• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 26

STRUKTUR ORGANISAI Organisasi UPTT terdiri atas:

1. Yayasan; 2. Senat UPTT; 3. Rektor; 4. Wakil Rektor; 5. Senat Fakultas 6. Dekan 7. Wakil Dekan 8. Lembaga Penelitian

9. Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat; 10. Lembaga Penjaminan Mutu;

11. Program Studi; 12. Pusat - pusat;

13. Unit Pelaksana Teknis (UPT).

BAGIAN DUA Pasal 27 Yayasan

(1) Badan Hukum Penyelenggara Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai bernama Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai Riau berdasarkan Akta Notaris M. Dahat Umar, SH nomor 26 tahun 2007 tertanggal 15 November 2007 berkedudukan di Bangkinang.

(2) Yayasan terdiri atas unsur Pelaku Akademik dan tokoh masyarakat.

(3) Yayasan berperan untuk mengembangkan Universitas dan memecahkan permasalahan dengan berkoordinasi dengan stake-holder.

(4) Yayasan mempunyai wewenang pokok dan fungsi sebagai berikut: a. Menyetujui struktur dan anggota senat;

b. Menetapkan rumusan kebijakan pengembangan Universitas yang dituangkan dalam suatu Rencana Induk Pengembangan Universitas; c. Mengangkat dan memberhentikan Rektor berdasarkan pedoman dan

tata cara pemilihan Rektor;

d. Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Politeknik yang diajukan oleh Rektor;

26

e. Menilai pertanggungjawaban Rektor atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan;

f. Menetapkan rumusan dan menegakkan norma – norma yang berlaku bagi civitas akademika; dan

g. Mengusahakan terpenuhinya kebutuhan Universitas akan sumber daya pendidikan melalui usaha – usaha yang sah sesuai dengan peraturan perundang – undangan berlaku.

BAGIAN DUA Pasal 28 REKTOR

(1) Rektor UPTT menjalankan otonomi UPTT dalam bidang akademik, tata kelola, keuangan dan sumber daya.

(2) Rektor UPTT menyelenggarakan kegiatan Tridharma serta seluruh kegiatan penunjang dan pendukung lainnya untuk menjamin peningkatan mutu akademik UPTT secara berkelanjutan.

(3) Dalam menjalankan otonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rektor dibantu oleh unsur-unsur sebagai berikut:

a. 2 (Dua) orang Wakil Rektor; b. Satuan Pengawas Internal c. Satuan Penjaminan Mutu; d. Pelaksana akademik; e. Penunjang akademik; f. Pelaksana administrasi; g. Badan Pengelola Usaha; dan h. Unsur lain yang diperlukan.

(4) Rektor bertanggungjawab kepada Yayasan.

(5) Persyaratan Wakil Rektor serta pimpinan unsur-unsur pembantu Rektor ditetapkan oleh Rektor.

27

(6) Jumlah, nomenklatur jabatan, serta rincian tugas dan wewenang Wakil Rektor diatur dengan Peraturan Rektor.

(7) Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(8) Pengangkatan Wakil Rektor yang menangani bidang akademik wajib mendapatkan persetujuan Yayasan.

(9) Masa jabatan Rektor dan Wakil Rektor adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

(10) Bilamana rektor berhalangan tidak tetap, Wakil Rektor Bidang Akademik bertindak sebagai pelaksana harian rektor.

(11) Ketentuan lebih lanjut mengenai nomenklatur, pembentukan, penyelenggaraan, perubahan dan penutupan unsur-unsur di bawah Rektor diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 29

Rektor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki gelar pendidikan akademik doktor (S3) yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui kualitasnya oleh kementerian;

b. Berumur paling tinggi 65 (enam puluh) tahun pada saat dilantik menjadi Rektor sesuai jadwal yang telah ditetapkan;

c. Sehat jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas sebagai Rektor menurut keterangan dokter dan psikolog;

d. Tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan perbuatan yang diancam pidana penjara;

28

f. Mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap pengembangan Universitas;

g. Memahami sistem pendidikan universitas dan nasional; h. Memiliki kompetensi manajerial dan entrepreneurial;dan i. Memiliki rekam jejak akademik dan kepemimpinan yang baik.

