• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 3.38. Daftar Mitra Potensial

No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1 Tidak Ada NA NA

3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha

Di Wilayah Kabupaten Wonosobo belum ada partisipasi dunia usaha dalam pengelolan drainase ataupun penyedia layanan. Hal ini menjadi tatangan bagi pemerintah kabupaten untuk dapat menarik minat dunia usaha agar terlibat dalam kemitraan drainase lingkungan.

Tabel 3.39.

Penyedia Layanan Pengelolaan Drainase Lingkungan Yang Ada di Kabupaten Wonosobo

No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis kegiatan

1 Tidak ada NA NA

3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan

Urusan drainase lingkungan menjadi tupoksi Dinas Pekerjaan Umum. Dinas ini mempunyai tugas untuk operasional pemeliharaan drainase lingkungan. Dalam pengelolaan drainase lingkungan pembiayaannya melalui APBD kabupaten baik itu bersumber dari APBD murni atau APBN (lihat Tabel 3.40).

Tabel 3.40.

Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor Pengelolaan Drainase

No Subsektor /SKPD 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Pertumbuhan (%)

A Drainase 724,300,000 160,000,000 340,888,800 1,877,600,000 1,136,175,000 847.792.760 89.29

B Retribusi 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan tabel 3.40 di atas, tren belanja untu subsektor drainase mengalami fluktuatif meningkat dan menurun. Peningkatan terbesar dari tahun 2010 ke 2011. Jika pada tahun 2010, hanya pada kisaran tiga ratusan juta, kemudian pada tahun 2011 meningkat hingga pada angka 1 Milyar. Peningkatan belanja untuk operasional ini tidak didukung dengan pendapatan daerah dari retribusi drainase lingkungan. Hal ini karena memang belum ada aturan yang mengikat untuk pembayaran retribusi drainase

.

Buku putih Sanitasi Kab. Wonosobo BAB III - 37

BAB III - 37

3.4.7 Isu strategis dan permasalahan mendesak

Isu Strategi dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan drainase di kabupaten, diantaranya: a. tidak memadainya daya tampung saluran sehingga air buangan meluber ke kanan kiri saluran yang

mengakibatkan genangan.

b. Saluran drainase yang berada di dalam rumah warga menyulitkan pemeliharaan.

c. Adanya pengendapan material di saluran juga menyebabkan permasalahan meluapnya air saluran di musim hujan.

d. Bercampurnya saluran drainase lingkungan dengan air buangan limbah rumah tangga dan industri pemotongan ayam yang menimbulkan bau tidak sedap.

e. Bercampurnya saluran drainase perkotaan/lingkungan dengan saluran irigasi yang tentunya dapat mengganggu kesuburan tanaman di daerah irigasi.

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi

Pengelolaan sektor sanitasi berada dibawah naungan program besar nasional AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan). Jika selama ini, fokus AMPL lebih ke air minum, namun untuk PPSP hanya berfokus besar pada sektor sanitasi. Namun demikian, unsur air minum/bersih juga tidak lepas dari sanitasi. Kondisi sanitasi yang baik tentunya didukung oleh ketersediaan air bersih. Selain air bersih, komponen lainnya yaitu pengelolaan air limbah industri rumah tangga dan air limbah medis.

3.5.1 Pengelolaan Air Bersih

Pengelolaan air bersih yang ada di Kabupaten Wonosobo didominasi oleh PDAM Tirta Aji Wonosobo. Kondisii fisiografi wilayah Wonosobo yang berada di daerah pegunungan dan memiliki cekungan air tanah (CAT) Wonosobo, menjadikan wilayah ini kaya akan potensi mata air. Oleh karena itu, sumber air baku yang digunakan PDAM bukanlah air permukaan namun airtanah berupa mata air. Pada tahun 2011, PDAM Tirta Aji Wonosobo menggunakan 23 sumber mata air dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.087 liter per detik. Sumber air diambil langsung dari mata air dan dialirkan ke reservoir maupun langsung ke pelanggan secara gravitasi. Penyediaan air bersih lainnya dilakukan melalui program penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAMSIMAS) yang dimulai tahun 2008. Hingga tahu 2010, telah ada 53(Lima puluh tiga) desa yang mendapatkan program PAMSIMAS. Desa yang mengikuti Pamsimas berada di daerah yang belum menjadi cakupan layanan PDAM.

