• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Hakikat Pendidikan

2.1.4 Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

2.1.4.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini mula-mula dilakukan analisis SK/KD, pengembangan silabus berkarakter, penyusunan RPP berkarakter, dan penyiapan bahan ajar berkarakter. Analisis SK/KD dilakukan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang secara substansi dapat diintegrasikan pada SK/KD yang bersangkutan, dan hal ini untuk membatasi nilai-nilai yang dapat dikembangkan pada pembelajaran SK/KD tersebut. Dalam hal ini guru dituntut lebih cermat dalam memunculkan nilai-nilai yang ditargetkan dalam proses pembelajaran. Secara praktis pengembangan silabus dilakukan dengan merevisi silabus yang telah dikembangkan sebelumnya dengan menambah komponen kolom karakter tepat di sebelah kanan komponen

(kolom) kompetensi dasar atau di kolom silabus yang paling kanan. Pada kolom tersebut diisi nilai-nilai karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran. Nilai-nilai yang diisikan tidak hanya terbatas pada Nilai-nilai-Nilai-nilai yang telah ditentukan melalui analisis SK/KD, tetapi dapat ditambah dengan nilai-nilai lainnya yang dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran (bukan lewat substansi pembelajaran). Setelah itu, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, dan atau teknik penilaian diadabtasi atau dirumuskan ulang dengan penyesuaian terhadap karakter yang hendak dikembangkan. Metode menjadi sangat penting di sini, karena akan menentukan nilai-nilai karakter apa yang akan ditargetkan dalam proses pembelajaran.

Sebagaimana langkah-langkah pengembangan silabus, penyusunan RPP juga dilakukan, langkah-langkahnya sebagai berikut.

a. Rumusan tujuan pembelajaran direvisi atau diadaptasi dengan dua cara, yaitu (1) rumusan tujuan pembelajaran yang sudah ada direvisi hingga satu atau lebih, dan tidak hanya mengembangkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sikap, dan (2) ditambah tujuan pembelajaran yang khusus dirumuskan untuk karakter.

b. Pendekatan/ metode pembelajaran diubah (disesuaikan) agar pendekatan atau metode yang dipilih selain memfasilitasi peserta didik mencapai pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan juga mengembangkan karakter.

c. Merevisi langkah-langkah pembelajaran baik pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, terutama dalam setiap tahapan langkah-langkahnya, agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan dalam mengembangkan karakter.

d. Merevisi bagian penilaian. Revisi dilakukan dengan cara mengubah dan/atau menambah teknik-teknik penilaian yang telah dirumuskan. Teknik tersebut harus dapat mengukur pencapaian peserta didik dalam kompetensi dan karakter. Di antara teknik-teknik penilaian yang dipakai untuk mengetahui perkembangan karakter adalah observasi, penilaian kinerja, penilaian antar- teman, dan penilaian diri sendiri. Nilai karakter sebaiknya tidak dinyatakan secara kuantitatif, melaiankan secara kualitatif.

1) BT : Belum Terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator.

2) MT : Mulai Terlihat, apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten.

3) MB : Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku/karakter dalam indikator dan mulai konsisten. 4) Menjadi Kebiasaan atau membudaya, apabila peserta didik terus- menerus

memperlihatkan perilaku/karakter yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten (Dit. PSMP Kemdiknas, 2010).

e. Bahan ajar disiapkan. Selain buku ajar (buku teks), sumber belajar yang dapat digunakan sebagai bahan ajar adalah lembar kegiatan siswa (student work sheet) Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS paling tidak memuat judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperluka untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan ( Panduan Pengembangan

Bahan Ajar,Diknas, 2008:23).

Langkah-langkah dalam menyiapkan LKS adalah sebagai berikut. 1) Analisis kurikulum

Analisis dilakukan dengan maksud untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa.

2) Menyusun peta LKS.

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar. 3) Menentukan judul-judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS. Namun, apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 MP, perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah, misalnya, menjadi 2 judul LKS.

4) Penulisan LKS

Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Perumusan KD yang harus dikuasai

Rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen SI. b. Menentukan Alat Penilaian

Penilaian dilakukan pada tahap proses dan hasil kerja peserta didik. Penilaian yang cocok untuk digunakan adalah penilaian acuan patokan (PAP), hal ini disebabkan penilaian yang dilakukan berdasarkan pada penguasaan kompetensi.

c. Penyusunan Materi

Materi LKS sangat bergantung pada KD yang akan dicapai, Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum l dari atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Referensi harus jelas. Tugas-tugas harus jelas untuk mengurangi adanya pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan siswa.

d. Struktur LKS

Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut. - Judul

- Petunjuk Belajar (petunjuk siswa) - Kompetensi yang ingin dicapai - Informasi pendukung

- Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja - Penilaian

Dokumen terkait