• Tidak ada hasil yang ditemukan

TABLE MANNER ORANG TIONGHOA

Dalam dokumen 1 - TRAVELCLUB - DESEMBER 2020 (Halaman 37-41)

Entrance

budaya

Jangan sekali-sekali Anda memi-num air tersebut, karena mangkuk berisi air tersebut digunakan untuk membilas sumpit, sendok, dan peralatan lainnya sebelum makan. Hal tersebut bukan berarti peralatan belum dicuci, tetapi itu adalah sebuah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

2. Mendahulukan yang usianya lebih tua

Di Indonesia sendiri, meng-hormati orang yang lebih tua itu sangat penting. Begitulah dalam budaya Tionghoa. Hal tersebut juga berlaku ketika sedang makan bersama dalam satu meja makan, maka harus mendahulukan orang yang lebih tua untuk mengambil makanan terlebih dahulu. Atau menunggu orang tua untuk me-merintahkan salah satu orang untuk memulai duluan.

3. Posisi duduk

Budaya Tionghoa me-ngenal aturan posisi duduk saat makan bergantung pada jenis meja yang dipakai. Di meja bulat, kursi kehormatan ialah yang posisinya

menghadap pintu masuk. Disusul posisi kehormatan selanjutnya dari sisi kiri tamu kehormatan pertama.

Yang dimaksud tamu kehormatan bisa merupakan orang yang paling dituakan atau yang status sosialnya paling tinggi. Sementara di meja ko-tak, aturannya juga sama yaitu yang menghadap pintu masuk. Di sebelah kanan tamu kehor-matan pertama bisa diisi tamu kehormatan lainnya.

4. Aturan saat bersantap

Yang terpenting adalah tidak makan sebelum orang yang paling dituakan mengajak seluruh tamu untuk makan. Saat mene-mukan makanan favorit, Anda harus mengambilnya perlahan alias tidak boleh langsung me-ngambil banyak. Saat makanan itu tersisa sedikit, Anda juga perlu mempertimbangkan sekaligus menanyakan apakah ada tamu lain yang mau memakannya. Kalau tidak, barulah Anda bisa menghabiskannya.

5. Makan dengan anggun / sopan

Keanggunan / kesopanan adalah aspek penting lain dari etika makan orang Tionghoa. Anda harus makan dengan mulut

tertutup dan mengusahakan ti-dak mengunyah makanan terlalu banyak sekaligus. Saat ada duri atau tulang dari makanan yang Anda santap, singkirkan dengan sumpit atau tangan lalu taruh di sisi / tepi piring. Jangan langsung mengeluarkannya dari mulut.

6. Pemakaian sumpit

Hindari menyilangkan sumpit di atas mangkuk karena bermakna kematian. Sebaik-nya taruh kedua sumpit dalam posisi sama sama melintang di atas mangkuk. Lebih sopan lagi, taruh sumpit di sandaran sumpit yang disediakan. Hindari juga bermain-main dengan sumpit atau menusuki makanan dengan sumpit. Etika dalam pemakaian sumpit di komunitas orang Tiong-hoa adalah :

• Saat Anda tidak sedang makan, pastikan Anda untuk meletakkan sumpit dengan rata.

• Tidak menancapkan sumpit tegak lurus di atas nasi karena posisi ini hanya untuk orang yang sudah meninggal dunia / menandakan kematian.

budaya

• Tidak menggigit atau menjilat sumpit karena dipersepsikan kotor dan tidak sopan.

• Tidak menusukkan sumpit ke makanan yang akan diambil, karena memang fungsi sumpit adalah untuk menjepit.

• Tidak memindahkan makanan ke sumpit orang lain karena dipersepsikan kotor dan tidak sopan.

1. Sikap terima kasih

Santap dalam budaya Tionghoa identik dengan sajian teh. Biasanya teh akan dituang-kan pada tamu sambil menunggu mereka membaca menu dan memutuskan apa yang mau dipesan. Untuk mengucapkan terima kasih sekaligus memberi tanda tehnya sudah cukup, Anda bisa mengetuk meja dengan jari sebanyak 3 kali.

Etika mengetuk meja ini berasal dari cerita dahulu kala ada seorang kaisar pada Dinasti Qing yang bernama Qianlong yang turun dari istananya un-tuk melihat langsung keadaan rakyatnya. Sang kaisar sing-gah di sebuah kedai teh untuk melepas rasa dahaganya. Sang kaisar bersama rombongannya duduk satu meja dan sipemilik kedai ternyata mengenalinya sebagai kaisarnya. Otomatis dia harus berlutut memberikan hormatnya dan jika ini terjadi, maka identitas sang kaisar akan ketahuan. Oleh karena itu, sang kaisar mengatakan kepada dia supaya cukup dengan mengetuk-kan kedua jarinya di atas meja sebagai tanda membungkuknya dan hormatnya kepada sang Kaisar Qianlong. Kebiasaan ini berlaku hingga hari ini sebagai tanda terima kasih kepada orang yang menuangkan teh di komu-nitas orang Tionghoa di negara manapun.

2. Berebut membayar bon tagihan

Dengan berebut bon tagihan itu sama saja menun-jukkan bahwa Anda sangat mu-rah hati dan baik hati. Itulah

mengapa ketika bon datang, perdebatan kecil dapat terjadi. Tidak jarang anak-anak dapat menyaksikan orang tua mereka yang memperebutkan untuk membayar nota tagihan.

3. Jangan memotong mie ulang tahun

Dalam perayaan hari ulang tahun biasanya orang Tionghoa menyantap mie ulang tahun sebagai simbol panjang umur. Mie yang dimakan jangan sampai dipotong menggunakan sumpit atau pisau, karena itu dianggap sebagai memotong umur. Namun menggigit mie hingga putus, tidak dipermas-alahkan. Cara makan mie yang dianggap paling menikmati adalah dengan menghisap mie ke dalam mulut.

4. Tidak membalikkan ikan yang dimakan

Menu ikan pada rumah makan Tionghoa biasanya disaji-kan secara utuh. Saat menyantap ikan tersebut, biasanya satu sisi saja dan merupakan hal yang tabu untuk membalikkan ikannya. Bagi para nelayan, ikan ini adalah simbol kapal, apabila

dibalik, maka akan mendapatkan bahaya. Bagaimana caranya untuk menyantap sisi sebalik nya ikan tersebut? Caranya adalah menggunakan sumpit untuk mengangkat tulang ikan di bagian tengahnya, setelah itu daging ikan di bagian bawah dapat disantap.

Tata cara memutar meja makan adalah searah jarum jam dan tata cara mengambil daging ikan juga perlu diperhatikan sesuai urutan tamu. Namun, sejalan dengan berkembangan jaman telah terjadi perubahan menjadi yang lebih sederhana yaitu meminta pelayan yang membagikan daging ikannya sehingga tidak melanggar tata krama. Ini adalah cara yang paling netral.

5. Makan nasi harus bersih

Orang Tionghoa me-ngajari anak-anak mereka untuk menghabiskan nasi di piring karena kalau tidak habis, butiran nasi yang tersisa bisa menangis.

6. Jangan egois

Mau seenak apapun makanan yang disajikan, jangan lupa untuk memikirkan orang lain. Apalagi jika makan bersama banyak orang di meja makan.

Kenapa Orang China Makan

Dalam dokumen 1 - TRAVELCLUB - DESEMBER 2020 (Halaman 37-41)

Dokumen terkait