Total Kuisioner
4.2.2. Tahapan Metode Furness
Dengan menggunakan data awal MAT, maka dengan metode furness dihasilkan MAT pengulangan Ke 1 yang didapat dengan mengalikan sel MAT pada saat sekarang dengan tingkat pertumbuhan zona asal (Ei).
Selanjutnya, pada pengulangan ke 2 sel MAT yang dihasilkan pada pengulangan ke 1 dikalikan dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan (Ed) untuk menghasilkan MAT pengulangan ke 2
Langkah-langkah tersebut dilakukan terus menerus secara bergantian sehingga total sel MAT yang dihasilkan (baris ataupun kolom) sesuia dengan total sel MAT yang diinginkan yaitu nilai akhir 1
Tahapan langkah pengulangan 1 sampai dengan pengulangan 6 dari metode furness dapat dilihat pada lampiran 1.
Hasil dari pemodelan dengan metode furness digambarkan dengan garis keinginan (desire
line), adalah volume penumpang kereta rel listrik pada jam sibuk saat ini antara stasiun
Bogor samapi dengan stasiun Universitas Indonesia, penumpang kereta rel listrik pada jam sibuk pada tahun 2013, penumpang kereta rel listrik pada tahun 2008 dan ramalan penumpang kereta rel listrik pada tahun 2013.
Volume Penumpang Peak Hour pagi hari jam 0600 sampai dengan jam 0900 saat ini dapat
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-9
Gambar 4.1 Desire Line Stasiun Bogor jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Bogor untuk jam sibuk pagi hari antara jam
0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan Bogor
menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Jakarta Kota mencapai lebih dari 1500 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah tujuan stasiun Pasar Minggu Baru dibawah 100 orang penumpang.
Gambar 4.2 Desire Line Stasiun Cilebut jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Cilebut untuk jam sibuk pagi hari antara jam
0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan Cilebut
menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Manggarai mencapai 1000 orang penumpang, sedangkan volume penumpang tujuan stasiun di DKI Jakarta lainnya hampir merata antara 100 sampai 500 orang penumpang.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-11
Gambar 4.3 Desire Line Stasiun Bojoggede jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Bojonggede untuk jam sibuk pagi hari antara
jam 0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan
Bojonggede menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Manggarai mencapai 1000 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru tidak mencapai 100 orang penumpang.
Gambar 4.4 Desire Line Stasiun Citayam jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Citayam untuk jam sibuk pagi hari antara jam
0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan
Citayam menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Manggarai dan Jakarta Kota mencapai 1000 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru tidak mencapai 100 orang penumpang.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-13
Gambar 4.5 Desire Line Stasiun Depok jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Depok untuk jam sibuk pagi hari antara jam
0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan Depok
menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Manggarai dan Jakarta Kota mencapai 1000 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru tidak mencapai 100 orang penumpang.
Gambar 4.6 Desire Line Stasiun Depok Baru jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Depok Baru untuk jam sibuk pagi hari antara
jam 0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan
Depok Baru menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Jakarta Kota mencapai 1500 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru tidak mencapai 100 orang penumpang.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-15
Gambar 4.7 Desire Line Pondok Cina jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Pondok Cina untuk jam sibuk pagi hari antara
jam 0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun keberangkatan
Pondok Cina menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tertinggi adalah tujuan stasiun Jakarta Kota mencapai 1000 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru serta stasiun Juanda tidak mencapai 100 orang penumpang.
