• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Kecamatan Pengembangan Jaringan Baru PDAM (Desa/Kelurahan)

Peningkatan Jaringan PDAM (Desa/Kelurahan)

1 Kalijambe Trobayan Jetis Karangpung, Saren

2 Plupuh Karanganyar, Dari, Somomodukuh, Brangkal 3 Masaran Karangmalang, Gebang, Dawungan,

Pringanom

Jirapan, Jurangjero, Kliwonan, Pilang, Purwosuman

4 Gondang Bumiaji Plosorejo, Tegalrejo

5 Sambungmacan Banyuurip Toyogo, Bedoro, Karanganyar 6 Ngrampal Gabus Bumiaji, Bandung, Klandungan, Tangkil 7 Sidoharjo Patihan, Tenggak, Taraman, Purwosuman

8 Tanon Jono, Suwatu, Tanon, Bon Agung, Gading, Jati 9 Gemolong Brangkal Girimargo, Doyong

10 Mondokan Pare Mondokan, Kedawung, Pagak, Kacangan

11 Tangen Katelan Poleng

12 Jenar Dawung, Japoh, Mlale,

Pengembangan SPAM disusun dengan memperhatikan fungsionalisasi program yang akan dilaksanakan, disusun berdasarkan urutan prioritas penanganan, sehingga diperoleh paket-paket program yang fungsional yang dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :

1) Rencana Tahap I (2015-2019), Meliputi :

Tahun 2015 : IKK Masaran II, IKK Gesi, IKK Gemolong, IKK Sumberlawang, IKK Kedawung Tahun 2016 : IKK Miri, IKK Jenar, IKK Masaran I, IKK Sukodono

Tahun 2017 : IKK Tangen, IKK Kedawung, IKK Sambungmacan Tahun 2018 : IKK Gondang, IKK Tanon, IKK Sambirejo

Tahun 2019 : IKK Sragen, IKK Karangmalang, IKK Plupuh 2) Rencana Tahap II (2020-2024), Meliputi :

Tahun 2020 : Program SPAM Regional Solo Raya ( Wosusokkas ) Tahun 2021 : Program SPAM Air Baku Waduk Kedung Ombo thp I Tahun 2022 : Program SPAM Air Baku Waduk Kedung Ombo thp II Tahun 2023 : Program SPAM Air Baku Waduk Kedung Ombo thp III Tahun 2024 : Program SPAM Air Baku Downstream MA Gumeng 3) Rencana Tahap III (2025-2030)

Tahun 2025 : Optimalisasi SPAM Air Baku Downstream MA Gumeng Tahun 2026 : Optimalisasi SPAM Air Baku IKK Tangen

Tahun 2027 : Optimalisasi SPAM Air Baku IKK Jenar Tahun 2028 : Optimalisasi SPAM Air Baku IKK Miri Tahun 2029 : Optimalisasi SPAM Air Baku IKK Plupuh Tahun 2030 : Optimalisasi SPAM Waduk Kedung Ombo

3. Rencana Pengembangan SPAM Non PDAM

Rencana pengembangan SPAM Non PDAM dilakukan melalui sosialisasi program PAMSIMAS yang dilakukan oleh Pokja AMPL dibantu Pakem (Panitia Kemitraan) kepada masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air minum terlindungi (akses aman) sehingga mayarakat dapat mengajukan proposal untuk pembangunan PAMSIMAS. Sosialisasi ini dilakukan pada kawasan yang belum mendapatkan akses air minum dari PDAM ataupun program PAMSIMAS sebelumnya.

Tahapan dalam pengembangan SPAM Non PDAM setelah proposal pengajuan PAMSIMAS disetujui sebagai berikut :

1) Penyiapan Kader AMPL  Pembentukan kader AMPL  Pelatihan kader AMPL

2) IMAS (Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi) RKM  Pelaksanaan IMAS oleh masyarakat

 Pertemuan pleno desa/kelurahan membahas hasil IMAS 3) Kegiatan STBM

 Pelaksanaan pemicuan

 Kegiatan tindak lanjut / pasca pemicuan  Promosi CTPS

4) Revitalisasi/pembentukan KKM [Kelompok Keswadayaan Masyarakat] - Satlak Pamsimas  Identifikasi dan refleksi kelembagaan masyarakat yang ada

 Pemilihan/pengukuhan anggota KKM  Legalisasi KKM (Pencatatan Notaris)

5) Pembentukan BP-SPAMS [Badan Pengelola SPAMS]  Rembug warga pembentukan BP-SPAMS  Pelatihan BP-SPAMS

6) Pengumpulan kontribusi masyarakat in-cash

 Pembukaan rekening tabungan pada bank oleh KKM  Dana incash sebesar 4% sudah terkumpul di rekening KKM 7) Penyusunan PJM Proaksi dan Pemilihan Opsi

 Penyusunan PJM proaksi tingkat dusun

 Pertemuan pleno tingkat desa membahas PJM proaksi dan opsi 8) Penyusunan RKM (Rencana Kerja Masyarakat)

 Penyusunan buku RKM

 Pertemuan pleno tingkat desa membahas RKM  Evaluasi RKM oleh Pakem

 Pengesahan RKM oleh DPMU

9) Penandatanganan SPPB [Surat Perjanjian Pemberian Bantuan]  Penandatangani SPPB

