• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Sumber Data

Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan data-data sebagai berikut :

commit to user 1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan observasi, survey ke lapangan/

tempat kerja dan wawancara serta diskusi dengan tenaga kerja.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data perusahaan dan literatur dari sumber/

data lain sebagai pelengkap laporan ini.

E. Analisis Data

Analisis data yang diperoleh penulis disajikan dalam bentuk tabel seperti tabel 1. Analisis data ini ditunjukkan sebagai estimasi penilaian risiko yang bertujuan untuk merencanakan upaya pengendalian terhadap potensi bahaya yang telah teridentifikasi.

Tabel 1. Analisa Penilaian Resiko

No. Proses Identifikasi

Bahaya Resiko

Tabel 2. Rumus Penilaian Resiko

Sumber: Data Primer PT. United Tractors Tbk, 2010

Nilai Resiko = Bobot Kemungkinan terjadi x Bobot Keparahan

commit to user Tabel 3. Bobot Kemungkinan Terjadi

Kemungkinan terjadi Bobot Definisi Kemungkinan terjadinya

kecil B Terjadi sekitar sebulan sekali

Kemungkinan terjadi ada C Terjadi sekitar seminggu sekali Kemungkinan terjadinya

besar/ sering terjadi D Terjadi setiap hari Kemungkinan terjadinya

sangat besar/ selalu terjadi

E Frekuensi terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari

Sumber : Data Primer PT. United Tractors Tbk, 2010

Tabel 4. Bobot Keparahan

Tidak terluka atau korban tidak terluka karena pengendalian bahaya yang ada berfungsi dengan baik

Minor/ Sedikit

Parah 2

Luka pada permukaan tubuh, tergores, memar, sakit kepala. Memerlukan Pertolongan

Pertama(P3K). Korban tidak terluka parah karena pengendalian bahaya yang ada berfungsi dengan baik

Cukup Parah 3 Luka tergores cukup dalam, terbakar ringan, terkilir serius, korban panik, sesak nafas

Mayor/ Parah 4

Luka terkoyak, terbakar, tersetrum listrik bertegangan, gegar otak, terkilir serius, patah tulang ringan, tuli, sakit/ radang kulit, asma, shock berat, cidera tulang belakang yang serius, cacat minor permanen

Sangat Parah 5

Amputasi, patah tulang berat, keracunan, luka kompleks, luka fatal, kanker, penyakit

mematikan, penyakit fatal akut, kematian Sumber: Data Primer PT. United Tractors Tbk, 2010

commit to user Tabel 5. Penilaian Resiko

Bobot Kemungkinan Terjadi Kecil Sumber: Data Primer PT. United Tractors Tbk, 2010

Tabel 6. Kategori Resiko

NILAI RESIKO KATEGORI RESIKO PENGENDALIAN

1A, 1B, 1C, 2A, 2B, 3A Trolerable Risk Dapat diterima, cukup dikendalikan dengan melaksanakan prosedur-prosedur rutin. Tidak memerlukan alokasi sumber daya secara khusus.

1D, 2C, 3B, 4A Moderate Risk Membutuhkan prosedur untuk pengawasan dan atau prosedur kerja.

Harus jelas pihak Manajemen yang terkait yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan implementasi prosedur.

1E, 2D, 2E, 3C, 3D, 4B, 4C, 5A, 5B

Substansial Risk Membutuhkan tindakan pengendalian tambahan atau tindakan perbaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau tindakan harus segera diambil pada pekerjaan yang sedang dalam proses.

3E, 4D, 4E, 5C, 5D, 5E Intolerable Risk Membutuhkan tindakan pengendalian atau perbaikan secepatnya atau pada saat itu juga atau bila perlu pekerjaan harus dilarang/ dihentikan.

Sumber : Data Primer PT. United Tractors Tbk, 2010

commit to user 39 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di area kerja UT Reman Jakarta PT. United Tractors Tbk didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Proses Kerja

Washing section merupakan bagian dari proses kerja UT Reman Jakarta.

