Menurut Keller, Kotler. (2012) Evaluasi keseluruhan dari threats, opportunities, strengths, weaknesses, perusahaan disebut SWOT Analysis. Ini adalah cara untuk memantau lingkungan pemasaran secara eksternal dan internal. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats).
Tabel 2.2 SWOT Analysis R.A.W
SWOT Analysis
Strengths (S) Weakness (W)
S1. R.A.W adalah produk telur asin yang diberikan rasa tambahan yang unik dan pertama diIndonesia
W1. Pemilihan rasa tambahan pada telur asin belum tentu sesuai dengan lidah konsumen W2. Harga bahan baku (Telur itik) yang
S2. Produk tahan Lama relatif tidak menentu
S3. Kualitas rasa dan tekstur produk yang terjamin (berbeda dengan produk telur asin yang lain)
W3. Bahan Baku Mudah rusak / pecah W4. Dibutuhkanwaktu yang cukup lama untuk pembuatan telur asin
S4. Tempat Jual yang mudah dikunjungi konsumen
S5. Sumber Protein, nutrisi, dan gizi yang dibutuhkan manusia
Opportunities (O) Threats (T)
O1. Peluang Pasar yang mendapatkan konsumen yang menjanjikan
T1. Harga Bahan Utama Telur itik yang relatif tidak menentu
O2. Pertumbuhan pasar yang semakin meningkat
T2. Mewabahnya virus yang menyerang itik sehingga berpengaruh terhadap telur itik yang dihasilkan
O3. Kebutuhan masyarakat akan produk yang memiliki kreasi berbeda meningkat
T3. Munculnya pesaing baru
O4. Meningkatnya pendapatan masyarakat
T4. Banyaknya variasi makanan baru yang ditawarkan kepada konsumen
O5. Peningkatan jumlah Supermarket, Hipermart dan e-Marketplace di Indonesia
T5. Selera konsumen sering berubah ubah lebih mengikuti tren yang sedang marak dipasar
Dari penjelasan analisa masing-masing poin yang ada di analisa SWOT maka didapat matrix SWOT sebagai berikut :
Tabel 2.3 SWOT Matrix
SWOT Matrix
Opportunities (O) Threats (T) O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 Strengths (S) S1 v x v x x v x v v v S2 x v x x v v x x v x S3 v x x v x v v x x x S4 v x v v v x x x x x S5 x x x v x x x x v x Weakness (W) W1 v x v x x x x v x x W2 x v x x x v x x x x W3 x x x x v x x x x x W4 x x v x x x x x x x
Berdasarkan tabel diatas maka yang dapat dilakukan R.A.W dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada dipasar sebagai berikut sesuai dengan hubungan yang disebutkan di matrix diatas :
Strengths dan Opportunities (SO)
- S1, dan O1: Untuk mendapatkan peluang pasar yang mendapatkan konsumen yang menjanjikan sangat besar dikarenakan R.A.W
memiliki kekuatan produk dimana R.A.W adalah suatu produk yang memiliki keunikan dan memiliki tingkat inovasi yang tinggi yaitu produk yang menjadikan telur asin yang sudah biasa dikonsumsi masyarakat menjadi suatu produk ataupun makanan yang berbeda dari biasanya yaitu dengan menambahkan rasa-rasa tambahan didalam telur asin itu sendiri, dan produk ini masih produk yang pertama di Indonesia.
- S1, dan O3: Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang suka dengan hal – hal baru yang belum pernah ada sebelumnya, karena adanya kebutuhan masyarakat yang membutuhkan produk yang memiliki tingkat kreasi yang tinggi dan R.A.W mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut karena produk ini memiliki keunikan tersendiri.
- S2, dan O2: Peluang pasar yang semakin meningkat dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pula, banyak konsumen pada masa sekarang ini yang lebih untuk memilih kemudahan dalam masa penggunaan suatu produk dan produk yang dapat memiliki ketahanan yang relatif lama karena konsumen dapat menyimpan produk R.A.W ini dalam kurun waktu yang relatif lam karena produk ini tidak mudah busuk.
