• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.   HASIL DAN PEMBAHASAN 55

4.2.   Hasil Pemodelan Hidrodinamika

4.2.1.4. Surut

Gambar 30 menampilkan kondisi perairan Cilacap pada saat terjadi surut pada bulan Februari 2007. Seluruh perairan Cilacap memiliki tinggi muka laut yang merata yaitu antara 0.75 – 0.66 meter di bawah permukaan laut. Pada saat surut, angin pada titik P bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan bertiup mencapai 2.4 meter/detik, sedangkan arus yang dimodelkan pada titik yang sama bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan mengalir mencapai 0.0144

meter/detik.

Arus di seluruh perairan Teluk Penyu Cilacap bergerak masuk dari batas timur domain bagian utara, menyusuri pantai Cilacap kemudian berbelok keluar domain melalui batas timur bagian selatan. Pergerakan arus tersebut sesuai dengan fase pasang (flood tide), yaitu bergerak keluar dari domain perairan.

Sebagian kecil dari arus tersebut bergerak membelok ke arah kanal utama dengan kecepatan yang semakin kecil. Arus pada kanal utama cenderung mengarah ke barat dan bertemu dengan arus yang berasal dari Kali Donan kemudian keluar dari domain melewati batas barat domain.

Dari pola arus yang terbentuk di sepanjang kanal utama, terlihat bahwa sebagian arus bergerak masuk ke alur pelayaran pada saat kondisi laut mengalami surut dikarenakan perairan di kanal utama masih dipengaruhi oleh fase pasang yang terjadi sebelumnya. Arus tersebut kemudian mengalami transisi menuju kondisi surut jika dilihat dari pola arus balik di batas utara domain dan di aliran Kali Donan yang mengarah keluar menuju muara Kali Donan.

Gambar 30. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap saat Surut pada Bulan Februari 2007

4.2.2. Musim Timur

4.2.2.1. Menjelang Surut (Muka Laut pada Kondisi MSL)

Kondisi hidrodinamika perairan Cilacap menjelang surut dalam posisi muka laut berada pada Mean Sea Level di bulan Agustus 2007 disajikan dalam Gambar 31. Tinggi muka air laut di seluruh perairan Cilacap berkisar antara 0.08

hingga nol meter di bawah permukaan laut. Arah angin di titik P bertiup menuju barat dengan kecepatan sebesar 5.9 meter/detik, sedangkan kondisi arus pada titik yang sama memiliki kecepatan sebesar 0.002 meter/detik menuju barat daya.

Arus yang masuk dari batas timur domain bagian selatan bergerak menuju utara menyusuri pantai Teluk Penyu dan memutar keluar di batas timur domain bagian utara. Arus yang berasal dari batas timur domain bagian selatan sebagian mengalami pembelokkan menuju kanal utama. Kondisi kanal yang menyempit menyebabkan arus yang mengalir di sepanjang kanal membesar dan bergerak menuju batas barat domain. Sebagian kecil dari arus tersebut membelok ke perairan Kali Donan menuju utara. Arus di sepanjang kali Donan kembali membesar karena aliran sungai yang semakin menyempit di sekitar dermaga tanker.

Gambar 31. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap Menjelang Surut (Muka Laut Berada pada Kondisi MSL) pada Bulan Agustus 2007

Keseluruhan pola arus saat menjelang surut terlihat masih mengarah memasuki perairan Cilacap. Kondisi perairan tersebut memiliki arah yang

berkebalikan dikarenakan masih dipengaruhi oleh fase pasang yang terjadi sebelumnya.

4.2.2.2. Surut

Gambar 32 menyajikan kondisi hidrodinamika di perairan Cilacap pada bulan Agustus 2007 saat muka laut berada pada kondisi surut. Seluruh perairan Cilacap memiliki tinggi muka air laut antara 0.75 – 0.66 meter di bawah

permukaan laut, terkecuali pada perairan di sekitar mulut kanal hingga batas timur domain bagian selatan yang memiliki tinggi muka laut lebih rendah yaitu antara 0.83 – 0.75 meter di bawah permukaan laut.

Kondisi angin di titik P mengarah ke barat dengan kecepatan bertiup mencapai 5.4 meter/detik, sedangkan kecepatan arus di titik yang sama berkisar antara 0.016 meter/detik dengan arah mengalir menuju ke barat daya.

Gambar 32.Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap saat Surut pada Bulan Agustus 2007

Keseluruhan pola arus di perairan Cilacap sesuai dengan fase surut yang sedang terjadi dimana sebagian besar arus mengarah keluar dari perairan Cilacap.

Arus di sekitar Teluk Penyu bergerak masuk dari batas timur domain bagian utara setelah bergerak menyusuri pantai. Arus tersebut kemudian memutar keluar melewati batas timur domain bagian selatan. Sebagian kecil dari arus tersebut bergerak membelok dan menyusuri kanal utama menuju batas barat domain dengan kecepatan rendah. Kecepatan arus pada aliran Kali Donan juga rendah dan cenderung bergerak ke selatan menuju muara Kali Donan.

