• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan eksplorasi meliputi aktifitas penjelajahan menggali sumber ide dengan langkah identifikasi dan perumusan masalah; penelusuran, pengalian, pengumpulan data, dan referensi. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang berkaitan dengan sumber inspirasi penciptaan kriya seni yang akan digunakan untuk penciptaan. Kegitan ini meliputi :

1. Pengamatan melalui visual (video) mengenai perayaan sekaten di Karaton Yogykarta untuk merangsang tumbuhnya kreatifitas penciptaan karya.

2. Pengumpulan informasi melalui studi pustaka, studi lapangan dan wawancara untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan untuk menguatkan gagasan dari karya yang akan dibuat.

3. Melakukan analisis bentuk beberapa proses dalam tahapan perayaan sekaten dan seisinya, bahan, dan teknik yang akan digunakan dalam pembuatan karya seni batik.

4. Mengembangkan imajinasi untuk mendapatkan bentuk-bentuk motif yang beda.

Tahapan eksplorasi adalah merupakan tahapan awal untuk menciptakan suatu karya seni kriya, tahapan awal adalah membahas tahapan perayaan sekaten yang akan digunakan sebagai ide dasar dalam penciptaan motif batik. Langkah selanjutnya pembuatan sket-sket alternatif merupakan bagiandari perencanaan penciptaan karya seni setelah melakukan eksplorasi atau penjelajahan- penjelajahan sesuai dengan tema yang diangkat sebagai konsep penciptaan. Sket- sket alternatif itu di maksudkan untuk mencari kemungkinan pengembangan- pengembangan bentuk tersebut tentu harus dapat mempresentasi tema atau ide yang dimaksudkan dengan demikian didapatkan karya-karya yang orisinil, bermutu, menarik dan dapat menggugah perasaan orang yang melihatnya.

B. Tahap Perancangan

Tahap perancangan yang dibangun berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan antara lain dengan pembuatan motif anlternatif, penetapan motif terpilih dan penyusunan motif terpilih kedalam pola sebagai perwujudan.

Dalam pembuatan motif alternatif mempertimbangakan hasil dari pengamatan visual dengan video ataupun secara langsung dan pengumpulan data mengenai proses perayaan sekaten yang ada di Karaton Yogyakarta dan

pengumpulan teknik hasil study pustaka m dari itu kemudian dipe alternatif. Adapun mot 1) Motif Alternatif

Motif alterna beberapa bentuk gam penggalian data yang data yang diperoleh secara langsung penul kedalam beberapa mot menstilasi bentuk nya beberapa motif alterna

Bentuk N a. GununganLanang

knik yang berguna bagi perwujudan. Maka yan maupun pengamatan secara visual, serta hasil dipergunakan sebagai acuhan dalam pembuata pun motif alternatifnya sebagai berikut:

if

natif merupakan langkah dari dibuat untuk gambaran motif dalam upaya memvisualisasi ng terkait dengan sumber ide.Dari data yang di

h melalui study pustaka, serta pengamatan nulis kemudian menuangkan hasil analisis data motif alternatif. Pembuatan motif alternatif di yata dari beberapa proses dalam perayaan seka rnatif yang telah digamabar oleh penulis:

uk Nyata Stilasi

anang 1. Gunungan Lanang

yang didapati dari sil yang diperoleh buatan bentuk motif

ntuk menciptakan sasikan hasil dari diperoleh baik itu n yang dilakukan data yang diperoleh dilakukan dengan ekaten. Berikut ini

asi ang1

2. GununganLanang2

3. Gunungan Lanang3

b. Gunungan Wadhon 1. Gunungan Wadhon 1

3. Gunungan Wadhon3

4. Gunungan Wadhon4

c. Numplak Wajik 1. Numplak Wajik1

3. Numplak Wajik3

d. GejokLesung 1. Gejok Lesung1

2. Gejok Lesung2

4. Gejok Lesung4

5. Gejok Lesung5

e. UdhikUdhik 1. Udhik-udhik1

3. Udhik-udhik3

f. NabuhGamelan 1. NabuhGamelan 1

2. NabuhGamelan 2

4. NabuhGamelan 4

5. Nabuh Gamelan 5

6. NabuhGamelan 6

2. Permainan 2

3. Permainan 3

4. Permainan 4

2. Gasing2

3. Gasing3

i. Pecut 1. Pecut1

3. Pecut3

4. Pecut4

j. Kapal Kapalan 1. Kapal-kapalan 1

3. Kapal-kapalan 3

k. Endog Abang 1. Endog Abang1

2. Endog Abang2

l. Halaman Karaton 1. Halaman Keraton 1

2. Halaman Keraton 2

2) Motif Terpilih Tahapan sela digambar oleh penuli yang akan disusun m Adapun beberapa mot berikut: a. MotifGunungan G (Sum b. MotifGunungan G (Sum

