• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber : Lampiran 2 2.Multikolinier

Multikolinieritas berarti ada hubungan linier yang “sempurna” atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi.

Dari dugaan adanya multikolinieritas tersebut maka perlu adanya pembuktian secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dengan cara menghitung Variance Inflation Factor (VIF). VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” varians. Apabila VIF lebih besar dari 10, hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier.

Adapun hasil yang diperoleh setelah diadakan pengujian analisis regresi linier berganda diketahui bahwa dari keempat variabel yang dianalisis dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6 : Tes Multikolinier

Variabel Y/X (X1) VIF (X2) VIF (X3) VIF Ketentuan Keterangan Jumlah Ekspor Katak 1,654 1,523 1,439 ≤ 10 Tidak terjadi Multikolinier Jumlah Ekspor Udang 1,654 1,523 1,439 ≤ 10 Tidak terjadi Multikolinier (Lampiran 2 pada tabel Coefficient).

Maka hasil yang diperoleh setelah diadakan pengujian analisis regresi linier berganda diketahui bahwa dari keempat variabel dalam variabel Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang, di mana nilai VIF lebih kecil dari 10 sehingga dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinier. 3. Heter okedastisitas

Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas (X). Hal ini bisa diidentifikasikan dengan menghitung korelasi rank spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Pembuktian adanya heterokedastisitas dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 7. Tes Heterokedastisita s dengan Korelasi Rank Spear ma n Variabel Y/X Sig 2-tailed (X1) Sig 2-tailed (X2) Sig 2-tailed (X3) Ketentuan Keterangan Jumlah Ekspor Katak 0,556 0,907 0,725 ≥ 0,05 Tidak terjadi

heterokedastisitas Jumlah Ekspor Udang 0,934 0,907 0,567 ≥ 0,05 Tidak terjadi

heterokedastisitas

Sumber : Lampiran 4.

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi rank spearman untuk variabel terikat Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang, keseluruhan residualnya lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan) sehingga tidak mempunyai korelasi yang berarti antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran asumsi klasik

.

Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Science) maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y1 = 69437,861 - 0,004 X1 + 0,141 X2 - 1735,481 X3 Y2 = 540,141 - 3,51E-006 X1 - 0,020 X2 + 173,797 X3

Dari persamaan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (β 0) : Y1 = 69437,861, Y2 = 540,141

Menunjukkan, Jika Produk Domestik Regional Bruto (X1), Kurs Valas (X2), dan Inflasi(X3), konstan, maka Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang, (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 69437,861 juta US$ (Y1), (Y2) sebesar Rp. 540,141 juta US$.

b. Koefisien regresi X11) : Y1 = -0,004, Y2 = -3,51E-006

Menunjukkan apabila Produk Domestik Regional Bruto bertambah 1 juta rupiah maka Jumlah Ekspor Katak akan turun sebesar 0,004 juta US$ (Y1) , dan Jumlah Ekspor Udang akan turun sebesar 3,51E-006 juta US$ (Y2), dengan asumsi X2, dan X3 konstan.

c. Koefisien regresi X22) : Y1 = 0,141, Y2 = -0,020

Menunjukkan apabila Kurs Valas bertambah 1 rupiah maka Jumlah Ekspor Katak akan naik sebesar 0,141 juta US$ (Y1), dan Jumlah Ekspor Udang akan turun sebesar 0,020 juta US$ (Y2), dengan asumsi X1, dan X3 konstan

turun sebesar 1735,481 juta US$ (Y1) dan Jumlah Ekspor Udang akan naik sebesar 173,797 juta US$ (Y2) dengan X1, dan X2 konstan.

Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada diguanakan alat bantu komputer dengan program SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 13.0. Untuk mengetahui hasil analisis secara simultan antara variabel bebas terhadap Investasi Penanaman Modal Asing perJumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang, sebagai variabel terikat digunakan uji F dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Ana lisis Var ian ( Anova )

Variabel Terikat Tingkat Signifikan (≤ 0,05) Keterangan

Jumlah Ekspor Katak (Y1) ≤ 0,05 Signifikan

Jumlah Ekspor Udang (Y2) ≤ 0,05 Signifikan

Sumber : Lampiran 5

Oleh karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Produk Domestik Regional Bruto (X1), Kurs Valas (X2), Inflasi (X3), berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang (Y).

