• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengaruh Penambahan Timbal terhadap Pertumbuhan dan Adaptabilitas Semai Samama dan Akasia pada Media Tailing adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal dari penulis lain atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016

Bayu Winata

RINGKASAN

BAYU WINATA. Pengaruh Penambahan Timbal terhadap Pertumbuhan dan Adaptabilitas Semai Samama dan Akasia pada Media Tailing. Dibimbing oleh BASUKI WASIS dan YADI SETIADI.

Timbal (Pb) adalah salah satu unsur logam berat paling beracun dan berbahaya yang berpotensi mencemari lingkungan hidup. Pertambangan sumberdaya mineral merupakan salah satu industri yang berpotensi menyebabkan pencemaran Pb melalui limbah tailing yang dihasilkan. Akumuluasi logam berat seperti Pb dapat menyebabkan dampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan. Fitoremediasi merupakan salah satu metode yang dapat diaplikasikan dalam mengurangi atau menghilangkan unsur pencemar seperti Pb dari lingkungan. Syarat tanaman sebagai agen fitoremediasi adalah memiliki pertumbuhan yang cepat, biomassa yang tinggi, dan adaptabilitas yang baik terhadap logam berat.

Informasi jenis tanaman kehutanan berupa pohon yang adaptif dan mampu mengakumulasi logam Pb masih sedikit. Samama (Anthocephalus macrophyllus) dan akasia (Acacia mangium) merupakan jenis pohon pionir, fast growing, dan mampu tumbuh pada kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Kedua jenis ini sering digunakan dalam kegiatan revegetasi pada lahan-lahan pasca tambang. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Pb terhadap kedua jenis ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan Pb terhadap pertumbuhan semai samama dan semai akasia pada media tailing serta menganalisis adaptabilitas semai samama dan akasia dalam mengakumulasi Pb.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Pb pada media tailing memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan adaptabilitas semai samama dan semai akasia. Semai samama dan akasia memiliki pertumbuhan dan adaptabilitas yang relatif baik terhadap Pb hingga konsentrasi 900 mg Pb/kg tailing, dimana biomassa yang dihasilkan berturut-turut adalah 20.65 g dan 9.93 g serta indeks toleransi (IT) kedua jenis tanaman memiliki nilai > 100%. Semai samama memiliki kemampuan mengakumulasi Pb hingga 359.88 mg/kg, sedangkan semai akasia mampu mengakumulasi Pb hingga 460.78 mg/kg. Semai samama memiliki kemampuan menstraslokasikan Pb dari jaringan akar ke pucuk lebih tinggi daripada semai akasia. Sementara itu, semai akasia memiliki kemampuan mengakumulasi Pb pada zona perakaran lebih tinggi daripada semai samama. Kedua jenis tanaman kehutanan ini memiliki potensi yang baik sebagai tanaman fitoremediasi Pb.

Kata kunci: Acacia mangium, Anthocephalus macrophyllus, fitoremediasi, Pb timbal

SUMMARY

BAYU WINATA. Effect of Lead Increment toward the Growth and Adaptability of Seedling of Samama and Acacia on the Tailing. Supervised by BASUKI WASIS and YADI SETIADI.

Lead (Pb) is a toxic and harmful element that potentially to be dangerous pollutant into the environment. Mining is an industry that produces tailing as a prime waste into the environment. Tailing from the mining activity contains heavy metals such as lead. Heavy metal accumulation can be causing negative effects to organisms (plant, animal, and human) also to environment. Phytoremediation is a method that applied to remove harmful pollutant such as lead by using plant from the contaminated soil or site. The plant used for phytoremediation should have several characteristics such as fast growing, high biomass, and adaptability to live on the heavy metals contaminated soil or site.

Information about trees species that have ability to live, grow, and accumulate the lead from the soil is still scarce. Anthocephalus macrophyllus and

Acacia mangium are pioneer and fast growing tree species, mostly used for revegetation on postmining land. Study about the influence of lead to A. macrophyllus and A. mangium is an important issue to support phytoremediation. This study aimed to analyze the effect of lead increment to the growth of A. macrophyllus and A. mangium seedlings, and also to analyze the adaptability of both of tree speciesto accumulate the lead.

The results of this research showed that Pb increment on tailing gave the effects on the growth and adaptability of the plants. A. macrophyllus and A. mangium showed a good growth and adaptability, even on 900 mg Pb/kg tailing, where the highest biomass productions were 20.65 g and 9.93 g serially with high tolerance index (TI > 100%). Total Pb accumulation of A. macrophyllus was 359.88 mg/kg , and A. mangium accumulated 460.78 mg/kg. A. macrophyllus had ability to translocate Pb from root tissue to the shoot tissue higher than A. mangium. However, A. mangium had ability to accumulate Pb in the root tissue higher than A. mancrophyllus. Both of tree species had a good potency as phitoremediant plants.

Key words: Acacia mangium, Anthocephalus macrophyllus, phytoremediation, lead, Pb

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains

Dokumen terkait