• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHAP IV UJI COBA

Bagan 4.1 Alur Langkah Pengembangan Buku

A. Proses Pengembangan Produk Buku Ajar

4. Tahap Revisi Produk

Tahap revisi produk adalah tahap dimana validasi yang menghasilkan masukan dan saran, serta hasil akhir dari uji coba sudah dilaksanakan. Dalam revisi produk, peneliti menimbang adanya masukan-masukan dari expert validator untuk perbaikan pada produk buku ajar yang sudah dihasilkan. Meskipun hasil akhir rerata validasi baik pada aspek media pembelajaran maupun pada konten pembelajaran menghasilkan skor 4,50 yang lebih besar dari angka patokan acuan penilaian 4,21 namun perbaikan masih harus dilakukan untuk kesempurnaan dari produk buku yang dihasilkan.

Revisi yang dilakukan di antaranya adalah: pewarnaan sampul yang kurang kontras sehingga perlu penekanan pada unsur pewarnaan sampul buku. Cover atau sampul buku memegang peran penting bagi sebuah buku karena sampul bisa menimbulkan kesan pertama bagi pembacanya. Meski sebuah pepatah mengatakan

don’t judge a book by its cover yang berarti jangan menilai buku dari sampulnya,

tetapi masih saja perbaikan untuk sampul harus dilakukan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan kawan-kawan (2016)114 telah memilah buku-buku anak dengan kriteria sampul yang bagus untuk dunia pendidikan. Maka peneliti berpendapat bahwasanya sampul juga aspek penting yang harus menjadi perhatian bagi sebuah buku. Pada sampul buku yang

124

baik setidaknya terdapat judul, ilustrasi, pewanaan, dan hal lainnya yang menarik anak-anak untuk mau membacanya.

Revisi berikutnya adalah membuat halaman kata pengantar pada buku. Seperti halnya buku teks maupun non-teks pelajaran, setiap buku juga sebaiknya memuat halaman kata pengantar agar pembaca mengetahui apa yang ada di dalam buku tersebut. Selain itu juga adanya pendahuluan dalam materi yang bisa membuat pembaca mengerti terlebih dahulu materi yang akan disajikan dalam buku. Instrumen pada buku teks BSNP (2014)115 juga mengisyaratkan hal yang sama bahwa komponen pendahuluan harus ada dalam setiap materi yang akan diberikan pada peserta didik.

Mekanik dan tanda baca juga menjadi revisi yang dilakukan pada produk ajar visual ini. Tentu saja peneliti juga merevisi pada beberapa kekurangan tanda baca dan mekanik pada buku ajar karena pada materi menulis, mekanik merupakan proses editing dan revising yang juga disajikan. Pendapat yang menguatkan bahwa proses editing dan revising dikemukakan oleh Hayes dan Flower (1980)116 tentang tiga kunci penulisan yang diawali dengan planning (merencanakan tulisan),

translating (menerjemahkan ide dalam bentuk tulisan), dan revising (merevisi

kembali tulisan). Sehingga peneliti mendukung adanya kesempurnaan buku ajar dengan melakukan proses revising pada mekanik dan tanda baca yang luput dari koreksi di awal cetak.

115 Badan Standar Nasional Pendidikan, “Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia.”

125

B. Hasil Tingkat Kelayakan dan Akseptabilitas Produk Buku Ajar 1. Tingkat Kelayakan Produk Menurut Validator

Hasil akhir dari rerata media pembelajaran dengan aspek kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan sesuai dengan instrumen penilaian buku teks BSNP (2014) menyatakan bahwa nilai berada pada 4,72. Konversi dari nilai tersebut berarti buku ajar visual menulis kreatif berkategori sangat baik, tidak perlu revisi total, dan dapat diproduksi untuk keperluan pendidikan. Angka tersebut berasal dari rerata dua orang expert validator sehingga nilai lebih obyektif.

Kelayakan isi, aspek kebahasaan yang disesuaikan dengan peserta didik, penyajian yang menarik dengan ilustrasi dan pewarnaan, serta kegrafikaan yang meliputi bentuk buku, bahan, dan kekuatan buku menjadi hal-hal yang diperhatikan dalam perancangan buku ajar menulis kreatif ini. Perancangan tersebut mengacu pada instrumen penilaian dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2014 tentang indikator bahan ajar pada buku teks pelajaran di sekolah. Sehingga acuan BSNP menjadi patokan yang dipakai oleh peneliti dalam pembuatan buku ajar visual menulis kreatif.

Hasil validasi konten pembelajaran dengan dua orang validator mendapatkan rata-rata 4,29. Hasil ini juga menyatakan bahwa buku ajar terkonversi dengan nilai baik, tanpa revsisi total, dan dapat diproduksi untuk keperluan pendidikan. Skor ini juga dapat menjelaskan bahwa konten pembelajaran dengan segala aspeknya dinilai layak untuk digunakan sebagai buku ajar di kelas 6 madrasah ibtidaiyah.

126

Aspek-aspek yang diteliti adalah kemenarikan, kegunaan, dan ketepatan adalah rangkuman dari indikator-indikator yang ditetapkan dalam instrumen penilaian media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Esa Nur Wahyuni (2005)117 menyatakan bahwa aspek-aspek tersebut disertai dengan indikatornya menjadi acuan dalam pengembangan materi buku paket. Sementara indikator yang dipakai dalam buku ajar visual menulis kreatif ini antara lain: kemenarikan (ragam aktivitas, ide yang memantik, ilustrasi, dan adanya aktivitas yang menantang), ketepatan (kesesuaian KI-KD, contoh kata untuk mengembangkan ide, instruksi pembelajaran yang jelas), serta kegunaan (tujuan pembelajaran yang jelas, graduasi materi, sesuai peserta didik kelas 6).

Kriteria yang dikembangkan dalam buku ajar ini selain merangkum 3 aspek pokoknya juga mengacu pada teori dari buku Cianciolo (1997)118 yang mengungkapkan adanya ilustrasi bermakna, merangsang ide bagi pembaca, dan mengimajinasi bagi yang melihatnya. Selain itu kriteria seperti penambahan kekayaan bahasa, materi yang mudah dipahami, bahasa yang mudah dicerna, dan kesederhanaan kosakata juga mendapat perhatian dalam penyususnan buku ajar visual menulis kreatif. Hal-hal tersebut sesuai dengan yang ditulis oleh Nurgiyantoro (2005)119 dalam bukunya Sastra Anak: Pengantar Pemahaman

Dunia Anak. Dengan demikian, peneliti menggunakan kriteria-kriteria yang

dipakai oleh peneliti sebelumnya dalam pengembangan produk ini.

117 Wahyuni, “Pengembangan Paket Pelatihan Pengendalian Emosi Untuk Siswa SMP.”

118 Cianciolo, Picture Books for Children.

127

Pada gilirannya hasil akhir skor rerata yang diberikan oleh 4 validator jika digabungkan adalah sebesar 4,50 yang berarti lebih tinggi dari patokan acuan penilaian dan bila dikonversi berada di kategori sangat baik. Hal ini berarti mendukung teori-teori dan penelitian terdahulu tentang pembuatan buku ajar yang bagus dengan segala aspek kriterianya dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh badan standar dasional pendidikan (BSNP). Kesimpulannya bahwa buku ajar visual menulis kreatif ini layak menurut validator sebagai buku ajar bagi peserta didik kelas 6 pada jenjang madarasah ibtidaiyah.

Dokumen terkait