BAB IV PROSES DAN HASIL PELESTARIAN CERITA RAKYAT D
4.1.2 Tahap Penelitian di Tempat
Tahapan penelitian di tempat dilakukan setelah tahapan prapenelitian di
tempat. Pada tahapan penelitian di tempat langkah-langkah yang dilakukan yaitu
(1) Wawancara dengan narasumber, (2) Pendokumentasian hasil wawancara,
36
4.1.2.1Wawancara dengan Narasumber
Proses wawancara dilakukan dengan para narasumber yang telah
diarahkan oleh pegawai kantor kecamatan setempat atau para tokoh masyarakat
dimana suatu cerita rakyat tumbuh dan berkembang. Wawancara dengan
narasumber dimulai dari wilayah Jepara Utara yang terdiri dari Kecamatan
Keling, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Kembang, Kecamatan Bangsri, dan
Kecamatan Mlonggo.
Cerita rakyat yang berkembang di Kecamatan Keling adalah Kisah Mbah
Mbono. Kisah Mbah Mbono diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Noor
Kholis pada tanggal 23 Desember 2014. Wawancara dilanjutkan ke Kecamatan
Donorojo pada tanggal 24 Desember 2014 dengan Bapak Ainur Rofiq sehingga
didapatkan cerita rakyat Siluman Bajul Putih. Usai memperoleh cerita rakyat dari
Kecamatan Donorojo dilanjutkan ke Kecamatan Kembang. Di Kecamatan
Kembang diperoleh cerita rakyat Mitos Grojogan Songgolangit dan Mbah Langgi
lan Macan Putih. Mitos Grojogan Songgolangit diperoleh dari wawancara dengan Bapak Mustajab pada tanggal 27 Desember 2014 dan cerita Mbah Langgi lan
Macan Putih diperoleh dari wawancara dengan Bapak Hendroyono pada tanggal 28 Desember 2014. Selanjutnya wawancara dilakukan di Kecamatan Bangsri
sehingga diperoleh cerita rakyat Ki Ageng Bangsri. Kisah Ki Ageng Bangsri
diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Abdullah pada tanggal 31
Desember 2014. Usai memperoleh cerita rakyat dari Kecamatan Bangsri,
cerita rakyat Kisah Sutojiwo yang dituturkan oleh Bapak Hadi Priyanto pada
tanggal 3 Januari 2015.
Selanjutnya pencarian informasi tentang cerita rakyat dilanjutkan ke
wilayah Jepara bagian timur. Kecamatan yang termasuk dalam wilayah Jepara
Timur yakni Kecamatan Batealit, Kecamatan Mayong, Kecamatan Nalumsari, dan
Kecamatan Pakis Aji. Cerita yang didapat dari Kecamatan Batealit yaitu
Sendhang Pangilon. Cerita tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Sukari pada 9 Januari 2015. Cerita rakyat yang terdapat di Kecamatan Mayong
yaitu kisah R.A Mas Semangkin yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
Bapak Salim Purnomo pada 10 Januari 2015. Selanjutnya cerita Sendhang
Bidhadhari yang berkembang di Kecamatan Nalumsari diperoleh dari hasil
wawancara dengan Bapak Suhardi pada tanggal 11 Januari 2015. Wawancara
dilanjutkan ke Kecamatan Pakis Aji dan memperoleh cerita Warok
Singablendhang dari Bapak Tresno pada tanggal 12 Januari 2015.
Wawancara dengan para narasumber yang tahu dan mengerti tentang
suatu cerita rakyat dilanjutkan ke wilayah Jepara Pusat yang terdiri dari dua
kecamatan, yaitu Kecamatan Jepara Kota dan Kecamatan Tahunan. Cerita rakyat
yang didapatkan di Kecamatan Jepara Kota adalah cerita Gong Senen yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Sulur pada 15 Januari 2015,
sedangkan cerita yang ditemukan di Kecamatan Tahunan yakni Kisah Ratu
Kalinyamat yang diperoleh dari wawancara dengan Bapak Ali Syofi’i pada tanggal 16 Januari 2015, wawancara dengan Bapak Pujo Purwanto pada 17
38
diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Sarmidi pada 19 Januari 2015, dan
wawancara dengan Bapak Ramito untuk memeperoleh cerita rakyat Dumadine
Teluk Awur pada tanggal 23 Januari 2015.