Gambar 4.8 Desire Line Universitas Indonesia jam 0600 sampai 0900
Berdasarkan gambar desire line pada stasiun Universitas Indonesia untuk jam sibuk pagi
hari antara jam 0600 sampai 0900, dapat diketahui penumpang kommuter dari stasiun
keberangkatan Universitas Indonesia menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tidak ada yang dominan tetapi merata antara lain tujuan stasiun Jakarta Kota, Jayakarta, Mangga Besar Cikini, Manggarai, Tebet, Cawang dan Pasar Minggu mencapai 1000 orang penumpang, dan volume penumpang terendah adalah stasiun Sawah Besar, Juanda, Godang Dia, Universitas Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat dan Pasar Minggu Baru tidak mencapai 100 orang penumpang.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-17 4.2.3. Penyajian Data Statistik
Survei karakteristik yang dilakukan di stasiun keberangkatan antara Bogor sampai Depok
pada jam sibuk antara jam 0600 sampai dengan jam 0900 akan dilakukan Analisis data
menggunakan metode penyajian data statistik, hasilnya berupa prosentase yang disajikan dalam grafik lingkaran (pie chart). Dalam grafik lingkaran ini akan menggambarkan perbandingan jumlah dilihat berdasarkan presentasenya. Diagram lingkaran ini dibuat berdasarkan tabel presentase satu arah. Dalam grafik lingkaran ini akan ditampilkan gabungan dari 13 pertanyaan kepada responden yang akan melakukan perjalanan komuter diseluruh stasiun kedatangan antara stasiun Bogor sampai stasiun Univesitas Indonesia menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta. Metode penyajian data yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan jenis kelamin responden yang akan menuju Stasiun pemberangkatan antara Stasiun Bogor sampai stasiun Universitas Indonesia menuju Jakarta
P1. JENIS KELAMIN RESPONDEN
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Laki-laki 178 74% 2 Perempuan 62 26% Total 240 100% 74% 26% Laki-laki Perempuan
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, didominasi oleh penumpang kommuter laki-laki yang mencapai 74% sedangkan penumpang perempuan hanya 26%, hal ini diakibatkan oleh buruknya layanan kereta rel listrik pada lintas Bogor_jakarta, kereta selalu penuh sesak pada jam sibuk pagi dan sore hari sehingga mengabaikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan usia responden yang akan menuju Stasiun pemberangkatan dari Stasiun Bogor sampai stasiun Universitas
Indonesia menuju Jakarta P2. USIA RESPONDEN NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 < 20 tahun 8 3% 2 20 - 30 tahun 57 24% 3 30 - 40 tahun 86 36% 4 40 - 50 tahun 62 26% 5 50 - 60 tahun 24 10% 6 > 60 tahun 3 1% Total 240 100% 3% 24% 36% 26% 10% 1%
< 20 tahun 20 - 30 tahun 30 - 40 tahun 40 - 50 tahun 50 - 60 tahun > 60 tahun
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, paling banyak adalah Usia 30 tahun sampai dengan 40 tahun menempati urutan teratas dengan Prosentase 36%, Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini rata-rata usia produktif, karena kondisi didalam kereta yang selalu penuh membutuhkan stamina yang prima.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan Penghasilan responden yang akan menuju Stasiun pemberangkatan dari Stasiun Bogor sampai stasiun Universitas Indonesia menuju Jakarta
P3. PENGHASILAN DALAM SEBULAN
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 < 1 juta 3 1% 2 1 - 2 juta 44 18% 3 2 - 3 juta 68 28% 4 3 - 4 juta 73 30% 5 4 - 5 juta 34 14% 6 > 5 juta 18 8% Total 240 100% 1% 18% 28% 31% 14% 8%
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-19
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, dengan rata-rata penghasilan 2 sampai 3 juta tahun mencapai 68 orang dengan Prosentase 28%. Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini rata rata berpenghasilan di bawah 5 juta, sampai saat ini kereta ekonomi masih menjadi andalan para penumpang commuter karena harganya terjangkau.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan jarak dari rumah responden menuju Stasiun pemberangkatan dari Stasiun Bogor sampai stasiun Universitas Indonesia menuju Jakarta
P4. JARAK DARI RUMAH KE STASIUN
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Kurang dari 1 km 44 18% 2 1 - 2 km 64 27% 3 2 - 3 km 48 20% 4 3 - 4 km 42 18% 5 4 - 5 km 32 13% 6 lebih dari 5 km 10 4% Total 240 100% 18% 27% 20% 18% 13% 4% Kurang dari 1 km 1 - 2 km 2 - 3 km 3 - 4 km 4 - 5 km lebih dari 5 km
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, memiliki tempat tinggal tidak terlalu jauh dari dari stasiun keberangkatan, jarak 2 km sampai 3 km adalah jarak yang menempati urutan pertama dengan 48 orang dengan atau mencapai 20% dari total responden. Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini berusaha untuk bertempat tinggal dekat dengan stasiun keberangkatan agar menghemat biaya transportasi.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan kendaraan yang dipergunakan menuju Stasiun pemberangkatan dari Stasiun Bogor sampai stasiun Universitas Indonesia menuju Jakarta
P5. KENDARAAN YANG DI GUNAKAN KE STASIUN NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Angkutan umum 84 35% 2 Mobil pribadi 30 13% 3 Sepeda motor 67 28% 4 Jalan kaki 34 14% 5 Lain-lain 25 10% Total 240 100% 35% 13% 28% 14% 10%
Angkutan umum Mobil pribadi Sepeda motor Jalan kaki Lain-lain
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, memilih angkutan umum untuk menuju ke stasiun pemberangkatan dengan 84 orang dengan atau mencapai 35% dari total responden. Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini berusaha untuk bertempat tinggal dekat dengan stasiun keberangkatan jadi mereka mengunakan angkutan umum karena menurut responden angkutan umum sangat mudah didapat dan beroperai sampai tengah malam.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan maksud dan tujuan melakukan perjalanan.
