• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

l. Sewa (lanjutan) l. Leases (continued)

Manajemen juga berpendapat bahwa laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan

entitas anak yang menyajikan transaksi

pembelian tenaga listrik dari IPP bukan sebagai

sewa, akan membuat laporan keuangan

konsolidasian interim lebih informatif,

mencerminkan fakta hukum, mencerminkan kinerja real perusahaan, dan lebih bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Pendapat manajemen untuk tidak menerapkan ISAK 8 tersebut telah mendapatkan dukungan dari Dewan Komisaris melalui surat No. 14/DK- PLN/2016 tanggal 27 Januari 2016 tentang Dukungan Pengecualian Penerapan ISAK 8 dan PSAK 10 kepada PT PLN (Persero), Menteri BUMN melalui surat No. S-206/MBU/03/2016 tanggal 28 Maret 2016 perihal Dukungan atas Pengecualian ISAK 8 pada Laporan Keuangan PT PLN (Persero) dan Menteri Keuangan melalui surat No. S-246/MK/2016 tanggal 5 April 2016 perihal Dukungan atas Pengecualian Penerapan ISAK 8 pada Laporan Keuangan PT PLN (Persero).

Management is also of the opinion that the

Company and its subsidiaries’ interim

consolidated financial statements which do not present the purchase of electricity from IPP as leases, will make the interim consolidated financial statement more informative, reflecting the legal form, reflecting real performance of the Company and more useful to financial

statement user. Management’s opinion for not

implementing ISFAS 8 has been supported by Board of Commissioners through its letter No. 14/DK-PLN/2016 dated January 27, 2016 about Support on Exclusion of the application of ISFAS 8 and SFAS 10 to PT PLN (Persero), the MSOE through its letter No. S- 206/MBU/03/2016 dated March 28, 2016 concerning the support on the exclusions of ISFAS 8 on PT PLN (Persero) Financial Statements and the Minister of Finance through its letter No. S-246/MK/2016 dated April 5, 2016 concerning the exclusions of application of ISFAS 8 on PT PLN (Persero) Financial Statements.

Perusahaan menampilkan dampak yang akan terjadi apabila perjanjian jual beli tenaga listrik termasuk sewa sesuai dengan ISAK 8 di Catatan 57.

The Company disclosed the effects that would be incurred if power purchase agreements contain leases in accordance with ISFAS 8 in Note 57.

Klasifikasi Sewa Lease Classification

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan

jika sewa tersebut mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incident to ownership of an asset to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui dalam sewa operasi sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments (net of any incentives received from the lessor) are recognized as expenses on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rents arising under operating leases are recognized as expenses in the period in which they are incurred.

- 32 - 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

m. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan m. Construction in Progress

Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya- biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aset tetap. Pekerjaan dalam

pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya

perolehan, termasuk biaya pinjaman selama

masa pembangunan dari pinjaman yang

digunakan untuk pembangunan, beban

penyusutan aset tetap yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan dan biaya pengujian ketika aset dapat berfungsi setelah dikurangi penjualan listrik ketika masa uji coba. Pekerjaan dalam pelaksanaan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress represents costs directly related to the construction of property, plant and equipment. Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction, depreciation of property and equipment that were used in the construction and cost of testing whether the asset is functioning properly after deducting sales of electricity during commissioning period. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

n. Biaya Pinjaman n. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.

Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang direkapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian.

For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expensed on the qualifying assets. The capitalization rate is the weighted average of the total borrowings cost applicable to the total borrowings outstanding during the period, other than borrowings made specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset.

Biaya pinjaman dikapitalisasi yang berasal dari rugi selisih kurs dibatasi sedemikian rupa sehingga jumlah dikapitalisasi tidak melebihi jumlah biaya pinjaman yang mungkin terjadi jika

pinjaman tersebut dilakukan dengan

menggunakan mata uang fungsional pada periode tersebut.

Borrowing costs are capitalized from foreign exchange losses to an extent by which the capitalized amount does not exceed the amount of borrowing costs which may have been incurred had the loan been denominated in the functional currency.

- 33 - 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

n. Biaya Pinjaman (lanjutan) n. Borrowing Costs (continued)

Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.

All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.

o. Properti Investasi o. Investment Properties

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau

untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.

Sebelum tanggal 31 Desember 2015, properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Investment properties are properties (land or a building - or part of building - or both) held to earn rentals or for capital appreciation or both. Before December 31, 2015, investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Land is stated at cost and is not depreciated.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan

dan entitas anak melakukan perubahan

kebijakan akuntansi atas properti investasi dari model biaya menjadi model revaluasi.

On December 31, 2015, the Company and its subsidiaries changed their accounting policy for investment properties from the cost model to the revaluation model.

Tanah disajikan sebesar nilai wajar. Penilaian terhadap aset-aset tersebut dilakukan oleh penilai independen eksternal yang terdaftar di OJK.

Land are shown at fair value. Valuation of those assets are performed by external independent valuers which are registered with OJK.

p. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

p. Investments in Associates and Joint Venture

Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan

metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas,

investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Perusahaan dan entitas anak atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Company and its subsidiaries has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognized at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize the investor's share of the profit or the loss of the investee after the date of acquisition. The Company and its subsidiaries investment in associates includes goodwill identified on acquisition.

