• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Pengembangan

Dalam dokumen Post (Halaman 119-123)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

B. Contoh PTK

2. Tahap Pengembangan

a. Prosedur Pengembangan Produk

Pengembangan perangkat pembelajaran model CAI akan mengacu pada model rancangan pembelajaran Conductive dan akan diikuti dengan eksperimen pada ujicoba lapangan (dalam penelitian selanjutnya yaitu penelitian tindakan kelas), sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R & D). Model pengembangan pembelajarannya seperti pada gambar berikut ini:

Prosedur untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model conductive, meliputi 5 langkah:

1) Menetapkan Materi Pelajaran yang Dikembangkan

Penetapan materi pelajaran yang akan dikembangkan didasarkan pada permasalahan dan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran Fisika Teknik II. Masalah utama dalam pembelajaran adalah tidak tersedianya alat-alat peraga atau alat praktek fisika yang dapat digunakan untuk pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Maka ditetapkan materi pelajaran yang akan dikembangkan yaitu materi Fisika Teknik II dengan pokok bahasan Optik.

Gambar 4.4. Model Pengembangan Pengajaran Conductive

2) Menentukan Langkah-langkah Pengembangan, yaitu: (a) Tahap Define (Pendefinisian), meliputi lima kegiatan: (1)Analisis Pasar Kerja Siswa, yaitu industri manufacture yang menggunakan peralatan dan instalasi mesin listrik, instalasi rumah dan gedung, dan bidang elektronika. (b) Menetapkan Kompetensi relevan dengan Dunia Usaha/Industri:

keterampilan-keterampilan yang dapat menyelesaikan masalah di tempat kerja. (c) Analisis Kemampuan Awal dan Karakteristik Siswa, berkaitan dengan latar belakang pengetahuan siswa. (d) Analisis Sumber Belajar: Sumber belajar yang diperlukan dalam pembelajaran Fisika Teknik II adalah media interaktif dengan berbantuan computer. (e) Mengembangkan Indikator

Pencapaian Kompetensi: Perumusan indikator didasarkan pada

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Indikator dirumuskan berupa tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang ditulis lebih spesifik .

3) Tahap Design (Perancangan), rancangan awal pembelajaran yang meliputi empat langkah kegiatan, yaitu: (a) Menyusun Tes Hasil Belajar. (b) Mengembangkan Strategi Pembelajaran dengan menggunakan model CAI, mengacu pada langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan. Berdasarkan silabus Jurusan Teknik Listrik, alokasi waktu mata kuliah Fisika Teknik II adalah 3 SKS tiap pertemuan/minggu, pada semester gasal. (c) Mengembangkan Sumber, Alat, dan Media Pembelajaran, yang dapat mendukung kompetensi peserta didik, yaitu: Buku Ajar Fisika Teknik II dan media interaktif Fisika Teknik II. (d) Perancangan Awal Perangkat Fisika Teknik II yang dikembangkan adalah berupa perangkat pembelajaran dengan model CAI yang dikemas dalam bentuk media interaktif.

4) Tahap Develop (Pengembangan),terdapat tiga langkah kegiatan, yaitu: a) Validasi Ahli: Rancangan awal perangkat pembelajaran merupakan

Draf I, divalidasi oleh para ahli atau pakar yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya masing-masing. Para ahli terdiri dari 3 orang dosen dengan pendidikan minimal master, yaitu seorang Ahli Isi Fisika, seorang Ahli Isi Kelistrikan, dan seorang Ahli Media Pendidikan. Validasi tahap pertama ini disebut sebagai Draft II, dan telah direvisi yang disebut Revisi I.

b) Ujicoba Kelompok Kecil (Kelompok Terbatas): Ujicoba kelompok kecil dilakukan kepada 6 orang mahasiswa jurusan Teknik Listrik semester 3. Hasil revisi pada ujicoba kelompok kecil ini disebut sebagai Revisi II, dan hasil ujicoba kelompok kecil ini disebut sebagai Draft III.

c) Ujicoba Lapangan: Pada tahap ujicoba lapangan persiapan yang dilakukan adalah: a) menentukan lokasi pelaksanaan ujicoba, b) menentukan waktu dan jadual pelaksanaan, c) pemilihan kelas untuk ujicoba. Perangkat pembelajaran yang diujicobakan kepada peserta didik yaitu CD room yang berisi media interaktif dengan bahan materi Fisika Teknik II. Hasil ujicoba diolah dan dianaisis, untuk selanjutnya direvisi untuk menyempurnakan kualitas perangkat pembelajaran. Revisi hasil ujicoba lapangan ini disebut sebagai Revisi III,. Pada pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya dilakukan sampai pada tahap develop.

