• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM

AIR MINUM

7. Survei Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM

7.1 Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan

7.1.1 Ketentuan Umum

Survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memenuhi ketentuan1ketentuan sebagai berikut:

1) Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan pemimpin tim

( & ' ) berpengalaman dalam bidang air minum minimal 5

tahun atau menurut peraturan yang berlaku;

2) Mempelajari laporan studi terdahulu tentang sistem penyediaan air minum dan tata ruang kota.

3) Dilakukan pembahasan dengan pihak terkait guna mendapatkan kesepakatan dan rekomendasi terhadap lingkup wilayah studi dan wilayah pelayanan.

4) Wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memperhatikan acuan umum dan kriteria1kriteria yang sudah ditetapkan.

5) Laporan hasil survei dan pergkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan mencakup:

a. Batas wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan;

b. Foto1foto lokasi alternatif sumber air, jalur pipa transmisi air baku dan air minum, instalasi pengolahan air dan reservoir distribusi; c. Data teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan;

d. Pertimbangan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan.

7.1.2 Ketentuan Teknis

Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:

1) Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi: a. iklim;

b. geografi;

c. geologi dan hidrologi yang dilengkapi peta1peta; d. Rencana Tata Ruang Wilayah;

e. peta wilayah;

f. gambar1gambar teknis yang ada;

g. laporan teknis sistem penyediaan air minum yang ada; h. data sosial ekonomi;

i. data kependudukan.

2) Peta1peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;

3) Survei antara lain sumber air baku, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku;

4) Pemilihan alternatif jalur transmisi air baku ditentukan berdasarkan hasil kunjungan lapangan. Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta;

5) Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan, sumber air baku dan jalur transmisi air baku, serta menjelaskan komponen1komponen yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini maupun kondisi pada masa mendatang.

Apabila terdapat sistem penyediaan air minum, maka harus dilakukan penanganan sebagai berikut:

a. pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai; b. pengurangan air tak berekening (ATR);

c. peluasan sistem dengan penambahan sumber air baku dan peningkatan produksi.

7.1.3 Cara Pengerjaan A. Persiapan

Yang harus dipersiapkan sebelum melakukan survei lapangan adalah: 1) Surat pengantar untuk melakukan survei;

2) Peta kota dan topografi;

3) Tata cara survei dan manual peralatan yang dipakai; 4) Jadwal pelaksanaan survei lapangan;

5) Prosedur pelaksanaan survei.

B. Prosedur pelaksanaan survei

Prosedur pelaksanaan survei adalah sebagai berikut:

1) Serahkan surat izin survei kepada setiap instansi yang dituju 2) Lakukan pengumpulan data berikut:

peta dan laporan terdahulu;

laporan mengenai rencana tata ruang wilayah; peta jaringan pipa eksisting;

data teknis.

3) Lakukan survei lapangan yang berupa kunjungan lapangan terhadap: sumber air baku;

rencana daerah pelayanan;

jalur1jalur alternatif sistem transmisi air baku.

Selanjutnya siapkan peta kota, plot lokasi1lokasi sumber air baku jalur pipa transmisi air baku, batas wilayah studi dan wilayah pelayanan.

4) Buat foto1foto lokasi yang ada kaitannya dengan rencana sistem penyediaan air minum.

C. Pengkajian

1) Pengkajian sumber air

Pengkajian sumber air baku mengacu pada standar tata cara pada sub bab 7.2. Cantumkan lokasi alternatif sumber air baku pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Apabila tidak terdapat sumber air pada wilayah administrasi dapat diusulkan sumber lain yang berada di luar batas administrasi.

2) Alternatif jalur transmisi air baku

Berdasarkan alternatif sumber air baku dan kunjungan lapangan, buatlah rencana jalur transmisi air baku pada peta wilayah studi yang akan dibuat. Cantumkan panjang jalur pipa transmisi air baku yang dihitung berdasarkan pembacaan skala peta yang berlaku.