Washing section adalah tempat pencucian luar dan dalam bagian engine serta komponen-komponen dari kotoran seperti sisa oli, debu, cat yang menempel pada bagian engine maupun komponen-komponen dari unit alat berat. Adapun didalamnya terdapat proses sebagai berikut:

Gambar 4. Flow Chart Proses pada Washing Section Sumber : UT Reman Jakarta, 2010

Cylinder Block

Deep Tank

Main Component

Water Jet

Rotary Wire Brush

Air Spray

Drying

commit to user a. Cylinder Block dan Main Component

1) Pengertian

Cylinder block dan main component merupakan bagian komponen yang berada pada unit alat berat. Komponen-komponen tersebut yang nantinya akan dicuci untuk menghilangkan sisa cat yang menempel pada permukaan komponen.

2) Deskripsi proses kerja

a) Sebelum dilakukan proses pencucian, komponen alat berat yang rusak (damage core) harus masuk terlebih dahulu pada receiving area atau tempat penerimaan komponen dan tempat pengecekan komponen.

b) Kemudian damage core dibawa ke disassy section untuk dilakukan pengecekan yang lebih detail menggunakan part book.

c) Cylinder block dan main component dari disassy section masuk ke dalam washing section untuk dilakukan proses pencucian/ washing dan ditangani oleh helper di washing section.

d) Komponen alat berat dimasukkan ke dalam wadah penampungan komponen.

b. Deep Tank 1) Pengertian

Deep tank merupakan peralatan yang digunakan untuk merendam komponen alat berat yang rusak (damage core) yang di dalamnya mengandung cairan bahan kimia yang berfungsi untuk merontokkan cat dan kotoran zat kimia pada komponen alat berat tersebut. Terdapat dua deep tank di washing section ini antara lain yaitu:

commit to user

a) Deep tank untuk merendam cylinder block dan main component

Bahan kimia yang terdapat pada deep tank yang digunakan untuk komponen dari cylinder block dan main component menggunakan bahan kimia merk NR CR – 021 Carbon Remover yang berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan karbon, karat, grease, oli dan cat serbaguna yang berbasis solvent.

b) Deep tank untuk merendam aluminium

Bahan kimia yang terdapat pada deep tank yang digunakan untuk komponen dari aluminium menggunakan bahan kimia merk NR – Liquid 070 yang berfungsi untuk membersihkan dan menghilangkan karbon, karat, grease, oli dan cat serbaguna yang berbasis air.

2) Deskripsi proses kerja

Proses kerja yang ada pada deep tank ini antara lain yaitu:

a) Komponen alat berat dimasukkan ke dalam wadah penampungan komponen b) Wadah tersebut kemudian diangkat ke atas deep tank dengan overhead crane c) Komponen direndam ke deep tank selama beberapa saat hingga kotoran dan

cat yang menempel pada komponen berkurang/ hilang.

d) Waktu untuk merendam komponen tergantung pada kandungan cat dan zat kimia yang ada pada masing-masing komponen.

e) Wadah kemudian diangkat dan diletakkan kembali di bawah dengan menggunakan overhead crane.

commit to user c. Water Jet

1) Pengertian

Water jet merupakan peralatan yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dan zat kimia yang masih menempel pada permukaan komponen.

Terdapat Water jet merupakan semprotan air yang 2) Deskripsi proses kerja

a) Komponen yang telah direndam di dalam deep tank diangkat dan diletakkan di bawah dengan menggunakan overhead crane.

b) Setelah itu komponen dibersihkan dari kotoran dan zat kimia dengan menggunakan water jet.

d. Rotary Wire Brush 1) Pengertian

Rotary wire brush merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan dan melepas sebagian cat yang masih menempel pada permukaan komponen.

2) Deskripsi proses kerja

a) Komponen disemprot dengan menggunakan water jet agar kotoran dan zat kimia yang menempel pada komponen hilang.

b) Komponen yang sudah disemprot dengan menggunakan water jet kemudian dibersihkan dengan menggunakan rotary wire brush.

commit to user e. Air Spray

1) Pengertian

Air spray merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan komponen dengan menggunakan air gun atau dengan menggunakan semprotan angin yang berfungsi untuk membersihkan kotoran dan sisa zat kimia setelah dilakukan rotary wire brush.

