• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3. Sumber Data

Menurut HB. Sutopo (2002:50-54), terdapat beberapa macam sumber data yaitu: nara sumber (informan); peristiwa atau aktivitas; tempat atau lokasi; benda; beragam gambar dan rekaman; dokumen dan arsip. Sementara menurut pendapat Lofland dalam Moleong (1995:112-117) bahwa data terdiri dari: kata-kata dan tindakan; sumber tertulis; foto; dan data statistik.

Dalam penelitian ini data dan informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji sebagian besar berupa data kualitatif. Sedangkan

informasi akan digali dari beragam sumber data dan jenis sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini, meliputi:

a) Nara sumber atau informan, yaitu Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta yang bertempat tinggal diwilayah Kota Surakarta dan mempunyai hak pilih dalam pilkada Kota Surakarta tahun 2005.

b) Tempat dan aktivitas

Tempat dan aktivitas dalam penelitian ini adalah di lingkungan kantor Pemerintah Kota Surakarta, dan tidak menutup kemungkinan penulis juga mengambil data ditempat-tempat yang sering kali digunakan oleh PNS untuk berkumpul seperti di dalam pertemuan Darma Wanita Persatuan, serta dengan mengunjungi langsung dirumahnya.

c) Dokumen dan arsip

Yang dimaksud dengan dokumen dan arsip dalam penelitian ini adalah dokumen dan arsip yang berkaitan dengan peristiwa dan aktivitas yang berkaitan dengan fokus penelitian ini, yang diambil dari Kantor Pemerintah Kota Surakarta dan Kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) kota Surakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan sumber data dan jenis data yang akan digali, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan mengkaji dokumen dan arsip (content analysis) (HB.Sutopo;2002;58-70).

Wawancara dilakukan dengan cara wawancara mendalam, yaitu, wawancara yang dilakukan dengan tidak terstruktur, tidak ketat dan tidak dalam suasana formal, dan bisa dilakukan secara berulang terhadap informan yang sama. Pertanyaan yang diajukan bisa semakin terfokus sehingga data yang dikumpulkan bisa semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan mampu mengorek kejujuran informan dalam memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan perasaan, sikap dan pandangan mereka terhadap media masa dan media interpersonal dalam membentuk perilaku informan dalam memilih Kepala daerah.

b. Observasi langsung

Didalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dengan observasi langsung sering disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan baik dikantor Pemerintah Kota Surakarta, misalnya pada saat intirahat untuk makan siang dan sesudah menunaikan sholat dluhur, maupun ditempat lain yang biasanya digunakan oleh para PNS untuk nongkrong, seperti misalnya pada saat pertemuan Darma Wanita Persatuan, pada saat berkunjung kerumah, ditempat warung makan dekat kantor, diwarung hik dan sebagainya.

c. Mencatat Dokumen (content analysis)

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen-dokumen dan arsip, yang dikumpulkan dari Bagian Kepegawaian Pemerintah Kota Surakarta dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah/KPUD Kota Surakarta.

Menurut pendapat Bogdan & Biklend dalam HB.Sutopo (2002;55) untuk menentukan siapa dan berapa jumlah orang (nara sumber) didasarkan atas teknik cuplikan dalam penelitian kualitatif sering dinyatakan sebagai internal sampling. Dalam cuplikan yang bersifat internal, cuplikan diambil untuk mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya yang tidak sangat perlu ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Hal ini karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informan tertentu secara lebih lengkap dan benar dari pada informasi yang diperoleh dari jumlah nara sumber yang lebih banyak, yang mungkin kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini tidak digunakan sebagai yang mewakili populasi akan tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. Karena pengambilan cuplikan didasarkan atas pertimbangan tertentu, maka pengertiannya sejajar dengan teknik purposive sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap (HB. Sutopo:2002;5657).

6. Validitas Data

Agar data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat tetap terjamin kemantapan dan kebenarannya, maka untuk mencapai validitas data akan digunakan dengan cara trianggulasi. Ada empat macam teknik trianggulasi yaitu: (1) trianggulsi data; (2) trianggulasi peneliti; (3) trianggulasi metodologis; dan (4) trianggulasi teoritis ( Patton:1984 dalam HB. Sutopo;2002;78-83). Trianggulasi sebagai peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif merupakan teknik yang mendasarkan diri pada pola pikir

fenomenologis yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk memperoleh simpulan yang mantap dan sohih diperlukan cara pandang yang berbeda. Dan trianggulasi dalam penelitian ini adalah:

a. Trianggulasi Sumber

Untuk memperoleh data yang lengkap mengenai media massa, proses komunikasi interpersonal dan perilaku pemilih, maka informan sebagai sumber data tidak hanya individu-individu sebagai karyawan PemKot Surakarta saja, tetapi juga mereka yang menduduki posisi penting dalam Pemerintahan Kota seperti Kepala Seksi, Kepala Kantor maupun Kepala Bagian.

b. Trianggulasi Metode

Trianggulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis, akan tetapi dengan menggunakan cara pengumpulan data yang berbeda. Seorang informan tidak hanya diwawancarai, tetapi juga sekaligus sebagai sasaran observasi dalam aktivitasnya, akan dianalisis dengan menggunakan analisis isi.

c. Trianggulasi Teori

Penggunaan trianggulasi teori merupakan teknik validitas dengan menggunakan multiperspektif atas teori. Teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini tidak tunggal. Dalam penelitian ini erat hubungannya dengan teori-teori komunikasi massa diantaranya adalah teori politik, teori ekonomi dan teori administrasi negara. Multiperspektif teori tersebut akan dipakai, karena setiap pandangan teori selalu memiliki kekhususan cara pandang (HB. Sutopo;82).

7. Analisis Data

Dalam penelitian kualitati analisis terdiri dari tiga komponen pokok yaitu: reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya.

Pada penelitian ini dengan mengacu teori Miles dan Hiberman (1984:22) dimana peneliti bergerak diantara komponen analisis dengan pengumpulan datanya selama proses pengumpulan data masih berlangsung. Selanjutnya peneliti hanya bergerak diantara tiga komponen tersebut sesudah pengumpulan data selesai dengan menggunakan waktu yang masih tersisa.

Adapun proses analisis interaktif dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:

Gambar I

Proses Analisis Interaktif

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan simpulan/ Verivikasi

Karena sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka, maka walaupun penelitian ini menggunakan strategi studi kasus terpancang, dengan kegiatan penelitian yang dipusatkan pada tujuan dan pertanyaan yang sudah jelas dirumuskan, namun penelitian ini tetap bersifat terbuka dan spekulatif. Karena segalanya secara pasti akan ditentukan oleh keadaan yang sebenarnya dilokasi studi.

BAB IV

Dokumen terkait