- S2, dan O5: Di Indonesia banyak masyarakat yang melakukan pembelanjaan kebutuhan sehari – hari mereka di supermarket, ataupun hipermarket, maka dari itu produk yang ada di supermarket dan
hipermarket adalah produk yang memiliki ketahanan pemakaian yang relatif lama dan produk R.A.W sangat memenuhi peluang ini karena produk R.A.W adalah produk yang tahan lama, dan sesuai untuk dijual di supermarket dan hipermarket. Memasuki e-Marketplace yang menjadi pilihan konsumen untuk membeli suatu kebutuhan karena waktu yang terbatas dan lebih praktis.
- S3, dan O1: Peluang untuk mendapatkan konsumen yang tepat tentunya tidak dapat terpenuhi apabila produk yang dijual tidak memiliki kualitas yang baik pula. Konsumen pasti akan membeli atau menggunakan produk yang memiliki kualitas yang bagus, maka dari itu produk R.A.W mampu memenuhi peluang ini karena produk ini memiliki kualitas rasa, dan tekstur produk yang terjamin baik dan sesuai untuk dipilih oleh konsumennya.
- S3, dan O4 : Dengan adanya kenaikan pendapatan masyarakat maka produk yang memiliki kualitas yang bagus akan banyak menjadi pilihan konsumen karena masyarakat tidak melihat lagi dari sisi harga melainkan melihat dari sisi kualitas yang ditawarkan suatu produk, dan produk R.A.W ini memiliki kualitas yang baik yang sangat cocok menjadi pilihan konsumsi masyarakat di Indonesia.
- S4, dan O1: Banyak konsumen sekarang ini memilih melakukan pembelian dikarenakan tempat mereka membeli suatu produk mudah dijangkau dan mudah dikunjungi, maka dari itu R.A.W akan menjual produk mereka ketempat perbelanjaan yang mudah dijangkau oleh
masyarakat, dan dengan sendirinya peluang untuk mendapatkan konsumen yang menjanjikan dapat diraih oleh R.A.W ini karena dari segi tempat penjualan R.A.W ini.
- S4, dan O3: Peluang dimana masyarakat membutuhkan produk yang memiliki kreasi dan keunikan berbeda dari produk lain selain itu salah satu faktor yang membuat masyarakat untuk mengambil keputusan membeli suatu produk adalah karena tempat penjualan produk tersebut yang mudah dijangkau, untuk produk R.A.W ini memiliki tempat penjualan yang mudah dijangkau oleh masyarakat yakni di supermarket dan hipermarket yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya pada awalnya, lalu pulau-pulau di Indonesia dan distribusi ke Asia Tenggara.
- S4, dan O4: Meningkatnya pendapatan masyarakat menjadi peluang yang sangat besar karena dengan begitu masyarakat akan lebih sering datang ke supermarket dan hipermarket, produk R.A.W akan dijual di supermarket dan hipermarket yang mudah dijangkau oleh masyarakat, maka dari itu peluang produk ini untuk dipilih masyarakat sangat besar.
- S4, dan O5: Produk R.A.W ini akan dijual ditempat yang sangat mudah dijangkau masyarakat yaitu tempat tempat yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya, yakni di supermarket dan hipermarket yang tersebar diseluruh daerah Jakarta dan sekitarnya yang sekarang ini
jumlahnya sedang meningkat dikarenakan perkembangan ekonomi yang semakin baik pula.
- S5, dan O4: Dengan adanya kenaikan pendapatan masyarakat maka produk yang memiliki sumber protein, nutrisi, dan gizi yang baik untuk tubuh konsumen itu sendiri banyak menjadi pilihan konsumen karena masyarakat tidak melihat lagi dari sisi harga melainkan melihat dari sisi kandungan asupan didalamnya yang ditawarkan sebuah produk, dan produk R.A.W ini memiliki asupan gizi, protein, dan nutrisi yang dibutuhkan manusia dan sangat cocok menjadi pilihan konsumsi masyarakat di Indonesia.
