• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian

3.8. Data Pengamatan

3.8.2. Tabel pertambahan tinggi (cm) VariabelTinggi

awal Δt1 Δt2 Δt3 Δt4 Δt5 Δt6 Rata-rata Air tawar 43.5 3.5 4.5 5 11 10.25 2.75 6.1666 Air sabun 42.6 19.15 2 5.25 1.25 0.25 1 4.8166 Air leri 29.5 20.7 7.3 3 0.65 0 1.35 5.5 Air urin 39.5 10.5 3.5 2.5 2.5 1.75 1 3.625 Air kolam lele 50.75 17.25 2.5 3.75 5.25 7 5.5 6.875

3.8.3.

Grafik pengukuran tinggi (cm)

3.8.4.

Grafik pertambahan tinggi (cm)

BAB IV

PEMBAHASAN

Pertumbuhan rumput gajah di setiap variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Bisa dilihat dari tabel dan grafik pada pertumbuhan rumput gajah yang menggunakan variabel air leri sampai dengan variabel-variabel yang lainnya. Perbedaan-perbedaan dari hasil penelitian ada yang sesuai dengan hipotesis peneliti dan malah ada yang berbeda dengan hipotesis peneliti.

Pertama kita lihat pada pertumbuhan rumput gajah dengan varibel air leri.

Pertumbuhan rumput gajah dengan air leri memiliki grafik naik pada awal pertumbuhan saat pengukuran ke-1 sampai ke-4. Pada fase itu rumput gajah mengalami pertumbuhan linear dengan cepat. Setelah itu pertumbuhan mengalami fase stasioner ditandai dengan

pertumbuhan rumput gajah sudah stabil.

Menurut hipotesis peneliti bahwa, air leri akan membuat rumput gajah tumbuh sedikit lebih cepat dan segar, karena air leri diperaya memiliki unsur-unsur yang menunjang

pertumbuhan rumput gajah. Setelah kami analisa, pertumbuhan rumput gajah memang dapat dikatakan baik dan cepat jika menggunakan air leri. Mengingat kandungan nutrisi dari air leri yang berupa 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial dapat mencukupi

kebutuhan nutrisi rumput gajah. Seperti kandungan fosfor yang terdapat dalam air leri berperan dalam memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda. Lalu kandungan zat besi yang mencapai 60% memberi peranan yang penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) juga berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.

Selanjutnya pertumbuhan rumput gajah dengan variabel air sabun. Dengan variabel ini rumput gajah memiliki rata-rata pertambahan tinggi yang sedang yaitu 4,8166 cm/2hari. Masih lebih baik dari pada Air urin yang 3.625 cm/2hari. Itu jika dilihat dari rata-rata

pertambahan tinggi, tapi kalau dilihat dari rata-rata pertumbuhannya, rumput gajah terbilang baik. Ketingian maksimum rumput gajah dengan variabel air sabun mampu mencapai 71,5 cm dengan rata-rata pertumbuhan 64,19 cm dari seluruh pengukuran tinggi. Angka 71,5 cm tersebut berada diatas air leri dan urin yangmana hanya dapat mencapai 62,5 cm dan 61,25 cm dengan rata-rata pertumbuhan pada setiap pengukuran adalah 54,67 dan 54,14.

Fakta ini berbeda dengan asumsi peneliti bahwa air sabun akan mengkerdilkan tanaman, karena jika disirami air sabun kadar pH dalam tanah akan meningkat dan dapat menjadi basa. Hal ini menyebabkan metabolisme tanaman kurang maksimal.. Sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Jika dilihat dari kandungan air sabun yang berupa Surfaktan, Builder,Filler, Aditif, dan lain-lain yang telah diterangkan dalam kajian teori diatas menunjukkan banyak indikasi negatife terhadap tanaman dari pada kearah positif.

