• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

3.5. Tahapan Penelitian

Penelitian diawali dengan perumusan permasalahan mengenai perkembangan produk halal secara global terutama diantara negara-negara ASEAN dikaitkan dengan kondisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar didunia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pelaku utama bisnis halal global. Masalah yang telah dirumuskan, diformulasikan dengan mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan pengembangan agroindustri halal serta mengkaji alternatif instrumen yang dapat mendukung Indonesia sebagai pusat ASEAN Halal-Hub.

Setelah melakukan perumusan permasalahan dan formulasi masalah, langkah penelitian selanjutnya adalah perumusan tujuan yang mencakup identifikasi struktur agroindustri halal ASEAN dan Indonesia, menganalisa kemampuan daya saing, merumuskan strategi pengembangan dan mengkaji alternatif instrumen yang mendukung tujuan penelitian. Untuk mencapai tujuan, pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan beberapa metode yakni, analisis deskriptif, benchmarking, analisis kuantitatif dan Analisis SWOT-AHP. Secara lebih jelas langkah-langkah penelitian diterangkan pada Gambar 18 berikut.

Perumusan Tujuan : 1. Menghasilkan analisis perkembangan agroindustri halal Indonesia.

2. Menghasilkan analisis situasional dan kemampuan daya saing agroindustri halal Indonesia.

3. Menyusun strategi pengembangan agroindustri halal yang dapat mendukung Indonesia dalam mengembangkan produk agroindustri halal yang dapat bersaing di tingkat internasional, khususnya di ASEAN.

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI HALAL DALAM MENGANTISIPASI BISNIS HALAL GLOBAL

Formulasi Masalah:

o Mempelajari masalah yang terkait dengan pengembangan produk agroindustri halal.

o Mengkaji alternatif instrumen yang dapat mendukung Indonesia sebagai pusat ASEAN Halal Hub.

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Persepsi Stake-holders

dan Pelaku Halal ASEAN terhadap masalah Identifikasi bisnis agroindustri halal global Identifikasi

agroindustri Halal yang kini ada

Regulasi dan kebijakan

terkait Permasalahan :

1. Perkembangan produk halal di dunia menjadi suatu trend yang berkembang dengan pesat.

2. Diantara negara-negara yang maju agroindustri halal-nya diantaranya adalah Malaysia dan negara-negara lain yang notabenene populasi muslim-nya adalah minoritas.

3. Indonesia sebagai pasar halal terbesar namun belum terdapat strategi yang mampumelindungi pasar dan meningkatkan daya saingnya sehingga, perlu dikembangkan strategi pengembangan produk halal nasional.

Identifikasi Struktur Sistem Agroindustri Halal Eksisting Global, ASEAN, dan Indonesia

Pengamatan Tren Industri Halal Selama 3

Tahun pada Eksibisi Halal Internasional MIHAS Malaysia dan

Kegiatan IMT-GT

Penilaian Stakeholders atas Posisi Agroindustri

Halal Indonesia terhadap Negara Asean

dan Internasional

Formulasi Strategi Pengembangan Agroindustri Halal

Indonesia

Analisis Deskriptif Benchmarking Analisis SWOT -

Kuantitatif Analisis SWOT - AHP

Gambar 18. Langkah-Langkah Penelitian

Tahapan pengolahan data dilakukan untuk melakukan analisis atas kondisi dan menyusun strategi pengembangan agroindustri halal Indonesia dalam mengantisipasi bisnis halal global. Empat metode yang dilakukan adalah analisis deskriptif, perbandingan langsung, analisis SWOT-kuantitatif, dan Analisis

SWOT-AHP. Secara garis besar tahapan prosedur penelitian ini dijelaskan pada Gambar 19 berikut ini.

