• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

(lanjutan) e. Transactions (continued) with related parties

Suatu pihak dianggap berelasi dengan

Perusahaan dan Entitas Anak jika (lanjutan): A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if (continued):

(g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak.

(g) the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statement herein.

f. Sewa f. Leases

Efektif tanggal 1 Januari 2012, EFI menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Adopsi PSAK No. 30 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan pada laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.

Effective January 1, 2012, the Company and

Subsidiaries apply PSAK No. 30

(Revised 2011), “Leases”. Adoption of the revised PSAK No. 30 has no significant impact on the financial reporting and

disclosures of financial statements of

the Company and Subsidiaries.

Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.

The Company and Subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract, at inception date.

Sewa pembiayaan - sebagai lessor Finance lease - as lessor

EFI sebagai lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto EFI sebagai lessor dalam sewa pembiayaan dengan menggunakan suku

EFI as a lessor shall recognise assets held under a finance lease in the statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a

constant periodic rate of return on

EFI’s net investment in the finance

f. Sewa (lanjutan) f. Leases (continued)

Sewa operasi - sebagai lessor (lanjutan) Operating lease - as lessor (continued)

EFI mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus

(straight-line basis) selama masa sewa.

Under an operating lease, EFI as a lessor recognizes assets subject to operating leases in its statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases are recognized as income on a straight-line method over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee

Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line

basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in as expense profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada jumlah neto setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui.

Consumer financing receivables are stated at amounts net of unearned consumer financing income.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah pembayaran angsuran dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan. Untuk kebijakan EFI mengenai penyisihan penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2x.

Unearned consumer financing income, which represents the differences of the installment payments from consumers over the principal amounts financed, is recognized as income over the terms of the respective agreements using effective interest rate method from the consumer financing receivables. Early terminations are treated as cancellation of existing consumer finance contracts and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations. For the EFI’s policy on provision for impairment losses, see Note 2x.

Selisih neto antara pendapatan yang diterima dan biaya transaksi lainnya yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.

The net difference between all initial income earned and other initial direct transaction cost related to the consumer financing facility is deferred and recognized as income over the term of the respective agreement using effective interest rate method from consumer financing receivables.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing (continued)

Piutang dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih berdasarkan evaluasi manajemen EFI. Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan diakui sebagai pendapatan lainnya.

Receivables are written-off when deemed to be uncollectible based on the EFI’s

management evaluation. Collection of

receivables previously written-off is recognized as other revenue.

h. Tagihan anjak piutang h. Factoring

Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh EFI yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang. Perbedaan antara jumlah yang dibayar EFI dan jumlah neto piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian.

Factoring receivables are recorded at the amounts paid by EFI which are computed

based on a certain percentage of

the receivable value. The difference in value between the amount paid by EFI and the net factoring receivable is recognized as unearned income and realized over the period of the contract.

Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (Catatan 2x). Untuk kebijakan Entitas Anak mengenai penyisihan kerugian penurunan nilai, diungkapkan dalam Catatan 2x.

The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest rate method (Note 2x). For the Subsidiary’s policy on provision for impairment losses, discussed in Note 2x.

i. Penyertaan modal ventura i. Investment in venture capital

Kegiatan usaha penyertaan modal ventura terdiri atas penyertaan dengan pola bagi hasil.

Investment in venture capital activities consist of venture investment with profit (loss) sharing.

Penyertaan modal ventura disajikan sebesar saldo penempatan dana setelah dikurangi penyisihan kerugian penyertaan.

Investment in venture is stated at cost of investment net-off provision for possible losses of investment.

Penyertaan dengan pola bagi hasil merupakan penempatan dana kepada Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) dengan jangka waktu pengembalian berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Hasil penempatan diakui sesuai dengan perjanjian bagi hasil yang telah disepakati selama jangka waktu penyertaan.

The investment in venture capital is investment in Perusahaan Pasangan Usaha (“PPU”) with payback period ranging from 1 (one) to 5 (five) years. The investment yield is recognized based on profit sharing agreement which agreed during the investment period.

Penyisihan kerugian penyertaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun PPU pada akhir tahun.

Provision for possible losses of investment is computed based on individual review of each PPU at the end of the year.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap j. Fixed assets

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut.

Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries apply PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”. PSAK No. 16 (Revised 2011) stipulates on the recognition of assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to the assets.

ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian tangguhan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.

ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“HGU”), Building Usage Right (“HGB”)

and Usage Rights (“HP”) when

the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of deferred charges account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 have no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.

Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any additional cost directly attributable in bringing the assets to their working condition and to the location where they are intended to be used.

Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi, dan kerugian penurunan nilai aset tetap pada saat penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation, amortization, and impairment losses, if the recognition criteria are met.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Penilaian atas nilai tercatat aset dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of assets are reviewed for impairment and possible impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak

atas tanah tersebut dapat

diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the title of the land rights can be renewed/extended upon expiration.

Kecuali hak atas tanah, semua aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus setelah dikurangi estimasi nilai sisa aset tetap yang bersangkutan selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets, except landrights, are

depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over their expected useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 4 sampai/to 20 Buildings and improvements

Kendaraan 4 sampai/to 8 Vehicles

Peralatan dan perabot kantor 4 sampai/to 8 Furniture, fixtures and office equipment

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan dan Entitas Anak manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.

Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company and Subsidiaries, and are depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direvieu, dan jika sesuai dengan keadaan disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset nonkeuangan l. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diharuskan, Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi dan jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company and Subsidiaries assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasilan Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s fair value or Cash Generating Unit (“CGU”) less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “Impairment losses”.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their presented value using a pre-tax discount rate that value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations could be corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penurunan nilai aset nonkeuangan

(lanjutan) l. Impairment (continued) of non-financial assets

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.