur pendaftaran anggota adalah sebagai berikut :

1) Siswa menyerahkan form pendaftaran yang telah diisi beserta syarat-syarat pendaftaran calon anggota baru berupa foto ukuran 3x4 2 buah, fotocopy kartu pelajar satu buah ke bagian petugas pelayanan.

2) Petugas Pelayanan memeriksa kelengkapan dan syarat-syarat pendaftaran. 3) Jika telah lengkap dan memenuhi syarat maka petugas pelayanan akan

membuat kartu anggota.

4) Setelah itu petugas pelayanan membuat laporan data pendaftaran anggota 2 rangkap dan diarsipkan ke dalam buku pendaftaran anggota, kemudian diserahkan kepada kepala perpustakaan dan di teruskan kepada kepala sekolah.

Bandung.

Siswa yang sudah terdaftar sebagai anggota perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung diperbolehkan untuk meminjam buku. Bahan pustaka yang dapat dipinjamkan adalah bahan pustaka yang sudah selesai diproses antara lain:

1) Siswa menyerahkan kartu anggota dan buku yang akan dipinjam ke bagian petugas pel;ayanan.

2) Petugas memeriksa kartu dan buku yang akan dipinjam. Setelah itu memberikan tanggal buku itu harus dikembalikan.

3) Petugas pelayanan memasukan data peminjam buku, buku yang dipinjam dan tanggal kembali ke dalam data buku pinjam. Setelah itu buku dan kartu anggota diserahkan kembali kepada siswa.

4) Kemudian petugas pelayanan membuat suatu laporan data peminjaman 2 rangkap dan diarsipkan ke dalam arsip peminjaman.

5) Selanjutnya diserahkan kepada kepala perpustakaan dan di teruskan kepada kepala sekolah untuk disahkan.

Setelah melakukan peminjaman, anggota harus mengembalikan buku tersebut ke perpustakaan. Selain ada ketentuan dalam prosedur peminjaman buku, ada juga beberapa ketentuan dalam proses pengmbalian buku, berikut ketentuan-ketentuan dalam pengembalian buku :

1) Siswa mengembalikan buku yang dipinjam dengan cara memperlihatkan kartu anggota dan memberikan buku yang dipinjam kepada petugas pelayanan.

anggota. Apabila siswa terlambat mengembalikan buku maka akan dikenakan sanksi yaitu membayar denda sebesar dua ratus rupiah perhari. Dana apabila buku yang dikembalikan rusak, maka siswa peminjam buku tersebut harus menggantikan buku yang rusak dengan buku baru dengan judul yang sama.

3) Selanjutnya petugas pelayanan mengembalikan kartu anggota kepada siswa kemudian petugas perpustakaan membuat laporan pengembalian buku dalam jangka waktu 1 tahun dan kemudian diserahkan kepada kepala perpustakaan dan diteruskan kepada kepala sekolah.

3. Analisis prosedur pengadaan buku diperpustakaan SMP Negeri 14 Bandung

a) Dinas Pendidikan melalui BOS (Bantuan Operasiaonal Sekolah) menyerahkan data buku ke bagian petugas teknis. Petugas mencatat semua data-data buku tersebut

b) Kemudian petugas teknis membuat laporan data buku dan dibuatkan 2 rangkap, yang satu diarsipkan, dan yang satunya lagi diberikan kepada kepala perpustakaan untuk di tanda tangan dan diteruskan kepada Kepala sekolah.

4.1.2.1 Flow Map

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggung jawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakannya dokumen tersebut dan lainlain. Flowmap akan memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem lama maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan untuk pengembangan dan penerapan sebuah sistem informasi yang diusulkan.

Flowmap secara garis besar akan memberikan gambaran kepada kita

mengenai suatu alur informasi serta entitas-entitas yang terlibat langsung dalam alur informasi tersebut, sehingga secara kasat mata kita akan mengetahui suatu alur prosedur dari suatu informasi.

Berikut ini adalah flowmap yang berjalan di bagian perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung:

1. Flowmap alur pendaftaran anggota di perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung yang sedang berjalan :

FLOWMAP BERJALAN PENDAFTARAN

PETUGAS PELAYANAN SISWA FOTO FOTO KEPALA SEKOLAH FORM PENDAFTARAN FORM PENDAFTARAN PENGISIAN FORM PENDAFTARAN Syarat-syarat FORM PENDAFTARAN YG TELAH DIISI FORM PENDAFTARAN YG TELAH DIISI CEK FORM PENDAFTARAN YG TELAH DIISI FOTO FORM PENDAFTARAN YG TELAH DIISI TIDAK LENGKAP LENGKAP KARTU ANGGOTA Mencatat data pendaftara n Membuat kartu anggota KARTU ANGGOTA Membbuat laporan pendaftara n Lap.pendaftaran anggota Lap.pendaftaran anggota Arsip Pendaftaran KEPALA PERPUSTAKAAN Lap.pendaftaran anggota

2. Flowmap alur peminjaman buku di perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung yang sedang berjalan :

Flowmap Berjalan peminjaman

Petugas Pelayanan Kepala Perpustakaan anggota buku Kartu anggota buku Kartu anggota Memeriksa Kartu & buku Buku yg sdh diperiksa Kartu anggota Sdh diperiksa Memasukan data Peminjam buku Data buku pinjam buku Kartu anggota buku Kartu anggota Membuat Laporan peminjaman Laporan data peminjaman ADP

Flowmap Berjalan peminjaman

Laporan data peminjaman Kepala sekolah Laporan data peminjaman Laporan data peminjaman