2) Deskripsi proses kerja

a) Komponen dibersihkan dengan menggunakan rotary wire brush untuk menghilangkan kotoran dan sisa zat kimia.

b) Setelah itu komponen disemprot dengan menggunakan air spray untuk menghilangkan sisa dari rotary wire brush.

f. Drying

1) Pengertian

Drying merupakan proses pemberian anti karat agar komponen tidak berkarat sebelum komponen dibawa ke section yang membutuhkan. Terdapat dua bahan kimia yang terdapat pada proses ini, antara lain yaitu thinner dan bahan kimia merk RCP – 112 Rust Corrotion Preventive yang berfungsi sebagai anti karat.

2) Deskripsi proses kerja

a) Setelah komponen dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan water jet, rotary wire brush dan air spray, komponen dilapisi dengan thinner dan RCP – 112 agar komponen tidak berkarat.

commit to user

b) Kemudian setelah komponen dilapisi dengan bahan anti karat, komponen ditutup dengan menggunakan plastik agar bahan anti karat tidak hilang dan pudar.

2. Identifikasi Bahaya

Dalam melakukan identifikasi bahaya, penulis melakukan tanya jawab dengan PIC EHS, pekerja dan operator yang bekerja secara langsung di area tersebut, bertanya kepada mereka mengenai berbagai masalah yang mereka temukan, keadaan yang nyaris kena bahaya serta berkonsultasi dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap proses-proses di dalamnya. Penulis juga melakukan observasi langsung pada proses washing di area kerja UT Reman Jakarta. Ada beberapa aspek yang digunakan penulis sebagai pertimbangan yaitu kondisi lingkungan kerja dan kegiatan kerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya. Dari observasi yang dilakukan, sumber-sumber bahaya dan potensi bahaya yang ada di washing area teridentifikasi sebagai berikut :

a. Menyiapkan Alat dan Bahan Material

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Jari tangan terjepit pada saat memasukkan komponen ke dalam wadah.

2) Jari tangan terjepit pada saat memasang wadah ke crane.

3) Operator tertimpa wadah dan komponen yang jatuh dari crane.

b. Pengangkatan Komponen dengan Menggunakan Crane Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Operator tertimpa wadah dan komponen yang jatuh dari crane.

2) Operator tertimpa rantai crane yang putus.

commit to user

3) Jari tangan terjepit pada saat memasang wadah ke crane.

c. Perendaman Komponen ke dalam Deep Tank

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Pekerja terhirup bau zat kimia yang terkandung di dalam deep tank.

2) Pekerja tertimpa komponen yang jatuh dari crane.

3) Pekerja terciprat zat kimia yang terkandung di dalam deep tank pada saat komponen dimasukkan ke dalam deep tank tersebut.

4) Mata terciprat zat kimia.

5) Pekerja terkena zat kimia pada saat menutup deep tank secara manual.

6) Luka bakar pada tangan menyentuh cairan zat kimia panas dari deep tank.

7) Tercebur ke dalam deep tank.

d. Pengangkatan Komponen dari Deep Tank

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Pekerja terkena zat kimia pada saat membuka deep tank secara manual.

2) Pekerja terciprat zat kimia yang terkandung di dalam deep tank pada saat komponen diangkat.

3) Pekerja terhirup bau zat kimia yang terkandung di dalam deep tank.

4) Mata terciprat zat kimia.

5) Pekerja kejatuhan dan tertimpa komponen yang jatuh dari crane pada saat diangkat.

6) Luka bakar pada tangan menyentuh cairan zat kimia panas dari deep tank.

7) Tercebur ke dalam deep tank.

commit to user e. Water Jet

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Pekerja terkena air bertekanan tinggi.

2) Luka bakar (tangan, kaki) terkena air panas dari proses pencucian dengan water jet.

3) Tersengat arus listrik akibat arus pendek (konsleting).

4) Kebisingan dari bising lingkungan dan mesin-mesin di dalam dan luar area washing.

f. Rotary Wire Brush

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Gangguan pernafasan akibat menghirup debu dan zat kimia yang dihasilkan dari proses rotary wire brush.