Buku putih Sanitasi Kab. Wonosobo BAB III - 38

Peta 3.6.

Peta cakupan layanan air bersih

Buku putih Sanitasi Kab. Wonosobo BAB III - 39

BAB III - 39

Tabel 3.41.

Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten Wonosobo

No Uraian Satuan Sistem Perpipaan Keterangan

1 Pengelolaan PDAM

2 Tingkat Pelayanan Perkotan % 92.05

Tingkat Pelayanan Perdesaan % 71.78

3 Kapasitas Produksi M3/tahun 21,949,056

4 Kapasitas Terpasang M3/tahun 32,482,080

5 Jumlah Sambungan Rumah (Total) Unit 65,116

6 Jumlah Hidran Umum/Smb, Komunal Unit 12

7 Kehilangan Air (UFW) % 40

8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) M3 Rp.900,00

9 Jumlah pelanggan per kecamatan

Wadaslintang Pelanggan 2,579 Kepil Pelanggan 2,444 Sapuran Pelanggan 2,304 Kalibawang Pelanggan - Kaliwiro Pelanggan 5,845 Leksono Pelanggan 6,789 Sukoharjo Pelanggan 1,961 Selomerto Pelanggan 7,775 Kalikajar Pelanggan 1,729 Kertek Pelanggan 3,440 Wonosobo Pelanggan 23,594 Watumalang Pelanggan 3,901 Mojotengah Pelanggan 5,964 Garung Pelanggan 1,270

Sumber : PDAM Wonosobo dan Bappeda 2011 diolah

3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Industri rumah tangga yang berkembang di Kabupaten Wonosobo diantaranya industri aneka olahan, industri tahu, industri kerajinan, indusri batik Talunombo. Industri yang ada masih banyak yang belum menerapkan upaya mencapai “green product”. Kebanyakan idustri belum memiliki IPAL mandiri maupun komunal. Sebagai contoh, industri tahu di sentra tahu Dusun Tempelsari Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar, limbah pabrik tahunya dialirkan langsung ke kolam ikan yang selanjutnya dialirkan ke badan sungai.

Tabel 3.42.

Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten/kota

Jenis Industri Rumah

Tangga Lokasi Jumlah industri RT Jenis Pengolahan

Kapasitas (m3/hari)

Tidak ada - - - -

3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis

Salah satu syarat beroperasinya rumah sakit adalah tersedianya IPAL untuk mengolah limbah medis. Limbah medis sangat membahayakan karena dapat menjadi vektor penyebaran penyakitmembahayakan/bersifat infeksius. IPAL medik ini hendaknya dapat berfungsi optimal sehingga dapat mengolah limbah medik yang biasanya bersifat B3 menjadi aman untuk dapat dibuang ke lingkungan.

Tabel 3.43.

Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan

Nama Fasilitas Kesehatan Lokasi Jenis Pengolahan Limbah Medis Kapasitas (m3/hari)

Rumah Sakit Umum Setyonegoro

Jl, RSU Kec. Wonosobo

Biofilter Anaerob Rumah Sakit Islam MendoloKec. Wonosobo Anaerobik Vegetatif

Buku putih Sanitasi Kab. Wonosobo BAB IV - 1

BAB II - 1

Bab 4: Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan yang Direncanakan

Melihat kondisi sanitasi eksisting di Kabupaten Wonosobo sebagaimana yang tercantum pada Bab 3

Dokumen terkait