JADWAL PENELITIAN 2016 N
4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data
4.2.2 Sumber Daya
Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasialan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan perkerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah ditetapkan secara apolitik. Tetapi ketika kompetensi dan kapabilitas dari sumber-sumber daya itu nihil, maka kinerja kebijakan publik sangat sulit untuk diharapkan.
Tetapi di luar sumber daya manusia, sumberdaya-sumberdaya lain yang lain perlu diperhitungkan juga, ialah sumber daya finansial dan sumber daya waktu. Karena, mau tidak mau, ketika sumber daya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka memang menjadi persioalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan kebijakan publik. Demikian pula halnya dengan sumber daya waktu, saat sumber daya manusia giat berkerja dan kecucuran dana yang baik,
tetapi terbentur dengan persoalan waktu yang ketat, maka hal ini pun dapat menjadi bagian dari ketidakberhasialan implementasi kebijakan. Karena itu sumberdaya yang diminta dan dimaksud oleh Van Metter dan Van Horn adalah ketiga bentuk sumberdaya tersebut.
Sumber daya dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Kota Serang, kurang begitu bisa terjawab dari beberapa narasumber/ informan, karena dalam Sumberdaya dalam Perda ini bisa diketahui jika Perda ini sudah berjalan atau terimplementasai, namun pada kenyataanya sampai sekarang belum berjalan, indikator sumberdaya diperda ini ditulis lengkap di dalam Peraturan Walikota (Perwal), Perwal sendiri adalah sistem teknis yang ada dalam Perda, jika Perwal belum ada maka Perda juga belum bisa berjalan, Perda tanpa Perwal hanya sebatas produk hukum saja.
Menurut Ibu Lily Muslihat, SH.M.Si ( ) selaku Kasubag Perundang-undangan Sekretariat Daerah Kota Serang, beliau mengukapkan sumber daya dalam Perda sebagai berikut :
“Jika faktor SDM dikaitkan dengan implementasi Perda, menurut Bagian Hukum memang berhubungan erat. Namun jika dipertanyakan telah sesuai atau belum ? kami kurang mengetahui secara pasti SDM yang ada di SKPD terkait, karena Perda tersebut juga belum dilaksanakan dan memang kondisi saat ini Pemerintah Kota Serang masih kekurangan personil.bicara masalah anggaran belum dapat memberikan pendapat, karena Perda ini belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena terkendala peraturan pelaksanaannya (Perwal) belum disusun. Dan jika pada saat Perwal disusun, maka Perda ini dapat dilaksanakan dengan dukungan anggaran yang disesuaikan dengan kebijakan dan kemampuan keuangan daerah. dan Sesuai dengan tujuan awal, bahwa pembentukan Perda ini merupakan kebijakan pemerintah daerah bertindak sebagai koordinator dalam
memfasilitasi dan mengarahkan pendistribusian perusahaan yang berada di wilayah Kota Serang untuk menyalurkan dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaannya (CSR) kepada masyarakat di lingkungannya”. (Wawancara, Jumat, 24 April 2015, 12:30 WIB) Dari keterangan diatas dapat diketahui, bahwa berbicara permasalahan SDM jika dikaitkan dengan bagian hukum Setda memang berhubungan, dalam pemerintah Kota Serang sendiri masih kekurangan personil, dalam artian Sekretariat Daerah Kota Serang (Setda Kota Serang) masih kekurangan personil atau SDM, lalu mengenai masalah anggaran Setda Kota Serang khususnya bagian hukum tidak terlalu mengetahui karena Perda sampai sekarang belum berjalan, terkait masalah Perwal yang belum dibuat.
Hal serupa dikemukan oleh Bapak Ahmad Fakih ( ) selaku Kasubag Perdagangan dan Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koprasi (Indagkop) Kota Serang, beliau mengungkapkan :
“Jika bebicara masalah sumberdaya, perda belum berjalan, jadi saya belum bisa member tanggapan, akan tetapi dalam sumber daya manusia (SDM) actor terakit Perda ini sudah ditulis diperda, dari beberapa unsur elemen Msayarakat, Akademisi, Perusahaan, dan Pemerintah, jika menurut saya ini akan menjadi sebuat kolaborasi sinerji yang akan bisa membuat badan/organisasi dari Perda ini berkerja tanpa timbul masalah, kalau sumberdaya anggaran itu jelas dari APBD, tapi kan kita tidak tahu saolnya kan belum berjalan “Perdanya, dalam masalah waktu sudah saatnya Kota Serang ini menjadi lebih teratur, dalam segala macam aspek ekomoni sosial politik, nah salah satunya CSR, supaya kita bisa bersaing dan tidak kalah, karenanya sudah pantas Perda ini diterapkan di Kota Serang sekarang.”(Wawancara, 11 Juni 2015, 10.00 WIB)
Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa, dari sisi SKPD sendiri mengakui bahwa tidak bisa bertanggapan banyak jika Perda ini belum berjalan, menurutnya jika melihat dari Perda itu sendiri aktor-aktor terkait dalam Perda memang sudah tertera dalam Perda, bicara masalah Sumberdaya dalam hal ini
sumberdaya manusia (SDM) dari sisi sumberdaya anggaran menggunakan APBD belum bisa berkomentar karena belum berjalan perda tersebut.
Hal serupa diungkapkan oleh Bapak Durahman ( Dewan Kota Serang priode 2010 s/d 2014, beliau mengutarakan:
“Semua sudah diatur dengan Perda tinggal teknisnya saja yang belum ada/dibuat, sumberdaya sudah ada rincian tentang anggota semua dalam Perda akan tetapi tidak berjalan ini masalahnya, Perda ini adalah Perda lanjutan dari UU dan PP nomor 47 tahun 2012 pembentukan badan yang mana badan tersebut menjembatani antara masyarakat perusahaan dam pemerintah aga terciptanya hubungan harmonis dalam jangka panjang” (Wawancara, Jumat, 28 Juni 2015, 13:00 WIB)
Dari semua pernyataan diatas, maka dapat disimpulakan bahwa indikator Sumberdaya yang mencakup Sumber daya Manusia, Anggaran, dan Waktu, informan tidak bisa banyak berkomentar karena Perda ini belum berjalan, karena adanya beberapa permasalahan yang menyebabkan keterlambatan yang cukup lama, permasalahan itu ialah Perwal sampai sekarang belum dibentuk, jadi permasalahan Sumberdaya semua diatur lebih lanjut di Peraturan Walikota (Perwal) maka beberapa narasuber/informan belum bisa memberi tanggapan, hanya sejauh ini SDM dalam Perda sudah tertera/tertulis di dalam Perda itu sendiri, hanya teknis pemilihan, pengangkatan dan lain sebagainya belum ada, karena diatur lebih lanjut dalam Perwal. Oleh karena itu variabel Sumberdaya dalam Perda ini masih belum optimal dalam penerapannya, Perda belum berjalan karena Perwal belum dibuat, Perwal sampai saat ini belum dibuat karena kurangnya koordinasi antara instansi yang terkait penyusunan Perwal, yaitu
bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Serang dan Dinas Industri Perdagangan dan Koprasi Kota Serang.