• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Kreatif

Dalam dokumen BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA (Halaman 28-50)

Pada tahap ini dijelaskan mengenai pengembangan alternatif rancangan kursi roda manual. Tujuan utama perancangan kursi roda manual adalah menyesuaikan ukuran kursi roda manual dengan ISO 7176-5 dan menyederhanakan bentuk rangka awal. Bentuk rangka yang sederhana dapat mengurangi berat dan pemakaian material sehingga nantinya berpengaruh pada biaya bahan baku kursi roda ini.

Pada tahap analisis fungsi telah dijelaskan bahwa penyederhanaan rangka bisa melalui 2 cara yaitu menghilangkan salah satu bagian dengan fungsi yang sama atau memodifikasi geometri rangka kursi roda awal. Dari penjelasan diagram FAST kursi roda pada gambar 4.7; 4.8 dan 4.9, terdapat beberapa batang rangka kursi roda yang mempunyai fungsi untuk menopang batang belakang, batang depan dan Front Arm Support Stay. Bagian rangka yang menopang batang belakang adalah Arm Support Bar, Seat Bar, Lower Leg Support Bar dan Wheel Stay. Bagian rangka yang menopang batang depan adalah Seat Bar, Lower Leg Support Bar dan Wheel Stay.

Sedangkan, bagian rangka yang menopang Front Arm Support Stay adalah Front Wheel Mount Bar dan Lower Leg Support Bar.

Bagian rangka yang akan dihilangkan adalah Lower Leg Support Stay, Front Wheel Mount Bar dan Lower Leg Support Bar bagian atas (terletak di bagian bawah Seat Bar). Selain menghilangkan bagian yang mempunyai fungsi yang sama, cara selanjutnya adalah memodifikasi geometri rangka. Cara ini dilakukan apabila sudah tidak terdapat rangka yang mempunyai fungsi yang sama pada kursi roda awal.

Tujuan dari penyederhanaan geometri ini adalah mengurangi pengerjaan

IV -29

dasar perancangan ulang, dihitung jumlah pengerjaan pengelasan yang terjadi pada rangka tersebut. Titik pengelasan dan bending disajikan pada gambar 4.10 dan 4.11

Gambar 4.10 Titik Pengelasan Kursi roda manual

Gambar 4.11 Titik Bending Kursi roda manual

Gambar 4.10 dan 4.11 merepresentasikan pengelasan dan bending pada satu sisi saja. Titik pengelasan dan bending pada satu sisi yang lain adalah sama.

IV -30

Penjelasan rinci mengenai titik pengelasan dan bending tersebut di sajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Rincian Lokasi Pengelasan dan Bending

Pada tabel 4.5 terdapat jumlah total pengerjaan pengelasan dan bending serta jumlah rinciannya. Pengelasan pada kursi roda manual ini berjumlah 28 titik.

Masing-masing 14 di sisi kanan dan kiri. Jenis pengelasan ini adalah butt joint atau sambungan tumpul. Butt joint adalah jenis sambungan yang paling efisien. Bentuk alur sambungan ini sangat mempengaruhi efisiensi pengerjaan, efisiensi sambungan dan jaminan sambungan. Bentuk alur pada butt joint ini adalah U tunggal (U). Pengerjaan bending pada kursi roda A berjumlah 10 titik, dimana masing-masing sisi kanan dan kiri ada 5 pengerjaan bending yaitu pada bagian Handgrip Bar, Front Arm Support Bar, Lower Leg Support Bar, dan Wheel Stay (2 bending).

