• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Siklus I

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan I dan Tahap Observasi I

Kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan oleh peneliti diterapkan di kelas XI IA-2 SMA Muhammadiyah I Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Pelaksanaan tindakan pada siklus I mulai dilaksanakan pada tanggal 30 September 2009. Metode Pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran ini

adalah metode kooperatif GI dengan media laboratorium virtual yang dilengkapi handout.

Pada pelaksanaannya di awal pembelajaran guru memberi pengarahan tentang metode dan media yang akan digunakan selama pembelajaran pada materi laju reaksi. Guru dan siswa juga membuat beberapa kesepakatan terkait dengan pembagian kelompok yang didasarkan pada heterogenitas nilai pretes, serta pembagian topik permasalahan yang akan dipecahkan oleh masing-masing kelompok. Sebelum memulai pelaksanaan tindakan, guru terlebih dahulu melakukan drill terhadap media laboratorium virtual dan membagikan handout yang dilaksanakan pada tanggal 28 September 2009. Hal ini bertujuan untuk memperlancar jalannya pelaksanaan tindakan, karena siswa belum pernah mengoperasikan media laboratorium virtual sebelumnya.

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah disusun, pelaksanaan pembelajaran pada kelas XI IA-2 materi pokok Laju Reaksi membutuhkan waktu 5x90 menit. Pelaksanaan tindakan I ini di awali dengan pendistribusian siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan heterogenitas nilai tes awal.

Kemudian tahap selanjutnya yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah mengingatkan kembali tentang materi molaritas yang telah diterima oleh siswa pada saat kelas X. Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk menemukan konsep tentang laju reaksi melalui suatu investigasi kelompok terhadap masalah yang diberikan dalam bentuk lembar kerja. Pelaksanaan investigasi kelompok dilakukan dengan bantuan media laboratorium virtual disertai handout.

Pada pembelajaran ini, lembar kerja disusun sedemikian rupa sehingga menuntut siswa untuk bekerja bersama-sama, saling membagi tugas,dan dituntut untuk bekerja sama antar anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk meningkatan nilai kelompoknya, dimana nilai individu akan berpengaruh pada nilai kelompok.

Supaya lembar kerja dapat mendukung proses investigasi dalam pembelajaran GI, maka pada setiap pelaksanaannya dibuat lebih dari satu lembar kerja. Setiap kelompok mendapat satu lembar kerja yang berbeda dengan kelompok lain. Permasalahan yang ada pada setiap lembar kerja bersifat ekuivalen sehingga tidak ada kesenjangan antar kelompok. Lembar kerja pada siklus I ini terdiri dari 5 macam lembar kerja. Lembar kerja pertama tentang konsep laju reaksi yang dibagi menjadi 4 macam kode permasalahan. Lembar kerja kedua tentang persamaan laju reaksi yang terdiri dari 3 kode permasalahan. Lembar kerja ketiga tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yang terdiri dari 4 kode masalah, lembar kerja keempat tentang teori tumbukan yang terdiri dari 1 kode masalah, sedangkan lembar kerja kelima tentang orde reaksi terdiri dari 4 kode permasalahan. Pada pelaksanaan investigasi, setiap kelompok mengerjakan satu kode permasalahan pada setiap lembar kerja. Hasil investigasi disusun sebagai laporan akhir dan setiap siswa wajib menyusun laporan untuk dikumpulkan di akhir pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah presentasi kelompok, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil investigasi di depan kelas. Tata cara investigasi masing-masing kelompok berbeda-beda sesuai dengan kreatifitas kelompok mereka. Dari sinilah dapat terlihat keaktifan masing-masing kelompok pada saat presentasi.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru beserta rekan observan, terlihat bahwa pada awal pembelajaran kelas belum terkondisikan dengan baik. Pada saat pelajaran dimulai siswa kurang memperhatikan, selanjutnya pada pelaksanaan kegiatan diskusi secara kelompok terlihat kerjasama, pembagian tugas serta tanggung jawab yang cukup baik. Interaksi antara anggota kelompok, antar kelompok, maupun dengan guru terlihat cukup baik. Pada tatap muka selanjutnya, keaktifan siswa mulai terlihat semakin baik dalam menjawab. Untuk simpulan hasil observasi tindakan pada siklus I dapat dilihat pada rincian dibawah ini :

a. Kegiatan Siswa

Tabel 5.Simpulan Observasi Kegiatan Siswa Kelas XI IA-2 SMA Muhammadiyah I Surakarta pada Siklus I