selanjutnya dari empat puluh gambar motif alter nulis maka tahapan selanjutnya, akan ditetapka susun membentuk pola yang akan direalisasikan otif terpilih yang telah digambar oleh penulis

unungan Wadhon1

Gambar 15:MotifGunungan Wadhon1 umber: Digambar olehNovita Dwi Q, Juni 2015 unungan Wadhon2

Gambar 16:Motif Gunungan Wadhon2 umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015

lternatif yang telah pkan motif terpilih kan menjadi batik. nulis adalah sebagai

2015)

c. MotifGunungan L

(Sum d. MotifGejok Lesung

(Sum e. MotifNumplak W

(Sum

unungan Lanang

Gambar17 :MotifGunungan Lanang umber: Digambaroleh Novita Dwi Q, Juni 2015 esung

Gambar 18:MotifGejok Lesung

umber: Digamabar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 ak Wajik

Gambar 19:MotifNumplak Wajik

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

f. Motif Halaman K (Sum g. Motif Udhik-udhi (Sum h. MotifNabuhGam (Sum n Keraton

Gambar19 :Motif Halaman Keraton

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 udhik

Gambar20 :MotifUdhik-udhik

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 amelan 1

Gambar 21:MotifNabuhGamelan 1

umber: Digamabar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

i. MotifNabuhGam

(Sum j. MotifNabuhGam

(Sum k. MotifNabuhGam

(Sum amelan 2

Gambar 22:MotifNabuhGamelan 2

umber: Digamabar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 amelan 3

Gambar23 :MotifNabuhGamelan 3 umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 201

amelan 4

Gambar 24:MotifNabuhGamelan 4

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

l. MotifNabuhGam

(Sum

m. MotifNabuhGam

(Sum n. Motif Permainan 1

(Sum amelan 5

Gambar 25:MotifNabuhGamelan 5

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015

amelan

Gambar 26:MotifNabuhGamelan

umber: Digamabar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 nan 1

Gambar 27:MotifPermainan 1

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

o. Motif Pasar Mala (Sum p. Motif Permainan (Sum q. Motif Permainan 4 (Sum Malam Sekaten 2

Gambar 28:Motif Permainan 2

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 nan 3

Gambar 29:MotifPermainan 3

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 nan 4

Gambar 30:MotifPermainan 4

Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

r. Motif Permainan (Sum s. Tumpal Udhik-udhi (Sum t. Tumpal Prajurit (Sum nan 5 Gambar 31:MotifPermainan 5

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 -udhik

Gambar 32:Tumpal udhik-udhik

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 it

Gambar 33:TumpalPrajurit

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juni 2015 2015)

2015)

3) Pembuatan Pola Seletah tahapa alternatif dipilh dan Dalam tahapan proses pe menggabungkan bebe telah dianggap baik, siap dipindahkan pada pensil ataupun dengan sp

a. Rancangan Pola 1

(Sum Pola batik ini berjudul udhik-udhik Penyusunanya motif kain disusun secara ac

ola

hapan mengambar beberapa motif alternatif se n tahapan berikutnya ialah tahapan proses pe oses pembuatan pola, terdapat beberapa pola yan beberapa motif terpilih menjadi satu. Setelah pol

k, sesuai dengan konsep yang diinginkan maka pada kain yang akan dibatik dengan cara dima

gan spidol. Adapun pola yang tersusun adalah se

1

Gambar 34:PolaUdhik-udhik

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juli 2015 ini tersusun dengan menggabungkan motif udhik kemudian dengan menggunakan tumpal koi

if utama tampak pada bagian sisi kanan kain acak motif pendukungnya.

selanjutnya motif s pembuatan pola. ang dibuat dengan h pola dibuat dan aka pola tersebut mal menggunakan h sebagai berikut :