3) Penetapan wilayah pelayanan

Pada dasarnya sasaran wilayah pelayanan suatu daerah tergantung pada fungsi strategis kota atau kawasan, tingkat kepadatan penduduk dan ketersediaan sumber air. Wilayah pelayanan tidak terbatas pada wilayah administrasi yang bersangkutan sesuai hasil kesepakatan dan koordinasi dengan pihak1pihak yang terkait dalam rangka menunjang pembangunan sistem penyediaan air minum.

Kondisi wilayah pelayanan yang menjadi sasaran pelayanan mengacu pada pertimbangan teknis dalam standar spesifikasi teknis berikut. Cantumkan hasil pertimbangan teknis dalam bentuk tabel1 tabel dan buatlah dalam bentuk peta.

a. Bentuk Wilayah Pelayanan

Bentuk wilayah pelayanan mengikuti arah perkembangan kota dan kawasan di dalamnya.

b. Luas Wilayah Pelayanan

Luas wilayah pelayanan ditentukan berdasarkan survei dan pengkajian sehingga memenuhi persyaratan teknis.

c. Pertimbangan Teknis Wilayah Pelayanan

Pertimbangan teknis dalam menentukan wilayah pelayanan antara lain namun tidak dibatasi oleh:

tingkat kesulitan dalam memperoleh air kualitas sumber air yang ada

tata ruang kota

tingkat perkembangan daerah dana investasi, dan

kelayakan operasi

d. Komponen Wilayah Pelayanan

Komponen wilayah pelayanan adalah: Kawasan permukiman

Kawasan perdagangan

Kawasan pemerintahan dan pendidikan Kawasan industri

Kawasan pariwisata

Kawasan khusus: pelabuhan, rumah susun. 4) Penetapan wilayah studi

Apabila terdapat sistem eksisting, maka lakukan penanganan seperti pada ketentuan umum dan ketentuan teknis di atas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Uraikan sasaran wilayah pelayanan dan arah pengembangan kota menurut tata ruang kota yang sudah disetujui.

Uraikan komponen1komponen yang ada di dalam wilayah pelayanan saat ini dan proyeksi pada masa mendatang.

Plot lokasi sumber air alternatif yang telah dikunjungi dan alternatif jalur pipa transmisi air baku.

Buatlah batas wilayah meliputi seluruh alternatif sumber dan wilayah yang menjadi kesepakatan dan koordinasi pihak terkait.

5) Penetapan wilayah proyek

Wilayah proyek merupakan wilayah sistem yang sudah terpilih yang mencakup semua tahapan pengembangan sistem penyediaan air minum.

Cantumkan alternatif terpilih tersebut pada sebuah peta wilayah proyek, dan lengkapi dengan keterangan sistem yang mencakup:

b. lokasi instalasi pengolahan dan pengembangannya, c. lokasi reservoir distribusi dan pengembangannya, d. wilayah pelayanan dan pengembangannya.

D. Hasil Pengkajian

Hasil pengkajian berupa ketetapan pasti mengenai: 1) Sumber air dan jalur transmisi air baku alternatif;

2) Batas1batas wilayah pelayanan beserta komponen1komponennya; 3) Batas wilayah studi beserta komponen1komponennya;

4) Batas wilayah proyek.

7.2 Survei dan Pengkajian Sumber Daya Air Baku

Survei air baku dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai alternatif sumber air baku yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi sasaran yang direncanakan.

7.2.1 Ketentuan Umum

Survei sumber daya air baku harus dilaksanakan sesuai ketentuan1 ketentuan umum sebagai berikut:

1) Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan pemimpin tim

( & ' ) berpengalaman dalam bidang air minum minimal 5

tahun atau menurut peraturan yang berlaku;

2) Melaksanakan survei lapangan yang seksama dan terkoordinasi dengan pihak1pihak terkait;

3) Membuat laporan tertulis mengenai hasil survei yang memuat: a. foto lokasi;

b. jenis sumber air baku;

c. perkiraan kapasitas air baku;

d. kualitas, kuantitas dan kontinuitas; e. fungsi saat ini;

4) Mengirimkan data dan laporan1laporan tersebut di atas kepada pemberi tugas instansi yang terkait.