4.2.2.3. Menjelang Pasang (Muka Laut pada Kondisi MSL)

Gambar 33 menampilkan kondisi hidrodinamika perairan Cilacap menjelang pasang pada bulan Agustus 2007 saat muka laut berada dalam posisi MSL. Dari gambar tersebut terlihat bahwa kondisi perairan seluruhnya memiliki tinggi muka laut yang seragam yaitu berada pada kisaran nol hingga 0.07 meter di atas permukaan laut.

Gambar 33. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap Menjelang Pasang (Muka Laut Berada pada Kondisi MSL) pada Bulan Agustus 2007

Kondisi angin di titik P mengarah ke barat dengan kecepatan bertiup mencapai 4.1 meter/detik, sedangkan kondisi arus di titik yang sama mengarah ke barat laut dengan kecepatan mengalir sebesar 0.008 meter/detik.

Kondisi arus di perairan Cilacap saat menjelang pasang masih dipengaruhi oleh kondisi arus saat terjadi fase surut sebelumnya. Hal ini terlihat dari pola arus perairan yang masih bergerak keluar dari perairan Cilacap. Di sekitar perairan Teluk Penyu, arus bergerak masuk dari batas timur domain bagian utara kemudian keluar melalui batas timur domain bagian selatan. Sebagian kecil arus di perairan Teluk Penyu bergerak membelok ke dalam kanal utama. Perairan kanal utama juga menerima arus yang berasal dari Kali Donan dan Sungai Serayu. Pertemuan dua arus dengan arah yang berlawanan menyebabkan arah arus pada kanal menjadi tidak beraturan.

4.2.2.4. Pasang

Kondisi hidrodinamika perairan Cilacap pada bulan Agustus 2007 saat perairan sedang mengalami pasang diperlihatkan pada Gambar 34. Tinggi muka laut saat terjadi pasang di titik P mencapai 0.82 meter di atas permukaan laut, sedangkan tinggi muka laut di seluruh perairan Cilacap berkisar antara 0.76 - 0.84 meter di atas permukaan laut. Kondisi angin di titik P memiliki arah menuju barat dengan kecepatan bertiup mencapai lima meter/detik. Kecepatan arus di titik P mencapai 0.008 meter/detik dengan arah mengalir menuju barat laut.

Kondisi keseluruhan arus saat terjadi pasang umumnya mengarah ke dalam perairan Cilacap. Hal ini membuktikan bahwa kondisi perairan tidak lagi mendapat pengaruh dari fase surut yang terjadi sebelumnya. Arus di sekitar perairan Teluk Penyu masuk dari batas timur domain bagian selatan kemudian bergerak menyusuri pantai Cilacap. Arus tersebut juga membelok ke kanal utama menuju batas barat domain serta berbelok ke Kali Donan. Arus yang dihasilkan di

sepanjang kanal utama semakin membesar seiring menyempitnya aliran sungai tersebut.

Gambar 34. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap saat Pasang pada Bulan Agustus 2007

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa arus yang mengalir di domain perairan Cilacap sangat dipengaruhi oleh pasang surut perairan setempat. Berdasarkan pengamatan pada Titik P, arus yang dihasilkan oleh model saat menjelang pasang maupun saat menjelang surut pada kedua musim masih mendapat pengaruh dari fase sebelumnya yaitu fase surut maupun fase pasang. Hal tersebut menyebabkan arus yang dihasilkan saat kondisi perairan menjelang pasang ataupun menjelang surut saat muka laut berada pada kondisi MSL memiliki arah mengalir yang berkebalikan (beda fase).

Kecepatan arus di Titik P pada saat surut relatif memiliki nilai yang lebih besar jika dibandingkan dengan kecepatan arus pada saat pasang. Hal tersebut disebabkan karena arus yang melewati Titik P berasal dari dalam kanal yang lebih

sempit. Semakin sempit luas penampang zat cair, maka kecepatan mengalirnya akan semakin besar.

Kondisi arus, khususnya arus permukaan di perairan Cilacap juga

mendapat pengaruh dari angin yang bertiup di atasnya. Pada saat surut, kecepatan arus pada musim barat relatif lebih besar dibandingkan pada musim timur. Hal tersebut disebabkan pada musim barat, arus saat surut searah dengan arah bertiup angin sehingga resultan keduanya semakin menguatkan. Pada musim timur, arus saat surut dan angin memiliki arah yang berkebalikan sehingga resultan keduanya akan saling melemahkan. Kondisi serupa terjadi pada saat pasang, dimana kecepatan arus pada musim timur relatif lebih besar dibandingkan pada musim barat.

Dokumen terkait