Imbalan kerja (lanjutan) Employees’ benefits (continued)
Suatu penyelesaian terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang mengeleminasi semua kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk sebagian atau seluruh manfaat yang diberikan di bawah program imbalan pasti.
A settlement occurs when the Company enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Perusahaan melakukan pendanaan atas liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 melalui program asuransi untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat.
The Company funded the employees’ benefit obligation under the Labor Law No. 13/2003 through insurance program covering all its qualified employees.
Informasi segmen Segment information
Untuk tujuan manajemen, Perusahaan dibagi menjadi dua segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 20, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.
For management purposes, the Company is organized into two operating segments based on their products which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly review the segment results in order to allocate resources to the segments and to assess the segment performance. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 20, including the factors used to identify the reportable segments
and the measurement basis of segment
information.
Laba per saham dasar Basic earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Sesuai PSAK No. 56 “Laba Per Saham”, perhitungan laba per saham dasar telah disajikan secara retrospektif sehubungan dengan pemecahan saham dalam tahun 2016 (Catatan 1).
According to PSAK No. 56 “Earnings Per Shares”, the calculation of earnings per share are adjusted retrospectively in relation to stock split in 2016 year (Note 1).
Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement
Perusahaan mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan, dan aset dan liabilitas yang diakuisisi pada kombinasi bisnis. Perusahaan juga mengukur jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas (“UPK”) tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (fair value less cost of disposal atau “FVLCD”), piutang karyawan, uang
jaminan dan deposito yang dibatasi
The Company initially measures financial
instruments at fair value, and assets and liabilities of the acquirees upon business combinations. It is also measures certain recoverable amounts of the cash generating unit (“CGU”) using fair value less cost of disposal (“FVLCD”), and non-interest bearing loans to employees, refundable deposits and restricted deposit at their fair values.
Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) Fair Value Measurement (continued) Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. Pengukuran nilai wajar
mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: Di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut, atau Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: In the principal market for the asset or liability, or In the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Pasar utama atau pasar yang paling
menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Perusahaan.
The principal or the most advantageous market must be accessible to by the Company.
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.
Pengukuran nilai wajar dari suatu aset
nonkeuangan memperhitungkan kemampuan
pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat
ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat
diamati (observable) yang relevan dan
meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati (unobservable).
The Company uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) Fair Value Measurement (continued)
i) Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
ii) Level 2 - Teknik penilaian yang
menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik secara langsung atau tidak langsung.
iii) Level 3 - Teknik penilaian yang
menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable) baik secara langsung atau tidak langsung.
i) Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities.
ii) Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable.
iii) Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to
the fair value measurement is
unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan
keuangan secara berulang, Perusahaan
menentukan apakah terdapat perpindahan antara Level dalam hirarki dengan melakukan evaluasi ulang atas penetapan kategori (berdasarkan Level masukan (input) paling rendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan) pada tiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on a recurring basis, the Company determines whether transfers have occurred between Levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest Level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.
Instrumen keuangan Financial instruments
i. Aset keuangan i. Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement
Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets are classified, at initial recognition, as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments or available-for-sale financial assets.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan setiap akhir tanggal pelaporan.
The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting date.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, but in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the related fair value is added with the transaction cost that is directly attributable to the acquisition of financial assets.
Instrumen keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued)
ii. Aset keuangan (lanjutan) ii. Financial assets (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Initial recognition and measurement (continued)
Pada saat akhir tanggal pelaporan, klasifikasi aset keuangan Perusahaan adalah aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
As at the end of reporting date, financial assets classification of the Company are financial assets at fair value through profit or loss and loans and receivables.
Kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya termasuk dalam kategori ini.
Cash and bank, trade receivables, other receivables, other current financial assets and other non-current financial assets are included in this category.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset
keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
• Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi
• Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset
keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.
Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the statement of financial position at fair value with gains or losses recognized in the profit or loss.
Investasi jangka pendek yang disajikan sebagai bagian dari “Aset keuangan lancar lainnya” diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan termasuk dalam kategori ini.
Short-term investment which presented as part of “Other current financial assets” classified as held for trading is included in this category.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan
metode tingkat suku bunga efektif.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman dan utang atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities are classified, at initial recognition, as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or
as derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang,
termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Pada saat akhir tanggal pelaporan, klasifikasi
liabilitas keuangan Perusahaan adalah
pinjaman dan utang.
As at end of reporting date, the Company’s financial liabilities are classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada akhir tanggal pelaporan, beban bunga yang masih harus dibayar dicatat terpisah dari pokok pinjaman sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At the end of reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities.
Instrumen keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued)
Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
iii. Penurunan nilai aset keuangan iii. Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
• Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
• Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang
didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued)
iii. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) iii. Impairment of financial assets (continued)
• Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (lanjutan)
• Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan atas penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan
piutang beserta penyisihan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan pemulihan di masa
mendatang yang realistis dan seluruh agunan, jika ada, telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun penyisihan atas penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Instrumen keuangan (lanjutan) Financial instruments (continued)
iv. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
iv. Derecognition of financial assets and