Misalnya Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam detergen berupa phosphate. Phosphate memegang peranan penting dalam produk detergen, sebagai softener air. Bahan ini mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan magnesium. Berkat aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci Detergen meningkat. Phosphate yang biasa dijumpai pada umumnya berbentuk Sodium Tri Poly Phosphate (STPP). Phosphate tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan di badan air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan bakteri. Populasi bakteri yang berlebihan akan menggunakan oksigen yang terdapat dalam air sampai suatu saat terjadi kekurangan oksigen di badan air dan pada akhirnya justru membahayakan kehidupan mahluk air dan sekitarnya.

Peneliti menggaris bawahi pada phosphate tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup.

Pertumbuhan rumput gajah yang demikian itu ada kaitannya dengan kandungan phosphate dalam sabun detergen. Peneliti berpendapat kandungan-kandungan berbahaya dalam detergen dapat tertutupi dengan adanya salah satu kandungan yang nyatanya bisa menunjang

pertumbuhan tanaman.

Lalu dengan variabel air tawar, rumput gajah mengalami masa pertumbuhan yang cukup lambat. Dapat dilihat dari grafik pada pengukuran ke-1 sampai ke-2, rumput gajah mengalami fase pertumbuhan linear. Fase stasioner belum terjadi. Grafik pertumbuhan sampelnya pun terlihat berlainan dengan sampel yang lain. Pada sampel 1 air tawar, pertumbuhan yang signifikan pada pengukuran ke-4 sampai ke-6, pada pengukuran ke-7 sudah mulai menurun. Pada sampel 5, pertumbuhan berlangsung normal. Namun pada pengukuran ke-7, ketinggian rumput gajah menurun dari 78 cm menjadi 76 cm.

Rata-rata pertumbuhan rumput gajah dengan variabel air tawar adalah 60.6 cm selama 7 kali pengukuran. Jika dibandingkan dengan variabel air leri 54.67 cm dan air urin 54.14 cm, masih lebih unggul rumput gajah dengan variabel air tawar. Pada tabel pertambahan tinggi juga tertera, rata-rata pertambahan tinggi dengan air tawar adalah 6.1666 cm/2hari,

sedangkan air leri, air urin, dan air sabun adalah 5.5 cm/2hari, 3.625 cm/2hari, dan 4.8166 cm/2hari. Lagi-lagi masih unggul air tawar daripada ketiga variabel diatas. Hal ini di karenakan air saja dapat memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar. Pembelahan dan pembesaran sel tanaman rumput gajah dapat berjalan tidak seperti biasanya jika ada kandungan-kandungan lain dalam air. Entah itu positif atau negatife.

Pada variabel air urin, air leri, dan air sabun tanaman memang banyak mendapatkan nutrisi dari kandungan-kandungan yang ada. Walaupun banyak memberikan sisi positif bagi tanaman namun juga tidak lepas dari sisi negatife yang diberikan. Yang dimaksud peneliti adalah pertumbuhan dengan variabel air tawar dapat lebih baik dari pada variabel air yang diberi campuran. Karena rumput gajah memiliki karakteristik sendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan, kebutuhan nutrisi, keadaan alam, dan lain sebagainya.

Pada variabel air urin, ketinggian rumput gajah dari 39.5 cm bisa mencapai 61.25 cm, dengan rata-rata pertumbuhan 54.14 cm. Variabel air urin membuat pertumbuhan rumput gajah lebih lambat dari pada yang lain. Pertambahan ketinggiannya pun juga paling lambat, yaitu 3.625 cm/2hari. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah

satunya kandungan urea dalam urin yang cukup tinggi. Dalam kajian teori urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Unsur nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Namun jika kelebihan jumlah nitrogen, proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air.

Maka air urin dapat dikatakan kurang tepat untuk pertumbuhan rumput gajah. Air urin malah bersifat ‘racun’ bagi rumput gajah ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Hal ini berbanding terbalik dengan hipotesis peneliti yaitu air urin akan membuat tanaman rumput gajah subur, karena kandungan urea dalam urin dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Gajah. Pertumbuhan rumput Gajah yang disirami air urin akan lebih cepat daripada disirami air leri. Yang lebih tepat adalah pertumbuhan rumput gajah lebih cepat air leri dari pada air urin.

