• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:

(i) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari

tanggal penempatannya serta tidak

dijaminkan; dan

(ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari tiga bulan.

Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.

Cash represents available and eligible payment instruments to finance the Company's business. Cash equivalents represent very liquid investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:

(i) Time deposits due within three months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and

(ii) Money market instruments purchased and saleable within three months.

Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and cash equivalents.

Angka dalam laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam ribuan Dolar AS kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in thousand US Dollars, unless otherwise stated.

Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan

kepemilikan (“pooling of interest”). Selisih antara

harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam

akun ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan pada bagian ekuitas

dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Restructuring transactions for entities under common control are accounted for using the pooling of interests method. The difference between the transfer price and the book value is recorded under

the account “Difference in Value from Restructuring

Transactions of Entities under Common Control”

and presented under the equity section of the consolidated statements of financial position.

Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan

Changes to the statement of financial accounting standards and interpretations of statement of financial accounting standards

Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan

pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”)

dan interpretasi standar akuntansi keuangan

(“ISAK”) baru dan revisi yang wajib berlaku mulai

dari tanggal tersebut, antara lain:

On 1 January 2011, the Group adopted new and revised statements of financial accounting standards

(“SFAS”) and interpretations of statement of

financial accounting standards (“ISFAS”) that are

mandatory for application from that date, among others: D G un e an s an ed un en un e

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

- PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan - SFAS No. 1: Presentation of Financial

Statements

Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.

Entities can choose whether to present one performance statement (the statement of comprehensive income) or two statements (the income statement and statement of comprehensive income). The Group has elected to present one statement. The consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.

- PSAK No. 5: Segmen Operasi - SFAS No. 5: Operating Segments

Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang

digunakan untuk mengidentifikasi dan

melaporkan segmen operasi. Standar

mengharuskan “pendekatan manajemen”

dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini menyebabkan pengungkapan segmen Grup didasarkan pada aktivitas per entitas legal.

The standard requires entities to disclose information that enables users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segments. It requires a

“management approach” under which segment

information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. This

has resulted in the Group‟s segment disclosure

being based on each legal entity‟s activities.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Dewan Direksi.

An operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the Board of Directors as this is the body within the Group that makes strategic decisions.

- PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi

- SFAS No. 7: Related Party Disclosures

Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan

pengungkapan atas remunerasi dan

kompensasi personil manajemen kunci. Grup telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.

The standard enhances the guidance of disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. It also makes clear that a member of the key management personnel is a related party, which in turn requires the disclosure of each category of remuneration and compensation of the key management personnel. The Group has evaluated its related party relationships and ensured the consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.

F I N A N C I A L S TAT E M E N T S

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Penerapan standar-standar tersebut tidak berdampak material terhadap kinerja Grup. Sebagai tambahan, Grup telah mengungkapkan informasi terkait dengan penyajian laporan keuangan, segmen operasi dan pengungkapan pihak-pihak berelasi sesuai dengan yang disyaratkan standar.

The adoption of the above standards did not have a material impact on the results of the Group. In addition, the Group has disclosed information on financial statement presentation, operating segments and related party disclosures as required by the relevant standards.

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun 31 Desember 2011 :

The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011, but are not currently relevant or did not have a material impact for the Group‟s consolidated financial statement for the year ended 31 December 2011:

- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. - SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”.

- PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan

Interim”.

- SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”.

- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri”.

- SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.

- PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa setelah Periode Laporan”.

- SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”.

- PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”.

- SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”.

- PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”.

- SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”.

- PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak

Berwujud”.

- SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.

- PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.

- SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”.

- PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. - SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”.

- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan”.

- SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and

Errors”.

- PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

- SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.

- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

- SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

- PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan”.

- SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued

Operations”.

- ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus”.

- ISFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities”.

- ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas

Serupa”.

- ISFAS No. 9, “Changes in Existing

Decommissioning, Restoration and Similar

Liabilities”.

- ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. - ISFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs”.

- ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik”.

- ISFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assets

to Owners”. D NG NG an ed l atu ne tuk e ng r hak tuk of

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

- ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”.

- ISFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non -Monetary Contributions by Venturers”.

- ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs

Web”.

- ISFAS No. 14, “Intangible Assets - Website

Costs”.

- ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian

Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi”.

- ISFAS No. 19, “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in

Hyperinflationary Economies”.

- ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”.

- ISFAS No. 22, “Service Concession Arrangements : Disclosure”.

- ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. - ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives”.

- ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal

Sewa”.

- ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.

b. Konsolidasi b. Consolidation

Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup

mengendalikan entitas lain. Entitas anak

dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak

tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup

kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the Group has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.

Grup menggunakan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognises any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the noncontrolling interest‟s proportionate share of the

F I N A N C I A L S TAT E M E N T S

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi serta nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi atas nilai wajar aset teridentifikasi

yang diakuisisi dicatat sebagai properti

pertambangan. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

The excess of the consideration transfered, the amount of any noncontrolling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the

fair value of the Group‟s share of the identifiable net assets acquired is recorded as mining properties. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the profit or loss.

Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang pelaporan (i) Reporting currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar AS yang merupakan mata uang fungsional dan pencatatan Grup.

The consolidated financial statements are presented in US Dollars, which is the functional currency and reporting currency of the Group.

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang selain Dolar AS dikonversi menjadi mata uang Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS dikonversi menjadi Dolar AS dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.

Transactions denominated in currencies other than US Dollars are converted into US Dollars at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the end of the year, monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are translated into US Dollars at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than US Dollars are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.

Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan pada akhir tahun adalah sebagai berikut:

The rates of exchange, based on the Bank Indonesia middle rate, used at the end of the year were as follows: D NG NG an d as: -itus te ian ent asa: on apa of suk al ntuk of

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

2011 2010

Indonesian Rupiah (“Rupiah”)

Rupiah per Dolar AS 9,068 8,991 equivalent to US$1

Euro per Dolar AS 0.773 0.752 Euro equivalent to US$1

Great Britain Pound Sterling

Pound Sterling Inggris per Dolar AS 0.649 0.647 equivalent to US$1

Australian Dollar

Dolar Australia per Dolar AS 0.985 0.983 equivalent to US$1

Japanese Yen

Yen Jepang per Dolar AS 77.635 81.521 equivalent to US$1

Singapore Dollar

Dolar Singapura per Dolar AS 1.300 1.288 equivalent to US$1

Thailand Baht

Baht Thailand per Dolar AS 31.749 30.104 equivalent to US$1

Malaysian Ringgit

Ringgit Malaysia per Dolar AS 3.179 3.083 equivalent to US$1

d. Piutang usaha dan piutang lain-lain d. Trade receivables and other receivables

Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang lain-lain adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha. Bila pembayaran diharapkan akan diterima dalam jangka waktu satu tahun atau kurang, maka diklasifikasikan sebagai aset lancar. Bila tidak, disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third or related parties for transactions outside the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan menggunakan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai.

Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak dan mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan aktivitas penambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

Coal inventories represent the Group‟s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis and includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.

F I N A N C I A L S TAT E M E N T S

PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010

(Expressed in thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Persediaan (lanjutan) e. Inventories (continued)

Suku cadang dan bahan-bahan pendukung lainnya dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak setelah dikurangi dengan penyisihan atas persediaan yang sudah usang. Suku cadang dan bahan-bahan pendukung lainnya dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.

Stores and consumable supplies are valued at cost, determined on a moving average basis, less provision for obsolete items. Stores and consumable supplies are charged to production costs in the period they are used.

Penyisihan atas persediaan suku cadang dan