Pasal 30

(1) Rektor dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh Yayasan.

(2) Rektor diangkat oleh Yayasan melalui proses pemilihan dari calon-calon Rektor yang diusulkan oleh Senat Universitas.

(3) Proses pemilihan dilakukan melalui musyawarah dengan aklamasi atau melalui pemunggutan suara

(4) Pemilihan Rektor dilaksanakan oleh Yayasan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Rektor sebelumnya berakhir.

(5) Yayasan menetapkan dan melantik Rektor paling lambat 3 (tiga) bulan setelah proses pemilihan selesai.

(6) Jabatan Rektor berakhir apabila: a. berakhir masa jabatannya; b.meninggal dunia;

c. berhalangan tetap; d.mengundurkan diri; e.diberhentikan; atau

f. Melanggar kode etik UPTT. (7) Rektor dilarang merangkap:

a. Jabatan pada badan hukum pendidikan lain dan Perguruan Tinggi lain; b.Jabatan pada lembaga Pemerintah atau pemerintah daerah; atau

29

c. Jabatan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan kepentingan UPTT.

(8) Tata cara penjaringan, pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Rektor diatur dengan Peraturan Yayasan.

Pasal 31

(1) Dalam hal Rektor berhalangan tidak tetap, tugas dan kewenangan Rektor dijalankan sementara oleh Wakil Rektor yang menangani bidang akademik. (2) Dalam hal Rektor berhalangan tetap dan sisa masa jabatannya paling lama 1 (satu) tahun, Wakil Rektor yang menangani bidang akademik diangkat menjadi Rektor baru oleh Yayasan sampai dengan berakhir masa jabatan Rektor yang berhalangan tetap.

(3) Dalam hal Rektor berhalangan tetap dan sisa masa jabatannya lebih dari 1 (satu) tahun, maka dilakukan pemilihan Rektor baru.

Pasal 32

(1) Rektor berwenang bertindak keluar untuk dan atas nama UPTT. (2) Rektor tidak berwenang bertindak ke luar mewakili UPTT apabila:

a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara UPTT dan Rektor; b.Rektor mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan UPTT; c. Melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan;

atau

d.Melakukan perbuatan yang merugikan UPTT dan dilarang oleh Yayasan. (3) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Yayasan

30

Pasal 33 Rektor memiliki tugas dan wewenang:

a. menyusun dan/atau menetapkan kebijakan penyelenggaran Tridharma; b. menyusun kebijakan akademik sesuai dengan arah yang ditetapkan oleh

Senat Universitas;

c. menyusun ketentuan akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf b dan huruf d untuk diusulkan kepada Senat Universitas; d. menyusun dan menetapkan kode etik UPTT untuk tenaga kependidikan; e. menyusun dan menetapkan kode etik UPTT untuk mahasiswa;

f. menyusun rencana strategis UPTT untuk diusulkan dan ditetapkan oleh Yayasan;

g. menyusun dan/atau mengubah Rencana Kerja dan Anggaran UPTT, berdasarkan Rencana Strategis UPTT, untuk diusulkan dan ditetapkan oleh Yayasan;

h. mengelola penyelenggaraan Tridharma sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran UPTT;

i. mengangkat dan/atau memberhentikan Wakil Rektor, pimpinan unit di bawah Rektor, dan pegawai UPTT berdasarkan Statuta serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. menjatuhkan sanksi kepada sivitas akademika yang melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, dan/atau peraturan akademik, sesuai dengan Statuta, Peraturan Yayasan, Peraturan Rektor, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. menjatuhkan sanksi kepada pegawai dan mahasiswa yang melakukan pelanggaran, selain sebagaimana dimaksud dalam huruf i, sesuai dengan Statuta, Peraturan Yayasan, Peraturan Rektor, serta peraturan perundang-undangan;

