• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media dakwah dalam islam sangat banyak dan beraneka ragam bentuknya. Pada media cetak misalnya penggunaan dalam berdakwah berupan tulisan-tulisan yang mengarah kepada perbaikan masyarakat. Adapun bentuk media cetak yang dapat menggunakan dalam berdakwah menurut Iskar 42

antara lain buku-buku, surat kabar, bulletin, tabloid, majalah, dan lain-lain.

41

Book, 1980

42

Menurut A. Kadir 43 bahwa media dakwah adalah alat yang menjadi saluran yang berhubungan ide dengan umat atau elemen yang vital yang merupakan urat nadi dalam totalitet dakwah.

Surat kabar adalah salah satu konsumsi masyarakat pembaca yang sangat besar pengaruhnya terhadap pembacanya. Surat Kabar atau Koran lebih menekankan nada informatife namun terdapat juga nada persuasife.

Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum ditemukan Film, Radio, dan TV. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua dari pada kaum remaja dan anak-anak.

Salah satu dari kelebihan surat kabar ialah mampu member informasi yang lengkap, bisa bawa kemana-mana, terkodumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. Sekarang ini dipekirankan dari 45 orang penduduk Indonesia minimal ada satu orang yang berlangganan surat kabar.

Menurut Munawwar44 suarat kabar dan majalah merupakan media dakwah yang berupan tulisan. Media ini memiliki keunggulan yang lain dibandingkan dengan media massa lainnya. Keunggulan yang lain : mudah dijangkau masyarakat, harganya relative murah dibandingkan dengan media massa lainnya. Salah satu media tersebut dapat dijadikan publikasikan yang beraneka ragam misalnya dengan rubric khusus mimbar agama, karikatur, artikel biasa yang bernafaskan dakwah dan sebagainya. Yang khas ciri surat

43

M. Kdir, dakwah ( 2002 : 9)

44

kabar dan majalah yaitu sebagai media yang dapat dibaca berulang kali, sehingga dapat dipahami atau dihafal sampai mendetail.

Disamping kelebihan memiliki suarat kabar atau majalah memiliki beberapa kelemahan atau keterbatasan. Memiliki keterbatasan kepada mereka yang tidak bisa membaca dan yang tidak memahami bahasa pers. Selain itu apabila surat kabar itu rutin untuk dibaca akan menghabiskan uang yang relative banyak jika dibandingkan dengan media lain.

Dakwah melalui Koran lebih cepat dan cepat tersebar diseruluh masyarakat. Disamping itu masyarakat mudah memahami sebab Koran merupakan media yang telah mampu menyangkal keberadaan masyarakat. Perlu kita ketahui pula bahwa media Koran cukup merakyat.

Berangkat dari gambaran surat kabar dan kemungkinan berdakwah melalui Koran, maka perlu ditata teknik yang tepat dan peningkatan isi atau materi dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berarti, bahwa berdakwah melalui tulisan di Koran membutuhkan tulisan yang selektif dan terarah untuk masyarakat luas45.

Surat kabar bisa dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat penerbitannya. Dari segi periode terbit surat kabar dapat dibedakan atas dua macam, yakni surat kabar harian dan surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap hari baik edisi pagi maupun edisi sore, sedangkan surat kabar mingguan ialah surat kabar yang terbit paling sedikit satu sekali dalam seminggu.

45

Dari segi ukurannya, ada terbit dalam bentuk plano dan ada pula terbit dalam bentuk tabloid. Sedangkan isinya dapat dibedakan atas dua macam yaitu surat kabar yang bersifat umum dan surat kabar yang bersifat khusus. Suarat kabar yang bersifat umum isinya terdiri atas berbagai macam informasi yang ditunjukkan untuk masyarakat umum, sedangkan surat kabar yang bersifat khusus isinya memiliki ciri yang khas tertentu dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pendesaan, surat kabar untuk wanita, dan lain sebagainya.

43

A. Kesimpulan

Setelah melakukan anailisis peneliti mendapati dalam teks feature tersebut ternyata dalam penceritaan sebagaian besar dalah kisah nyata seseorang yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Segmentasi majalah ANNIDA adalah remaja musim, dimana majalah ANNIDA ingin menyampaikan pesannya melalui kisah-kisahnya yang bernuansa Islam, karena majalah muslim dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islami, dan hampir bisa dibilang tidak memepunyai media yang mampu mengembalikan mereka pada nilai-nilai fitrahnya.

