• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Kategori

4.3.4 Sumber Informasi …

Bagi informan pertama (I1) informasi yang disajikan dalam bentuk tercetak dianggap lebih mudah dan lebih efektif . Hal ini didasarkan atas pertimbangan diantaranya bahwa informasi yang tercetak dianggap lebih nyaman pada saat membacanya kembali. Saat ini buku masih dianggap sebagai bentuk informasi yang paling efektif digunakan daripada yang berbentuk elektronik.

Pendapat yang dikemukakan oleh I4 dan I6 mengenai informasi yang disajikan dalam bentuk elektronik dianggap lebih efektif, pendapat tersebut sangat jauh berbeda dengan pernyataan I1. Oleh I4 format elektronik dinggap lebih efisien karena bahan-bahan penelitian yang digunakan oleh I4, lebih banyak dalam bentuk elektonik, sehingga informan keempat lebih memanfaatkan bentuk elektronik dalam pemenuhan kebutuhan informasinya. Untuk I6, pemanfaatan bentuk elektronik dianggap lebih efektif karena lebih cepat untuk menemukannya kembali, jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

4.3.4 Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan hal yang paling utama dalam menentukan nilai dari informasi. Informan menggunakan sumber infomasi yang sesuai dengan topik yang dibahas dalam penelitiannya. Dalam penggunaan sumber informasi ini, biasanya informan tidak langsung menuju ke sumbernya, informan lebih memilih untuk melakukan identifikasi atau mengelompokkan apa yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari I2 dan I5, yaitu:

I2 : …biasanya kami kelompokkan dulu mbak, gak langsung menuju sumbernya,

contohnya yah misalnya berhubungan dengan emisi dan stok karbon, ya pertama-tama kami cari dulu mengenai emisi gtu, kalau misalnya langsung searching di internet gtu tanpa dikelompokkan hasilnya kurang maksimal mbak…

I5 : …untuk mendapatkan informasi tentang penelitian, saya biasanya identifikasi

dulu mbak masalahnya tentang apa, baru mulai mencari informasi yang terkait dengan penelitian ini, pasti kan informasi yang terkait itu masih banyak banyak lagi penjabarannya…

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa pengelompokkan terhadap informasi yang akan dibutuhkan atau dicari memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya I2 yang menyatakan melakukan pengelompokan dahulu sebelum menuju sumber informasi yang akan digunakannya contohnya karena penelitiannya berkaitan dengan emisi karbon dilahan gambut, maka dia melakukan pengelompokan terlebih dahulu mengenai emisi, setalah mendapatkan point-pont yang akan dicari lalu informan kedua mencoba untuk menelusurnya melalui sumber informasi yang digunakan. Apabila langsung menuju sumbernya tanpa melakukan pengelompokan maka akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal.

Sama hal nya dengan penyataan yang dikemukakan oleh informan kelima, dimana I5 melakukan pengelompokkannya berdasarkan masalah yang akan ditelitinya, kemudian mencari informasi yang terkait dengan masalah tersebut. Informasi yang terkait tersebut pastinya memiliki banyak penjabaran lagi, dan I5 terus menggali data dari informasi yang didapatkan sampai kebetuhan informasinya benar-benar terpenuhi. Lain halnya dengan informan keenam, yang menyatakan lebih memilih untuk menuju sumber informasi langsung. Hal ini sesuai pernyataan yang dikemukakan I6, yang hasil wawancaranya adalah sebagai berikut :

I6 : …saya langsung menuju sumbernya aja, karena bisa mendapatkan data yang

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh I6, menuju sumber informasi langsung merupakan alternatif yang terbaik. Hal ini disebabkan jika menuju sumber informasi langsung akan mendapatkan data-data yang bervariasi dan hal tersebut bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih informasi apa yang sesuai dengan penelitian yang sedang dijalankan.

Sumber informasi yang digunakan informan dalam meyelesaikan hasil dari penelitian adalah berupa koleksi perpustakaan, internet, seminar, maupun koleksi individu. Dari keempat sumber informasi yang digunakan, maka dapat membantu peneliti untuk myelesaikan masalah dalam penelitian.

