• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Sumber Data

Sumber data yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan seperti dokumen profil Desa Balapulang Kulon Tahun 2012 yang diperoleh dari Desa Balapulang Kulon kemudian penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer ini penulis dapatkan dari data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan pengamatan. Wawancara dan pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang sesuai dengan rumusan permasalahan, mengenai wujud kerukunan dan faktor sosial-budaya yang mempengaruhi terjadinya kerukunan antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di desa Balapulang Kulon Kabupaten Tegal. Hasil dari data primer bisa berupa teks hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara dengan informan atau subjek penelitian yang dijadikan sampel penelitian.

1) Subjek penelitian

Pemilihan subjek penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah jemaat Gereja Kristen Jawa Slawi dan masyarakat muslim di sekitar

29

tempat tinggal jemaat gereja. Pertimbangan dan penentuan subjek penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data yang memang dibutuhkan dalam penelitian dan sesuai dengan rumusan permasalahan. Berikut daftar subjek dalam penelitian ini :

Tabel 1. Daftar Subjek Penelitian

No. Nama Jenis

Kelamin Usia Agama

Keterangan

1. Kasum L 65 Islam Masyarakat muslim

2. Sunaryo L 65 Islam Masyarakat Muslim

3. Darmo L 68 Islam Masyarakat muslim

4. Kristanto L 52 Kristen Jemaat GKJ Slawi 5. Okvia P 47 Kristen Jemaat GKJ Slawi (Sumber : pengolahan data primer Februari 2013)

Menentukan sebagian jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dan masyarakat muslim desa Balapulang Kulon untuk menjadi subjek dan informan guna menunjang data dilakukan dengan cara bertanya kepada masyarakat desa Balapulang Kulon mengenai tempat tinggalnya selanjutnya penulis bertemu dengan nara sumber yang dijadikan subjek dan informan penelitian untuk mengatur jadwal atau waktu wawancara.

Berdasarkan tabel subjek penelitian di atas pertimbangan untuk menentukan Bapak Kasum (65th) sebagai subjek penelitian karena beliau adalah seorang guru mengaji agama Islam di lingkungan tempat tinggalnya sehingga penulis memiliki

pandangan bahwa beliau mengerti pengetahuan tentang agama dan sudah lama tinggal berdekatan dengan salah satu jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ ) Slawi yaitu Bapak Kristanto (52th) sehingga dianggap sudah lama berinteraksi dengan keluarga Bapak Kristanto.

Bapak Sunaryo (65th) dijadikan sebagai subjek penelitian berdasarkan rekomendasi dari majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi yaitu Bapak Iman Hadi Santoso (50th). Rekomendasi tersebut atas dasar Bapak Sunaryo memiliki keponakan yang beragama Kristen namun tidak ada permasalahan dalam keluarga besarnya dan tetap saling menghormati dan menghargai meskipun berbeda agama. Pada hari berikutnya penulis melanjutkan wawancara dengan tenaga kerja yang pernah dimiliki oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi yaitu Bapak Darmo (68th). Bapak Darmo sebagai subjek penelitian atas pertimbangan karena beliau pernah menjadi koster atau penjaga Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi selama 15 tahun sehingga beliau sudah memahami bagaimana interaksi jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di sekitar gereja.

Penulis melanjutkan wawancara dengan Bapak Kristanto. Pemilihan Bapak Kristanto sebagai subjek penelitian karena beliau adalah salah satu warga jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dan menjabat sebagai ketua Rw sejak tahun 2008 sampai

31

sekarang. Beliau satu-satunya ketua Rw yang beragama Kristen di lingkungan tempat tinggalnya serta memilki saudara atau kerabat yang beragama Islam namun tetap menjalin hubungan baik dan tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama masing-masing sehingga tepat bisa memberikan informasi terkait dengan penelitian ini, setelah mewawancarai Bapak Kristanto penulis melanjutkan wawancara dengan Ibu Okvia (47th). Ibu Okvia dijadikan sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini selain karena beliau adalah salah satu warga jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi juga karena keluarga beliau memilki pembantu rumah tangga beragama Islam dan sudah bekerja selama 12 tahun tanpa ada permasalahan terutama mengenai perbedaan agama. Jumlah subjek penelitian di atas yang diperlukan penulis dirasa sudah cukup untuk menjawab rumusan permasalahan dalam penelitian ini.