Data tentang jumlah pengerjaan pengelasan dan bending pada kursi roda manual digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyederhanakan rangka kursi roda. Penyederhanaan ini bisa meliputi pengurangan pengelasan, bending atau keduanya. Selain itu, dimensi kursi roda A yang telah di ukur dan di jadikan inital

Jenis

2 Antara back support bar dan arm support bar

2 Antara rear wheel mount bar dan lower leg support bar 2 Antara rear wheel mount bar dan anti-tiping

2 Antara rear wheel mount bar dan as rear wheel

2 Antara front arm support bar dan lower leg support bar 2 Antara lower leg support bar dan front wheel mount bar 2 Antara front wheel mount bar dan wheel stay

2 Antara Wheel Stay dan castor

2 Antara cross bar dan lower leg support bar 2 Antara cross bar dan wheel stay

2 Antara lower leg support stay dan lower leg support bar 2 Antara lower leg support bar dan footrest frame 24

IV -31

A yang memiliki ukuran lebih dari yang ditentukan oleh ISO 7176-5, akan disesuaikan dengan ISO 7176-5 tersebut. Item tersebut antara lain armrest height dan front of armrest to back support [front of armrest to backrest] yang panjangnya akan dikurangi agar sesuai dengan ISO 7176-5.

Langkah selanjutnya memodifikasi geometri untuk melakukan penyederhanaan rangka kursi roda manual.

1. Rangka Awal

Gambar 4.12 Rangka Awal Kursi roda Manual

Gambar 4.12 disajikan gambar rangka awal kursi roda manual yang diteliti.

Rangka kursi roda awal terdiri dari 13 bagian yang mempunyai fungsi masing-masing. Rangka awal kursi roda manual ini akan menjadi dasar dilakukannya penyederhanaan rangka kursi roda

IV -32 2. Pengurangan Armrest Height

Gambar 4.13 Pengurangan Armrest Height

Dari hasil pengamatan dan pengukuran yang telah dilakukan, bagian rangka yang mempunyai ukuran lebih besar daripada ISO 7176-5 adalah Armrest Height.

Untuk menyesuaikan dengan ISO 7176-5, ketinggian Arm Support Bar (harus diturunkan. Perubahan ketinggian Armrest disajikan pada gambar 4.13

3. Penggabungan Arm support Bar dengan Lower leg support Bar

Gambar 4.14 Penggabungan Arm support Bar dan Lower Leg Support Bar

IV -33

dan Lower leg support Bar adalah bagian yang terpisah dan disambung dengan las.

Usulan penyederhanaan rangka yang berikutnya adalah menggabungkan bagian Front arm support Stay dengan Lower leg support Bar. Penggabungan tersebut tidak memerlukan pengelasan sehingga tiitk pengelasan berkurang satu.

Penggabungan antara Front arm support Stay dengan Lower leg support Bar ditunjukkan pada gambar 4.14.

4. Pemberian sudut pada Back support Bar dan Seat Bar

Gambar 4.15 Pemberian sudut pada Back Support Bar dan Seat Bar

Dari hasil pengamatan dan pengukuran langsung terhadap kursi roda manual, sudut Back Support Bar dan Seat Bar pada kursi roda manual tidak memiliki kemiringan. Sedangkan, dalam ISO 7176-5, backrest (sandaran punggung) atau Back support Bar (kerangka backrest) harus memiliki sudut 10˚ sehingga perbaikan rangka kursi roda awal adalah menambah sudut pada backrest (sandaran punggung) atau Back support Bar (kerangka backrest) sebesar 10˚. Karena penambahan sudut ini, maka penyambungan bagian Back support Bar dan Rear wheel mount Bar harus dilas. Selain itu, Seat Bar juga harus mempunyai sudut sebesar 4˚ supaya sesuai dengan ISO 7176-5. Perubahan sudut pada backrest (sandaran punggung) atau Back support Bar (kerangka backrest) dan Seat Bar yang ditunjukkan pada gambar 4.15.