7.2.2 Ketentuan Teknis

Dalam pelaksanaan survei lapangan bidang air baku harus dipenuhi ketentuan1ketentuan teknis sebagai berikut:

1) Gambar1gambar sketsa lokasi, peta1peta dengan ukuran gambar sesuai ketentuan yang berlaku;

2) Sumber air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: debit minimum dari sumber air baku;

kuantitas sumber air baku harus terjamin kontinuitasnya;

kualitas air baku harus memenuhi ketentuan baku mutu air yang berlaku;

jarak sumber air baku ke daerah pelayanan maksimum sesuai dengan ketentuan untuk masing1masing sumber air baku.

7.2.3 Peralatan

Peralatan yang dipergunakan dalam survei sumber daya air baku disesuaikan dengan SNI 061241211991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air.

7.2.4 Cara Pengerjaan A. Persiapan

Dalam persiapan survei sumber daya air baku perlu dilakukan persiapan sebagai berikut:

1) Siapkan surat1surat pengantar yang diperlukan dalam pelaksanaan survei lapangan;

2) Siapkan formulir lapangan yang digunakan untuk menyusun data yang dibutuhkan agar mempermudah pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Materi survei air baku adalah sebagaimana tertera pada tabel 2 berikut:

Tabel 2 Data untuk Survei Air Baku No Sumber

Air Baku Data yang Diperlukan Keterangan

1 Mata Air

Lokasi dan ketinggian Kualitas air (visual dan pemeriksaan laboratorium) Kuantitas dan kontinuitas air (hasil pengamatan dan pengukuran pada musim kemarau)

Peruntukan saat ini Kepemilikan lahan di sekitar mata air

Jarak ke daerah pelayanan Hal1hal yang

mempengaruhi kualitas Jalan masuk ke mata air

Sumber layak dipilih jika tidak ada konflik kepentingan

(musyawarah)

Kualitas dan kuantitas memenuhi ketentuan yang berlaku

2 Air tanah

Lokasi

Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas

Peruntukan saat ini Kepemilikan

Jarak ke daerah pelayanan Jalan untuk masuk ke lokasi

Untuk mengetahui kondisi air tanah dalam di lokasi, perlu dilakukan pemeriksaan geolistrik. Sedangkan untuk

mengetaui kondisi air tanah dangkal dapat melihat peta kondisi air tanah yang dikeluarkan oleh Ditjen Geologi Tata Lingkungan

3 Air

Permukaan

Lokasi dan ketinggian Kualitas air (visual dan pemeriksaan laboratorium) Kuantitas dan kontinuitas air (hasil pengamatan dan pengukuran pada musim kemarau)

Peruntukan saat ini

Jarak ke unit pengolahan dan ke daerah pelayanan

Sumber dipilih jika alternatif 1 dan 2 tidak ada

4 Air Hujan

Curah hujan

Kualitas dan kuantitas air hujan

Sumber dipilih jika

alternatif 1, 2, dan 3 tidak ada

3) Siapkan peta1peta lokasi, topografi, geologi, hidrogeologi dan data sekunder yang diperlukan;

4) Siapkan tata cara survei dan manual mengenai peralatan yang dipakai;

5) Interpretasi peta1peta, foto udara dan data mengenai lokasi yang akan disurvei;

6) Siapkan estimasi lamanya survei dan jadwal pelaksanaan survei serta perkiraran biaya yang diperlukan;

7) Usulkan jadwal pelaksanaan survei kepada pemberi tugas;

8) Cek ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan di lapangan.

B. Pelaksanaan Survei dan Pengkajian

B.1 Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Mata Air 1) Pelaksanaan survei mata air:

a. Cari informasi dari masyarakat setempat tentang lokasi sumber fluktuasi, pemunculan, serta pemanfaatan mata air tersebut; b. Pastikan sumber mata air yang akan disurvei;

c. Ukur ketinggian sumber mata air dari daerah pelayanan dengan menggunakan - ' , kompas dan ' & atau & ; d. Ukur debit mata air;

e. Ambil sampel air sesuai dengan SNI 061241211991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;

f. Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter: Temperatur, sesuai dengan SNI 191114111989 tentang Cara Uji Suhu;

Rasa, sesuai dengan SNI 031685912002 tentang Metoda Pengujian Angka Rasa Dalam Air;