4) Tahap Tahap Disseminate (Penyebaran), pada pengembangan ini peneliti tidak melakukan tahapan disseminate, tetapi hanya sampai pada tahapan develop.

b. Ujicoba Produk

1) Rancangan Ujicoba

a) Validasi Ahli: Validasi merupakan masukan-masukan untuk perbaikan

produk yang dikembangkan, berupa penilaian, komentar, saran, dan kritik yang bersifat perbaikan dan penyempurnaan produk.

b) Ujicoba Kelompok Kecil (Ujicoba Terbatas): Ujicoba kelompok terbatas dilaksanakan pada 6 orang mahasiswa jurusan Teknik Listrik semester 2. Ujicoba ini sangat perlu dilakukan dengan pertimbangan mahasiswa akan memiliki pertimbangan yang berbeda dalam menilai produk yang dikembangkan, karena merekalah yang akan memakai dan menggunakan produk pembelajaran.

c) Ujicoba Lapangan: Ujicoba lapangan dilaksanakan pada 2 kelas, 60 mahasiswa jurusan Teknik Listrik, terdiri dari kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen.

2) Subyek ujicoba

a) Tahap Validasi Ahli : prototipe perangkat pembelajaran divalidasi oleh 3 orang ahli, yaitu: 1) Seorang ahli dalam bidang Fisika dari UNESA, 2) Seorang ahli dalam bidang Teknik Listrik dari UNESA, dan 3) Seorang ahli dalam bidang Media Pembelajaran dari UNESA.

b) Tahap Ujicoba Kelompok Kecil (Kelompok Terbatas): Pada tahap ujicoba kelompok kecil, prototipe perangkat pembelajaran diujicobakan kepada 6 orang mahasiswaS1 semester 2 jurusan Teknik Listrik. Pemilihan mahasiswa diambil berdasarkan hasil observasi yang telah dikelompokkan ke dalam kelompok siswa berkemampuan rendah, sedang , dan tinggi.

c) Tahap Ujicoba Lapangan: Ujicoba lapangan dilaksanakan pada 2 kelas, 60 mahasiswa S1 jurusan Teknik Listrik, terdiri dari 1 kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen. Pada uji coba lapangan diperoleh tes hasil belajar (melalui pretes dan postes), dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Jenis Data

a) Data hasil observasi: berupa hasil pengamatan dan wawancara dengan mahasiswa dan dosen Fisika Teknik di jurusan Teknik Elektro FT UNESA.

b) Data hasil pengisian angket sebagai bahan review validasi para ahli. c) Data kemampuan awal peserta didik melalui pretes pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

d) Data hasil belajar peserta didk melalui postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4) Instrumen Pengumpul Data

a) Catatan lapangan (field notes) untuk mencatat hasil observasi, wawancara, dan kegiatan aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran, yang tidak terekam dalam lembar pengamatan check list.

b) Angket, sebagai instrumen ujicoba untuk para ahli berupa check list disertai kolom isian untuk komentar dan saran.

c) Lembar respons peserta didik, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dan jawaban plihan. Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang pendapatnya selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

d) Peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk menjaring data yang lebih mendalam. Peneliti sendiri sebagai parsipan aktif (sebagai pengajar) dalam pembelajaran Fisika Teknik.

5) Teknik Analisis Data

a) Data lapangan diolah, diseskripsikan, dan dianalisis secara deskriptif. b) Data hasil review dari validator, diolah menggunakan analisis isi.

c) Data hasil ujicoba kelompok kecil, diolah menggunakan analisis deskriptif.

d) Data hasil ujicoba lapangan terdiri dari:

 Data hasil ujicoba produk pembelajaran diolah secara deskriptif.

 Data nilai siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diolah secara statistik dengan menggunakan uji-t.

Dalam dokumen Post (Halaman 119-123)