METODOLOGI PENELITIAN
III.4 Taha pan Pengambilan Citra dan Pengambilan Data Rasa
Ada dua langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data input JST yaitu dari hasil pengambilan citra dan pengambilan data rasa, berikut dijelaskan mengenai tahapan-tahapan pengambilan citra dan pengambilan data rasa.
III.4.1 Tahapan Pengambilan Citra
Pengambilan citra melon dilakukan dengan cara meletakkan buah melon di atas tatakan yang dibuat dari styrofoam yang dibentuk sedemikian rupa sehingga melon dapat diletakkan tegak diatasnya.
Langkah selanjutnya pengambilan citra dilakukan dengan menggunakan kamera digital dan disimpan dalam bentuk file image dengan extension JPEG dengan ukuran image 640 x 480 piksel. Pengaturan pencahayaan saat pengambilan citra di atur agar pencahayaan pada ruang pengambilan gambar tetap konstan.
Pencahayaan diukur dengan alat Illuminancemeter dengan mengambil beberapa titik pengukuran di ruang pengambilan maupun lingkungan sekitar ruang. Kondisi pada saat pengambilan citra ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kondisi pe ngaturan peralatan pengambilan citra
Objek Kondisi
Lampu 4 buah
Intensitas cahaya ruang 63 x 10 lux Intensitas cahaya lingkungan 22.8 x 10 lux
Ketinggian lampu 40.5 cm dari permukaan objek
Ketinggian kamera 22.5 cm dari permukaan objek
Resolusi kamera 640 x 480 piksel atau 0.3 MB
Pengaturan kamera Tanpa timer, tanpa flash
Sudut besi penyangga thd lampu :
• Lampu 1 • Lampu 2 • Lampu 3 • Lampu 4 58o 60o 58o 60o Sudut horizontal thd besi penyangga pada masing-masing lampu :
• Lampu 1 • Lampu 2 • Lampu 3 • Lampu 4 40o 30o 25o 15o Jarak Lampu :
• Lampu 1 terhadap Lampu 2
• Lampu 3 terhadap Lampu 4
16 cm 16.3 cm Jarak antar tiang vertikal 27.5 cm
III.4.2 Tahapan Pengambilan Data Rasa
Ada tiga pengujian yang dilakukan , yaitu uji brix, pH dan organoleptik. Hasil dari ketiga pengujian tersebut akan menjadi input bagi JST.
Uji brix dilakukan dengan meneteskan sari dari melon yang sudah dihaluskan pada alat brix-refractometer. Sebelumnya tempat tetes sari melon dibersihkan dan dinetralkan dulu dengan aquades. Demikian seterusnya sampai dilakukan pengulangan 3 kali dan diambil nilai rata -ratanya.
Tahapan uji pH adalah sebagai berikut, buah melon yang sudah diblender dimasukkan ke dalam plastik bening 15 x 8 cm, kemudian alat pH meter dimasukkan, setiap selesai melakukan uji sensor pH meter dibersihkan dengan aquades. Demikian seterusnya sampai dilakukan pengulangan 3 kali dan diambil nilai rata -ratanya.
Pengujian organoleptik juga dilakukan untuk mewakili rasa dari lidah manusia, Lima orang panelis diberi masing -masing 5-10 potongan buah melon kemudian hasil rasanya dicatat pada lembar kuisioner yang telah disediakan. Tahapan pengujian organoleptik adalah potongan buah melon dicoba satu-persatu dan setiap kali melakukan uji rasa, panelis diharuskan meminum air putih untuk menetralisir rasa buah.
III.4.3 Rancang Bangun Program Logika fuzzy
Program logika fuzzy digunakan untuk mendapatkan output rasa normalisasi yang digunakan sebagai input pelatihan program JST. Penentuan tingkat kemanisan pada buah melon dengan metode fuzzy menggunakan bahasa pemprograman untuk membuat program aplikasi dalam lingkungan Windows (Ramadhan, 2004). Visual Basic menyediakan perangkat yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi. Dalam hal ini adalah untuk membuat program aplikasi fuzzy. Langkah awal menjalankan program Visual Basic 6.0 akan muncul kotak dialog. Langkah selanjutnya adalah memilih standar EXE dan membuat program aplikasi fuzzy tersebut pada form yang telah tersedia.
Sedangkan untuk membuka program yang sudah ada dilklik pada Existing, dengan melihat Look in dimana program tersebut disimpan dan dapat langsung dibuka dengan mengklik Open.