Untuk itu penulis berkesimpulan :

1. Rubrik Kisah Sejati pada Majalah ANNIDA merupakan salah satu produk Junarlistik sastra yang digunakan untuk menyampaikan pesan, harapan, dan hiburan yang mempunyai keunikan dari gaya penulisan. Dan penulis berkesimpulan rubrik kisah sejati termasuk dalam feature human interest karena di dalamnya terdapat unsur menggugah emosi, simpati, dan emapati. Dan penulis juga ingin melihat bagaimana teks dalam pemberitaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatihan dan imajinasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.

2. Majalah ANNIDA merupakan majalah yang mengenalkan remaja pada nilai-nilai Islami, memberikan pencerahaan pada wawasan berpikir pembacanya, memunculkan citra media Islam yang berkualitas, mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia, menjadi wadah bagi penulis muda Islam, memberikan hiburan yang sehat bagi remaja, dan memberikan sumbangsih bagi khasanah kesastraan di Indonesia, khususnya sastra Islam.

Walaupun bobotnya cukup berat tulisan-tulisan di majalah ANNIDA dibuat berkesan santai dan agak ringan dan tidak menyimpang dari koridor

syar’i. pembaca benar-benar diarahkan kepada nilai-nilai kebaikkan tanpa mereka sendiri sadari sedang diarahkan. Dan untuk posisi pembaca pun demikian, yaitu pembaca di posisikan pada orang-orang tersebut. Sebab dalam penyajian feature tersebut, pembaca diarahkan untuk berada pada posisi yang menjadi orang-orang yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat tersebut. Ini mungkin terjadi karena majalah ANNIDA dikonsumsi oleh sebagian besar muda-mudi Islam.

Pada penyajian feature edisi Januari-Maret 2008 peneliti menemukan bahwa teks tersebut sesuai dengan teori yang digunakan penulis yaitu teori yang mengandung unsur sastra, human interest, kreatif dan merupakan fakta dimana kisah yang disajikan merupakan kisah nyata pembaca dan kemudian menimbulkan imajinasi pembaca serta ringan, sebab pembaca tidak membutuhkan pemikiran ketika membacanya, melainkan lebih menyentuh perasaan, emosi dan memberi serta menambah informasi.

B. Saran-Saran

Dalam penyajian feature yang dipublikasikan di majalah ANNIDA ada masalah, setiap edisinya penyajian feature berbeda-beda kadang tampak menarik dan enak dibaca tapi kadang terlalu padat sehingga membosankan. Namun agar lebih menarik perhatian pembaca sebaiknya memberikan sesuatu yang lain pada penyajian feature tersebut, misalnya penulisan feature pada kisah sejati, dilihat penyusunan menulisnya yaitu dengan setiap paragraf dibuat tema-tema mewakili paragraf tersebut. Mengenai penyajian gambar jika kalau bisa foto yang disajikan sesuai aslinya orang yang mengalami kisah sejati tersebut. Dan jangan mengenai berita yang telah lewat berbulan-bulan sebelumnya, sehingga pihak pembaca merasa berita tersebut sudah lewat. Jika memang bisa memuat feature yang up to date atau yang sedang heboh-hebohnya di masyarakat mengapa tidak langsung di angkat menjadi sebuah berita.

46

Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat berhubungan Dengan Media Massa, Bandung : remaja Rosdakarya, 2000, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam

Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : Radar Jaya Offset, 2002, Cet. Ke-1

Alwisral Imam Zaidillah Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : kalam mulia, 2002, Cet. Ke-1

Arifin M. Ed Psikologi Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 1997

Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif Al-Qur’an : Studi Kritis atas Visi, Misi, Dan Wawasan, Bandung : Pusaka Setia, 2002, Cet. Ket-1

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al- Ikhlas, 1983 Elka Study Rizal, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam

Dasar-Dasar dan Penyajiannya, Dakwah : Vol. 2, No. 1, Juli 2000

Hasanuddin Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah Di Indonesia, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005 Jalaluddin Rakhmat, Rhetorika Modern, Bandung : Academics, 1992

Kasman Suf Jurnalisme Universal : Menelusuri Prinsi-Prinsip dakwah Bi Al-Qalam, Jakarta : Teraju, 2004

K. H. Muhammad Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, Jakarta : Pusaka Progressif 1997

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Hidakarya agung, 1990

Mas’ud Ichsan, Kamus Istilah Pengetahuan, Abdul Qodir DKK, Jakarta : CV Bintang Pelajar, 1991

Onong Uchjana Efendi. Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. Ke-3

Quraish shihab, Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan 1996, Cet.Ke- XIX

Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islam, Solo : Citra Islam Perss, 1996, Cet.Ket-1

Umi Chulsum dan Widy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya KASHIKO, 2006, Cet ke-1

Dokumen terkait