Bau, sesuai dengan SNI 031686012002 tentang Metoda Pengujian Angka Bau dalam Air;

Derajat keasaman, sesuai dengan SK SNI M103119891F tentang Metode Pengujian Kualitas Fisika Air;

Daya Hantar Listrik (DHL), sesuai dengan SK SNI M1031 19891F tentang Metode Pengujian Kualitas Fisika Air;

Warna, sesuai dengan SK SNI M103119891F tentang Metode Pengujian Kualitas Fisika Air;

Kekeruhan, sesuai dengan SK SNI M103119891F tentang Metode Pengujian Kualitas Fisika Air.

g. Ukur jarak sumber mata air ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur;

h. Gambar sketsa mata air dan sekitarnya secara horizontal dan dilengkapi dengan ukuran dan skala;

i. Buat sketsa penampang sumber mata air dan daerah sekitarnya;

j. Catat kondisi dan pemanfaatan lahan di lokasi sumber mata air; k. Tentukan jenis mata air berdasarkan cara pemunculannya di

permukaan tanah;

l. Tentukan jenis batuan yang menyusun daerah sekitar mata air; m. Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium lengkapi

dengan data lokasi, nomor contoh dan waktu pengambilan yang ditulis pada label dan ditempel pada tempat contoh air.

2) Pengkajian hasil survei mata air: a. kaji debit mata air sesuai tabel 3;

b. kaji lokasi mata air terhadap daerah pelayanan lihat tabel 4; c. kaji kualitas air sesuai tabel 5.

B.2 Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Tanah Dangkal 1) Pelaksanaan survei air tanah dangkal:

a. Lakukan survei pada beberapa sumur gali yang ada di daerah tersebut yang mewakili kondisi air tanah dangkal desa tersebut; b. Isi semua data dan kondisi sumur yang ada, dengan:

ukur jarak sumur gali dengan rumah; ukur diameter sumur;

ukur kedalaman muka air tanah;

c. Ambil contoh air di lokasi berbeda sesuai dengan SNI 06124121 1991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air, untuk diuji di lapangan dengan parameter fisik seperti disebutkan pada butir B.1.1).f.

2) Pengkajian hasil survei air tanah dangkal:

a. Kaji jarak sumur terhadap pelayanan meliputi:

jarak kurang dari 100 m berarti sumber air tanah dangkal tersebut masih sangat layak digunakan;

jarak 1001150 m berarti sumber air tanah dangkal tersebut masih layak di gunakan;

Jarak lebih dari 150 m berarti sumber air tanah dangkal tersebut kurang layak digunakan.

b. Kaji muka air tanah atau ketebalan muka air tanah pada musim kemarau meliputi:

air tanah masih ada dan cukup untuk memenuhi kebutuhan satu rumah tangga berarti potensi air tanah dangkal baik;

air tanah masih ada tapi masih memerlukan penambahan kedalaman untuk mendapatkan tambahan air tanah sehingga masih dapat mencukupi kebutuhan sebuah rumah tangga berarti potensi air tanah dangkal cukup baik;

air tanah tidak ada meskipun sudah dibiarkan selama waktu tertentu dipendam berarti air tanah dangkal kurang baik.

c. Kaji kualitas air tanah dangkal sesuai tabel 5.

B.3 Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Tanah Dalam 1) Pelaksanaan Survei Air Tanah Dalam:

a. Analisis peta geologi dan hidrogeologi, hindari rencana lokasi titik bor pada jalur patahan;

c. Cari informasi dari penduduk setempat mengenai data sumur dalam pada radius tiga kilometer dari pusat desa dan dari lokasi air permukaan;

d. Cari informasi tentang data sumur dalam yang ada mengenai tahun pembuatan, kedalaman sumur, kualitas airnya, dan konstruksinya;

e. Ukur diameter sumur dan kedalaman muka air serta kedalaman sumur;

f. Ambil sampel air sesuai dengan SNI 061241211991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;

g. Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter seperti disebutkan pada butir B.1.1).f. Lengkapi dengan data lokasi, waktu pengambilan dan nomor sampel.