Pemanfatan koleksi perpustakaan merupakan hal yang paling utama digunakan para peneliti dalam mencari informasi untuk melengkapi data dalam melakukan penelitian. Hal ini sesuai dengan pernyataan I1, berikut adalah hasil wawancaranya :

I1 : …sejauh ini jika saya memanfaatkan koleksi perpustakaan, rata-rata buku atau

literature yang saya butuhkan ada diperpustakaan…”

Berdasarkan paparan yang disampaikan informan di atas bahwa buku atau literatur yang ada di Perpustakaan PPKS memadai dalam pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, tetapi masih ada juga beberapa buku atau literature yang mendukung penelitian belum tersedia di perpustakaan. Dalam hal ini peran petugas perpustakaan yang ada pada perpustakaan PPKS harus dapat membantu peneliti dalam membutuhkan sebuah informasi. Untuk pemenuhan informasi ini, PPKS menyediakan layanan sistem jemput bola, ini merupakan layanan yang diberikan perpustakaan PPKS untuk mempermudah para peneliti dalam mendapatkan informasi terbaru, hal ini dikarenakan peneliti tidak memiliki waktu yang luang karena harus mengejar penelitiannya. Oleh karena itu peran petugas perpustakaan sangat diharapkan untuk memaksimalkan layanan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan infomasi peneliti.

Memaksimalkan layanan perpustakaan merupakan hal yang dibutuhkan untuk mengetahui layanan yang digunakan maupun yang diinginkan oleh informan, agar

meningkatkan pelayanan yang ada pada perpustakaan PPKS sesuai dengan kebutuhan informasi para penggunanya. Layanan yang diberikan oleh perpustakaan setidaknya dapat membantu informan dalam mengatasi permasalahan guna melengkapi literatur yang dibutuhkan dengan menyediakan atau mencarikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, bahwa layanan perpustakaan sering dimanfaatkan oleh peneliti seperti layanan penelusuran, peminjaman maupun layanan fotokopi. Layanan penelusuran yang digunakan informan dimanfaatkan untuk menelusur koleksi yang ada di perpustakaan, serta untuk menemukan apakah telah ada koleksi terbaru yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Sedangkan untuk layanan peminjaman biasanya informan menggunakan beberapa sarana untuk memesan atau pun meminjam koleksi yang ada diperpustakaan PPKS seperti datang sendiri ke perpustakaan atau biasa menggunakan layanan telepon. Hal ini sesuai dengan pernyataan I2, I6 yang biasanya menggunakan sarana telepon untuk memesan atau mendapatkan informasi, pernyataannya adalah sebagai berikut :

I2 : …ya biasanya saya telepon dulu mbak petugas perpustakaannya, karena mereka

kan punya data-datanya, misalnya ya mbak saya mau cari jurnal social scient gitu, kalau misalnya ada diperpustakan baru saya datang kesana untuk meminjamnya atau meminta untuk mendownloadkannya

I6 : …biasanya menggunakan telepon apakah buku itu ada atau tidak diperpustakaan,

perpustakaan yang sekarang ini pun mbak telah memfasilitasi pemesanan melalui via email, kalau ternyata buku itu ada baru saya datang kesana untuk meminjamnya…

Dengan adanya layanan yang diberikan perpustakaan kepada penggua maka dapat mempermudah peneliti dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Jika sumber informasi dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan yang digunakan belum dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh informan, maka informan akan mencari kesumber informasi berikutnya seperti internet. Namun, adakalanya pemanfaatan internet memiliki keterbatasan akses dalam pemenuhan informasinya seperti adanya

akses berbayar untuk artikel yang akan didownload. Tetapi adakalanya informan tidak memiliki hambatan dalam pemanfaatan internet ini, malah dianggap sebagai sumber informasi yang memadai. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan I2 dan I5 diantaranya :

I2 : …kalau buku yang saya cari tidak ditemukan maka saya mencoba untuk

mensearching di internet mbak, tp di internet ini pun memiliki akses yang terbatas, aksesnya gak free…

I5 : …sejauh ini mbak pemanfatan internet tidak memiliki kendala, karena literatur

bidang penelitian saya, akses untuk mendapatkan datanya cukup mudah didapat..