2) Pekerja terpercik bunga-bunga api dari proses rotary wire brush.

3) Luka tersayat akibat terkena putaran rotary wire brush.

4) Luka tersayat akibat terkena sisa besi dan cat yang dihasilkan dari proses rotary wire brush.

5) Tersengat arus listrik akibat arus pendek (konsleting).

6) Kebisingan dari bising lingkungan dan mesin-mesin di dalam dan luar area washing.

g. Air Spray

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Pekerja terkena udara bertekanan tinggi.

2) Tangan terciprat besi dan cat yang tersisa dari proses rotary wire brush.

commit to user

3) Tersengat arus listrik akibat arus pendek (konsleting).

4) Kebisingan dari bising lingkungan dan mesin-mesin di dalam dan luar area washing.

h. Drying

Potensi bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah:

1) Gangguan pernafasan akibat menghirup zat kimia anti karat.

2) Mata dan kulit terciprat liquid.

3) Jari tangan terjepit saat mengangkat komponen yang akan dilapisi dengan bahan anti karat.

4) Kebisingan dari bising lingkungan dan mesin-mesin di dalam dan luar area washing.

3. Kontrol

Pelaksanaan kontrol atau proteksi ini bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko yang mungkin timbul. Penilaian tingkat risiko dapat dilakukan dengan memasukan atau dengan mempertimbangkan kontrol/ proteksi yang sudah ada. Adapun kontrol yang sudah ada atau yang sudah dilakukan oleh UT Reman Jakarta PT. United Tractors Tbk, khusus di area washing antara lain :

a. Administratif Control

Pengendalian administrasi yang sudah dilakukan UT Reman Jakarta khususnya di area washing antara lain yaitu :

1) Safety talk setiap hari sebelum bekerja.

2) Pemasangan Instruksi Kerja (IK) 3) Training operator.

commit to user 4) MSDS

5) Pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat.

6) Rotasi kerja setiap hari.

b. Alat Pelindung Diri (APD)

Sarana pengamanan diri adalah pilihan terakhir yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat risiko pada pekerja. Adapun APD yang dipergunakan di area washing antara lain yaitu :

1) Pelindung telinga yaitu ear muff atau ear plug wajib, yang digunakan pekerja di area washing yaitu pada kegiatan menggerinda atau membersihkan sisa besi dan cat dengan rotary wire brush.

2) Pelindung mata yaitu safety glass dan goggles, yang dipakai oleh pekerja di area washing yaitu pada proses menggerinda dengan rotary wire brush karena adanya percikan api yang meloncat keluar dan dapat mengenai mata.

3) Pelidung pernafasan yaitu masker, yang dipakai oleh pekerja pada seluruh kegiatan di area washing untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan.

4) Pelindung tangan yaitu safety gloves (sarung tangan), yang dipakai oleh pekerja untuk kegiatan yang berhhubungan dengan bahaya panas, listrik, bahan kimia, mekanik

5) Pelindung kaki yaitu safety shoes, yang wajib dipakai oleh seluruh pekerja sebagai pelindung kaki.

commit to user

4. Penilaian Tingkat Resiko

Resiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan suatu cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. Penilaian Resiko adalah proses evaluasi resiko-resiko yang diakibatkan adanya bahaya-bahaya, dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah resikonya dapat diterima atau tidak.

Penilaian resiko didapat dari perkalian kemungkinan bahaya tersebut muncul atau terjadi (Bobot Kemungkinan/ likelihood of occurrence) dengan kemungkinan tingkat kerugian/ keparahan yang akan ditimbulkan ketika terjadi (Bobot Keparahan/ severity of risk). Sehingga untuk mempermudah dalam menganalisa penulis sajikan penilaian resiko tersebut dalam bentuk tabel analisa berdasarkan kegiatan yang ada pada proses kerja washing section di UT Reman Jakarta. Adapun penilaian tingkat risiko pada proses kerja washing section di UT Reman Jakarta yaitu:

commit to user

50

Tabel 7. Penilaian Resiko pada proses kerja washing section di area UT Reman Jakarta

bersambung...