Weakness dan Opportunities (WO)
- W1, dan O1: Peluang pasar yang mendapatkan konsumen yang menjanjikan tentunya menjadi peluang yang sangat baik untuk suatu bisnis akan tetapi semua bisnis yang dijalankan pasti memiliki kelemahannya sendiri, tetapi bagaimana cara untuk meminimalisir kelemahan yang ada demi tercapainya suatu peluang, untuk kelemahan R.A.W yang memiliki rasa tambahan yang belum tentu disukai oleh lidah konsumen maka R.A.W akan melakukan promosi dan publikasi yang membuat konsumen penasaran dan ingin mencobanya, dan rasa yang ditambahkan ke dalam telur asin itupun akan disesuaikan dengan selera yang ada di masyarakat Indonesia.
- W1, dan O3: Terkadang perubahan ataupun suatu hal yang baru belum tentu dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat akan tetapi
semuanya dapat dikendalikan dengan cara yang tepat pula, peluang kebutuhan masyarakat akan produk yang memiliki kreasi yang berbeda semakin meningkat maka dari itu R.A.W dapat meminimalisir kelemahannya yang rasa tambahan pada telur belum tentu disukai oleh lidah masyarakat yaitu dengan melakukan perubahan pola pikir masyarakat sedikit demi sedikit, dan banyak melakukan promosi dan pemberitahuan akan produk ini serta pemberitahuan akan kandungan yang terkandung dalam telur asin produksi dari R.A.W ini sendiri. - W2, dan O2: Pertumbuhan pasar yang semakin meningkat berarti
permintaan pasar yang semakin meningkat pula, maka dari itu apabila permintaan semakin meningkat maka akan berpengaruh pada harga bahan baku karena dibutuhkannya persediaan dengan kurun waktu yang relatif cepat, yang dapat dilakukan R.A.W adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan menjadikan pemasok tersebut menjadi pemasok tetap untuk mendistribusikan bahan baku R.A.W itu sendiri, dan melakukannya dengan cara berkesinambungan.
- W3, dan O5: Dengan peningkatan jumlah supermarket dan hipermarket yang ada di Jakarta dan sekitarnya membuat sistem distribusi dari R.A.W harus meningkat pula, akan tetapi mengingat produk R.A.W ini adalah produk yang mudah rusak maka R.A.W akan melakukan penjagaan kondisi telur dengan ketat, dan pembuatan kemasan yang kokoh yang akan melindungi telur asin ini agar tidak
mudah rusak sampai ke tempat penjualan yaitu supermarket dan hipermarket.
- W4, dan O3: Masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang selalu ingin tahu dan masyarakat yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru maka dari itu munculkan peluang kebutuhan masyarakat akan produk yang memiliki tingkat kreasi yang berbeda itu meningkat, dan kebanyakan konsumen tidak suka menunggu terlalu lama untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan, maka dari itu R.A.W akan melakukan produksi dalam skala menengah untuk menjadikan hasil produksi tersebut sebagai persediaan, jadi apabila ada konsumen yang melakukan request maka R.A.W hanya butuh waktu tidak terlalu lama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Strengths dan Threats (ST)
- S1, dan T1: Dengan adanya ancaman harga telur itik yang tidak menentu maka yang dapat dilakukan R.A.W adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan menjadikan pemasok tersebut menjadi pemasok tetap untuk mendistribusikan bahan baku R.A.W itu sendiri, dan melakukannya dengan cara berkesinambungan, agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi, dan konsumen dapat tetap merasakan rasa tambahan didalam telur itiknya. Serta R.A.W tetap menjadi pilihan konsumen dalam segi makanan telur asin yang memiliki beberapa varian rasa.
- S1, dan T3: Dengan munculnya pesaing baru menjadi suatu ancaman besar yang dihadapi R.A.W akan tetapi dengan tetap memberikan rasa tambahan yang selalu menjadi yang pertama akan membuat R.A.W dapat tetap bertahan dipasaran, dengan mengeluarkan varian rasa terbaru yang pesaing tidak mengeluarkan varian rasa, serta menjaga kualitas produk agar tetap menjadi produk pilihan konsumen.