IV -34 5. Penyederhanaan bentuk Wheel Stay

Gambar 4.16 Penyederhanaan bentuk Wheel Stay dan Cross Bar Gambar 4.16 menunjukkan penyederhanaan bentuk Wheel Stay dan Cross Bar. Pada rangka awal, Wheel Stay terletak pada satu garis lurus dengan Anti-tiping Bar. Namun, Wheel Stay tersebut tidak berbentuk lurus, melainkan terdapat dua bending (seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.12). Wheel Stay ini tidak dapat dihilangkan, karena fungsinya adalah mempertahankan posisi rear wheel dan castor. Walaupun tidak dapat dihilangkan, bentuk dari Wheel Stay ini bisa disederhanakan. Bagian bending pada Wheel Stay bisa dihilangkan, sehingga bentuk Wheel Stay adalah lurus. Posisi dari Wheel Stay juga dapat di ubah, yaitu satu garis dengan posisi As Rear Wheel sehingga sedikit naik mendekati Seat Bar.

Karena Wheel Stay posisinya diubah, maka batang Anti-tiping adalah hasil bending dari Rear wheel mount Bar. Penyederhanaan bentuk Wheel Stay ini tidak menghilangkan fungsi awalnya.

Lower Leg Support Bar pada bagian atas juga mengalami reduksi, sehingga bagian yang bertugas menopang Cross Bar pada kursi roda usulan adalah Seat Bar.

Perubahan juga terjadi pada jumlah Cross Bar, yang awalnya hanya berjumlah dua buah menjadi tiga buah agar struktur lebih kuat. Pertimbangan peletakan Cross Bar ini sesuai dengan posisi duduk pengguna yang condong ke belakang karena Seat Bar mempunyai sudut sebesar 4˚.

IV -35

Gambar 4.17 Perubahan Jarak antara As Rear Wheel dan Seat Bar

Pada kursi roda awal, tidak terdapat jarak antara As Rear Wheel dan Seat Bar.

Di dalam ISO 7176-5, jarak antara As Rear Wheel dan Seat Bar adalah sebesar 20mm. Perubahan ini ditandani dengan garis merah pada gambar 4.17.

7. Rangka Baru Kursi roda usulan

Gambar 4.18 Rangka Baru Kursi roda Manual

Dari penyederhanaan yang telah dilakukan maka bentuk akhir rangka kursi roda usulan ditunjukkan pada gambar 4.18. Cross Bar berjumlah 3 batang untuk

IV -36

menopang berat pengguna, Seat Bar dan Wheel Stay. Sudut pada Backrest sebesar 10˚ dan sudut pada Seat Bar adalah 4˚. Seat Bar pada rangka usulan ini juga mendapatkan tambahan fungsi yaitu menopang berat pengguna dan menopang Cross Bar (bagian atas) sehingga rangka usulan lebih sederhana.

Rangka kursi roda yang sudah dilakukan penyederhanaan, mempunyai bagian-bagian yang berbeda dengan rangka awal. Gambar dan nama bagian rangka kursi roda yang baru ditunjukkan pada gambar 4.19.

Keterangan :

Fungsi utama dari arm support bar adalah menopang tangan pengguna dan sebagai kerangka utama arm support (sandaran tangan) dan.

3. Back support Bar

Gambar 4.19 Kursi Roda Usulan dan Bagiannya

IV -37

support bar (sandaran), menopang arm support bar bagian belakang, seat bar bagian belakang, dan punggung pengguna.

4. Front Arm Support Stay

Front arm support stay adalah bagian depan dari arm support bar yang berfungsi menopang arm support bar bagian depan dan seat bar bagian depan.

5. Rear Wheel Mount Bar

Rear wheel mount bar berfungsi sebagai tempat memasang as rear wheel dan menopang Wheel Stay bagian belakang.

6. Anti-tiping bar

Fungsi utama dari anti-tiping bar ini adalah mempertahankan posisi kursi roda agar tidak jatuh ke belakang.

7. Wheel stay

Wheel stay dari kursi roda ini berfungsi mempertahankan posisi rear wheel dan castor, menopang cross bar (bagian bawah), dan menopang Front wheel mount Bar.