2) Pengkajian Hasil Survei Air Tanah Dalam:

a. Analisis peta hidrologi pada lokasi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

ada air sumur bor yang potensinya baik berarti potensi air tanah dalam tersebut baik;

ada air sumur bor lebih dari kebutuhan air masyarakat berarti potensi air tanah dalam tersebut kurang baik;

debit air sumur bor sangat kecil dibanding kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi air tanah dalam. b. Konfirmasi besarnya debit dari sumur bor yang sudah ada di

sekitar lokasi tersebut. Dari hasil konfirmasi tersebut ada beberapa kondisi sebagai berikut:

debit air sumur bor lebih besar atau masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat berarti potensi air tanah dalam tersebut baik;

debit sumur bor lebih kecil dari kebutuhan air masyarakat berarti potensi air tanah dalam tersebut kurang baik;

pengkajian air sumur bor sangat kecil dibanding kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi air tanah dalam.

c. Kaji kualitas air tanah dalam sesuai tabel 5;

B.4 Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Permukaan a. Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Sungai

1) Pelaksanaan Survei Air Sungai:

a. Cari informasi masyarakat dan/atau penyelenggara setempat lokasi, muka air minimum, pemanfaatan, debit aliran dan kualitas air sungai;

b. Cari informasi untuk saluran irigasi:

Lamanya pengeringan atau pengurasan saluran;

Periode pengeringan atau pengurasan dalam satu tahun; Ukur debit sungai dan saluran irigasi sesuai SNI 03124141 1991 tentang metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka;

Ambil sampel air sesuai dengan SNI 061241211991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air; Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter seperti disebutkan pada butir B.1.1).f.

Temukan lokasi bangunan sadap pada bagian yang tidak pernah kering, hindari bahaya erosi dan sedimentasi serta mudah dilaksanakan;

Ukur ketinggian rencana lokasi bangunan sadap dan sekitarnya dengan rambu ukur dan alat ukur tedolit serta buatlah sketsa;

Ukur jarak tempat bangunan sadap ke desa dengan pita ukur atau roda ukur;

Tentukan apakah sumber air sungai atau saluran irigasi tersebut layak digunakan;

Cari sumber air sungai atau saluran irigasi di atas tidak layak dan ulangi tahapan cara pengerjaan survei air sungai sesuai tahapan di atas;

Bawa contoh air untuk diperiksa di laboratorium.

2) Kaji Hasil Survei Air Sungai:

b. Kaji kualitas air sesuai tabel 5.

b. Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Danau dan Embung 1) Pelaksanaan Survei Air Danau dan Embung:

a. Cari informasi dari penduduk setempat tentang perubahan permukaan air, kedalaman, pemanfaatan, pencemaran terhadap danau dan, embung;

b. Ukur ketinggian danau dan embung dari daerah pelayanan dengan menggunakan - ' atau rambu ukur;

c. Ambil sampel air dilakukan sesuai dengan SNI 061241211991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas air dengan parameter:

d. Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter seperti disebutkan pada butir B.1.1).f.

e. Ukur jarak danau/embung ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur;

f. Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan;

g. Tentukan apakah air air danau dan embung tersebut layak digunakan.

2) Kaji Hasil Survei Air Danau dan Embung: a. Kaji lokasi danau sesuai tabel 4;

b. Kaji kualitas air danau sesuai tabel 5.

c. Pelaksanaan Survei dan Pengkajian Air Waduk 1) Pelaksanaan Survei Air Waduk:

a. Cari informasi tentang instansi pengelola waduk;

b. Cari informasi dari pengelola mengenai fungsi waduk, managemen pengelolaan, gambar/denah ( %/ ) konstruksi bendungan;

c. Cari informasi tentang data genangan, tinggi air dan kontinuitas ketersediaan debit;

e. Ukur ketinggian waduk dari derah pelayanan dengan menggunaan - ' atau rambu ukur;

f. Ambil sampel air sesuai dengan SNI 061241211991 tentang Metoda Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air;

g. Uji kualitas air untuk parameter fisik, yaitu untuk parameter seperti disebutkan pada butir B.1.1).f.

h. Ukur jarak waduk ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur;

i. Buat sketsa lokasi dan foto lokasi daerah bangunan sadap; j. Tentukan apakah air waduk tersebut layak digunakan.