Berdasarkan penjelasan yang di ungkapkan oleh informan I2, pemanfaatan internet merupakan alternatif yang kedua bagi informan, jika informasi tersebut tidak didapatkan di perpustakaan. Tetapi pemanfaatan internet bagi informan kedua juga memiliki kendala, hal itu disebabkan karena akses dari internet memiliki jumlah akses yang tidak free khusunya untuk mendownload artikel-artikel berbahasa inggris. Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh I5 yang menyatakan bahwa pemanfaatan internet tidak memiliki kendala, hal ini dikarenakan literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan informan kelima memiliki kemudahan dalam melakukan pengaksesannya, data yang didapatkan cukup membantu informan kelima dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Apabila pemanfaatan koleksi perpustakaan maupun internet belum memenuhi kebutuhan informasi dari pengguna maka, informan tersebut banyak yang mengikuti seminar-seminar yang berkaitan dengan apa yang sedang ditelitinya. Informasi dari hasil seminar yang didapat biasanya bisa dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan I2 dan I4, diantaranya sebagai berikut :

I2 : …biasanya kan mbak kalau hasil-hasil seminar gitu kan bisa saya jadikan

I4 : …ya selain koleksi perpustakaan gitu saya biasa ikut seminar atau workshop, ya

untuk melengkapi tentang penelitian saya…”

Seminar yang diikuti oleh informan kedua dan kelima biasanya sangat membantu informan dalam melengkapi tentang penelitian yang dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh I2 yang mengganggap bahwa seminar dapat dijadikan alternatif selanjutnya dan menambah wawasan pengetahuan dengan hasil yang didapatkan selama mengikuti seminar. Selain itu dengan megikuti seminar maka akan mendapatkan pengetahuan yang baru dari hasil pertukaran pikiran yang dilakukan selam proses seminar berlangsung. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh I4, dengan adanya seminar maka informan dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas, apalagi I4 bertugas pada pengolahan hasil dan mutu dari kelapa sawit. Untuk mengelolah hasil tersebut maka diperlukan adanya informasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan hasil dari penelitian yang dilakukan.

Selanjutnya, apabila ketiga sumber informasi di atas masih belum terpenuhi maka, sumber informasi yang terakhir digunakan adalah toko buku. Toko buku merupakan sarana yang terakhir digunakan peneliti apabila belum mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Toko buku merupakan salah satu pusat yang menyediakan informasi berbasis laba dan perpustakaan lembaga penyediaan informasi yang berbasis nirlaba. Karena koleksi perpustakaan, internet maupun seminar belum dapat melengkapi literatur yang dibutuhkan peneliti, maka peneliti memiliki koleksi tersendiri untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan. Hal ini tercermin oleh peryataan informan ketiga ( I3) yaitu :

I3 : …biasanya sumber informasi yang digunakan berupa buku koleksi sendiri, saya

beli sendiri, karena buku untuk penelitian saya ini gak ada mbak diperpustakaan disini paling informasi yang umum-umum aja yang ada di perpustakaan …

Berdasarkan pernyataan dari informan ketiga mengenai koleksi individu maka informan menggunakan koleksi individu atas dasar bahwa literatur-literatur yang dibutuhkan oleh I3 belum semuanya didapatkan dari ketiga sumber informasi diatas, khusunya koleksi perpustakaan. Seperti yang dinyatakan informan bahwa koleksi di

perpustakaan PPKS hampir rata berkaitan dengan kelapa sawit, sedangkan background dari informan ketiga adalah bagian teknik, jadi buku yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh I3, masih sedikit jumlahnya diperpustakaan hal itu yang menyebabkan informan ketiga harus membeli sendiri koleksi yang dibutuhkannya.

4.3.5 Kualitas Informasi

Informasi dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan agar informasi tersebut dianggap tidak kadaluwarsa. Informasi yang kadaluwarsa akan memyebabkan kesalahan untuk mengambil sebuah tindakan, baik keputusan maupun yang lainnya. Informasi akan semakin bernilai harganya jika informasi yang diterima tidak kadaluarsa (out of date). Hal ini tercermin sesuai dengan pernyataan dari I1 dan I2 sebagai berikut :

I1 : …informasi yang berkualitas itu apabila telah terpublikasi secara luas..