8. Lower leg support Bar

Fungsi dari bagian ini adalah menopang Seat Bar bagian depan, Wheel Stay bagian depan, Castor Bar dan Footrest Frame

9. Seat Bar

Bagian ini berfungsi sebagai batang utama seat (dudukan) dan menopang berat pengguna. Selain itu, Seat Bar juga menopang Cross Bar (bagian atas). Seat Bar ini dipasang pada bagian back support bar dan front arm support stay.

10. Cross Bar

Bagian kursi roda ini terletak dibawah Lower leg support Bar, berfungsi menopang Seat Bar, Wheel Stay dan membuat kursi roda dapat dilipat.

11. Footrest Frame

Footrest frame ini berfungsi sebagai tempat memasang footrest 12. Castor Bar

Bagian ini berfungsi untuk menopang castor.

Semua fungsi rangka kursi roda usulan disajikan dalam bentuk tabel yaitu tabel 4.6.

IV -38

Tabel 4.6 Nama Komponen dan Fungsi Kursi roda Usulan

Nama dan bagian rangka baru kursi roda usulan ini berbeda dengan kursi roda awal. Bagian rangka yang hilang dari kursi roda awal adalah Front Wheel Mount Bar dan Lower leg support Stay. Fungsi dari Front Wheel Mount Bar pada kursi roda awal yaitu menopang Wheel Stay dan Lower leg support Bar. Sedangkan fungsi dari Lower leg support Stay adalah mempertahankan posisi Lower leg support Bar. Fungsi tersebut tidak hilang walaupun kedua bagian rangka dihilangkan. Pada kursi roda usulan, Wheel Stay dan Lower leg support Bar saling menopang satu sama lain, sehingga tidak memerlukan tambahan rangka untuk menopang kedua bagian tersebut.

Bagian yang tidak terdapat pada kursi roda awal, namun terdapat di kursi roda usulan adalah Castor Bar. Pada kursi roda awal, pemasangan castor dilas pada bagian Wheel Stay, namun pada kursi roda usulan, castor tidak bisa langsung dipasang pada Wheel Stay, namun harus melalui Castor Bar. Karena rangka dan desain berubah dari kursi roda awal, maka pengelasan dan pada kursi roda usulan

No Nama Komponen Fungsi

1 Handgrip Bar Mendorong kursi roda 2 Arm support Bar Menopang tangan pengguna

Menopang punggung pengguna

Menopang Arm support Bar bagian belakang Menopang Seat Bar bagian belakang Menopang Arm support Bar bagian depan Menopang Seat Bar bagian depan

Menopang (tempat memasang) as rear wheel Menopang Wheel Stay bagian belakang

6 Anti-tiping Bar Mempertahankan posisi kursi roda agar tidak jatuh ke belakang Mempertahankan posisi rear wheel dan castor

Menopang Lower leg suport Bar Menopang cross bar (bagian bawah) Menopang Seat Bar bagian depan Menopang Wheel Stay bagian depan Menpang footrest frame

Menopang castor bar Menopang berat pengguna Menopang cross bar (bagian atas) Menopang seat bar

Menopang wheel stay

Membuat kursi roda dapat dilipat 11 Footrest Frame Menopang (tempat memasang) footrest 12 Castor Bar Menopang castor

IV -39 disajikan pada gambar 4.21.

Gambar 4.20 Titik Pengelasan Kursi roda Usulan

Gambar 4.21 Titik Bending Kursi roda Usulan Rincian lokasi pengelasan dan bending disajikan pada tabel 4.7

IV -40

Tabel 4.7 Rincian Lokasi Pengelasan dan Bending

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa jumlah total pengerjaan las adalah 24 titik.

Jumlah ini sama dengan jumlah pengerjaan las pada rangka kursi roda awal, hanya saja berbeda lokasi pengelasan. Perbedaan yang lain terdapat pada bagian jumlah pengerjaan bending yaitu menjadi 6 bending dari awalnya 10 titik pengerjaan bending.