P6. MAKSUD DAN TUJUAN PERJALANAN
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Bekerja 148 62% 2 Sekolah 23 10% 3 Belanja 36 15% 4 Jalan-jalan 10 4% 5 Lain-lain 23 10% Total 240 90% 62% 9% 15% 4% 10%
Bekerja Sekolah Belanja Jalan-jalan Lain-lain
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, dengan tujuan untuk bekerja mencapai 148 orang atau mencapai 62%.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-21
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan jarak dari stasiun tujuan ketujuan akhir.
P7. JARAK DARI STASIUN TUJUAN KE TUJUAN AKHIR
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Kurang dari 1 km 68 28% 2 1 - 2 km 67 28% 3 2 - 3 km 51 21% 4 3 - 4 km 16 7% 5 4 - 5 km 32 13% 6 lebih dari 5 km 6 3% Total 240 100% 28% 28% 21% 7% 13% 3% Kurang dari 1 km 1 - 2 km 2 - 3 km 3 - 4 km 4 - 5 km lebih dari 5 km
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, para penumpang commuter harus melanjutkan perjalanan untuk mencapai tujauan akhir, dengan 68 orang atau mencapai 28% dari total responden. Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini melakukan perjalanan lanjutan dengan jarak 1 sampai 2 kilometer untuk mencapai tujuan akhir tempat beraktifitas.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan lamanya perjalanan dari rumah ke lokasi tujuan akhir.
P9. LAMA PERJALANAN DARI RUMAH SAMPAI TUJUAN AKHIR
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 0,5 - 1 jam 35 15% 2 1 - 1,5 jam 63 26% 3 1,5 - 2 jam 86 36% 4 2 - 2,5 jam 47 20%
5 Kurang dari 0,5 jam 5 2%
6 Lain-lain 4 2% Total 240 100% 15% 26% 36% 19% 2% 2%
0,5 - 1 jam 1 - 1,5 jam 1,5 - 2 jam 2 - 2,5 jam Kurang dari 0,5 jam Lain-lain
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, para penumpang commuter dengan 86 orang atau mencapai 36% dari total responden. Pengguna layanan kereta rel listrik saat ini melakukan perjalanan dari rumah sampai ketujuan akhir dengan waktu1.5 sampai 2 jam
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan jenis KRL yang digunakan.
P10. JENIS KRL YANG DIGUNAKAN
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Express AC 45 19% 2 AC Ekonomi 67 28% 3 Ekonomi 128 53% Total 240 100% 19% 28% 53%
Express AC AC Ekonomi Ekonomi
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, para penumpang commuter dengan 128 orang atau mencapai 53% dari total responden, menggunakan kereta rel listrik kelas ekonomi karena harga lebih murah dari kereta dengan kelas diatasnya.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan kondisi kenyamanan dalam kereta selama perjalanan.
P11. KONDISI DALAM KERETA
NO URAIAN JUMLAH
RESPONDEN PRESENTASE
1 Nyaman 38 16%
2 Kurang nyaman 71 30%
3 Tidak nyaman 76 32%
4 Sangat tidak nyaman 55 23%
Total 240 100%
16%
29% 32%
23%
Nyaman Kurang nyaman Tidak nyaman Sangat tidak nyaman
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-23
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, para penumpang commuter dengan 71 orang atau mencapai 30% dari total responden, mengaku kurang nyaman dengan kondisi kereta yang ada saat ini, karena pada jam sibuk pagi dan sore hari kondisi dalam kereta padat sehingga jauh dari nyaman.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan lamanya keterlambatan kereta rel listrik (KRL) di satsiun kedatangan.