2015)

otif terpilih yang koin udhik-udhik. kain dan sisi kanan

b. Rancangan Pola Ba

( Pola batik nabuh motif terpilih nabuh gamelan 4, nabuh gam motif kawung.

c. Rancangan Pola Ba

(S Batik II

Gambar 35: PolaNabuhGamelan

(Sumber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juli 2015 nabuh gamelan sekatenan ini tersusun dari pen nabuh gamelan 1, nabuh gmelan 2, nabuh gam nabuh gamelan 5 dan selanjutnya dalam pola ini dita

Batik III

Gambar 36 :Pola Gejok Lesung

(Sumber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juli 2015 uli 2015)

enggabungan dari gamelan 3, nabuh ditambahkan unsur

Pola batikgejok lesung dan dalam pe dengan bidang lingkar

d. Pola Batik IV Pola batikarak dan untukbackground

( e. Rancangan Pola Ba

Pola batik G keseluruhan proses d berjudul numplak wa

gejok lesung ini tersusun dari motif terpilih yang pembuatan pola ditambah dengan usur lengkun karan kecil hingga sedang.

arak gunungan wadhonini tersusun dari motifgunungan w grounddiberikan unsur bidang bulat kecil.

Gambar 37:PolaGunungan Wadhon (Sumber: Digambar oleh Dwi Q, Juli 2015) Batik V

k Gerebeg ini tersusun dengan menggabun s dalam perayaan sekaten yakni beberapa mot wajik, gejok lesung, udhik-udhik, gunungan lana

ang berjudulgejok ngkung yang diisi

fgunungan wadon

)

nggabungkan hampir otif terpilih yang lanang, gunungan

wadhon, dan halama terdapatlah pola batik G

(Sum f. Pola Batik VI

(Sum Pola batik pa beberapa motif terpili

man keraton, disusun dalam satu penggabun tik Gerebeg.

Gambar 38:PolaGerebeg

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juli 2015

Gambar 39: Pola Pasar Malam Sekaten (Sumber: Digambar oleh Novita Dwi Q, Juli 2015

pasar malamsekaten ini tersusun dari pengg pilih antara lain, motif permainan 1, permainan

ggabungan sehingga 2015) n i 2015) penggabungan dari nan 2, permainan 3,

permainan 4, danpe tersebut disusun menvisualisasikan be pasar malam sekaten y

g. Pola Batik VII Pola batik dola yakni, gasing, pecut da dan menggunakan pin dibagian atas kain sehi motif namun di berika

(Sum

npermainan 5 yang disusundenganpengulanga menyerupai bentuk puzzel. Motif-m beberapa permainan yang dapat dijumpai ke n yang dilaksanakan dihalaman karaton.

dolanan sekaten ini tersusun dari menggabungka ut dan kapal-kapalan. Yang disusun dengan susuna

pinggiran tumpal, kemudian penyususnan moti sehingga bagian sisi bawah kain hanya saja tanpa

ikan cecek yang disusun dengan rapi membentuk

Gambar 40: PolaDolanan Sekaten

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, April 201

ngan motif-motif f-motif tersebut ketika pelaksaan

gkan motif terpilih susunan geometris otif hnaya disusun tanpa memberikan ntuk bidang.

h. Pola batik VIII

Pola batik endog motif disusun horisont abanghanya setenga

(Sum

C. Perwujudan Pada tahap merealisasikan sket m karya batik yang sesun perayaan sekaten ini a 1. Persiapan alat dan

Dalam proses adanya pertimbangan nantinya akan digunaka dari dulu hingga sek

endog abang sekaten ini dari motif terpilih endog isontal dan bagian kain yang terisi dengan susuna ngahnya kain.

Gambar 42 :PolaEndog Abang

umber: Digambar oleh Novita Dwi Q, April 201

p perwujudan, langkah yang dilakukan t motif terpilih yang telah disusun menjadi sungguhnya. Adapun proses perwujudan dari k ni adalah meliputi:

dan bahan

oses mewujudkan suatu karya kedalam bentuk ny gan dan persiapan matang mengenai alat da unakan. Alat-alat dan bahan untuk membuat bati

sekarang ini. Dilihat dari pembuatanya, mem

endog abang, pola n susunan motifendog

2015)

n penulis ialah di pola, ke dalam i karya batik motif

uk nyata, diperlukan dan bahan yang batik tidak berubah embatik termasuk

kegiatan yang tradisona membatik meliputi:

a. Canting

Canting adala berpola ataau mengikut biasanya untuk menul Adapun jenis-jenis ca b. Canting Klowong reng-rengan atau ditentukan. Canti batik sebelum dike c. Canting Tembok,

fungsinya untuk bagian tersebut te ada supaya tidak t d. Canting cecek,

melekatkan lilin (cecek).