Dengan berkurangnya kriteria pengerjaan bending, maka tujuan perancangan ulang kursi roda manual telah tercapai yaitu dimensi yang sesuai dengan ISO 7176-5 dan rangka yang dibuat lebih sederhana. Perubahan bagian rangka juga menyebabkan nilai proporsi masing-masing bagian berubah. Nilai pembebanan rangka pada kursi roda usulan akan ditunjukkan pada tabel 4.8.

Jenis

2 Antara Back support Bar dan Arm support Bar 2 Antara Back support Bar dan Seat Bar 2 Antara Rear wheel mount Bar dan Wheel Stay 2 Antara Rear wheel mount Bar dan as rear wheel 2 Antara Front arm support Bar dan Seat Bar 2 Antara Lower leg support Bar dan Wheel Stay 3 Antara Seat Bar dan Cross Bar

3 Antara Wheel Stay dan Cross Bar

2 Antara Lower leg support Bar dan Castor Bar 2 Antara Back support Bar dan Rear wheel mount Bar 2 Antara Lower leg support Bar dan Footrest Frame 24

IV -41

Tabel 4.8 Fungsi, Komponen dan Nilai Proporsi

No Nama Fungsi / Nama Komponen

Mendorong Kursi Roda Menopang tangan Menopang badan (bagian atas) Menopang paha Menopang kaki Menopang Arm Support Bar Menopang Seat Bar Menopang Wheel Stay Menopang Lower Leg Support Bar Menopang Footrest Frame Menopang Cross Bar Menopang Castor Menopang batang belakang Menopang batang depan Membuat Kursi Roda dilipat Mempertahankan bagian belakang kursi roda Jumlah

1 Handgrip Bar 1 1

2 Arm Support Bar 1 0.33 1.33

3 Back Support Bar 1 0.5 0.5 2

4 Front Arm Support Stay 0.5 0.5 1

5 Rear Wheel Mount Bar 0.5 0.5

6 Anti-tiping Bar 1 1

7 Wheel Stay 1 0.5 0.33 0.5 2.33

8 Seat Bar 1 0.5 0.33 0.5 2.33

9 Lower Leg Support Bar 0.5 1 1.5

10 Footrest Frame 1 1

11 Cross Bar 1 1

12 Castor Bar 1 1

Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.99 1 1 1

IV - 41IB

IV -42

Tabel 4.8 menunjukkan besar pembebanan setiap komponen pada kursi roda yang dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal. Dari tabel 4.9 juga diketahui bahwa nilai rangka tertinggi adalah Wheel Stay dan Seat Bar dengan nilai masing-masing 2,33. Sedangkan, batang dengan total nilai terendah adalah Rear Wheel Mount Bar yaitu 0,5. Bagian batang yang berfungsi untuk mendorong kursi roda hanya Handgrip Bar dan diberi nilai 1. Untuk batang yang berfungsi menopang tangan pengguna hanya Arm Support Bar dengan nilai 1. Bagian batang yang berfungsi menopang badan bagian atas adalah Back Support Bar dan diberi nilai 1.

Untuk bagian paha pengguna ditopang oleh Seat Bar dengan nilai 1. Kaki pengguna ditopang oleh batang Footrest Frame dengan nilai 1. Arm Support Bar ditopang oleh dua batang yaitu Back Support Bar dengan nilai 0,5 dan Front Arm Support Stay dengan nilai 0,5. Batang Seat Bar ditopang oleh Back Support Bar dengan nilai 0,5 dan Front Arm Support Stay dengan nilai 0,5.

Wheel stay ditopang oleh 2 batang yaitu Rear Wheel Mount Bar dengan 0,5 dan Lower Leg Support Bar dengan nilai 0,5. Batang Lower Leg Support Bar hanya ditopang oleh 1 batang yaitu Wheel Stay (bagian depan) dengan nilai 1 karena bentuk Lower Leg Support Bar adalah perpanjangan Front Arm Support Stay.