Wawancara dilanjutkan ke wilayah Jepara Selatan yang terdiri dari dua
kecamatan yaitu Kecamatan Welahan dan Kecamatan Kalinyamatan. Cerita rakyat
yang berkembang pada daerah tersebut adalah Klentheng Welahan. Wawancara
dilakukan dengan Bapak Suwi pada tanggal 25 Januari 2015 untuk mendapatkan
cerita Klentheng Welahan, dan wawancara dengan Bapak Giyono pada 31 Januari
2015 untuk memperoleh cerita Dumadine Desa Welahan.
Selanjutnya wawancara dilaksanakan di wilayah Jepara Barat yang terdiri
dari Kecamatan Kedung dan Pecangaan. Cerita rakyat yang diperoleh dari wilayah
Kecamatan Kedung yaitu Dumadine Desa Bugel yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan Bapak Mardi pada 7 Februari 2015, sedangkan cerita yang
berkembang di Pecangaan adalah Kisah Sultan Hadirin. Wawancara dilakukan
dengan Bapak Widodo pada 8 Februari 2015 untuk mendapatkan cerita Kisah
Sultan Hadirin.
4.1.2.2Pendokumentasian Hasil Wawancara
Setelah proses wawancara berlangsung, hasil wawancara harus segera
dicatat. Jika pencatatan hasil wawancara ditunda, kemungkinkan informasi yang
diperoleh dari narasumber dapat berubah. Informasi yang diperoleh dari
narasumber yakni Mula Bukane Anane Perang Obor, Dumadine Teluk Awur,
Mitos Grojogan Songgolangit, Raden Syakul Langgi lan Macan Putih, Kisah Mbah Mbono Keling, Siluman Bajul Putih, Sutojiwa, Ki Ageng Bangsri, Dumadine Sendhang Pangilon, R.A Mas Semangkin, Dumadine Sendhang
Bidadari, Warok Singablendhang, Gong Senen, Dumadine Desa Bugel, dan
Sultan Hadirin. Data yang diperoleh dari hasil wawancara inilah yang nantinya akan menjadi acuan dalam penyusunan wacana cerita rakyat.
4.1.2.3Observasi ke Tempat yang Berhubungan dengan Cerita Rakyat
Setelah melakukan wawancara dengan narasumber dan mencatat hasil
wawancara, dilanjutkan dengan observasi atau pengamatan. Observasi dilakukan
di tempat-tempat yang berhubungan dengan cerita rakyat. Adapun tempat-tempat
yang diamati yaitu makam Ratu Kalinyamat untuk cerita Kisah Ratu Kalinyamat,
makam Syekh Jondang untuk cerita Kisah Syekh Jondang, Klentheng Welahan
untuk cerita Klentheng Welahan, air terjun Sanggalangit untuk cerita Mitos
Grojogan Sanggalangit, makam Raden Syakul Langgi untuk cerita Raden Syakul Langgi lan Macan Putih, makam Mbah Mbono Keling untuk cerita Kisah Mbah Mbono, makam Sutojiwo untuk cerita Kisah Sutojiwo, makam Ki Ageng Bangsri untuk cerita Kisah Ki Ageng Bangsri, Sendang Pangilon untuk cerita Sendhang
Pangilon, makam Raden Ayu Mas Semangkin untuk cerita Raden Ayu Mas
Semangkin, Sendang Bidadari untuk cerita Sendhang Bidadari, Panti Pradangga Birawa di Pendapa Kabupaten Jepara untuk cerita Gong Senen, makam Sultan
40