4.3.2. Uji Hipotesis Secar a Par sial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto (X1), Kurs Valas (X2), dan Inflasi (X3) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan

analisis sebagai berikut :

Tabel 9.Hasil Analisis Var iabel Pr oduk Domestik Regiona l Br uto (X1), Kur s Valas (X2), dan Inflasi (X3), ber pengar uh secar a simultan dan nyata ter hadap J umlah Ekspor Ka ta k, dan J umlah Ekspor Udang (Y). Variabel Y/X Tingkat

Signifikan (X1) Keterangan α = 0,05 Tingkat Signifikan (X2) Keterangan α = 0,05 Tingkat Signifikan (X3) Keterangan α = 0,05

Jumlah Ekspor Katak (Y1)

0,014 Signifikan 0,939 Tidak

Signifikan 0,250

Tidak Signifikan Jumlah Ekspor Udang (Y2)

0,942 Tidak

Signifikan 0,790 Signifikan 0,024 Signifikan Sumber : Lampiran 5

Dengan melihat dari hasil analisis Variabel Produk Domestik Regional Bruto, Kurs Valas, dan Inflasi terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang adalah diketahui bahwa variabel Produk Domestik Regional Bruto yang mempengaruhi variabel Jumlah Ekspor Katak dan inflasimempengaruhi variabel Jumlah Ekspor udang., Untuk itu kita akan melihat tabel koefisien Variabel Independent di bawah ini :

Tabel 10. Hasil Koefisien Var ia bel Independen Variabel Dependent Koefesien Variabel Independen

β 0 β x1 β x2 β x3

Jumlah Ekspor Katak 69437,861 -0,004 0,141 -1735,481 Jumlah Ekspor Udang 540,141 -3,51E-006 -0,020 173,797

Dengan melihat hasil yang di dapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk jumlah ekspor katak dan udang :

1. Penelitian yang telah dilakukan, jumlah ekspor katak dan udang berpengaruh nyata terhadap Produk Domestik Regional Bruto. Karena apabila jumlah ekspor katak dan udang naik, maka pendapatan masyarakat juga akan naik, sehingga Produk Domestik Regional Bruto juga akan naik. Sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tjahyadi (2009 : 88), dimana jumlah ekspor katak dan udang merupakan komoditi ekspor yang menjanjikan, yang apabila jumlah ekspor nya naik, maka akan menambah pendapatan masyarakat sehingga Produk Domestik Regional Bruto juga akan naik.

2. Penelitian yang dilakukan, jumlah ekspor katak dan udang berpengaruh nyata terhadap Kurs Valas. Karena pada saat Kurs Valas menurun, maka akan meningkatkan permintaan ekspor katak dan udang. Sehingga hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Sunar so (2008 : 12), dimana hasilnya menunjukkan bahwa pada saat Kurs Valas menurun, permintaan ekspor katak dan udang juga naik.

3. Penelitian yang dilakukan, jumlah ekspor katak dan udang berpengaruh nyata terhadap Inflasi. Karena pada saat inflasi turun, maka daya beli masyarakat akan meningkat, sehingga permintaan terhadap ekspor katak dan udang akan naik. Hal ini sejalan dengan penelitian Supr apto (2009 : 23), dimana hasilnya menunjukkan bahwa pada saat terjadi penurunan inflasi, maka daya beli masyarakat akan naik, permintaan ekspor terhadap katak dan udang akan naik

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto (X1), Kurs Valas (X2), dan Inflasi(X3) berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor udang (Y) diperoleh F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berati bahwa secara keseluruhan faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor udang (Y) .

2. Dengan melihat hasil uji signifikasi Variabel Independen terhadap Jumlah Ekspor Katak, dan Jumlah Ekspor Udang maka dapat diketahui bahwa Variabel Kurs merupakan Variabel yang paling dominan terhadap Jumlah Ekspor Katak hal ini disebabkan karena kurs merupakan ukuran bagi importer maupun eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor sehingga naik turunya kurs sangat mempermudah para konsumen untuk menambah permintaan ekspor katak, sedangkan inflasi merupakan variabel yang paling dominan terhadap Jumlah Ekspor Udang hal ini disebabkan naik turunnya inflasi menjadi ukuran tinggi rendahnya harga bahan baku produksi sehingga mempengaruhi peningkatan produksi udang di Jawa Timur.