Footrest Frame ditopang oleh 1 batang yaitu Lower Leg Support Bar dengan nilai pembebanan 1. Untuk Cross Bar kursi roda ditopang oleh 2 bagian yaitu Seat Bar dan Wheel Stay karena bagian Lower Leg Support Bar atas yang terletak di bawah Seat Bar sudah dihilangkan. Pada kursi roda usulan ini terdapat satu fungsi baru yaitu menopang Castor dan castor ini ditopang oleh Castor Bar dengan nilai 1.

Bagian batang belakang yaitu dari Back Support Bar sampai Rear Wheel Mount Bar ditopang oleh 3 batang yaitu Arm Support Bar, Seat Bar dan Wheel Stay.

Masing-masing batang menopang batang belakang sebesar 0,33. Batang depan yang terdiri dari Front Arm Support Stay sampai Lower Leg Support Bar ditopang oleh 2 bagian rangka yaitu Seat Bar dan Lower Leg Support Bar. Masing-masing bagian tersebut menopang batang depan sebesar 0,5. Sedangkan untuk membuat kursi roda dapat dilipat adalah fungsi dari Cross Bar dengan nilai 1 dan untuk mempertahankan bagian belakang kursi roda adalah fungsi dari Anti-tiping dengan nilai 1.

IV -43 4.3.4 Tahap Evaluasi

Pada tahap ini dijelaskan mengenai proses penyeleksian terhadap masing-masing alternatif yang didapatkan dari tahap sebelumnya yaitu tahap kreatif.

Evaluasi didasarkan pada penilaian VE yaitu dengan menghitung performance dan biaya kursi roda awal dengan kursi roda usulan.

Perhitungan value adalah hasil dari pembagian performance dan biaya. Besar performance untuk kursi roda awal dan usulan diambil dari besar displacement yang terjadi pada struktur rangka kursi roda. Sebelum mengetahui besar displacement, maka terlebih dahulu digambarkan gaya-gaya yang bekerja pada orang duduk.

a. Penjabaran Gaya pada masing-masing batang kursi roda Gambar penjabaran gaya disajikan pada gambar 4.22.

Gambar 4.22 Penjabaran Gaya pada Kursi Roda

IV -44 1. Gaya pada Back Support Bar

Gambar 4.23 Gaya pada Back Support Bar

Besar sudut antara Back Support Bar dan Seat Bar adalah 10˚ . Gaya yang bekerja pada Back Support Bar disebut sebagai F1. F1 ini adalah besar gaya pada bagian Torso (dada) dan diuraikan ke arah sumbu x dan y. Gaya yang langsung mengenai batang Back Support Bar adalah F1 sin 10˚, sedangkan F1 cos 10˚

mengenai batang Seat Bar. Jadi, gaya yang dihitung pada Back Support Bar adalah F1 sin 10˚.

2. Gaya pada Seat Bar

Gambar 4.24 Gaya pada Seat Bar

Sudut pada rangka Seat Bar adalah sebesar 4˚, karena besar sudut ini relatif kecil maka sudut pada rangka Seat Bar ini dapat diabaikan dan diasumsikan datar.

Gaya utama yang bekerja pada rangka Seat Bar adalah gaya pada Thigh (paha) dan disebut sebagai F2. Selain F2, terdapat gaya lain hasil penguraian dari F1 cos 10˚

yang mengenai batang Seat Bar. F1 cos 10˚ diuraikan ke arah sumbu x dan y yaitu menjadi F1 cos 10˚ cos 10˚ dan F1 cos 10˚ sin 10˚.

IV -45

Seat Bar dilengkapi dengan strap yang menopang berat paha pengguna.

Ketika menopang beban paha, maka strap ini cenderung melengkung ke bawah.