No Simpulan Observasi Persentase ( %)

1. Ketidakhadiran siswa di kelas 0

2. Keterlambatan siswa masuk kelas 1,88

3. Siswa tidak membawa buku pegangan Kimia 2,5 4. Siswa masih belajar materi pelajaran lain sewaktu guru

mengajar di kelas

3,75 5. Siswa mengerjakan PR atau tugas lain sewaktu guru

mengajar

0 6. Siswa tidak mengerjakan PR atau tugas 1,88

7 Siswa bertanya mengenai materi pelajaran 23,75 8. Siswa yang tidak memperhatikan sewaktu guru

menerangkan.

9,34 9 Siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis. 3,75

Jumlah siswa pada kelas XI IA-2 SMA Muhammadiyah I Surakarta sebanyak 32 orang siswa terdiri dari 15 orang putra dan 17 orang putri. Dari segi kehadiran siswa dikelas, pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan kelima 100% siswa hadir pada kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk kedisiplinan dalam hal ketepatan masuk kelas, beberapa siswa masih kurang disiplin diantaranya disebabkan karena pelajaran kimia diajarkan pada jam ke lima setelah jam istirahat. Pada proses pembelajaran ada beberapa siswa yang masih kurang serius dalam mengerjakan tugas dan ada yang berbincang-bincang sendiri. Juga ada beberapa siswa pada kegiatan pembelajaran Kimia masih ada siswa yang tidak membawa buku pegangan kimia terutama handout biasanya beralasan lupa.

Selain hal diatas, yang paling menonjol dari kegiatan siswa pada pembelajaran materi pokok Laju Reaksi yaitu keaktifan siswa dalam bertanya mengenai materi pelajaran. Dengan metode GI, siswa dituntut untuk aktif bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru. Langkah pemecahan masalah dilakukan dengan bantuan media laboratorium

virtual dilengkapi handout. Siswa tidak hanya dituntut aktif pada saat diskusi saja, tetapi juga pada saat penyusunan laporan akhir dan juga presentasi. Pada saat presentasi, siswa yang tidak presentasipun dituntut keaktifannya dalam bertanya dan memberi masukan kepada kelompok yang di depan.

b. Kegiatan Kelompok

Tabel 6.Simpulan Observasi Kegiatan Kelompok pada Kelas XI IA-2 SMA Muhamadiyah I Surakarta pada Siklus I

No Simpulan Observasi Persentase (%)

1. Seluruh siswa dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok

11,88 2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila

mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran.

12,5 3. Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab

terhadap bagian tugasnya masing-masing.

8,75 4. Semua siswa dalam kelompok mengerjakan tugas tepat

waktu.

8,75

Jumlah kelompok pada kegiatan pembelajaran ada 8 kelompok. Masing–masing anggota kelompok mempunyai kemampuan yang berbeda serta pembagian kelompok berdasarkan nilai tes kemampuan awal. Hasil aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat dibawah ini :

1). Kerjasama Siswa Dalam Kelompok

Penelitian mengenai indikator kualitas proses belajar ini yaitu adanya kerjasama siswa dalam kelompoknya dilakukan secara langsung. Dari data observasi siklus yang pertama didapatkan persentase 37,5 % siswa yang saling bekerjasama dalam satu kelompoknya. Persentase ini kurang sesuai dengan target yang telah ditentukan dalam perencanaan penelitian yakni sebesar 40,00 %. Dari 8 kelompok yang ada hanya 3 kelompok yang dinyatakan aktif, sedangkan 5 kelompok lain dinyatakan cukup aktif. Hal ini disebabkan siswa kurang mampu bekerjasama dalam sebuah investigasi kelompok dan kurangnya antusias siswa dalam belajar bersama.