- 34 - 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

p. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura

Bersama (lanjutan)

p. Investments in Associates and Joint

Venture (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investments in Associates (continued)

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan

konsolidasian interim dicatat dengan

mengunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Dalam menerapkan metode ekuitas, bagian Perusahaan dan entitas anak atas laba rugi atas entitas asosiasi setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian perusahaan atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perubahan dan penerimaan distribusi dari entitas asosiasi setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi. Bagian Perusahaan dan entitas anak atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan dan entitas anak

telah mempunyai kewajiban hukum atau

kewajiban konstruktif atau melakukan

pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.

The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these interim consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with SFAS 58 (Revised 2009),

“Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”. In applying the equity method of accounting, the Company

and its subsidiaries’ share of its associate’s

post-acquisition profits or losses is recognized in profit or loss and its share of post- acquisition other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. These post-acquisition movements and distributions received from an associate are adjusted against the carrying amounts of the investment. Losses of the associates in excess

of the Company and its subsidiaries’ interests

in those associates (which includes any long- term interests that, in substance, form part of

the Company and its subsidiaries’ net

investment in the associate) are recognized only to the extent that the Company and its subsidiaries have incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.

Keuntungan yang belum direalisasi atas

transaksi antara Perusahaan dan entitas anak dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Perusahaan dan entitas anak dalam entitas asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar

konsisten dengan kebijakan akuntansi

Perusahaan dan entitas anak.

Unrealized gains on transactions between the Company and its subsidiaries and associates are eliminated to the extent of the Company and its subsidiaries interests in the associate. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the assets transferred. The accounting policies of the associates have been changed when necessary to ensure consistency with the accounting policy adopted by the Company and its subsidiaries.

- 35 - 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

p. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura

Bersama (lanjutan)

p. Investments in Associates and Joint

Venture (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investments in Associates (continued)

Pada setiap tanggal pelaporan Perusahaan dan entitas anak menentukan apakah ada bukti objektif bahwa terdapat indikasi penurunan nilai untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Perusahaan dan entitas anak. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk

goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”,

sebagai suatu aset tunggal dengan

membandingkan antara jumlah terpulihkan

(mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.

The Company and its subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that impairment indicators exist to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Company and its subsidiaries’ investment in an associate. If impairment indicators exist, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with SFAS 48 (Revised 2014),

“Impairment of Assets”, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with SFAS 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.

Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada saat pengakuan awal Investasi AFS

atau Investasi yang Dimiliki untuk

Diperjualbelikan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan

nilai wajar termasuk dalam penentuan

keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan dan entitas anak memperhitungkan seluruh jumlah yang

sebelumnya diakui dalam pendapatan

komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan dan entitas anak mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.

Upon disposal of an associate that results in the Company and its subsidiaries losing significant influence over that associate, any retained investment is measured at fair value on the initial recognition of an AFS or Held for Trading Investment in accordance with SFAS 55. The difference between the previous carrying amount of the associate attributable to the retained interest and the fair value is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Company and its subsidiaries account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Company and its subsidiaries reclassify the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when it loses significant influence over that associate.

- 36 - 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

p. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura

Bersama (lanjutan)

p. Investments in Associates and Joint

Venture (continued)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investments in Associates (continued)

Ketika Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.

When the Company and its subsidiaries transact with an associate, profits and losses are eliminated to the extent of their interest in the relevant associate.

Bagian partisipasi dalam ventura bersama Menurut PSAK 66 (Revisi 2015), pengaturan

bersama diklasifikasikan sebagai operasi

bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor. Perusahaan dan entitas anak telah menilai sifat dari pengaturan bersama dan menentukan pengaturan tersebut sebagai ventura bersama.

Interest in joint ventures

Under SFAS 66 (Revised 2015), investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations of each investor. The Company and its subsidiaries has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures.

Hasil operasi, aset dan liabilitas dari ventura bersama disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian interim menggunakan metode ekuitas. Dalam menerapkan metode ekuitas, bagian perusahaan dan entitas anak atas laba rugi atas ventura bersama setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian perusahaan atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan

komprehensif lainnya. Perubahan dan

penerimaan distribusi dari ventura bersama setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi.

The result of operations and assets and liabilities of a joint venture are incorporated in these interim consolidated financial statements using the equity method. In applying the equity method of accounting, the company and its

subsidiaries’ share of its joint venture’s post-

acquisition profits or losses is recognized in profit or loss and its share of post-acquisition other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. These post- acquisition movements and distributions received from a joint venture are adjusted against the carrying amounts of the investment.

Jika bagian Perusahaan dan entitas anak atas rugi ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya pada ventura bersama, termasuk piutang tidak lancar tanpa jaminan, maka perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut, kecuali perusahan dan entitas anak memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.

When the Company and its subsidiaries’ share of the losses of a joint venture equals or exceeds its interest in the joint venture, including any other unsecured non-current receivables, the company does not recognize further losses, unless it has obligations to make or has made payments on behalf of the joint venture.

Penyesuaian dibentuk terhadap laporan

keuangan konsolidasian interim untuk

mengeliminasi bagian Perusahaan dan entitas anak atas keuntungan dan kerugian yang belum

Dokumen terkait