Gambar 4.2 Flow map peminjaman buku yang sedang berjalan Keterangan :

Bandung yang sedang berjalan :

Flowmap berjalan pengembalian buku

Kepala Sekolah Petugass Pelayanan anggota tidak iya ya tidak buku Denda pengembalian Mengganti buku baru Buku baru Mencatat pengemba lian buku Mencata t jenis denda Arsip pengem balian Mengganti buku buku Membuat lap. pengemba lian Lap. Pengembalian buku denda Lap. Pengembalian buku Membayar denda buku Katalog buku Buku baru Kepala Perpustakaan Lap. Pengembalian buku

yang sedang berjalan :

FLOWMAP PENGADAAN BUKU

KEPALA SEKOLAH PETUGAS TEKNIS DINAS PENDIDIKAN

Data Buku Induk Mencatat Data Buku Membuat laporan data buku Data Buku Katalog buku Data Buku Laporan Data Buku Laporan Data Buku ALDB Laporan Data Buku Laporan Data Buku Kepala Perpustakaan Laporan Data Buku

Gambar 4.4 Flow map Pengadaan Buku yang sedang berjalan Keterangan :

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran data kedalam atau keluar sistem atau entitas – entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Salah satu yang harus diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkaran proses yang mewakili proses dari semua sistem.

Diagram konteks memberi gambaran seperti apa hubungan interaksi antara entitas luar dengan sistem, hubungan tersebut digambarkan dengan aliran data yang mengalir dan lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau sebaliknya, berikut ini adalah diagram konteks yang sedang berjalan pada perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung :

Sistem Informasi Perpustakaan Siswa

Form Anggota, Kartu Pelajar, Pas Photo 3x4

Kepala Sekolah

Lap. Data Anggota Lap. Peminjaman Buku Lap. Pengembalian Buku

Kartu Anggota Data Buku Biaya Denda

Lap. Pengadaan Data Buku Baru Dinas Pendikan Pengadaan Buku Baru Kepala Perpustakaan

Lap. Data Anggota Lap. Peminjaman Buku Lap. Pengembalian Buku Lap. Pengadaan Data

Buku Baru

Gambar 4.5 Diagram konteks sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan

DFD biasanya digunakan untuk membuat sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses yang saling berhubungan satu sama lainnya oleh aliran data. Gambar ini menjelaskan Data Flow Diagran level 1 sistem informasi perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung yang sedang berjalan.

Fungsi dari DFD atau Data Flow Diagram adalah untuk memperjelas gambaran mengenai system tersebut terutama aliran data dalam sistem tersebut. Pada tahapan DFD level 1 menggambarkan sistem secara global namun disertai gambaran data base yang akan menampung dari aliran data. Pada DFD level 1 diatas menggambarkan proses pendaftaran menjadi anggota, proses peminjaman dan proses pengembalian buku yang sedang berjalan, setiap proses yang terjadi disertai dengan aliran data.

Siswa 1.0 Pendaftaran Anggota Kartu Pelajar Kartu Anggota 2.0 Peminjaman Buku Buku Dan Kartu

Anggota Buku Dan Kartu

Anggota

3.0 Pengmbalian

Buku Buku Dan Kartu

Anggota Kartu Anggota Biaya Denda 4.0 Pengadaan Buku Kepala Perpustakaan Laporan Pengadaan Buku Baru Laporan Pengembalian Buku Laporan Peminjaman Buku Laporan Pendaftaran Anggota

Pengadaaan Buku Baru Dinas Pendidikan Form Pendaftaran Pas Photo 3.4 Kepala Sekolah Laporan Pendaftaran Anggota Laporan Peminjaman Buku Laporan Pengembalian Buku Laporan Pengadaan Buku Baru

Gambar 4.6 DFD level 1 sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan

Pembahasan analisis sistem diatas menjelaskan bahwa aktivitas pengolahan data pada sistem yang berjalan di Perpustakaan SMP Negeri 14 Bandung masih menggunakan cara yang masih manual, seperti :

1. Proses pendaftaran anggota masih menggunkan cara manual yaitu pada saat penginputan data anggota pada buku induk anggota.

2. Proses pembuatan kartu anggota memerlukan waktu yang cukup lama karena petugas harus mencatat ulang identitas anggota.

3. Masih mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian data anggota, data buku, proses peminjaman dan pengembalian buku

4. Proses pembuatan laporan masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya serta laporan yang dihasilkan kurang akurat.

Penggunaan dengan cara manual dalam suatu sistem tentunya banyak memiliki kekurangan antara lain informasi yang dihasilkan dari pengolahan data secara manual kurang akurat karena kemungkinan kesalahan yang terjadi pada proses pencatatan data. Media penyimpanan data secara manual biasanya menggunakan dokumen berupa kertas yang di arsipkan sehingga membutuhkan lebih banyak ruang dan dari segi keamanan pun kurang terjamin.

4.2 Perancangan Sistem

Proses analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan informasi-informasi mengenai sistem yang sedang berjalan, termasuk kelemahan

atas, maka sistem yang telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan mengubah atau memperbaiki sistem yang masih manual ke dalam sistem yang terkomputerisasi.

Setelah memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun, maka tahap selanjutnya adalah membuat suatu sistem informasi terlebih dahulu. Pada tahap ini akan dilakukan suatu perancangan perangkat lunak untuk sistem informasi perpustakaan. Perancangan perangkat lunak ini akan dikembangkan berdasarkan hasil analisis sistem yang telah

Dokumen terkait