P12. KRL TERLAMBAT DARI JADWAL
NO URAIAN JUMLAH
RESPONDEN PRESENTASE
1 a. Kurang dari 5 menit 26 11%
2 b. 5 - 10 menit 58 24%
3 c. 10 - 15 menit 51 21%
4 d. 15 - 30 menit 65 27%
5 e. Lebih dari 30 menit 40 17%
Total 240 100% 11% 24% 21% 27% 17%
a. Kurang dari 5 menit b. 5 - 10 menit c. 10 - 15 menit d. 15 - 30 menit e. Lebih dari 30 menit
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, para penumpang commuter dengan 65 orang atau mencapai 27% dari total responden, mengaku kereta rellistrik (KRL) di lintas Bogor –Jakarta sering mengalami keterlambatan bahkan sampai 30 menit. Dengan kondisi seperti ini para penumpang tetap menunggu kedatangan kereta rel listrik karena bila mereka berganti moda dengan bus akan terjebak kemacetan.
Karakteristik perjalanan penumpang Kereta rel listrik (KRL) berdasarkan stasiun tujuan akhir.
P13. TUJUAN STASIUN AKHIR
NO URAIAN JUMLAH RESPONDEN PRESENTASE 1 Jakarta 43 18% 2 Jayakarta 11 5% 3 Manggabesar 11 5% 4 Sawahbesar 10 4% 5 Juanda 13 5% 6 Gambir 0 0% 7 Gondangdia 10 4% 8 Cikini 19 8% 9 Manggarai 28 12% 10 Tebet 17 7% 11 Cawang 20 8% 12 Duren Kalibata 13 5% 13 Pasar Minggu Baru 6 3%
14 Pasar Minggu 14 6% 15 Tanjung Barat 9 4% 16 Lenteng Agung 8 3% 17 Univ. Pancasila 8 3% Total 240 100% 18% 5% 5% 4% 5% 0% 4% 8% 12% 7% 8% 5% 3% 6% 4% 3% 3%
Jakarta Jayakarta Manggabesar Sawahbesar
Juanda Gambir Gondangdia Cikini
Manggarai Tebet Cawang Duren Kalibata
Pasar Minggu Baru Pasar Minggu Tanjung Barat Lenteng Agung
Univ. Pancasila
Berdasarkan hasil survey wawancara yang dilakukan kepada 240 responden para penumpang kommuter yang melakukan perjalanan dari stasiun keberangkatan antara Stasiun Bogor sampai Stasiun Universitas Indonesia, memiliki tujuan stasiun akhir adalah stasiun Jakarta dengan Prosentase 18%. Pengguna layanan kereta rel listrik commuter adalah rata rata pekerja pada layananan sector perdagangan karena daerah Jakarta kota adalah pusat perdagangan.
Kajian Perjalanan Komuter Moda KA
Studi Kasus Kereta Rel Listrik ( KRL) Bogor-Depok-Jakarta
4-25 4.2.4. Demand Forecast
Tujuan utama dari analisis demand forecast adalah terdapatnya kebutuhan akan jasa transportasi KRL dari penduduk, yang berawal dari interaksi diantara aktivitas sosial ekonomi masyarakat, yang aktivitasnya memiliki kecenderungan menyebar dalam suatu lingkup ruang wilayah.
Untuk mencapai tujuan utama ini (kondisi keseimbangan) atau paling tidak mendekati keseimbangan, antara jumlah pengguna kereta rel listrik (KRL) dengan sarana yang akan dioperasikan, maka dibuatlah analisis untuk mengestimasi berapa jumlah kebutuhan akan jasa kereta rel listrik sekaligus meramalkan perubahan jumlah kebutuhan akan jasa transportasi moda kereta rel listrik ini pada masa mendatang
Demand forecast penumpang kereta api listrik (KRL) pada lintas Bogor-Depok-Jakarta
yang terjadi pada tahun rencana yaitu tahun 2009 dan 2013, dapat di peroleh berdasarkan analisis jumlah penumpang 5 tahun terakhir antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, Formula peramalan yang digunakan adalah:
Fv = Pv (1+i)
n (4.2)dimana :
Fv = Tahun rencana Pv = Tahun sekarang n = Tahun pertumbuhan
i = Prosentase pertumbuhan penumpang
Dengan analisis menggunakan rumus diatas akan diperoleh peramalan jumlah penumpang yang kita butuhkan lima tahun kedepan yaitu pada tahun 2013.