2) Informan

Informan adalah individu-individu tertentu yang diwawancarai untuk keperluan informasi atau keterangan atau data yang diperlukan oleh peneliti. Informan ini dipilih dari beberapa orang yang benar-benar dapat dipercaya dan mengetahui objek yang diteliti serta bisa memberikan informasi yang lebih detail tentang kerukunan antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di desa Balapulang

Kulon, Kabupaten Tegal. Informan yang dapat memberikan informasi tentang objek kajian yang diteliti oleh penulis adalah Pendeta atau majelis Gereja Kristen Jawa Slawi, Kepala Desa dan tokoh masyarakat muslim setempat.

Pertimbangan untuk menentukan dan pengambilan subjek penelitian sudah dilakukan selanjutnya adalah penentuan informan dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian ini diantaranya :

Tabel 2. Daftar Informan Penelitian

No. Nama Jenis

Kelamin Usia Agama

Keterangan 1. C.K Kartono L 63 Kristen Majelis GKJ Slawi

2. Ritnoto L 46 Islam Tokoh muslim

3. Iman Hadi S. L 50 Kristen Majelis GKJ Slawi 4. Atjep Fidias L 43 Islam Kepala Desa (Sumber : Pengolahan Data Primer Februari 2013)

Berdasarkan daftar informan di atas pertimbangan dan penentuan informan penelitian atas dasar bahwa keempat informan tersebut dianggap mengetahui informasi lebih detail tentang kerukunan antara jemaat Gereja Krsiten Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di desa Balapulang Kulon, Kabupaten Tegal serta diharapkan bisa memberikan informasi tentang bagaimana wujud kerukunan dan faktor sosial-budaya

33

yang mempengaruhi terjadinnya kerukunan antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim.

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak C.K Kartono (63th). Bapak C.K Kartono dijadikan informan dengan pertimbangan beliau adalah majelis/penatua Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dan mengetahui sejarah perkembengan gereja di desa Balapulang Kulon, Kabupaten Tegal serta beliau memiliki saudara kandung yang beragama Islam, dari lima bersaudara beliau satu-satunya yang beragama Kristen sehingga tepat untuk dijadikan informan. Pada lain hari berikutnya penulis mewawancarai tokoh masyarakat muslim setempat yaitu Bapak H. Ritnoto (46th). Bapak H. Ritnoto dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini atas dasar beliau adalah tokoh agama muslim setempat dan dianggap bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan kerukunan beragama dalam penelitian ini. Bapak Iman Hadi Santoso (50th) dijadikan sebagai informan atas dasar beliau adalah majelis aktif Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi sehingga bisa memberikan informasi terkait dengan kegiatan-kegiatan gereja yang pernah dilakukan bersama masyarakat muslim yang berkaitan dengan rumusan permasalahan dalam penelitian ini.

Penulis melanjutkan wawancara dengan Kepala Desa Balapulang Kulon yaitu Bapak Atjep Fidias (43th). Bapak Atjep Fidias dijadikan sebagai informan karena beliau adalah pejabat

berwenang di desa Balapulang Kulon dan bisa memberikan data atau informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian ini. Penulis merasa jumlah informan yang dibutuhkan sudah cukup untuk memberikan informasi atau menjawab pertanyaan yang terkait dengan rumusan permasalahan dalam penelitian ini.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data tambahan yang berupa informasi untuk melengkapi data primer. Data sekunder dalam penelitian ini berupa sumber tertulis, foto, arsip atau dokumen. Sumber data tertulis yang di dapatkan penulis untuk data tambahan adalah Buku Daftar Isian Potensi Desa dan daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa tahun 2012. Sumber pustaka tertulis lainnya yang digunakan untuk melengkapi sumber data informasi meliputi kajian-kajian tentang kerukunan antar umat beragama khusunya Kristen dengan Islam, seperti laporan ilmiah, skripsi, tesis, buku-buku yang sesuai dengan topik.

Dokumen foto digunakan sebagai sumber data tambahan. Penggunaan foto sebagai pelengkap dari data-data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan, wawancara dan sumber tertulis lainnya. Foto digunakan untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan terkait dengan objek penelitian. Penelitian ini penulis menggunakan foto yang dihasilkan sendiri yaitu pada saat proses observasi dan kegiatan penelitian atau saat wawancara

35

berlangsung dan menyangkut kegiatan bersama antara jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Slawi dengan masyarakat muslim di desa Balapulang Kulon, Kabupaten Tegal.

Dokumen terkait