Air kolam lele sebagai variabel menunjukan bahwa pertumbuhan maksimal rumput gajah dapat mencapai 92 cm dengan rata-rata 74.5 cm. pertambahan tingginya dari setipa pengukuran juga bagus dengan rata-rata 6.875 cm/2hari. Pertambahan tinggi variabel air kolam lele jauh diatas variabel yang lain. Air kolam lele yang mengandung nutrisi lengkap bagi rumput gajah menyebabkan tanaman cepat tinggi dan besar. Seperti yang diungkapkan peneliti pada hipotesis sebelumnya bahwa air kolam lele akan membuat rumput Gajah subur dan tumbuh dengan cepat. Karena air lele banyak mengandung nutrisi yang mencukupi dan memepercepat pertumbuhan rumput Gajah.

Dalam air kolam lele menyediakan banyak unsur hara makro dan mikro speperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si. Manfaatnya bagi tanaman banyak sekali. Magnesium sebagai aktifator yang berperan dalam transportasi energy beberapa enzim di dalam tanaman.

Kalsium sebagai pertumbuhan sel. Tembaga sebagai aktifator dan membawa beberapa enzim serta berperan membantu kelancaran fotosintesis. Molibdenum sebagai pembawa electron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Cobalt sebagai penambah fiksasi nitrogen. Silikon sebagai peningkat hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit.

Setalah dipaparkan banyaknya kandungan dan manfaat air kolam lele, membuat peneliti yakin bahwa air kolam lele memberikan konstribusi yang bagus sekali bagi pertumbuhan rumput gajah.

Kembali lagi pada grafik pertambahan tinggi rumput gajah. terlihat garis-garis grafik tidak beraturan pada setiap variabel. Kebanyakan semua variabel mengalami peningkatan tinggi yang banyak pada awal pengukuran. Kecuali pada air tawar yang hanya sedikit saja. Pada air leri peningkatan terjadi pada awal pengukuran setelah itu menurun, sampai-sampai tidak ada pertambahan tinggi alias 0 (lihat pengukuran ke-5). Setelah itu meningkat lagi.

Air sabun juga begitu, pada awal pengukuran meningakat tajam. Lalu turun dan naik lagi, turun lagi sampai 0, lalu naik lagi. Pertumbuhan ini tidak stabil karena grafiknya yang naik turun dan juga karena variabel yang dimasukkan.

Jika dilihat dari ketinggian tanaman gajah, yang paling tinggi adalah dengan varibel air kolam lele, setelah itu air tawar, air sabun, air leri, dan baru air urin yang terakhir,

yangmana rata-rata pertumbuhannya adalah air 74.5 cm untuk air kolam lele, 64.19 untuk air sabun, 60.6 untuk air tawar, 54.67 untuk air leri, dan 54.14 untuk air urin.

Pada tabel pertambahan tinggi, nomer satu diraih oleh sampel dengan variabel air kolam lele yaitu 6.875 cm/2hari, selanjutnya air tawar yaitu 6.1666 cm/2hari, air sabun yaitu 4.8166 cm/2hari. Air leri yautu 5.5 cm/2hari, dan air urin yaitu 3.625.

BAB V

PENUTUP

5.1.

Kesimpulan

Terdapat perbedaan pengaruh pertumbuhan pada variabel yang di disiram dengan berbagai jenis air yakni air urin, air sabun, air tawar, air leri, dan air kolam lele.

Pada variabel air kolam lele menunjukkan pertumbuhan yang paling baik dari pada variabel yang lain.

5.2.

Saran

Dengan terselesainya laporan ini peneliti berharap agar penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya. Penulis sangat berharap pembaca setelah membaca laporan ini, dapat meningkatkan potensi pembaca dalam penanaman rumput gajah sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya manfaat yang terkandung di dalam rumput gajah, penulis beharap generasi muda dapat memamfaatkan potensi yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat meningkatkan potensi.

Dokumen terkait