2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Persediaan j. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya langsung yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (“NRV”). NRV is the estimated selling price in the ordinary course of business less direct cost to sell. Cost of inventories is determined using the weighted average method.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun.
Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year.
k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi k. Transactions with Related Parties Kelompok Usaha mengungkapkan transaksi dengan
pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group discloses transactions with related parties as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by both parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
l. Aset Tetap l. Fixed Assets
Kelompok Usaha telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Group has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, biaya-biaya diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset terpisah, hanya jika kemungkinan besar Kelompok Usaha mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal.
Subsequent to initial recognition, cost are included in the asset’s carrying amount or recognized as a separate assets, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Persentase/
Tahun/ Percentage
Years (%)
Bangunan 5-20 5-20 Building
Alat berat 8 12.5 Heavy equipment
Kendaraan 5 20 Vehicle
Office equipment, furniture
Peralatan dan perabot kantor 4 25 and fixtures
Peralatan proyek - Landing craft 10 10 Project equipment - Landing craft
Mesin dan peralatan 5 20 Machinery and equipment
Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
The cost of repairs and maintenance is charged to the profit or loss as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be reliably measured. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the profit or loss in the year the asset is derecognized. At the end of the reporting period, the Group made regular review of the useful lives of the assets’ residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap“ dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, dan aset disusutkan sejak digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statement of financial position. All costs incurred in relation with the construction of these assets are capitalized as part of the cost of the fixed assets in progress. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use and depreciated when it is ready for its intended use and depreciated upon operation.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Sewa m. Leases
Pada tanggal permulaan kontrak, Kelompok Usaha menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung sewa. Suatu kontrak merupakan, atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset selama jangka waktu tertentu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
At inception of a contract, the Group assesses whether a contract is, or contains a lease. A contract is, or contains, a lease if the contract conveys the right to control the use of an asset for a period of time in exchange for consideration.
Kelompok Usaha menyewa aset tetap tertentu dengan mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa.
Aset hak-guna diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Aset hak-guna disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset hak-guna atau masa sewa.
The Group leases certain fixed asset by recognising the of-use asset and lease liabilities. The right-of-use assets are stated at cost, less accumulated depreciation and impairment. Right-of-use assets are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term.
Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya keuangan. Liabilitas sewa disajikan sebagai liabilitas jangka panjang, kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan ke laba rugi selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo liabilitas.
Lease liabilities are measured at the present value of the lease payments that are not paid. Each lease payment is allocated between the liability portion and finance cost. Lease liabilities are classified in long-term liabilities, except for those with maturities of 12 months or less which are presented as current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant rate of interest on the remaining
• sewa yang asetnya bernilai rendah.
The Group does not recognize right-of-use asset and lease liabilities for:
• short-term leases that have a lease term of 12 months or less; or
• leases of low-value asssets.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa tersebut dibebankan ke laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Payments made under those leases are charged to profit or loss on a straight-line basis over the period of the lease.
Untuk aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa kembali, Kelompok Usaha menentukan apakah pengalihan aset tersebut merupakan penjualan aset atau bukan.
For assets sold under a sale and leaseback transaction, the Group determine if the asset transfer qualifies as a sale of asset or not.
Jika pengalihan aset memenuhi persyaratan untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka Kelompok Usaha mengukur aset hak-guna yang timbul dari sewa-balik pada proporsi jumlah tercatat aset sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan oleh Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengakui hanya jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan hak yang dialihkan ke pembeli-pesewa.
If the transfer of asset qualifies as a sale of asset, the Group measure a right-of-use asset arising from the
Jika hasil penjualan tidak sama dengan nilai wajar
aset, maka perbedaannya dicatat sebagai pembayaran sewa dibayar di muka (jika hasil penjualan di bawah harga pasar) atau liabilitas keuangan (jika hasil penjualan di atas harga pasar).
If there is a difference between sales proceeds and fair value of the asset, the difference is recorded either as a prepayment of lease payments (if the sales proceeds is below market terms) or a financial liability (if the sales proceeds is above market terms).
Jika pengalihan aset tidak memenuhi persyaratan untuk dicatat sebagai penjualan aset, maka Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan aset alihan dan selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
If the transfer of asset does not qualify as a sale of asset, the Group does not de-recognize the transferred asset, and any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Kelompok Usaha mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan.
Kerugian penurunan nilai diakui segera dalam laba rugi.