G (Sum

disonal, sehingga memiliki sifat khas. Perala :

dalah berfungsi untuk menorehkan lilin pada ka gikuti gambar, cating juga berfungsi seperti ha enulis. Canting peralat batik yang terbuat dari s canting sebagai berikut :

ong, canting yang berparu sedang, digunakan unt tau batikan pertama kali sesuai dengan pol nting ini pada umumnya khusus untuk membua dikerjakan secara lebih lanjut.

bok, canting yang lubang paruh paling be uk melekatkan lilin pada bagian yang lebar but tetap berwarna putih atau untuk mempertahank

dak terlapisi warna lain.

k, canting yang lubang paruhnya kecil fun lin pada ornamen-ornamen pengisi yang be

Gambar 42:Canting tembok, klowong, cecek (Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015

alatan dan bahan

da kain yang telah halnya pena yang ri bahan tembaga.

n untuk membatik pola yang telah buat kerangka pola

besar dari motif r dari motif agar hankan warna yang

fungsinya untuk berupa titik-titik

cek 2015)

e. Gawangan Gawangan a sewaktu akan dibatik. untuk dipindah-pinda

( f. Spanram

Spanram ada tidak berkerut saat di kuas atau colet, ukura

(Sum

g. Kompor Batik Kompor batik ketika memanaskan a

n adalah peralatan batik untuk membentang tik. Alat ini dibuat sedemikia kuat dan ringan, se ndah. Biasanya terbuat dari bahan kayu atau bam

Gambar 43:Gawangan

(Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015

adalah sejenis alat untuk merenggangkan ka t diwarna. Alat ini digunakan untuk mewarna , ukuran alat ini sekitar 2meter.

Gambar 44:Spanram

Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015

k

batik adalah sebagai alat ini digunakan untuk me n atau mencairkan ‘malam’ atau lilin.

ngkan kain mori n, sehingga mudah u bambu.

i 2015

kain mori supaya rna dengan teknik

2015)

(Sumbe h. Wajan

Wajan adalah atau grabah digunaka ketika membatik. W dan menurunkanya da

( Sum i. Ember

Ember atau ba perkakas ini gunakan unt

Gambar 45:Kompor Listrik

ber:Dokumentasi Novita Dwi Q, November 2015

lah perkakas dapur dibuat dari bahan logam ba akan sebagi tempat untuk mencairkan “ma Wajan sebaiknya bertangkai agar mudah dala

dari perapian.

Gambar46:Wajan

Sumber : Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015

u bak air dapat terbuat dari bahan plastik atau an untuk mewarna dengan teknik perwarnaan c

ber 2015)

baja, alumunium, malam” atau lilin dalam mengangkat

015)

au logam.Biasanya n celup.

( Sum j. Spon dan Kuas

Spon dan kua usap, dapat mengguna

( Sum k. Cup Gelas

Cup gelas terbu sebelum warna digun membuat skala warna

( Sum

Gambar 47:Ember

Sumber : DokumentasiNovita Dwi Q, Juli 2015 as

kuas digunakan untuk mewarnai dengan tekni unakan pewarnaan indigosol maupun remasol.

Gambar 48:Spon dan Kuas

Sumber : Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015

terbuat dari plastik, digunakan untuk proses pe gunakan untuk mewarna kain mori yang telah

rna yang akan digunakan.

Gambar 49:Cup Gelas

Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015 2015)

knik colet maupun sol.

