a) Matriks IE (Internal-External)
Hasil dari matriks IFE dan EFE selanjutnya digunakan untuk melakukan analisis untuk matriks IE. Hasil perhitungan matriks IFE dan EFE dimasukkan dalam sel yang sesuai dari matriks IE.
Hasil dari matriks EFE sebesar 2,70 dan hasil dari matriks IFE sebesari 2,85. Ini berarti posisi SJE terletak pada posisi sel II.
Total nilai IFE tertimbang
Kuat 3.0-4.0 Rata-rata 2.0-2.99 Lemah 1.0-1.99 Kuat 3.0-4.0 Menengah 2.0-2.99 Rendah 1.0-1.99 2.0 3.0 1.0 4.0 3.0 2.0 1.0 Total nilai EFE tertimbang I III IV II VI VII VIII IX Keterangan :
sel I, II, IV = tumbuh dan membangun sel III, V, VII = pertahankan dan pelihara sel VI, VIII, IX = tuai atau divestasi
V
Gambar 3.7 Posisi Matriks IE dari Sumber Jaya Elektronik
Posisi yang terletak pada sel V dapat dikatakan sebagai posisi pertahankan dan pelihara. Strategi yang bisa digunakan pada posisi ini adalah strategi intensif berupa penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi intensif tersebut merupakan strategi yang paling cocok bagi SJE yang sedang dalam posisi tumbuh pertahankan dan pelihara. Melihat kondisi SJE, strategi yang paling
mungkin untuk dilakukan adalah strategi penetrasi pasar, karena strategi pengembangan produk tidak memungkinkan karena SJE bukan merupakan usaha manufaktur yang membuat atau merakit produk. Dengan strategi penetrasi pasar, SJE bisa mengusahakan untuk meningkatkan pangsa pasarnya dengan melakukan pemasaran yang lebih besar. Terlebih melihat kelemahan yang dimiliki yaitu kurangnya promosi.
Tabel 3.9 Tabel Matriks SWOT Sumber Jaya Elektronik Strength (S) 1. Pilihan produk elektronik yang beragam dengan berbagai merk.
2. Penawaran harga yang bersaing.
3. Kinerja pelayanan yang berorientasi pelanggan. 4. Hubungan dengan
banyak pemasok. 5. Menawarkan produk
dengan kualitas baik.
Weakness (W)
1. Proses pemasaran yang berjalan mengandalkan masih mengandalkan
word of mouth dan brosur.
2. Tidak memanfaatkan TI secara maksimal. 3. Kurang gencar dalam
melakukan promosi. 4. Bentuk promosi yang
ditawarkan tidak variatif 5. Brand image belum
terkenal. Opportunity (O) 1. Jumlah penduduk di Indonesia yang meningkat. 2. Adanya keputusan penghapusan tarif PPnBM untuk produk elektronik tertentu. 3. Adanya peningkatan penjualan produk eletronik di Indonesia. 4. Mulai munculnya
produk elektronik yang hemat energi. 5. Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia. Strategi SO 1. Terus fokus menawarkan produk dengan penawaran harga yang bersaing serta dengan kualitas pelayanan yang baik (S1, S2, S3, S5, O3, O2) 2. Melakukan pengembangan pasar dengan membuka cabang untuk memperluas pangsa pasar (S1, S2, S3, O1, O3) Strategi WO 1. Melakukan penetrasi pasar dengan menggunakan pemasaran berbasis web yang bisa mencakup area pemasaran yang luas (W4, W5, O5) 2. Melakukan penetrasi
pasar dengan membuat paket-paket penjualan yang menarik bagi konsumen dan mempromosikannya dengan lebih gencar (W2, W3, W4, O2, O3)
Threat (T)
1. Persaingan usaha yang semakin tinggi.
2. Bertambahnya pesaing baru berupa penjual elektronik yang berada di pasar modern. 3. Kenaikan harga bahan
baku dan transportasi. 4. Maraknya barang
elektronik selundupan. 5. Ancaman dampak krisis
ekonomi global.
Strategi ST 1. Fokus menjaga
kepercayaan konsumen dengan terus menjaga kualitas dari porduk yang dijual (S1, S3, S5, T4, T2, T1)
2. Melakukan diversifikasi konsentrik dengan menambah produk baru yang masih
berhubungan (T1, S2, S3, S4, S5)
Strategi WT
1. Melakukan penetrasi pasar dengan memberikan potongan harga pada waktu-waktu tertentu (W3, T1)
2. Fokus pada pelanggan yang telah dimiliki saat ini (W1, W4, T1, T2)
Strategi-strategi yang berada dalam matriks SWOT ini merupakan strategi-strategi yang bisa diterapkan dalam menghadapi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan SJE. Sebagian besar strategi tersebut mengarahkan pada upaya untuk memperluas promosi dan pemasaran.
c) Matriks Strategi Besar (Grand Strategy)
Analisis untuk matriks strategi besar didasarkan pada dua faktor utama, yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan pasarnya. Melihat hasil analisis matiks CPM yang telah dibahas sebelumnya, SJE berada pada posisi bersaing yang kuat karena masih lebih unggul dibanding sebagian pesaing utamanya. Untuk pertumbuhan pasar, seperti yang telah dibahas sebelumnya pada peluang dalam matriks EFE, pertumbuhan pasarnya tinggi karena tingkat penjualan produk elektronik meningkat. Berdasarkan kedua faktor tersebut maka Sumber Jaya Elektronik terletak pada kuadran I dalam matriks strategi besar.