The Group evaluates at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired.
If any such indication exists, the Group estimates the recoverable amount of the asset. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual assets, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the assets. The recoverable amount of an asset or a cash-generating unit is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. The impairment loss is recognized immediately in the profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya, tetapi tidak melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau penyusutan) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui segera pada laba rugi.
An impairment loss recognized in prior periods for an asset (other than goodwill) will be reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset will be increased to its recoverable amount, but will not exceed the carrying amount that would have been determined (net of amortization or depreciation) if had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such increase is a reversal of an impairment loss and recognized immediately in profit or loss.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Instrumen Keuangan o. Financial Instruments
(1) Aset keuangan (1) Financial assets
Kelompok Usaha melakukan penerapan PSAK No. 71, yang mensyaratkan pengaturan instrumen keuangan terkait klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai atas aset keuangan dan akuntansi lindung nilai. Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau melalui penghasilan komprehensif lain, (ii) aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi dan pengukuran aset keuangan harus didasarkan pada bisnis model dan arus kas kontraktual - apakah semata dari pembayaran pokok dan bunga. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan tidak bisa melakukan perubahan setelah penerapan awal tersebut.
The Group has applied PSAK No. 71, which set the requirements in classification and measurement, impairment in value of financial assets and hedging accounting. The Group classifies its financial assets in the following categories: (i) financial assets at fair value through profit or loss or other comprehensive income, (ii) financial assets at amortized cost. Classification and measurement of financial assets are based on business model and contractual cash flows – whether from solely payment of principal and interest. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition and cannot change the classification already made at initial application.
Kelompok Usaha memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi meliputi kas dan setara kas, aset keuangan lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lainnya. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan lainnya. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain meliputi aset keuangan lainnya.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, jika tidak maka aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
The Group has financial assets classified as financial assets at amortized cost, financial assets at fair value through profit or loss and financial assets at fair value through other comprehensive income. Financial assets at amortized cost consist of cash and cash equivalents, other financial assets, trade receivables, other receivables and other assets. Financial assets at fair value through profit or loss consist of other financial assets.
Financial assets at fair value through other comprehensive income consist of other financial asset. Financial assets in this category are classified as current assets if expected to be settled within 12 months, otherwise they are classified as non-current.
The Group has financial assets classified as financial assets at amortized cost and financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets at amortized cost consist of cash and cash equivalents, other financial assets, trade receivables, other receivables and other assets.
Financial assets at fair value through profit or loss consist of other financial assets. Financial assets in this category are classified as current assets if expected to be settled within 12 months, otherwise they are classified as non-current.
Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya-biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial assets at amortized cost are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah risiko kredit dari instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Ketika melakukan penilaian, Kelompok Usaha menggunakan perubahan atas risiko gagal bayar yang terjadi sepanjang perkiraan usia instrumen keuangan daripada perubahan atas jumlah kerugian kredit ekspektasian. Dalam melakukan penilaian, Kelompok Usaha membandingkan antara risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat periode pelaporan dengan risiko gagal bayar yang terjadi atas instrumen keuangan pada saat pengakuan awal dan mempertimbangkan kewajaran serta ketersediaan informasi, yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan pada saat tanggal pelaporan terkait dengan kejadian masa lalu, kondisi terkini dan perkiraan atas kondisi ekonomi di masa depan, yang mengindikasikan kenaikan risiko kredit sejak pengakuan awal.
At each reporting date, the Group assess whether the credit risk on a financial instrument has increased significantly since initial recognition.
When making the assessment, the Group use the change in the risk of a default occurring over the expected life of the financial instrument instead of the change in the amount of expected credit losses. To make that assessment, the Group compare the risk of a default occurring on the financial instrument as at the reporting date with the risk of a default occurring on the financial instrument as at the date of initial recognition and consider reasonable and supportable information, that is available without undue cost or effort at the reporting date about past events, current conditions and forecasts of future economic conditions, that is indicative of significant increases in credit risk since initial recognition.
Kelompok Usaha menerapkan metode yang disederhanakan untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian tersebut terhadap piutang usaha, piutang lain-lain dan aset kontrak tanpa
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset
keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan ditransfer ke entitas lain; atau hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tetap dimiliki namun dengan menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan, maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group derecognizes financial assets when, and only when: the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of the
The Group derecognizes financial assets when, and only when: the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of the