• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Dalam dokumen 20071231 financial statements Audited (Halaman 21-37)

j. Penurunan nilai aktiva (lanjutan) j. Impairment of assets (continued)

Apabila penurunan nilai melebihi saldo akun “Selisih Penilaian Kembali Aktiva” untuk aktiva yang bersangkutan, kelebihannya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

The amount of an impairment loss for a revalued asset which exceeds the amount of

the “Assets Revaluation Increment”

attributable to such asset is recognized in the current year’s consolidated statement of income.

k. Uang muka (kredit investasi) proyek perkebunan Plasma

k. Advances (investment credit) for Plasma plantations

Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi perkebunan milik petani dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Plasma plantations is an Indonesian

Government policy to develop the plantations on mutual agreement with smallholders or cooperatives. Companies (referred to as “Inti”) can acquire landrights to develop plantations

only if they develop plantations for

smallholders (Plasma participants) in addition to their own plantations. Inti are required to assist and supervise smallholders in technical matters relating to the plantation and to purchase the fresh fruit bunch (“FFB”) produced by Plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government.

Perkebunan rakyat akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh pemerintah dan harga konversi tersebut bisa lebih rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai konversi. Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada perusahaan Inti.

Once developed, the Plasma plantations are transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case and where the conversion price might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred by the Inti. In this regard, the Company’s and Subsidiaries, being Inti’s under this Government program,

determine the allowance for loss on

conversion based on a periodic review of the estimated difference between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value. The Plasma farmers are required to sell the fresh fruit bunch to Inti.

Uang muka perkebunan Plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank.

Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred, including borrowing costs and indirect overhead costs to

develop the Plasma areas. These

accumulated costs are presented net of among others, the investment credit obtained from the bank.

k. Uang muka (kredit investasi) proyek perkebunan Plasma (lanjutan)

k. Advances (investment credit) for Plasma plantations (continued)

Pada saat perkebunan Plasma selesai dan siap untuk dikonversi atau dialihkan ke petani Plasma, kredit investasi dari bank yang terkait turut dialihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun konsolidasi yang bersangkutan.

When a Plasma plantation is complete and ready to be transferred or turned-over to the

Plasma participants (farmers), the

corresponding investment credit from the bank is also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is reflected in current year’s consolidated statement of income.

Pada saat perkebunan Plasma selesai dan siap untuk dikonversi atau dialihkan ke petani Plasma, kredit investasi dari bank yang terkait turut dialihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi tahun konsolidasi yang bersangkutan.

When a Plasma plantation is complete and ready to be transferred or turned-over to the Plasma farmers, the corresponding investment credit from the bank is also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is reflected in current year’s consolidated statement of income.

l. Bibitan l. Nursery

Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Cost incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The

accumulated cost are transferred to

“Immature Plantations” account at the time of planting.

m. Beban tangguhan hak atas tanah m. Deferred landright cost

Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dicatat sebagai “Beban tangguhan hak atas tanah”. Beban tangguhan hak atas tanah ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah (HGU dan HGB).

Costs incurred in relation to obtaining landrights in the form of “Hak Guna Usaha” (HGU) and “Hak Guna Bangunan” (HGB) are recorded as “Deferred landright cost”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related landrights.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Biaya ditangguhkan n. Deferred charges

Biaya yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Biaya ditangguhkan” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila

Perusahaan mengalami kegagalan

pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu, yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait hutang bank tersebut dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Fees incurred in obtaining long-term loan facilities are deferred as part of “Deferred charges”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related facilities. If the Company is considered to be effectively in a technical or payment default position, which result in has the consequences that the principal amount of the debt together with the accrued interest will becoming due and payable, the related deferred long-term bank loan administration costs are charged to current year’s operations.

o. Pajak penghasilan o. Corporate income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak penghasilan tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal laporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa mendatang seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sebesar jumlah yang kemungkinan dapat terealisasi.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, to the extent that realization of such benefits is probable.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat keberatan yang diajukan Grup diputuskan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

p. Imbalan kerja karyawan p. Employee service entitlements

Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

The Group has applied SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employees’ Benefits” to recognize employee benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This statement requires the Company to provide all employee benefits

under formal and informal plans or

agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition

Pendapatan atas penjualan diakui pada saat risiko dan penyerahan barang beralih kepada pembeli.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Revenue from the sale of goods is recognized upon delivery of goods to the buyer in accordance with the terms of the sale.

Expenses are recognized when these are incurred.

r. Transaksi dengan pihak hubungan

istimewa

r. Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti dinyatakan dalam PSAK No. 7 mengenai

Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai

Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang

signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

The Group have transactions with entities which are regarded as having a special relationship as defined under SFAS No. 7,

“Related Party Disclosure”. Significant

transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties are disclosed in the notes to consolidated financial statements.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Penggunaan estimasi s. Use of estimates

Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin akan didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally

accepted accounting principles requires

management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

t. Akuntansi untuk Akuisisi t. Accounting for Acquisition

Akuisisi dari pihak ketiga dicatat dengan metode pembelian. Dalam menerapkan metode pembelian, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak perusahaan yang diakuisisi yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih yang belum dieliminasi setelah nilai wajar aktiva non-moneter sudah diturunkan seluruhnya diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

Acquisition from third party is accounted for using the purchase method. Under the purchase method, assets and liabilities of the acquired subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. The excess of the acquisition cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over 5 years. When acquisition cost is less than the Company’s interest in the fair values of the acquired identifiable assets and liabilities at the date of acquisition, the fair values of the acquired non-monetary assets should be reduced proportionately, until all the excess is eliminated. When after reducing the fair values of non-monetary assets acquired, some excess still remains, the excess should be recognized as negative goodwill, and treated as deferred income and recognized as income using the straight-line method over 20 years.

Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali (seperti metode

penyatuan kepentingan) dengan

mempertimbangkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama.

Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control (similar to a pooling of interest) considering that the said Companies are being under the same management and ownership.

t. Akuntansi untuk Akuisisi (lanjutan) t. Accounting for Acquisition (continued)

Berdasarkan standar ini, transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi perusahaan yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan tahun penyajian laporan keuangan.

Under this standard, the transactions between entities under common control are carried out within the framework of reorganizing entities under the same group and does not constitute a change of ownership based on the economic substance of such transactions, thus, no gain or loss is recognized in the group or to the individual entity within the same group. The underlying object of the restructuring transaction must be recorded at its book value and such transaction is accounted for as a business combination similar to a pooling-of-interests method. Under the pooling-of-interest method, the financial statements of the restructured company is presented as if the acquired entity had been combined at the beginning of the earliest year presented.

Selisih antara harga pengalihan yang dibayar Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai buku bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi sepengendali.

The difference between the par value of issued share capital or cash payment made by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries is recognized as “Difference

arising from Restructuring Transactions

among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The

difference arising from restructuring

transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with SFAS No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control.

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Informasi segmen u. Segment information

Informasi segmen primer Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan bisnis segmen yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja dan menentukan alokasi sumber daya berdasarkan informasi segmen dari minyak kelapa sawit, inti sawit dan produk lainnya. Informasi segmen ini menjadi pertimbangan manajemen untuk mengetahui efek yang signifikan terhadap tingkat risiko dan pengembalian Grup. Berkaitan dengan pengambilalihan Palma Agro, ada informasi segmen sekunder. Sungai Rangit, perusahaan operasional Palma Agro, beroperasi di Kalimantan Tengah sementara Perusahaan dan Anak-anak perusahaan lain beroperasi di Sumatera Selatan.

The primary segment information of the Company and Subsidiaries is presented based on business segments since the financial information used by the management in evaluating the performance and determining the allocation of resources is based on the segment information relating to crude palm oil (“CPO”), palm kernel (“PK”) and other by-products. These segments are considered by management to have significant effects on the Group’s risks and rates of return. In relation to the acquisition of Palma Agro, there is

secondary segment information. Sungai

Rangit, the operating Subsidiary of Palma Agro, has the business operations in Central Kalimantan, while the Company’s and other Subsidiaries have the business operations in South Sumatera.

v. Laba (rugi) bersih per saham v. Net earnings (loss) per share

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan dampak retroaktif terjadinya pemecahan saham ("stock split") pada tanggal 13 April 2007 dan pembagian saham bonus yang berasal dari "Selisih penilaian kembali aktiva" pada tanggal 18 September 2006, yaitu sebesar 1.659.325.000 saham pada tahun 2007 dan 1.428.650.000 saham pada tahun 2006. Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi dilusi atas laba/rugi per saham, sehingga tidak terdapat laba/rugi bersih per saham dilusian.

Basic net earnings (loss) per share is computed by dividing net income with the number of shares outstanding during the year, after considering retroactive effect of a stock split which took place on April 13, 2007 and the distribution of bonus shares from “Asset revaluation increment" on September 18, 2006, amounting to 1,659,325,000 shares in 2007 and 1,428,650,000 shares in 2006. The Company does not have securities with potential dilutive effects. Therefore, fully diluted earnings per share is not computed.

Akuisisi Palma Agro Ltd. (PAL)

Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan membeli 100% kepemilikan di PAL dari Carlton Services Limited dan Mayfair Trust Group Limited dengan harga sebesar US$59.000.000 atau setara Rp538.139.000. PAL adalah perusahaan holding yang didirikan di Republik Seychelles dan memiliki 93,6% saham di Sungai Rangit (sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit) di wilayah Kalimantan Tengah. Perusahaan, Carlton Services Limited dan Mayfair Trust Group adalah entitas sepengendali.

Acquisition of Palma Agro Ltd. (PAL)

On January 26, 2007, the Company acquired 100% ownership interest in PAL from Carlton Services Limited and Mayfair Trust Group Limited with a purchase price amounting to US$59,000,000 or equivalent to Rp538,139,000. PAL is a holding company, established in Republic of Seychelles, and owns 93.6% shares of Sungai Rangit, another company engaged in oil palm plantation in Central Kalimantan. The Company, Carlton Services Limited and Mayfair Trust Group were considered as entities under common control.

Oleh karena itu, transaksi ini dicatat sesuai dengan

Dalam dokumen 20071231 financial statements Audited (Halaman 21-37)

Dokumen terkait