31

l. bertindak ke luar untuk dan atas nama UPTT sesuai dengan ketentuan dalam Statuta;

m.mengelola seluruh kekayaan UPTT dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan UPTT;

n. mengangkat, memindahkan, memberhentikan, membina, dan mengembangkan pegawai UPTT;

o. menerima, memberhentikan, membina, dan mengembangkan mahasiswa;

p. menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan keuangan UPTT yang transparan dan akuntabel serta sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku;

q. menyelenggarakan sistem informasi manajemen yang andal yang mendukung penyelenggaraan Tridharma, kemahasiswaan, dan kealumnian, serta akuntansi dan keuangan, kepersonaliaan, dan sarana dan prasarana;

r. menyampaikan dan mempertanggungjawabkan laporan tahunan UPTT kepada Yayasan;

s. mengusulkan pengangkatan Guru Besar kepada Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku;

t. membina dan mengembangkan hubungan baik UPTT dengan alumni, Pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat serta mengembangkan jejaring nasional dan internasional

u. dapat mengajukan usul penyusunan Peraturan Yayasan atau perubahannya kepada Yayasan; dan

32

Pasal 34 WAKIL REKTOR (1) Wakil Rektor Terdiri Dari :

a. Wakil Rektor I, bidang akademik

b.Wakil Rektor II, bidang non Akademik (administrasi, kemahasiswaan dan alumni)

(2) Wakil rektor diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Yayasan setelah memperoleh pertimbangan Senat Universitas

Pasal 35

TUGAS WAKIL REKTOR

(1) Wakil Rektor I akademik, membantu tugas rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiata pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan dan pengembangan tenaga edukatif. (2) Wakil Rektor II non akademik, membantu tugas rektor dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan bidang administrasi umum dan keuangan, serta pembinaan dan pengembangan tenaga administrasi.

(3) Wakil Rektor II non Akademik juga membantu tugas rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan dan alumni.

BAGIAN KEEMPAT Pasal 36

SENAT UNIVERSITAS

(1) Senat Universitas merupakan organ yang berfungsi menetapkan norma dan kebijakan akademik UPTT serta mengawasi pelaksanaannya.

33

a. Menyusun dan menetapkan norma, kebijakan akademik, dan arah pengembangan akademik;

b. mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan akademik oleh Pimpinan UPTT berdasarkan norma dan arah yang ditetapkan Senat Universitas;

c. menyusun kode etik sivitas akademika UPTT;

d. menetapkan kebijakan akademik mengenai hal-hal sebagai berikut: 1) Kurikulum program studi;

2) Persyaratan akademik untuk pembukaan dan penutupan program studi;

3) Persyaratan akademik untuk pemberian gelar akademik; dan 4) Persyaratan akademik untuk pemberian penghargaan akademik; e. mengawasi penerapan ketentuan akademik sebagaimana dimaksud

pada huruf d;

f. mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi UPTT;

g. mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor;

h. mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan;

i. merekomendasikan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan;

j. mengawasi pelaksanaan tata tertib akademik;

k. mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen;

l. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan Guru Besar;

m. merekomendasikan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika UPTT kepada Rektor;

34

n. bersama Rektor menyusun rencana jangka panjang UPTT untuk selanjutnya diusulkan kepada Yayasan;

o. memberikan pertimbangan kepada Yayasan tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor;

p. memberi pertimbangan kepada Yaysan tentang kinerja akademik Rektor;

q. memberi pertimbangan kepada Yayasan tentang usulan Peraturan Yayasan atau perubahannya yang diusulkan Rektor;

r. secara proaktif menjaring dan memperhatikan pandangan masyarakat akademik dan masyarakat umum;

s. menyusun dan mengusulkan peraturan Yayasan dalam bidang kebijakan akademik;dan

t. menyampaikan laporan kegiatan tahunan Senat Universitas kepada Yayasan.

Pasal 37

(1) Komposisi anggota Senat Universitas terdiri atas:

a. Dosen terpilih yang mewakili bidang keilmuan dan dipandang mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai anggota Senat Universitas sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini; dan b. Rektor, para Wakil Rektor, dan para Dekan.

(2) Senat Universitas dapat membentuk komisi, dan panitia khusus/terbatas untuk berbagai kepentingan kebijakan dan pengawasan akademik.