Gaya yang bekerja pada strap ditunjukkan pada gambar 4.25.

Gambar 4.25 Gaya pada Strap

Gaya kebawah adalah hasil dari penjumlahan dari F2 dan F1 sin 10 cos 10 (selanjutnya disebut Δ) yang menekan strap. Sudut antara perubahan strap dan baut dinyatkan dalam α. Karena Δ menekan di bagian tengah strap, maka gaya strap akan tertarik ke tengah. Gaya F2 + F1 cos 10 cos 10 mengalami pembagian di kanan dan kiri yang ditahan oleh baut, sehingga pada masing-masing strap (kanan dan kiri), gaya yang terjadi adalah hasil dari

( Δ 5 𝐵𝑎𝑢𝑡 2)

sin α

4. Gaya pada Footrest Frame

Gambar 4.26 Gaya pada Footrest

Footrest menahan beban telapak kaki pengguna. Gaya yang bekerja pada Footrest Frame dinyatakan sebagai F3. F3 ini masih diuraikan ke arah sumbu x dan y, ssehingga gaya yang bekerja pada sumbu y adalah F3 cos 10 dan gaya yang bekerja pada sumbu x adalah F3 sin 10.

IV -46 5. Gaya pada Armrest

Gambar 4.27 Gaya pada Armrest

Besar sudut pada Armrest adalah 4˚ (karena sejajar dengan Seat Bar), karena besar sudur ini relatif kecil maka dapat diasumsikan bahwa Armrest datar. Gaya yang diterima oleh bagian Armrest disebut sebagai F4. Karena arahnya gayanya tegak lurus dengan Armrest, maka F4 ini tidak perlu dijabarkan ke dalam sumbu x dan y.

b. Perhitungan biomekanika pengguna kursi roda.

Menurut Chaffin & Anderson (1999), tubuh manusia dibagi 4 segment yaitu Head and Neck, Torso, Arm dan Leg. Head and Neck terdiri dari 2 bagian yaitu Head dan Neck. Untuk Torso terdiri dari 3 bagian yaitu Thorax, Lumbar dan Pelvis.

Arm terdiri dari 3 bagian yaitu Upper Arm, Fore Arm dan Hand. Dan Leg terdiri dari Thigh, Shank dan Foot. Rancangan kursi roda usulan dibuat berdasarkan pengguna dengan massa grup II yaitu 50 sampai 125 kg. Untuk menghitung besar prensentase dan proporsi massa tubuh, maka massa yang dijadikan acuan untuk perhitungan adalah 125 kg supaya penilaian kekuatan rancangan lebih aman dan mengakomodir pengguna dengan massa maksimum pada grup II. Hasil perhitungan presentase dan proporsi massa tubuh ditunjukkan pada tabel 4.9.

IV -47

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9, diketahui bahwa Head and Neck mempunyai proporsi massa tubuh sebesar 10,50 kg. Torso mempunyai proporsi massa tubuh sebesar 62,50 kg. Proporsi massa tubuh untuk Arm dibagi per bagian yaitu Upper Arm dengan nilai 3,5 kg; Fore Arm dengan nilai 2,12 kg dan Hand dengan nilai 0,75 kg. Sedangkan Leg dibagi per bagian yaitu Thigh sebesar 12,5 kg;

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9, diketahui bahwa Head and Neck mempunyai proporsi massa tubuh sebesar 10,50 kg. Torso mempunyai proporsi massa tubuh sebesar 62,50 kg. Proporsi massa tubuh untuk Arm dibagi per bagian yaitu Upper Arm dengan nilai 3,5 kg; Fore Arm dengan nilai 2,12 kg dan Hand dengan nilai 0,75 kg. Sedangkan Leg dibagi per bagian yaitu Thigh sebesar 12,5 kg;

Dalam dokumen BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA (Halaman 28-50)

Dokumen terkait