2) Pengkajian Hasil Survei Air Waduk: a. Kaji lokasi waduk sesuai tabel 4; b. Kaji kualitas air waduk sesuai tabel 5.

Tabel 3 Evaluasi Debit Sumber Air ( & &"$ !&( ( ( % ) % * + , # Lebih kurang konstan Aliran cukup kecil Aliran cukup kecil liran Kemungkinan tidak mencukupi, pengukuran pada akhir musim kemarau Hanya memungkin jika lebih besar dari kebutuhan ≤ 1 Jelas berkurang pada musim kemarau Aliran cukup kecil Aliran cukup kecil

Aliran terlalu kecil Hanya

memungkin kan jika >50% lebih besar dari kebutuhan 1 3 Lebih kurang konstan Aliran cukup kecil Kemungkinan terlalu kecil; pengukuran pada akhir Hanya memungkinkan jika >50% lebih besar dari kebutuhan Jelas berkurang pada musim kemarau

( & &"$ !&( ( ( % ) % * + , # Jelas berkurang pada musim kemarau Aliran cukup kecil Aliran cukup kecil liran Jelas berkurang pada musim kemarau Jelas berkurang pada musim kemarau Lebih kurang konstan Aliran cukup kecil Hanya memungkinkan jika 100% lebih besar dari kebutuhan; jika lebih kecil pengukuran pada akhir musim kemarau Hanya memungkinkan jika 50% lebih besar dari kebutuhan; jika lebih kecil pengukuran pada akhir musim kemarau

Hanya

memungkinkan jika lebih besar dari kebutuhan >3 5 Jelas berkurang pada musim kemarau Aliran cukup kecil Kemungkinan terlalu kecil; pengukuran pada akhir musim kemarau Hanya memungkinkan jika 100% lebih besar dari kebutuhan; jika lebih kecil pengukuran pada akhir musim kemarau Hanya memungkin kan jika >25% lebih besar dari kebutuhan

Tabel 4 Evaluasi Lokasi Sumber Air

- %

# ,

#

1. Lebih besar dari 30 m < 2 km Baik, sistem gravitasi

2. > 10 30 m < 1 km Berpotensi, tapi detail disain rinci

diperlukan untuk sistem gravitasi, pipa berdiameter besar mungkin diperlukan

3. 3 ≤10 m < 0,2 km Kemungkinan diperlukan pompa

kecuali untuk sistem yang sangat kecil

Tabel 5 Evaluasi Kualitas Air

# . . & /

( &

#. 01& / . #(&

Bau tanah Kemungkinan dengan

saringan karbon aktif

Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil

Bau besi Aerasi + Saringan

pasir lambat, atau aerasi + saringan karbon aktif

Bisa dipakai dengan pengolahan

Bau sulfur Kemungkinan Aerasi Dapat dipakai jika

percobaan pengolahan berhasil

(

Bau lain Tergantung jenis bau Dapat dipakai jika

percobaan pengolahan berhasil

Rasa asin/payau Aerasi + saringan

karbon aktif

Tergantung kadar Cl dan pendapat masyarakat

Rasa besi Aerasi + Saringan

pasir lambat, atau aerasi + saringan karbon aktif

Bisa dipakai dengan pengolahan

Rasa tanah tanpa kekeruhan

Saringan karbon aktif Mungkin bisa dipakai dengan pengolahan

Rasa lain Tergantung jenis rasa Tidak dapat dipakai

Kekeruhan sedang, coklat dari lumpur

Saringan pasir lambat Bisa dipakai bila dengan pengolahan

Kekeruhan tinggi, coklat dari lumpur

Pembubuhan PAC + saringan pasir lambat

Bisa dipakai bila dengan pengolahan, dengan biaya relatif besar

Putih Pembubuhan PAC Dapat dipakai jika

percobaan pengolahan berhasil . . (/ Agak kuning sesudah air sebentar di ember Aerasi + saringan pasir lambat, atau aerasi + saringan karbon aktif

Dapat dipakai jika percobaan pengolahan berhasil

2 Coklat tanpa

kekeruhan

Kemungkinan dengan saringan karbon aktif