a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain.
All amounts in the consolidated financial statements are rounded to and presented in United States dollar, unless otherwise stated.
Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu telah memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2012.
The change of reporting currency of the Company and certain Subsidiaries was approved by the Directorate General of Tax in 2012.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation
Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.
The Group adopts SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
(lanjutan) POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements include the accounts of the Subsidiaries (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR and BDD) in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
Pengendalian juga ada ketika perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas
berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
c) kekuasaan untuk menunjuk atau
mengganti sebagian besar direksi atau organpengatursetara dan mengendalikan entitasmelalui direksi atau organ tersebut; atau
a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b) power to govern the financial and
operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d) kekuasaan untuk memberikan suara
mayoritas pada rapat dewan direksi atau organpengatursetara dan mengendalikan entitasmelalui direksi atau organ tersebut.
d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the company:
- menghentikan pengakuan aset
(termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
- derecognizes the assets (including
goodwill) and liabilities of the subsidiary;
- menghentikan pengakuan jumlah
tercatat setiap KNP;
- derecognizes the carrying amount of any
NCI; - menghentikan pengakuan akumulasi
selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; - mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
- recognizes the fair value of the
consideration received; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
- recognizes the fair value of any
investment retained;
- mengakui setiap perbedaan yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
- reclassifies its share of components
previously recognized in other
comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi
dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
Akun-akun CKB and Entitas Anak, SS dan Entitas Anak dan SSB dan Entitas Anak dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama periode berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan CKB dan Entitas Anak, SS dan Entitas Anak dan SSB dan Entitas Anak disajikan sebagai bagian dari “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian
The accounts of CKB and Subsidiaries, SS and Subsidiaries and SSB and Subsidiaries were translated into rupiah amounts at the middle rates of exchange prevailing at balance sheet date for balance sheet accounts and the average rates during the period for profit and loss accounts. The
resulting difference arising from the
translations of the financial statements of CKB and Subsidiaries, SS and Subsidiaries and SSB and Subsidiaries are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translation” under the Equity section of the consolidated statements of financial position.
(lanjutan) POLICIES (continued)
c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations
Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang diterapkan bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
The Group adopts SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan
transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor
dalam laporan keuangannya tentang
kombinasi bisnis dan dampaknya.
SFAS No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that
meets the definition of a business
combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Kombinasi bisnis dicatat dengan
menggunakan metode akuisisi. Biaya
perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the
proportionate share of the acquiree’s
identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in
“Selling, General and Administrative
Expenses”.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and
liabilities assumed for appropriate
classification and designation in accordance
with the contractual terms, economic
circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yangprosesakuntansinyabelumselesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the
provisional amounts recognised at the
acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognised as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
(lanjutan) POLICIES (continued)
c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill
yang dilepaskan tersebut disajikan
berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No.38(Revisi2004),“AkuntansiRestrukturisasi Entitas Sepengendali”. Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, kewajiban, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.
Acquisition or transfer of shares among entities under common control is accounted in accordance with SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Under SFAS No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Company or to the individual entity within the same group. Karena transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau kewajiban yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other
instruments of ownership which are
exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Restrukturisasi Entitas Sepengendali d. Restructuring Transactions of Entities
under Common Control
Dalam menerapkan metode penyatuan
kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of three months or less and not restricted in use.
f. Kas dan Setara Kas yang Dibatasi
Penggunaannya
f. Restricted Cash and Cash Equivalents
Deposito berjangka yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman dan bank garansi serta kas di bank yang terkait dengan uang muka dari pelanggan yang penggunaannya dibatasi untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax
clearance) sehubungan dengan proses
pengeluaran barang di pelabuhan disajikan sebagai “Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”.
Time deposits which are pledged for loan facility and bank guarantee and cash in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of tax clearance in accordance with goods handling activities in ports are presented as “Restricted Cash and