10)Pengadaan Barang dan Jasa tingkat Masyarakat (Motode pemilihan langsung/shopping)  Pembentukan tim pengadaaan

 Penyiapan dokumen permintaan penawaran  Pemasukan surat penawaran

 Penetapan pemenang

 Penandatanganan SPK/Pemesanan Pembelian (PO)

11)Pencairan Bantuan Langsung Masyarakat [BLM] Tahap I (20%)  Pengajuan SPM (Surat Perintah Membayar) BLM Tahap I (20%)

 SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) BLM Tahap I (20%) ke Rekening KKM 12)Realisasi dana Incash dan BLM Tahap I (20%)

 Pengajuan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan  Pelaksanaan kegiatan

 Penyusunan Laporan Penggunaan Dana (LPD) BLM Tahap I 13)Pencairan Bantuan Langsung Masyarakat [BLM] Tahap II (40%)

 Pengajuan SPM (Surat Perintah Membayar) BLM Tahap II (40%)

 SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) BLM Tahap II (40%) ke Rekening KKM 14)Realisasi dana BLM Tahap II (40%)

 Pengajuan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan  Pelaksanaan kegiatan

 Penyusunan Laporan Penggunaan Dana (LPD) BLM Tahap II 15)Pencairan Bantuan Langsung Masyarakat [BLM] Tahap III (40%)

 Pengajuan SPM (Surat Perintah Membayar) BLM Tahap III (40%)

 SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) BLM Tahap III (40%) ke rekening KKM 16)Realisasi dana BLM APBN Tahap III (40%)

 Pengajuan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai kebutuhan  Pelaksanaan kegiatan

 Penyusunan Laporan Penggunaan Dana (LPD) BLM Tahap III

 Pertemuan pertanggungjawaban penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan 17)Penyelesaian Pelaksanaaan Pekerjaan

 Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan [LP2K]  Pemeriksaan hasil kegiatan di lapangan oleh DPMU

 Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan [SP3K]  Serah Terima Pengelolaan Kegiatan (dari KKM ke BP-SPAMS) 18)Rencana Pentahapan Pengembangan SPAM Non PDAM sebagai berikut :

 Rencana Tahap I (2015-2019)  Rencana Tahap II (2020-2024)  Rencana Tahap III (2025-2030)

C. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Kekurangan sumber air baku yang digunakan dalam pemenuhan kebutuhan air minum ini memerlukan pengembangan potensi alternatif sumber air baku lain untuk dapat memenuhi kebutuhan air baku. Langkah lain yang dapat dilakukan dalam mengurangi idle kapasitas selain pengembangan alternatif sumber air baku lainnya adalah pengurangan tingkat kebocoran air. Tingkat kebocoran di Kabupaten Sragen pada tahun 2013 sebesar 26%. Dalam perencanaan kedepannya mengurangi tingkat kebocoran sebesar 6% sehingga diharapkan pada tahun 2030 tingkat kebocoran dapat menjadi 20%. Penurunan kebocoran ini akan dilakukan secara bertahapTingkat kebocoran yang direncanakan selama periode perencanaan di kabupaten Sragen dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 3. 1 Grafik Tingkat Kebocoran Air di Kabupaten Sragen Tahun 2015-2030 3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK)

A. Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi

Pengembangan sarana dan prasarana air limbah di Kabupaten Sragen mempertimbangankan karakteristik lokal, baik tingkat pelayanan, jenis dan jumlah pelayanan. Kriteria yang digunakan dalam penentuan prioritas tahapan pengembangan sanitasi Kabupaten Sragen diantaranya adalah data kondisi eksisting, wilayah CBD (Center of Business Development) saat ini dan mendatang berdasarkan RTRW, prioritas berdasarkan tingkat area beresiko resiko 3 dan 4 dan kondisi air tanah, tingkat layanan sanitasi (air limbah), kepadatan penduduk, dan klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan). Instrumen profil sanitasi Kabupaten Sragen menghasilkan pengelolaan air limbah dalam perencanaan pengembangan sistem dengan 3 sistem yaitu :

1. Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (on-site sistem); 2. Sistem Pengelolaan Air Limbah secara Komunal

3. Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Kepadatan Sedang (Off Site Kepadatan Sedang) Penyusunan Pemutahiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya dokumen perencanaan Strategis Sanitasi Kabupaten Sragenyang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kabupaten Sragen dalam jangka menengah (5tahun). Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja pemutahiran Strategi Sanitasi Kabupaten Sragen ini adalah: a. Tujuan Umum

Kerangka kerja Pemutahiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten Sragen mulai Tahun 2016 hingga Tahun 2020.

b. Tujuan Khusus

- Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Sragen selama 5 tahun yaitu Tahun 2016 hingga Tahun 2020.

- Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi. - Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan

pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Sragen.

B. Tujuan, Sasaran Dan Strategi Sanitasi

Tujuan, sasaran dan strategi sanitasi Kabupaten Sragen sebagai berikut : 1. Air Limbah Domestik

Tujuan, sasaran dan strategi air limbah domestik Kabupaten Sragen dapat dilihat pada tabel berikut:

Dokumen terkait