Adapun data-data mengenai hasil indikator kualitas proses belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel. 7. Aspek kerjasama siswa dalam kelompok pada siklus I. Aspek Yang

Dinilai

Siswa Yang Aktif Bekerja Sama Dalam Kelompok Jumlah Kelompok Persentase (%) Kerjasama siswa dalam kelompok 3 8 37,5

Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek kerjasama siswa dalam sistem pembelajaran:

Gambar 17. Diagram Pie Aspek Kerjasama Siswa Pada Siklus I

2). Interaksi Siswa Dengan Guru Di Kelas

Pada siklus I indikator yang berikutnya di observasi adalah interaksi siswa dengan guru dalam proses belajar, di dapatkan persentase 23,75%. Angka ini melebihi target yang telah ditentukan dalam perencanaan sebelumnya yaitu 20,00%. Hal ini disebabkan adanya antusias siswa yang tinggi dan ingin tahu lebih dalam mengenai materi Laju Reaksi yang penerapannya dapat mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun data – data mengenai hasil indikator kualitas proses belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8. Aspek Interaksi siswa dengan guru pada siklus I.

Aspek yang Persentase Tiap Pertemuan

Rata-37,50% Aktif 62,50%

Cukup Aktif

dinilai I II III IV V rata Frekuensi siswa

yang bertanya 15,625% 18,75% 40,625% 21,875% 21,875% 23,75% Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek interaksi siswa dengan guru dalam sistem pembelajaran:

Gambar 18. Diagram Pie Aspek Interaksi Siswa Dengan Guru pada Siklus I

3). Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan belajar siswa dalam mengikuti pelajaran kimia merupakan salah satu faktor yang menentukan penelitian ini berhasil. Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan hanya 62,5 %. Persentase ini belum melampaui target yang ditentukan sebelumnya yaitu 65 %. Hal ini disebabkan karena kurangnya kerjasama siswa dalam kelompok pada saat investigasi. Dalam hal ini batas minimum ketuntasan di SMA Muhammadiyah I Surakarta untuk pelajaran kimia adalah 65.

Adapun data–data mengenai ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 9 berikut :

Tabel 9. Aspek ketuntasan belajar siswa pada siklus I Aspek Yang

Dinilai

Siswa Yang Tuntas

Jumlah Siswa Persentase (%)

Ketuntasan Belajar 20 32 62,5% 23,75% aktif bertanya 76,25% tidak bertanya Frekuensi bertanya Siklus I

Di bawah ini dapat dilihat diagram pie aspek ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran :

Gambar 19. Diagram Pie Aspek ketuntasan belajar siswa Dalam pembelajaran pada Siklus I

c. Kegiatan Guru

Berdasarkan observasi terhadap kegiatan guru , secara umum sudah baik namun masih perlu adanya perbaikan. Kegiatan yang masih kurang dalam hal guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling solid dan prestasinya bagus. Keterbatasan waktu dan kondisi yang kurang memungkinkan dalam pemberian penghargaan kepada siswa. Dalam hal menumbuhkan tanggung jawab kepada siswa dalam proses belajar maupun penyelesaian tugas kelompok, guru beberapa kali sudah mengingatkan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas individu dan kelompok dengan tepat waktu, namun masih ada siswa yang sedikit bandel dan bersantai-santai dalam melaksanakan kegiatan kelompok. Guru sudah memberikan penekanan pada hal-hal yang penting pada akhir presentasi kelompok, sehingga meminimalisir kesalahan siswa dalam penemuan konsepnya. Guru sudah memberikan bimbingan belajar yang minimal tetapi dapat menumbuhkan proses belajar siswa lebih terarah tapi dengan adanya 8 kelompok dan guru sedikit kesulitan dalam membimbing kegiatan kelompok secara keseluruhan. Guru sudah beberapa kali mengingatkan siswa untuk menumbuhkan semangat kerjasama siswa dalam belajar dengan cara memberikan pengertian

62,50% tuntas 37,50%

tidak tuntas Ketuntasan siswa Siklus I

kepada siswa bahwa kegiatan kelompok merupakan tanggung jawab bersama setiap individu terhadap keberhasilan kelompoknya.