I2 : …saya membutuhkan informasi yang terbaru untuk pengembangan penelitian..

Berdasarkan pernyataan dari informan pertama bahwa jika informasi tersebut telah terpublikasi secara luas maka dapat dikatakan informasi itu berkualitas. Ini berarti jika informasi itu telah terpublikasi secara luas maka informasi yang ada tersebut telah mengalami proses pembaharuan dari data-data sebelumnya. Sedangkan pernyataan yang diungkapkan oleh informan kedua, bahwa informan tersebut membutuhkan informasi terbaru, hal ini disebabkan karena penelitian yang dilakukan oleh informan kedua merupakan penelitian terbaru. Informasi baru diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengambilan sebuah keputusan. Selain berdasarkan kemutakhiran dari sebuah informasi maka untuk menentukan informasi itu berkualitas dapat dilihat berdasarkan permasalahan yang ada dengan topik yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari I1 adalah sebagai berikut :

I1 : …kalau kita dapat datanya, kita dapat informasinya misalnya filosofi-filosofinya

atau data-data penelitiannya seperti apa, ya seperti itulah informasi yang bermanfaat dan dan dapat mendukung topik dari penelitian saya…

Penjelasan di atas menyatakan bahwa informasi itu dikatakan bermanfaat apabila sesuai dengan topik yang dibutuhkan oleh informan pertama. Dimana topik dari penelitian informan pertama mengenai pemanfaatan bakteri endofit. Jika topiknya mengenai pemanfaatan bakteri endofit, maka bakteri endofit erat kaitannya dengan mikrobiologi. Dengan mendapatkan data mengenai microbiologi maka peneliti merasa terpenuhi kebutuhannya karena sesuai dengan topik yang akan dibahasnya.

Penentuan kualitas informasi dapat juga dilihat berdasarkan validitas data atau keakuratan datanya. Semakin akurat data dalam informasi semakin berkualitas juga nilai dari informasinya, karena keakuratan data mencerminkan keenyataan yang sebenarnya. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara bersama informan ke tiga (I3) adalah sebagai berikut :

I3 : … informasi berkualitas itu dibarengi dengan adanya data yang berdasarkan

penelitian karena dianggap data tersebut valid…

Berdasarkan penjelasan di atas maka informasi yang tidak dibarengi dengan data berdasarkan penelitian maka informasi tersebut dianggap tidak valid. Informasi tersebut dapat dikatakan valid apabila telah disesuaikan dengan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian. karena dalam pembuatan laporan penelitian informan membutuhkan informasi yang akurat, bukan informasi yang tidak jelas sumbernya.

Selain keakuratan kualitas informasi dapat nilai melalui pemanfaatannya. Informasi dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat bagi pengguna. Dengan adanya informasi maka akan menambah pengetahuan bagi penerimanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh I2, I4, I6 yang menyatakan bahwa :

I2 : …informasi yang bisa memenuhi keinginan untuk mendukung pencapaian

penelitian, kan kita dibidang penelitian. jadi selama kita memperoleh literature yang sesuai dengan kaidah-kaidah alamiah, itu lah informasi yang bermanfaat.

I4 : …informasi yang bermanfaat itu harus mendukung penelitian dan harus

mendekati apa yang sedang dibutuhkan..

I6 : …informasi yang bermanfaat dapat menjawab kebutuhan bagi saya dan harus

menghasilkan data yang lebih detai.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh ketiga informan I2, I4 dan I6

menilai bahwa manfaat dari informasi itu harus dapat memenuhi keinginan untuk pencapaian penelitian. I2 menyatakan apabila literatur yang sesuai dengan kaidah alamiah maka informasi dari literature tersebut sangat bermanfaat karena dapat membantu peneliti dalam pemenuhan kebutuhan informasi. Lain halnya dengan informan keenam informasi yang bermanfaat itu harus menghasilkan data-data yang detail sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

Dokumen terkait