2015)

s pelarutan warna lah dibatik. Untuk

l. Panci ( Sum Panci, perkaka air membersihkan ma m. Sarung Tangan Sarung tangan batik ketika mencelup w n. Pengaris, Pensil, k

Pengaris pensi dan digunakan dalam o. Kain

Kain mori ter tembus atau batikany mori dapat menyerap bahan mori tidak 100% mengkerut.Macam-m

1) Kain oadat. kualita

Gambar 50:Panci

Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015 akasdapur yang terbuat dari logam, difungsikan n malam agar terlepas dari kain yang telah dibatik

n

gan digunakan untuk melindungi tangan dari elup warna ataupun mecolet.

sil, kertas

nsil dan kertas digunakan untuk membuat pola am membuat desain.

tergolong kain tergolong kain yang tipis, jika kanya akan terlihat jelas sehingga mudah untuk

rap zat warna sangat bagus dan mudah diperoleh k 100% kapas, maka biasanya kalau terken

-macam kain mori antara lain :

n mori biru adalah mori kasar dan tipis, tenuna dat. Kain ini biasanya digunakan untuk m

litasnya kurang (batik sablon).

2015)

kan untuk merebus batik.

dari zat pewarnaan

pola dan motif batik

jika dibatik akan untuk diterusi .Kain oleh dipasaran.Bila kena malam akan

tenunanya kurang uk membatik yang

2) Kain m bahan kain je 3) Kain paling bahan ba (Sum p. Malam Malam atau warna masuk kedalam segi warna, sifat, mal

1) Malam carikan, daya rekatnya untuknglowongi 2) Malam temboka Sifatnya kenta sangant kuat. luas, biasanya unt

n mori jenis prima adalah jenis kain yang kual anya halus tenunanya cukup bagus. Bermacam n jenis prima biasa digunkan dlam batik cap.

n mori jenis primisima (sent) adalah jenis ka ing halus dan harganya juga mahal. Mori ini di han batik tulis.

Gambar 51:Kain

umber: Dokumetasi Novita Dwi Q, Juli 2015)

u lilin, berperan sebagai bahan merintangi ata lam motif yang kita inginkan agar tetap berwa alam atau fungsi dibeda-bedakan antara lain : kan, warnanya agak kuning, sifatnya lentur tida

ya pada kain sangat kuat. Fungsi malam ca ongiataungrengrengdan membuatisenpada ba bokan, warna malam tembokan berwarna ag ntal mudah mencair dan menggering daya r kuat. Malam tembokan berfungsi untuk menutup

ya untuk latar ataubackground.

kualitasnya sedang, am-macam merek

s kain mori yang ni digunakan untuk

)

atau menghalangi rwarna putih. Dari n :

tidak mudah rusak carikan berperan da batik .

agak kecoklatan. a rekat pada kain nutup bidang yang

Gambar ( Sum 3) Malam remuk putih susu. Si dasarnya mala pecah-pecah. q. Zat Pewarna Dalam proses diperoleh dari zat pe pewarna alam mengg kimia menggunakan ulasan mengenai peaw

1) Zat pewarna dengan teknik metode mengg zat pembantu larut dalam ai napthol pada 2½ gram T.R

bar 52:Malam Remukan, Carikan, dan Temb Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juli 2015 ukan atau yang biasa disbut dengan mlam paraf susu. Sifat malam remukan mudah retak dan muda

alam remukan ini memang berfungsi untuk me h.

oses pembatikan karya ini, pewarnaanuntuk ka pewarna alam ataupun kimia. Adapun ulasa

ggunakan pewarna indigofera, sedangkan untuk kan zat pewarnaan napthol, remasol dan indi

eawarna yang digunakan sebagai berikut : na napthol dalam tugas akhir karya seni ini knik pewarnaan celup. Proses pewarnaan konve

nggunakan pewarnaan napthol ini didapatkan ntu yaitu kostik soda, karena zat pewarna napt

air sehingga memerlukan zat pembangkit terse da satu meter kain hanya dengan pencampuran T.R.O (Turkish Red Oil) dan 2½ gram ko

mbokan 2015)

parafin berwarna udah patah, pada menimbulkan efek

karya batik dapat san mengenai zat untuk zat pewarnaan ndigosol. Adapun

ini diaplikasikan konvensional dengan kan warna dengan napthol tidak dapat rsebut. Pengunaan puran 5 gram naptol, kostik (soda abu/

NaOH) yang kesemuanya dilarutkan dalam air panas. Garam pembangkit warna digunakan untuk menimbulkan warna pada kain setelah kain dimasukkan dalam larutan pertama. Garam 10 gram dilarutkan dalam satu liter air dalam satu meter kain.