Sebelum pelaksanaan siklus, guru memberikan tes awal sebagai dasar pembentukan kelompok. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dengan cara memberitahu bahwa dalam pelajaran Laju reaksi digunakan metode kooperatif GI dan siswa diharuskan mampu mengoperasikan media laboratorium virtual dengan menggunakan komputer pada proses investigasi. Oleh karena itu diadakan juga drill media untuk mengenalkan siswa terhadap media laboratorium virtual yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya. Pada saat yang sama diinformasikan juga bahwa dalam pembelajaran ini yang diutamakan adalah kerjasama tim dalam kelompok baik pada saat investigasi maupun pembuatan laporan akhir dan presentasi. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar bekerjasama secara aktif dalam kelompoknya.

Pada pertemuan pertama pelaksanaan siklus I ini diawali dengan pembagian kelompok yang didasarkan pada heterogenitas nilai tes awal. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok kecil dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Setelah itu guru mereview materi tentang molaritas yang telah disampaikan sebelumnya di kelas X. Guru memberikan latihan soal dengan tujuan mengingatkan kembali pengetahuan siswa tentang molaritas larutan dan meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai kelompok masing-masing dan membagikan permasalahan tetang konsep laju reaksi dalam bentuk lembar kerja. Masing-masing kelompok mendapat lembar kerja yang berbeda tetapi mempunyai tingkat kesulitan yang ekuivalen. Guru mengarahkan tiap kelompok untuk menemukan konsep laju reaksi melalui investigasi kelompok. Setelah itu guru membimbing siswa menuliskan laporan akhir yang berupa jawaban dari permasalahan. Laporan disusun secara individu yang kemudian dipresentasikan secara kelompok.

Pada pertemuan kedua, guru mengulas sebentar materi sebelumnya yang bertujuan untuk membuka ingatan siswa sehingga siswa siap menerima pelajaran selanjutnya. Setelah itu, guru mengarahkan siswa untuk menemukan konsep tentang persamaan laju reaksi dan penentuannya melalui investigasi kelompok.

Guru membagikan 3 macam masalah yang dibagi kepada 8 kelompok. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk menyusun laporan akhir secara individu dan mempresentasikannya di depan kelas secara kelompok.

Pada pertemuan ketiga, guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan praktikum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi melalui media laboratorium virtual. Guru membagikan lembar pengamatan kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa mengisi lembar pengamatan sesuai dengan hasil percobaan mereka. Praktikum dibagi menjadi 4 percobaan sehingga 2 kelompok yang sama melakukan percobaan yang sama pula. Kemudian guru membimbing siswa menyusun laporan akhir secara individu sesuai dengan data pengamatan dan mempresentasikannya secara kelompok.

Pada pertemuan keempat dan kelima sama halnya dengan pertemuan sebelumnya. Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dan mengarahkan siswa menemukan konsep tentang teori tumbukan dan orde reaksi. Setelah itu guru membimbing siswa membuat laporan akhir sebagai tugas individu dan membimbing setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Dalam proses presentasi, guru memberikan penekanan terhadap materi yang dianggap penting. Pada setiap akhir presentasi, guru mengevaluasi semua hal yang disampaikan siswa dan mengoreksi apabila ada kekeliruan untuk menghindari adanya miskonsepsi siswa. Kemudian guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan terhadap materi pada hari itu.

Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan tes siklus I yang berupa tes aspek kognitif dan aspek afektif, dimana aspek kognitif bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa dalam menyerap materi Laju Reaksi dan yang disalurkan dalam penyelesaian soal tes, sedangkan aspek afektif bertujuan untuk mengetahui minat dan sikap siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil tes siklus I sebagai penentu apakah siklus pembelajaran berhenti atau harus diulang lagi pada kegiatan pembelajaran siklus II, sebagai upaya perbaikan pembelajaran. Tes pada siklus I ini, soalnya dibuat satu tipe dengan jumlah 25 soal kognitif dan 15 soal afektif. Berdasarkan hasil tes siklus I 62,50 % siswa yang tuntas, hal ini menandakan bahwa tes ini belum mencapai target yang

diinginkan. Masih ada beberapa indikator yang belum dapat dicapai oleh kebanyakan siswa. Indikator-indikator inilah yang harus diulang kembali pada siklus II untuk meningkatkan persentase ketuntasan prestasi belajar.

Dokumen terkait