Kuadran II 1. perkembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. pengembangan produk 4. integrasi horisontal; 5. divestiture 6. likuidasi Kuadran I 1. perkembangan pasar 2. penetrasi pasar 3. pengembangan produk 4. integrasi ke depan 5. integrasi ke belakang 6. integrasi horisontal 7. diversifikasi konsentris Kuadran III 1. retrenchment 2. diversifikasi konsentris 3. diversifikasi horisontal 4. diversifikasi konglomerat 5. divestiture 6.likuidasi Kuadran IV 1. diversifikasi konsentris 2. diversifikasi horisontal 3. diversifikasi konglomerat 4. usaha patungan Pertumbuhan pasar yang cepat
Posisi bersaing lemah
Posisi bersaing kuat
Pertumbuhan pasar yang lambat
Gambar 3.8 Posisi Sumber Jaya Elektronik dalam Matriks Strategi Besar
Berdasarkan hasil analisis matriks strategi besar yang menempatkan SJE pada kuadran I, maka strategi-strategi pada kuadran I itu yang paling tepat untuk digunakan. Melihat keadaan SJE, strategi yang paling memungkinkan adalah strategi penetrasi pasar dan diversifikasi konsentrik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dengan strategi penetrasi pasar akan membantu kelemahan SJE yang kurang berpromosi. Sedangkan dengan diversifikasi konsentrik, diharapkan dengan menambah produk baru yang masih berhubungan dengan produk utama akan bisa mendukung penjualan yang ada sekarang.
d) Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)
Dalam melakukan analisis pada matriks SPACE, ada 4 faktor penting yang dijadikan alat ukurnya, yaitu FS (Financial Strength-kekuatan keuangan), CA
(Competitive Advantage-keunggulan kompetitif), ES (Environmental Stability-stabilitas lingkungan), dan IS (Industrial Strength-kekuatan industri).
Tabel 3.10 Variabel-variabel serta peringkat pada matriks SPACE
Kekuatan Keuangan (FS) Peringkat
• Penjualan yang semakin meningkat 5
Keunggulan Kompetitif (CA) Peringkat
• Memiliki produk yang beragam dengan berbagai merk • Harga yang bersaing
• Produk yang terjamin kualitasnya
-2 -1 -2 -5
Stabilitas Lingkungan (ES) Peringkat
• Tingkat inflasi yang meningkat sebesar 3,38% sampai dengan bulan September 2008 dibanding tahun lalu [http11]
• Krisis ekonomi global yang sedang melanda
-3
-3 -6
Kekuatan Industri (IS) Peringkat
• Peraturan pemerintah Indonesia sangat mendukung industri elektronik [http12]
• Pasar elektronik yang terus berkembang
• Pemerintah memberikan insentif bagi industri elektronik [http13]
5
6 4 15 Sumber: Sumber Jaya Elektronik (2008)
Keterangan : Untuk variabel FS dan IS diberi peringkat : Nilai +1 = terburuk
Nilai +6 = terbaik
Untuk variabel CA dan ES diberi peringkat:
Nilai -1 = terbaik
Perhitungan: Rata-rata FS = 5 / 1 = 5 Rata-rata CA = -5 / 3 = -1,67 Rata-rata ES = -6 / 2 = -3 Rata-rata IS = 15 / 3 = 5 Koordinat sumbu x = CA + IS = (-1,67) + 5 = 3,33 Koordinat sumbu y = ES + FS = (-3) + 5 = 2 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 +6 +5 +4 +2 +3 +1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 konservatif agresif defensif kompetitif FS CA IS ES (3,33 , 2)
Gambar 3.9 Posisi Sumber Jaya Elektronik pada matriks SPACE
Berdasarkan gambar di atas, maka diketahui bahwa SJE terletak pada profil agresif. Strategi yang bisa diterapkan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horisontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horisontal, atau pun kombinasi kesemuanya. Strategi penetrasi pasar
memungkinkan untuk dijalankan seperti yang telah dibahas sebelumnya. SJE belum memungkinkan untuk melakukan strategi integrasi karena membutuhkan dana yang besar untuk melakukan strategi tersebut. Untuk diversifikasi, diversifikasi yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah diversifikasi konsentrik karena menambah produk yang masih berhubungan dengan produk utama masih bisa membantu SJE untuk fokus pada produk elektronik. Diversifikasi horisontal dengan menambah produk yang tidak berhubungan dengan produk utama untuk target konsumen yang sama belum bisa dilakukan karena SJE ingin membangun brand image dahulu sehingga membutuhkan kefokusan pada produk elektroniknya. Hal yang sama juga berlaku pada strategi diversifikasi konglomerat yang menambah produk baru yang tidak berhubungan untuk target konsumen yang berbeda. Strategi ini mempunyai resiko yang besar karena belum mengetahui reaksi konsumen baru terhadap produk yang sama sekali berbeda dari yang dijual selama ini. Karena itu, strategi ini belum memungkinkan dilakukan mengingat resikonya yang besar. Jadi, strategi yang paling mungkin dilakukan oleh SJE adalah penetrasi pasar dan diversifikasi konsentrik.
3) Tahap Keputusan : Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)