No. Proses Identifikasi Bahaya Resiko

Penilaian Bahaya

1 Menyiapkan bahan dan a. Memasukkan komponen ke Jari tangan terjepit B 2 2B Trolerable Risk

alat material dalam wadah

b. Memasang wadah ke crane Jari tangan terjepit B 2 2B Trolerable Risk

c. Wadah dan komponen Wadah dan komponen jatuh A 3 3A Trolerable Risk

terlepas dari crane mengenai operator

2 Pengangkatan komponen a. Wadah dan komponen Wadah dan komponen jatuh A 3 3A Trolerable Risk

commit to user

51

sambungan...

3 Perendaman komponen ke a. Membuka tutup deep tank Pekerja terhirup bau zat kimia D 3 3D Substansial Risk dalam deep tank b. Wadah dan komponen Wadah dan komponen jatuh A 3 3A Trolerable Risk

e. Suhu zat kimia terlalu

tinggi Luka bakar A 3 3A 4 Pengangkatan komponen a. Membuka tutup deep tank Pekerja terkena zat kimia C 2 2C Moderate Risk

dari deep tank Pekerja terhirup bau zat kimia D 3 3D Substansial Risk

commit to user

52

sambungan...

5 Water jet a. Air tekanan tinggi Pekerja terkena air tekanan B 3 3B Moderate Risk

tinggi

b. Air panas Pekerja luka bakar A 3 3A Trolerable Risk

c. Sambungan kabel tidak Tersengat arus listrik A 4 4A Moderate Risk

bagus

d. Bising akibat water jet Gangguan pendengaran B 4 4B Substansial Risk

6 Rotary Wire Brush a. Debu dan zat kimia dari Gangguan pernafasan D 3 3D Substansial Risk

rotary wire brush

b. Bunga-bunga api meloncat Pekerja terpercik api C 2 2C Moderate Risk

keluar

c. Putaran rotary wire brush Luka tersayat B 3 3B Moderate Risk

d. Sisa besi dan cat meloncat Luka tersayat D 3 3D Substansial Risk

keluar

e. Sambungan kabel tidak Tersengat arus listrik A 4 4A Moderate Risk

bagus

f. Bising akibat rotary wire Gangguan pendengaran B 4 4B Substansial Risk

brush

bersambung...

commit to user

53

sambungan...

7 Air Spray a. Udara tekanan tinggi Pekerja terkena udara B 2 2B Trolerable Risk

tekanan tinggi

b. Sisa besi dan cat meloncat Luka tersayat D 3 3D Substansial Risk

keluar

c. Sambungan kabel tidak Tersengat arus listrik A 4 4A Moderate Risk

bagus

d. Bising akibat air spray Gangguan pendengaran B 4 4B Substansial Risk

8 Drying a. Uap zat kimia Gangguan pernafasan D 3 3D Substansial Risk

b. Zat kimia yang terciprat Mata dan kulit terkena cairan C 3 3C Substansial Risk

bahan kimia

c. Mengangkat komponen Jari tangan terjepit B 2 2B Trolerable Risk

saat dilapisi anti karat

d. Bising akibat drying Gangguan pendengaran B 4 4B Substansial Risk

Keterangan:

Trolerable Risk : Bahaya ringan Moderate Risk : Bahaya agak berat Substansial Risk : Bahaya berat Intorelable Risk : Bahaya sangat berat

commit to user B. Pembahasan 1. Pembahasan Hasil Analisis

Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sumber bahaya yang teridentifikasi harus dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Berdasarkan hasil penilaian risiko tersebut kita dapat mengidentifikasi atau menentukan tindakan pengendalian yang akan kita lakukan terhadap setiap risiko.