(3) Senat Universitas dapat membentuk Forum Guru Besar yang beranggotakan semua Guru Besar dengan tugas dan wewenang:

a. mengembangkan pemikiran akademik bagi penyelesaian permasalahan bangsa;

b. mengembangkan konsep dan pemikiran tentang keilmuan masa depan;dan

35

c. menjaga dan mengembangkan tradisi nilai-nilai luhur UPTT.

(4) Ketentuan lebih lanjut tentang alat kelengkapan Senat Universitas hak suara dan tata cara pengambilan keputusan melalui pemungutan suara diatur lebih lanjut dalam Peraturan Senat Universitas.

Pasal 38

(1) Anggota Senat Universitas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Mempunyai visi, wawasan dan minat terhadap pengembangan

akademik;

b. Memahami sistem pendidikan UPTT dan pendidikan nasional; c. Memiliki rekam jejak dan kearifan akademik yang baik;dan d. Memiliki pengalaman pengembangan institusi.

(2) Keanggotaan Senat Universitas berakhir apabila: a. berakhir masa jabatannya;

b. meninggal dunia; c. berhalangan tetap; d. mengundurkan diri; atau e. melanggar kode etik UPTT.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai komposisi anggota, pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, penggantian, kewajiban, dan hak anggota Senat Universitas diatur dengan Peraturan Yayasan.

(4) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Senat Universitas disahkan oleh Yayasan berdasarkan usulan Senat Universitas.

Pasal 39

(1) Senat Universitas dipimpin oleh seorang Ketua dan Sekretaris merangkap anggota, yang dipilih dari dan oleh para anggota.

36

(2) Anggota Senat Universitas yang berasal dari unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) butir b tidak dapat dipilih sebagai Ketua.

(3) Masa jabatan Ketua, Sekretaris, dan anggota Senat Universitas adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. (4) Pengesahan pengangkatan dan pemberhentian Ketua dan Sekretaris Senat

Universitas dilakukan oleh Yayasan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Ketua dan Sekretaris Senat Universitas diatur dengan Peraturan Senat Universitas.

(6) Tatacara persidangan dan pengambilan keputusan Senat Universitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya ditetapkan dengan Peraturan Senat Universitas.

BAGIAN KELIMA Pasal 40 KOMITE AUDIT

(1) Yayasan membentuk KA.

(2) KA adalah unsur kelengkapan Yayasan yang secara independen dan berkala mengawasi dan/atau mensupervisi proses audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan UPTT, serta melaksanakan fungsi manajemen risiko. (3) KA dipimpin oleh seorang anggota Yayasan dan bertanggung jawab kepada

Ketua Yayasan.

(4) Jumlah anggota KA termasuk Ketua adalah 5 (lima) orang, yang terdiri atas ahli akuntansi, ahli keuangan, ahli hukum, dan akademisi.

37

(6) KA dapat menunjuk auditor publik untuk melaksanakan audit penyelenggaraan UPTT.

(7) KA menyampaikan laporan tahunan kepada Yayasan.

(8) Ketentuan lebih lanjut tentang KA diatur dengan Peraturan Yayasan.

BAGIAN KELIMA Pasal 41 FAKULTAS

(1) Fakultas adalah unit pelaksana kegiatan akademik program strata satu, profesi dan diploma.

(2) Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang bertanggung jawab kepada rektor.

(3) Unsur-unsur fakultas adalah program studi, laboratorium, kelompok tenaga pengajar, dan tata usaha.

(4) Untuk menunjang kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat fakultas dapat membentuk pusat studi.

Pasal 42

(1) Dekan memimpin penyelenggaraan kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, dan, tenaga administrasi, serta bertanggung jawab kepada Rektor.

(2) Dekan diangkat dan diperhentikan oleh Yayasan atas ajuan Rektor berdasarkan usul Senat Fakultas.

38

Pasal 43

(1) Wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan. (2) Wakil dekan bertanggung jawab kepada dekan.

(3) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas wakil dekan diatur dalam ketentuan sendiri.

Pasal 44 PROGRAM STUDI

(1) Program studi adalah unsur pelaksana akademik pada fakultas. (2) Program studi dipimpin oleh seorang ketua.

