• Tidak ada hasil yang ditemukan

Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

Dalam dokumen BTON Annual Report 2015 (Halaman 60-83)

Cash and Cash Equivalents are

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

b. Basis Measurement and Presentation of Financial Statements

Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada

nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam

pemerolehan aset.

The financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these inancial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.

Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Company.

c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK - IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:

The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:

 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

 PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”

PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”

 PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

 PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”  PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”

 PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”  PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

 PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”  PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”

 PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”

 PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

 PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”

 PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”  PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”

PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Lanjutan) (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 serta Pada tanggal December 31, 2015 and 2014 and As of

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)

c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued)

 PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”

PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”

 PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”  PSAK No.68 “Fair Value Measurement”

 ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”

ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the Financial statements of the Company:

 PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements”

PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Perusahaan antara lain:

PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Company, among others, are:

- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”

- Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”

- Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.

- Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a). items that will not be reclassified to profit or loss; and (b). items that will be reclassified to profit or loss.

Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.

This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly.

 PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.

PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” has been revised and re-titled into PSAK 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures.

Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”,

memberikan panduan mengenai bagaimana

metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya.

It defines “significant influence”, provides guidance on how the equity method of accounting is to be applied and prescribes how investments in associates and joint ventures should be tested for impairment.

Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of the revised standard had no material effect to the financial statements.

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)

c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued)

 PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”  PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”

PSAK ini mengubah beberapa ketentuan

akuntansi terkait program imbalan pasti.

Perubahan utama mencakup penghapusan

“pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk

pesangon dan penyempurnaan ketentuan

mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.

This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.

Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut:

Amended provisions that impacting the Company's financial statements are as follows:

a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain;

a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income;

b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting.

b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period.

c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.

c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate net defined benefit liabilities (assets) as determined at the beginning of each annual reporting period.

Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 3.

This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 3.

 PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”  PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes”

PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final dan menghapus pengaturan hal khusus.

This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax and remove setting a special case.

PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Lanjutan) (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 serta Pada tanggal December 31, 2015 and 2014 and As of

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)

c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year (Continued)

 PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures”

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.

The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus

pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.

Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.

The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur

pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.

PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.

Perusahaan telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

The Company had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.

d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balances

Dalam menyiapkan laporan keuangan, Perusahaan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

In preparing financial statements, the Company record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing- masing sebesar Rp13.795 dan Rp12.440.

Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and 2014, amounting to Rp13,795 and Rp12,440, respectively.

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

d. Foreign Currency Transactions and Balances (Continued)

Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Related Parties Transactions

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i) Has control or joint control over the reporting entity;

ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii) Has significant influence over the reporting entity; or

iii) Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:

i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);

i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang

merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iii) Both entities are joint ventures of the same third party;

iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Lanjutan) (Continued)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For The Years Ended

31 Desember 2015 dan 2014 serta Pada tanggal December 31, 2015 and 2014 and As of

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

e. Foreign Currency Transactions and Balances (Continued)

vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or

vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instrument

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial and Measurement Recognition

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Company recognize a financial assets or a financial liabilities in the consolidated statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial Assets

Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the following four categories, namely (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) investments held to maturity, and (iv) financial assets available for sale.

(i) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (i) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013

(Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan (Lanjutan)

2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instrument (Continued)

a. pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

a. those that upon initial recognition designated as available for sale; or

b. pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal

Dalam dokumen BTON Annual Report 2015 (Halaman 60-83)

Dokumen terkait