Berdasarkan hasil penelitian dari kegiatan identifikasi bahaya dan penilaian resiko pada proses kerja di washing section dapat diketahui tingkat resiko bahaya dari yang tertinggi yaitu:

Tabel 8. Penilaian resiko bahaya berdasarkan urutan tingginya

No. Identifikasi Bahaya Resiko

Nilai

deep tank 4B Substansial Risk

2. Membuka tutup deep tank Gangguaan Pernafasan 3D Substansial Risk

3. Bising Gangguan

Pendengaran 4B Substansial Risk 4. Debu dan uap zat kimia Gangguan Pernafasan 3D Substansial Risk 5. Sisa besi dan cat meloncat

keluar Luka Tersayat 3D Substansial Risk

6. Memasukkan komponen

ke dalam deep tank Terciprat zat kimia 2C Substansial Risk 7. Menutup deep tank Terkena zat kimia 2C Substansial Risk 8. Air tekanan tinggi Pekerja terkena air

tekanan tinggi 3B Moderate Risk bersambung...

commit to user sambungan...

9. Sambungan kabel tidak

bagus Tersengat arus listrik 4A Moderate Risk

10. Bunga-bunga api

meloncat keluar Pekerja terpercik api 2C Moderate Risk 11. Putaran rotary wire brush Luka Tersayat 3B Moderate Risk 12. Memasukkan komponen

ke dalam wadah Jari tangan terjepit 2B Trolerable Risk 13. Memasang wadah ke

crane Jari tangan terjepit 2A Trolerable Risk

14. Wadah dan komponen terlepas dari crane

Wadah dan komponen jatuh mengenai

operator

3A Trolerable Risk 15. Peralatan rusak Rantai crane jatuh

mengenai operator 3A Trolerable Risk 16. Suhu zat kimia terlalu

tinggi Luka bakar 3A Trolerable Risk

17. Mengangkat komponen dari deep tank dengan crane

Komponen jatuh

mengenai operator 3A Trolerable Risk

18. Air panas Luka bakar 3A Trolerable Risk

19. Udara tekanan tinggi Pekerja terkena udara

tekanan tinggi 2B Trolerable Risk 20. Mengangkat komponen

saat dilapisi anti karat Jari tangan terjepit 2B Trolerable Risk Sumber : UT Reman Jakarta, 2010

Keterangan:

Trolerable Risk : Bahaya ringan Moderate Risk : Bahaya agak berat Substansial Risk : Bahaya berat Intorelable Risk : Bahaya sangat berat

commit to user

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa bahaya yang mempunyai tingkat bahaya berat yaitu gangguan pernafasan akibat menghirup zat kimia pada saat pekerja membuka dan menutup deep tank, bahaya bising akibat mesin-mesin yang beroperasi di dalam dan di luar area washing sehingga menimbulkan gangguan pendengaran pada pekerja, luka tersayat akibat sisa besi dan cat yang meloncat keluar serta bahaya pekerja tercebur ke dalam deep tank pada saat pekerja menutup dan membuka deep tank.

Namun yang mempunyai nilai resiko yang paling tinggi dan harus mendapat perhatian adalah resiko bahaya terjatuh ke dalam deep tank pada saat pekerja membuka dan menutup deep tank karena pada kegiatan tersebut pekerja membuka dan menutup deep tank secara manual yang berisi zat kimia yang panas dan berbahaya. Hal ini dilakukan karena deep tank yang dipergunakan sudah rusak dan tutup deep tank sudah tidak dapat berfungsi secara otomatis sehingga pekerja harus membuka dan menutup deep tank secara manual.

Hal tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak perusahaan karena kegiatan yang dilakukan dapat mengancam keselamatan dan kesehatan dari setiap pekerja yang bekerja pada washing section tersebut.

2. Tindakan Pengendalian

Tindakan pengendalian dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, perusahaan harus merencanakan pengelolaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan, produk barang atau jasa yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan mendokumentasikan dan menerapkan

commit to user

kebijakan standard bagi tempat kerja, perancangan pabrik dan bahan, prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur serta mengendalikan resiko yang ada pada kegiatan, produk barang dan jasa.

Menentukan rencana atau rekomendasi tindakan pengendalian yang sesuai dalam rangka menghilangkan atau mengurangi nilai resiko. Tindakan pengendalian yang akan dilakukan sesuai dengan kategori resikonya, semakin tinggi kategori resikonya maka semakin diutamakan.

Setiap aktifitas yang memiliki tingkat resiko “Intolerable Risk” atau

Setiap aktifitas yang memiliki tingkat resiko “Intolerable Risk” atau

Dokumen terkait