(3) Program studi pada fakultas yang hanya terdiri dari 1 (satu) program studi dipimpin oleh dekan.

(4) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi dapat dibantu oleh seorang sekretaris program studi.

(5) Ketua program studi bertanggung jawab kepada dekan.

(6) Ketua program studi dan sekretaris program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studi.

(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua/sekretaris program studi diatur dalam ketentuan tersendiri.

39

Pasal 45 PROGRAM PROFESI

(1) Program profesi adalah unsur fakultas yang menyelenggarakan pendidikan khusus yang berbasis keahlian khusus sarjana (S1).

(2) Program profesi dalam pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dan standar kualitas yang ditetapkan oleh asosiasi profesi.

(3) Program profesi dipimpin oleh seorang ketua program profesi yang berkualifikasi sesuai dengan ketentuan asosiasi profesi atau seorang yang keahliannya memenuhi persyaratan tertentu.

(4) Dalam menjalankan tugasnya ketua program profesi dapat dibantu seorang sekretaris program profesi.

(5) Ketua dan sekretaris program profesi bertanggung jawab kepada ketua program studi/dekan.

(6) Ketua dan sekretaris program profesi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul ketua program studi/dekan.

(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua dan atau sekretaris program profesi diatur dalam ketentuan tersendiri.

Pasal 46

PROGRAM DIPLOMA

(1) Program studi diploma adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

(2) Program studi diploma dipimpin oleh seorang ketua.

(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi diploma dapat dibantu oleh seorang sekretaris.

40

(5) Ketua dan sekretaris program studi diploma diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studi diploma.

(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala dan skretaris program studi diploma diatur dalam ketentuan tersendiri.

(7) Penyelenggaraan program studi diploma kesehatan diatur tersendiri.

Pasal 47 LABORATORIUM

(1) Laboratorium adalah unit sumberdaya dasar bagi pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(2) Laboratorium terdiri dari laboratorium yang dikoordinasi oleh universitas dan laboratorium fakultas/program studi.

(3) Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala yang berasal dari dosen yang keahliannya telah memenuhi syarat tertentu.

(4) Kepala laboratorium yang dikoordinasi oleh universitas bertanggung jawab kepada rektor, sedangkan kepala laboratorium fakultas/program studi bertanggung jawab kepada dekan/ketua program studi.

(5) Kepala laboratorium fakultas/program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan/ketua program studi melalui dekan, sedangkan kepala laboratorium yang dikoordinasi oleh universitas diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul fakultas/program studi pemakai laboratorium tersebut.

(6) Dalam menjalankan tugasnya, ketua laboratorium dibantu oleh asisten atau laboran dan pekarya.

(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala laboratorium diatur dalam ketentuan tersendiri.

41

Pasal 48 LEMBAGA BAHASA

(1) Lembaga bahasa adalah unit akademik yang bertugas merencanakan, menyiapkan bahan ajar, dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran bahasa baik untuk mahasiswa maupun dosen/karyawan.

(2) Lembaga bahasa dipimpin oleh kepala dibantu oleh sekretaris.

(3) Kepala dan sekretaris Lembaga Bahasa diangkat dan diberhentikan oleh rektor.

(4) Kepala lembaga bahasa bertanggung jawab kepada rektor.

(5) Prosedur, mekanisme, dan tata kerja lembaga bahasa diatur dalam ketentuan tersendiri.

BAGIAN KETUJUH Pasal 49

MASA JABATAN PEJABAT STRUKTURAL AKADEMIK

(1) Masa jabatan Rektor/wakil Rektor, Dekan/Wakil Dekan, Ketua/Sekretaris Program Studi, Ketua/Sekretaris Program Profesi, Ketua/Sekretaris Program Studi Diploma, Ketua/Sekretaris Laboratorium, Ketua/Wakil Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ketua/Sekretaris Lembaga Studi Islam, Ketua/Sekretaris Lembaga Bahasa, dan Ketua/Sekretaris Pusat Studi adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali satu kali masa jabatan berikutnya.

