• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Tahap Eksplorasi

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas P dan K tingkat propinsi Jawa Tengah dan tingkat kabupaten/kota, diperoleh data bahwa sampai dengan bulan Juni tahun 2007 terdapat 200 Sekolah Dasar yang tersebar di 35 kota / kabupaten di Jawa Tengah yang sudah terdaftar memberikan mulok bahasa Inggris. Mengingat aspek sosiokultural yang unik dan hanya dimiliki oleh suatu daerah, maka 200 sekolah dasar tersebut dijadikan subjek penelitian dengan harapan dapat memberikan input yang sesuai dengan daerah masing-masing.

Mengingat tahapan penelitian ini berbentuk studi eksploratif yang dimaksudkan secara umum bertujuan untuk memotret model materi ajar mulok bahasa Inggris yang digunakan oleh guru, peta kebutuhan pembelajaran muatan lokal bahasa Inggris, dan kondisi kemampuan bahasa Inggris dalam mengembangkan materi ajar mulok bahasa Inggris SD di Jawa Tengah. Secara khusus, penelitian pada tahap ini dilakukan untuk memperoleh informasi mendalam tentang:

1) jenis dan sumber materi ajar mulok bahasa Inggris yang digunakan oleh guru SD di Jawa Tengah,

2) kualifikasi guru bahasa Inggris SD di Jawa Tengah, yang mencakup status, kedudukan, dan tingkat pendidikan,

3) kondisi empirik kemampuan berbicara bahasa Inggris guru-guru bahasa Inggris di SD,

4) kemampuan siswa SD setelah mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data pokok yang digunakan dalam penelitian. Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung data primer. Sumber data primer diperoleh dari guru dan siswa. Data primer ini meliputi; (1) meteri ajar Bahasa Inggris yang digunakan guru, (2) kemampuan guru dalam mengembangkan materi ajar, (3) hasil belajar siswa dalam menyerap pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan materi ajar yang telah ada, (4) permasalahan pokok yang dihadapi guru dalam menerapkan materi ajar Bahasa Inggris yang telah ada, dan (5) saran atau masukan dari guru atau siswa tentang materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang dapat mengungkap kemampuan siswa SD sebagai hasil pembelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal Jawa Tengah, serta peta kebutuhan guru pembelajaran bahasa Inggris maupun pengembangan materi ajarnya.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer. Artinya, wawancara dan angket tersebut ditujukan kepada guru dan siswa. Angket dan wawancara yang ditujukan kepada guru dan siswa bertujuan untuk mengungkap: (1) materi ajar Bahasa Inggris yang digunakan guru, (2) kemampuan guru dalam mengembangkan materi ajar, (3) hasil belajar siswa dalam menyerap pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan materi ajar yang telah ada, (4) permasalahan pokok yang dihadapi guru dalam menerapkan materi ajar Bahasa Inggris yang telah ada, dan (5) saran atau masukan dari guru atau siswa tentang materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Guru yang dimaksud di sini adalah guru yang berspesifikasi S1 Bahasa Inggris yang dipilih secara purposif. Pemilihan ini diasumsikan bahwa lulusan S1 bisa memberikan masukan lebih bermakna dan bermanfaat terhadap pembelajaran bahasa Inggris secara umum, termasuk di dalamnya materi ajarnya. Sementara itu, data sekunder diperoleh dengan memilih dokumen-dokumen yang terkait dengan topik penelitian. Dokumen-dokumen tersebut mencakup: (1) kebijakan sekolah terhadap Mulok Bahasa Inggris, (2) peta kebutuhan guru SD, dan (3) kompetensi akademis guru Bahasa Inggris SD yang meliputi: latar belakang pendidikan dan pelatihan Bahasa Inggris yang pernah diikuti.

Adapun secara prosedur, setelah angket masuk ( dikirim oleh responden) dipilih beberapa guru yang berlatar belakang pendidikan bahasa Inggris (S1) yang masing-masing mewakili eks karesidenan, yaitu SD Munding Bergas, SD

Batursari 7 Demak, (Semarang), SDN 02 Pati, SDN 01 Kudus (Pati) , SDN 02 Karanganyar, SDN 01 Jetis, Sukoharjo (Surakarta), SDN Menoreh Magelang SDN Purworejo, Temanggung, (Kedu), SD Mersi Purwokerto, SDN 01 Cilacap (Banyumas) dan SD Pekunden, dan SDN Pegulon 2, Kendal (Pekalongan). Tim wawancara dikirim untuk merekam hasil wawancara dalam VCD. Pertanyaan wawancara serupa dengan yang diberikan dalam angket, penekanan diberikan pada ketersediaan materi ajar, permasalahan pengembangan materi ajar, harapan- harapan mereka tentang peningkatan PBM bahasa Inggris di SD di Jawa Tengah. Pertanyaan yang sederhana sekitar PBM juga diberikan kepada siswa dari sekolah tersebut.

Wawancara dilakukan untuk melakukan cross check dari hasil angket yang di dapat dari respondent. Konfirmasi sekilas juga diberikan kepada para pejabat diknas baik tingkat propinsi Jawa Tengah maupun kabupaten kota, untuk tujuan yang sama.

3.2.4 Model Analisis

Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Analisis Interaktif. Menurut Milles & Huberman (1992:100), analisis interaktif ini merupakan analisis data melalui empat komponen analisis yang meliputi reduksi data, sajian data, penarikan simpulan, dan verivikasi. Keempat komponen itu dilakukan secara simultan.

Berikut ini dipaparkan alur kerja analisis data model interaktif Milles & Huberman.

(Miles & Huberman dalam terjemahan Rohidi, 1992: 100)

Gambar 5. Alur Kerja Analisis Interaktif oleh Milles & Huberman

Dalam kaitannya dengan penelitian ini data-data yang terkumpul melalui (1) angket dari 200 guru Bahasa Inggris SD yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah, (2) wawancara dari 12 guru SD yang berlatar belakang Sarjana S1 Bahasa Inggris serta siswa kelas IV, V, dan VI yang diajar oleh 12 guru tersebut. Kemudian data yang terkumpul selanjutnya dipilah-pilah untuk disajikan dan diambil simpulan dalam rangka merumuskan kerangka model materi ajar Bahasa Inggris SD yang akan dikembangkan. Agar kerangka model tersebut tepat pada sasaran, maka kerangka yang dirancang diverifikasikan dengan data yang telah dikumpulkan sebelumnya.

3.2.5 Waktu penelitian

Penelitian tahap pertama ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan, yaitu bulan Juli dan Agustus 2007. Pada bulan Juli, kegiatan dalam penelitian ini diwujudkan dengan persiapan administrasi yang meliputi; proses perizinan di Diknas/Bappeda Propinsi Jawa Tengah, kemudian koordinasi dengan Diknas

Penyajian Data

Reduksi Data Pengumpulan

propinsi untuk menentukan sekolah-sekolah yang dipakai sampel dalam penelitian ini. Dalam hal ini diperoleh masukan untuk mengirim angket kepada 200 sekolah dasar yang sudah mempunyai izin pembelajaran mengajar Bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolah masing-masing. Kegiatan tersebut memakan waktu 1 bulan. Setelah diperoleh data melalui angket, kemudian dipilih 6 sekolah dasar dari 6 eks-karesidenan yang mempunyai guru Bahasa Inggris yang mempunyai latar belakang S1 beserta wakil siswa kelas IV, V, dan VI untuk diwawancarai. Kegiatan ini pun dilaksanakan dengan waktu 1 bulan.

3.3 Pengembangan Draft Materi Ajar

Dokumen terkait