2) Zat pewarna Indigosol dalam proses pewarnaan untuk tugas akhir karya seni ini digunakan dengan teknik colet maupun celup. Zat pewarnaindigosol adalah zat warna yang dapat larut dalam air, zat warna indigosol merupakan larutan berwarna jernih. Penggunaanya yaitu dengan cara mencampurkan 10 gr indigosol dilarutkan kedalam air panas sedikit, setelah itu ditambahkan air panas 5 liter, dan larutan sudah siap dipakai. Guna membangkitkan warna digunakan larutan asam chloride atau asam sulfat 10 cc tiap 1 liter air, kemudian untuk proses penggunanya kain dicelupkan dalam larutan indigosol, selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari hingga warna kain berubah lebih gelap, kemudian untuk membangkitkan warna maka kain dicelupkan 3 menit dalam larutan asam chloride atau asam sulfat, setelah warna timbul segera cuci dengan air bersih agar sisa asam sulfat tidak merusak kain. Sedangkan untuk proses colet resep zat pewarnan sama, namun setelah zat pewarna indigosol hanya dilarutkan dengan sedikit air panas tidak ditambah dengan air dingin, untuk pengerjaan teknik ini dilakukan diruangan terbuka, selanjutnya kain diusap atau dicolet dengan kuas setelah pengerjaan selesai maka didiamkan beberapa saat selanjutnya untuk membangkitkan warna maka kain dicelupkan 3 menit dalam larutan asam chloride atau

asam sulfat, setelah warna timbul segera cuci dengan air bersih agar sisa asam sulfat tidak merusak kain

3) Pewarnaan Remasol adalah zat warna yang dalam penggunaanya harus diikuti dengan proses fiksasi menggunakan waterglass ataupun natrium silikat. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini zat pewarna remasoldigunakan untuk membuat warna yang berbeda yaitu dengan mencampur zat larutan indigosol dengan perbandingan 1:3.

4) Zat pewarna alam dalam tugas akhir karya seni ini adalah zat pewarnan yang dapat kita peroleh dari macam-macam tumbuhanindigofera meghasilkan warna biru.adapun beberapa resep dalam pembuatan sup indigofera adalah 50 gram sebuk indigo dilarutkan dalam 1 liter air panas suhu 70C, kemundian ditambahkan Hidro 18 gram dan soda abu 14 gram kemudian semua itu ditutup rapat dan didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya untuk pembangkit pewarna indigofera ini menggunkan larutan asam cuka. Adapun cara pencelupan dalam mengunakan pewarnaan alam indigofera. Kain didiamkan dalam sup indigofera yang telah dicampur dengan air dingin sebanyak 9 liter, kain diangkat ditiriskan sampai air yang berada dalam kain tidak menetes, pencelupan diulangi hingga tiga kali pencelupan, samapai warna biru rata terbentuk dipermukaan kain. Proses penguincian warna dilakukan, dengan merendam kain dengan larutan cukak selama satu jam. Selanjutnya kain dibilas dengan air bersih sehingga bau asam cuka hilang.

Gambar 53 C. Tahapan Perwu Setelah melalui adalah perwujudan. A berikut: A. Membuat Pola d (S Menurut Soeda dalam suatu bentuk ul pola. Contohnya pola lain-lain.Pada umum pendukung atau figur atau tata letak motif yang jelas dan terara

r 53: Serbuk Indigofera, Cairan Tinggi, dan T ( Dokumentasi : Novita Dwi Juli 2015) wujudan

lalui tahap eksplorasi dan perencanaan, tahap n. Adapun tahap perwujudan dalam karya seni ini

a di Atas Kertas

Gambar 54:Membuat Pola di Atas Kertas (Sumber: Dokumentasi Novita Dwi Q, Juni 2015 oedarso (1971:11) Pola adalah penyebaran ga uk ulang tertentu atau dalam kata lain motif mer

pola hias batik, pola hias Majapahit, Jepara, Ba umnya pola hiasan biasanya terdiri dari moti guran, Isian atau pelengkap.Pola hias mempun otif hias pada bidang tertentu sehingga menghasi arah.Dalam membuat pola hias harus dilihat fun

an Tegeran

hapan selanjutnya ini adalah sebagai

tas 2015)

n garis dan warna erupakan pangkal Bali, Nataram dan otif pokok, Motif punyai arti konsep hasilkan ragan hias fungsi benda atau

sesuai keperluan dan dengan jalan meneba

Dokumen terkait