(2) Pejabat struktural akademik sebagaimana dimaksud ayat (1) yang sudah berturut-turut dapat diangkat kembali setelah masa selang sekurang- kurangnya satu periode.

(3) Pergantian jabatan struktural akademik antar waktu dilaksanakan sampai berakhirnya masa jabatan.

42

(4) Masa jabatan pejabat struktural akademik antar waktu tidak diperhitungkan sebagai periode jabatan.

BAGIAN KEDELAPAN Pasal 50

BIRO ADMINISTRASI

(1) Biro adalah unsur pelaksana administrasi, pembantu pimpinan universitas dibidang pelayanan teknis administratif yang meliputi administrasi umum, administrasi akademik dan kemahasiswaan, dan administrasi keuangan; (2) Biro dipimpin oleh seorang kepala diangkat dan diberhentikan oleh rector; (3) Kepala biro bertanggung jawab kepada rektor.

(4) Biro memiliki bagian-bagian dan setiap bagian memiliki sub-bagian.

(5) Jumlah dan jenis bagian maupun sub-bagian disesuaikan dengan kebutuhan.

Pasal 51

(1) Biro Administrasi Umum (BAUm) adalah unit penyelenggara pelayanan teknis dan administratif seluruh unsur di lingkungan universitas;

(2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BAUm berada di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan

Pasal 52 (1) Fungsi dan tugas pokok BAUm :

a. Penyelenggara dan pembina tata usaha dan rumah tangga kantor pusat. b.Penyelenggara perencanaan, pengelolaan, pengembangan, dan

pengelolaan tata usaha kepegawaian.

c. Penyelenggara perencanaan, pengadaan, distribusi, inventarisasi, dan penyimpanan perlengkapan.

43

(2) Struktur, mekanisme, dan rincian tugas BAUm diatur dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 53

(1) Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) adalah unit penyelenggara pelayanan teknis dan administrasi akademik dan kemahasiswaan di lingkungan universitas.

(2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BAAK berada di bawah koordinasi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Pasal 54 (1) Tugas dan fungsi pokok BAAK:

a. Penyelenggara penyusunan rencana kegiatan pendidikan dan pengajaran.

b. Penyelenggara penyusunan administrasi pendidikan dan pengajaran. c. Penyelenggara pelaporan adiministrasi kegiatan pendidikan dan

pengajaran;

d. Penyelenggara penyusunan rencana kegiatan kemahasiswaan.

e. Penyelenggara pelayanan administrasi kegiatan kemahasiswaan dan alumni.

f. Penyelenggara pelaporan administrasi kegiatan kemahasiswaan dan alumni.

(2) Struktur, mekanisme, tata kerja, dan rincian BAAK diatur dengan ketentuan tersendiri.

44

Pasal 55

(1) Biro Administrasi Keuangan (BKU) adalah unit penyelenggara pelayanan teknis dan administrasi keuangan seluruh unsur di lingkungan universitas. (2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BKU berada di bawah koordinasi

Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan.

Pasal 56 (1) Fungsi dan tugas pokok BKU:

a. Penyelenggara penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas.

b. Penyelenggara Pembukuan Universitas.

c. Penyelenggara penyusunan pertanggungjawaban keuangan universitas. d. Penyelenggara perhitungan anggaran universitas.

e. Penyelenggara pengelolaan perbendaharaan universitas.

(2) Struktur, mekanisme, tata kerja, dan rincian tugas BKU diatur dengan ketentuan tersendiri.

BAGIAN KESEMBILAN Pasal 57

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)

(1) UPT terdiri dari perpustakaan, laboratorium yang dikoordinasi universitas, pusat komputer, kandang percobaan, poliklinik, biro konsultasi, apotek, penerbitan, dan unit-unit lain sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan. (2) UPT dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh tenaga teknis laboratorium. (3) Kepala UPT diangkat dan diperhentikan oleh rektor.

(4) Kepala UPT bertanggungjawab kepada rektor.

(5) Struktur, fungsi, tata kerja, dan rincian tugas UPT diatur dengan ketentuan tersendiri.

45

Dokumen terkait