Bruto, Kurs Valas, dan Inflasi yang didapat di tabel atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Jumlah Ekspor Katak yang mempunyai hasil koefesien yang lebih besar dari pada Jumlah Ekspor udang, hal ini menunjukan bahwa Jumlah Ekspor Katak merupakan sektor yang paling dominan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur hal ini disebabkan karena katak sekarang banyak diminati terutama di Asia dan Katak mempunyai harga yang murah dibandingkan dengan udang sehingga ekspor katak lebih menguntungkan dari pada ekspor udang.

Sara n

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka berikut ini diketahui beberapa saran sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :

1. Perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang katak dan udang lebih meningkatkan kualitas serta menambah jumlah barang-barang tersebut untuk diekspor ke negara lain.

2. Pihak produsen atau pengusaha harus lebih melihat adanya peluang yang dapat menambah hasil Volume Ekspor katak dan udang.

3. Pemerintah harus melakukan stategi subtitusi barang import ke strategi promosi ekspor sehingga dapat memperlebar landasan ekspor.

Udang di Jawa Timur Ke Jepang.

Amir, 2005, "Kiat sukses budi daya ekspor udang ". Erlangga, Jakarta

, MS. 1995, Pengetahuan Bisnis Ekspor Dan Impor, Edisi Revisi, Lembaga PPM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Anonim 2006. "Komoditi Ekspor ". BPS : Surabaya

Anwar 2007. "Ekonomi Makro ". BPFE UGM :Yogyakarta

Arsyad, Lincolin, 1999, "Ekonomi Pembangunan". Edisi Keempat, STIE Budiono, 1985. "Ekonomi Moneter", Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik, 2008, "Surabaya dalam Angka", Badan Pusat Statistik Jawa

Timur, Surabaya.

Boediono, 2000, ekonomi Makro, Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta. Dumairy, 2001, "Economic ofDevelopment". four edition

Handy, 2004, "Pembiayaan Pemerintah Daerah ". UI-Press, Jakarta

G. Herbeerler, 2001, "Cost and systemic agraria of economic". Cetak edisi ke lima : Gramedia : Bandung.

Krugman dan Obstfeld, 2002, "Vision economic of socialism". Terjemahan edisi ke lima : Alfabeta : Bandung

Nopirin 2000, " Ekonomi Moneter, Edisi Pertama Cetakan Kesepuluh ". BPFE UGM, Yogyakarta

Putu Krisna Adwitya Sanjaya 2007. dengan judul " Analisis beberapa factor yang berpengaruh Terhadap Volume Ekspor Kopi Profinsi Bali Periode 1990-2006". Jurnal Ekonomi.

Rusdin, 2002, "Ekonomi Publik Dalam Otonomi".Penerbit PT.Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Samuelson and Nordhaus, 2004, "The principles of economics" Terjemahan edisi ke empat belas : Alfabeta : Bandung.

Sukirno, Sadono. 2002, "Makro Ekonomi", Edisi Kesatu, PT. Raja Grafindo. Persada, Jakarta.

, 2002, "Pengantar Teori Makro Ekonomi", Edisi Kedua, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

, 2004. "Makro Ekonomi Teori Pengantar", Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, 2000, "Ekonomi Publik". Andi Pers : Yogyakarta. Sulaiman, 2004, "Statistik 2". UI-Press, Jakarta.

Tajerin & Mohammad Noor 2004. dengan judul "Daya Saing Udang Indonesia di Pasar Internasional: Sebuah analisis Dengan Pendekatan pangsa Pasar Menggunakan Model Ekonometrika". Jurnal Ekonomi.

Tambunan, 2004, "Meneliti kiat ekspor di daerah agraris". Alfabeta : Bandung. , 2004, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Yanuar, 2006. "Analisa Ekspor udang" : Studi Kasus di Kabupaten Bojonegoro Dan Kota Surabaya". Erlangga, Jakarta.

Dokumen terkait