III.5 Pengolahan Citra
Proses pengolahan citra yang dilakukan adalah untuk mengukur nilai jari– jari, rata–rata jari–jari, rata-rata roundness, rata-rata luas, rata-rata colour value, rata-rata indeks warna merah, rata-rata indeks warna hijau, rata-rata indeks warna biru, rata-rata warna merah, rata-rata warna hijau, rata-rata warna biru , rata-rata corak (hue), rata-rata kejenuhan (saturation) dan rata-rata intensitas (intensity) yang akan diinputkan ke JST dan juga digunakan sebagai data analisis parameter berdasarkan rasa, umur dan cabang.
III.5.1 Penentuan Luas Obyek
Pengukuran luas obyek dilakukan dengan membedakan citra obyek dengan latar belakangnya menggunakan citra biner. Obyek berwarna putih sedangkan latar belakangnya berwarna hitam. Luas obyek dihitung dengan cara menghitung jumlah piksel yang berwarna putih untuk masing-masing citra obyek.
III.5.2 Penentuan Keliling Obyek
Keliling obyek ditentukan berdasarkan jumlah piksel terluar (yang berbatasan dengan piksel latar belakang) pada masing-masing citra obyek. Pembacaan piksel terluar dilakukan dengan membandingkan piksel warna obyek dengan latar belakang. Piksel warna putih yang berbatasan dengan piksel warna hitam disebut piksel terluar. Keliling dapat dihitung dengan menjumlahkan piksel-piksel terluar tersebut.
III.5.3 Penentuan Jarak Jaring ke Pangkal Buah
Jari-jari dari pusat melon ke jaring terdekat didapatkan dari gambar yang telah mengalami thresholding . Gambar yang nampak hanya berwarna hitam dan putih. Warna putih menggambarkan jaring dan pusat melon. Sedangkan warna hitam menggambarkan permukaan melon yang tidak tertutupi jaring. Jari-jari dihitung dengan menghitung jumlah piksel yang membentuk garis dari pusat melon yang berwarna putih yang melewati warna hitam dan berakhir bila bertemu dengan jaring yang berwarna putih.
Jumlah jari-jari yang dihitung adalah 36 dengan selisih tiap jari-jari 10o. jari-jari =
(
') (
2 ')
2 y x x x− + − ... (17)( )
a Cos P x x' = + *( )
a Sin P y y' = + * dimana :(
X ,Y)
= koordinat titik pusat melonP = jumlah piksel (jarak) pada arah sudut a a = sudut jari– jari
Rata–rata jari-jari diperoleh dari pembagian jumlah total jari-jari dengan jumlah jari-jari sebanyak 36.
Rata-rata jari-jari = (r1 + r2 + r3 +….+ r36 ) / 36...(18) dimana :
r1 = jari-jari ke-i, i=1,2,...,36
III.5.4 Penentuan Roundness (kebulatan)
Faktor bentuk tak berdimensi lainnya yang berhubungan dengan area adalah kebundaran suatu obyek (roundness) (Ahmad 2005), yang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini :
2 . . 4 L A R π = ...(19) dimana R, A, dan L masing–masing adalah kebundaran, area (luas), dan panjang maksimum (diameter maksimum bila obyek berbentuk bundar).
Area yang dimaksud disini adalah jumlah piksel dalam obyek, jadi bila dalam satu citra terdapat lebih dari satu obyek maka akan ada lebih dari satu luasan. Jadi nilai area suatu obyek adalah jumlah dari piksel–piksel penyusun obyek tersebut dan unit yang umum digunakan adalah piksel, karena sejumlah piksel tadi membentuk suatu luasan. Area dapat mencerminkan ukuran atau berat obyek sesungguhnya pada beberapa benda pejal dengan bentuk yang hampir seragam (misalnya buah mangg a, semangka, dan lain–lain), tetapi tidak demikian untuk benda berongga (misalnya melon, paprika, dan lain–lain).
III.5.5 Analisis Parameter Melon Berdasarkan Kombinasi Umur dan Cabang Sampel uji coba yang digunakan adalah yang berdasarkan umur dan cabang, kombinasinya dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9,
Tabel 8. Jumlah Sampel Berdasarkan Umur
Tabel 9. Jumlah Sampel Berdasarkan Cabang Cabang Ke - Jumlah Sampel
(Buah)
12 30
13 30
14 30
Total 90
Hasil yang didapat dari percobaan ini adalah nilai parameter yang dapat menganalisa rasa, bentuk buah (besar atau kecil, bulat atau bergelombang) dan warna kulit buah.