- S1, dan T4: Resiko munculnya jenis makanan baru yang memiliki keunikan yang beragam dapat diatasi dengan produk R.A.W yang selalu memberikan produk dengan rasa yang terbaik dan kualitas yang terbaik, dan dapat selalu bersaing dengan pesaing yang berada dikelasnya sendiri.
- S1, dan T5: Dengan selera konsumen yang berubah ubah menjadikan resiko yang cukup mempengaruhi R.A.W nantinya, akan tetapi dapat dikendalikan dengan R.A.W mengikuti acara acara kuliner yang sering dilaksanakan di Jakarta, yang nantinya akan membuat produk R.A.W tetap eksis ditengan masyarakat, dan tentunya dengan selalu menawarkan rasa rasa tambahan didalam telur asin yang dijual.
- S2, dan T1: Harga bahan utama telur itik yang relatif berubah ubah dapat diatasi dengan cara membeli bahan baku dalam jumlah yang banyak yaitu untuk persediaan bahan baku yang siap diolah, karena telur itik adalah suatu bahan baku yang memiliki ketahanan yang relatif lama.
- S2, dan T4: Banyaknya variasi makanan baru yang ditawarkan kepada konsumen menjadi salah satu resiko, akan tetapi makanan yang memiliki ketahanan yang relatif lama itu tidak banyak, maka dari itu produk R.A.W memiliki faktor ketahanan pemakaian yang relatif lama.
- S3, dan T1: Melakukan penawaran kepada pemasok dan menjadikan pemasok tersebut menjadi pemasok tetap R.A.W agar kualitas telur asin yang dihasilkan tetap dan tidak berubah ubah, dan selalu mendapatkan bahan baku dengan harga terbaik.
- S3 dan T2: Meningkatkan pemantauan dan kebersihan terhadap telur itik yang didapat dari pemasok serta lebih silektif dan dengan menentukan standar kualitas yang baik untuk menghindari dari telur asin yang terkontaminasi virus yang bersumber dari itik.
- S5, dan T4: Dengan bermunculannya makanan dengan jenis dan varian terbaru membuat produk lama menjadi goyang diposisi pasarnya, akan tetapi dapat diatasi dengan selalu menawarkan kepada konsumen bahwa kandungan yang ada pada produk R.A.W terjamin lebih baik dibanding produk lainnya, yaitu kandungan nutrisi, gizi, dan protein yang ada ditelur asin dan penambahan rasa pada R.A.W itu sendiri.
Weakness dan Threats (WT)
- W1, dan T3: Dengan adanya resiko akan munculnya pesaing baru maka yang dapat dilakukan R.A.W adalah selalu memastikan apakah
rasa tambahan yang dibuat pada produk telur asin sudah sesuai dengan selera konsumen atau tidak dengan seringnya melakukan survey dan seringnya melakukan testimoni dari konsumen setia R.A.W ini sendiri, apabila sudah sesuai maka R.A.W dapat mempertahankan rasa yang sudah ada dan dapat pula menambah varian rasa yang baru.
- W2, dan T1: Yang dapat dilakukan R.A.W adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan menjadikan pemasok tersebut menjadi pemasok tetap untuk mendistribusikan bahan baku R.A.W itu sendiri, dan melakukannya dengan cara berkesinambungan agar harga bahan baku dapat dikendalikan dengan benar.
2.4 Business Model Canvas
Menurut (Osterwalder, 2010) bisnis model menjelaskan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, menyampaikan dan menangkap suatu nilai. Di dalam kanvas model bisnis ini terdapat 9 bagian penting, yaitu :
Gambar 2.5 9Building Blocks
Sumber : “Business model generation, ” by Osterwalder, Alexander, Pigneur, Yves, & Clark, Tim, 2010, Business model generation : a handbook for visionaries, game
changers, and challengers, P44. Copyright © 2010 by Alexander Osterwalder.