2. Analisa SWOT kuantitatif agroindustri halal melibatkan 17 responden mewakili berbagai stakeholder dalam negeri dan ASEAN yang berwawasan internasional

§ Identifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi elemen SWOT

§ Pembobotan masing-masing elemen SWOT

§ Penentuan daya saing agroindustri halal 1. Perbandingan Langsung

§ Identifikasi perkembangan tren industri halal

§ Pengamatan perkembangan bisnis halal periode 2009-2011dengan kunjungan dan penelaahan di MIHASS Malaysia 2009-2011

§ Penentuan daya saing agroindustri halal negara-negara ASEAN

3. Perumusan strategi pengembangan agroindustri dalam matriks TOWS secara kuantitatif

§ Pembuatan strategi berdasarkan kuadran SO, ST, WO dan WT

§ Pembobotan masing-masing alternatif strategi

§ Pemilihan alternatif strategi yang memiliki bobot paling tinggi

5. Analisis perbandingan bobot nilai dari masing-masing strategi

Gambar 19. Alur tahapan prosedur penelitian strategi pengembangan agroindustri halal dalam mengantisipasi ASEAN Halal-Hub

Pada tahapan pengolahan data pertama bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kondisi agroindustri halal Indonesia dan ASEAN yang proses analsisnya dikelompokkan kedalam faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik Pada tahapan analisa ini dilakukan dengan metoda deskriptif analitik dan perbandingan langsung. Perbandingan dilakukan dengan pengamatan langsung agroindustri halal di dalam negeri dan perkembangan bisnis halal melalui pameran bisnis halal terbesar di dunia MIHAS periode 2009 sampai dengan 2011 serta perkembangan kerjasama IMT-GT ASEAN.

Analisis SWOT-Kuantitatif dilakukan dengan melibatkan tujuh belas responden untuk mengukur tingkat pencapaian kebijakan, kesadaran, advokasi, inovasi, daya saing, kemampuan lembaga, riset dan teknologi, bahan baku,

jejaring kerjasama, sertifikasi dan kekuatan pelaku industri. Langkah kedua dilakukan dengan metode analisis SWOT-Kuantitatif dengan meninjau faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik terhadap enam negara ASEAN yakni, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam dan Flilipina. Langkah ke dua tersebut melibatkan enam pakar ASEAN dan Indonesia yang memiliki perspektif agroindustri halal Internasional.

Analisis SWOT-AHP adalah metode yang digunakan pada tahapan pengolahan data kuantiatif yang ke tiga. Analisi SWOT-AHP dilakukakan untuk menentukan hierarki strategi pengembangan daya saing agroindustri halal Indonesia dengan kriteria yang dihasilkan merupakan hasil dari analisis SWOT yang mencakup kriteria Internal (Intrinsik dan Ekstrinsik) ditambah dengan kriteria Eksternal. Dalam penilaian kriteria ini dilibatkan enam repsonden pelaku agroindustri halal berwawasan internasional. Tahapan terkahir adalah tahapan penentuan tingkat keterkaitan altenatif strategi pengembangan agroindustri halal yang dilakukan dengan penyusunan hierarki AHP dan menganalisis hasil pembobotan SWOT-AHP pada masing-masing kriteria. Secara lebih jelas, Gambar 20 berikut menjelaskan tahapan pengolahan data kuantitatif yang dilakukan

59 KEGIATAN

TAHAPAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DAYA SAING AGROINDUSTRI HALAL DI ENAM NEGARA ANGGOTA ASEAN Posisi Daya Saing Agroindustri Halal Nasional

1)Penampilan Produk 2)Rasa 3)Harga 4)Mutu 5)Variasi Produk 6)Cara Penyajian 7)Apresiasi Konsumen 8)Level of trust

A. Tinjuan Intrinsik Mikro

Kebijakan Dan Komitmen Pemerintah Tingkat Kesadaran Masyarakat Dan Industri

Advokasi Internasional Dan Lokal Tingkat Inovasi Dan Daya Saing Produk

Kemampuan Lembaga Sertifikasi Riset dan Pengusasaan Teknologi

Ketersediaan Bahan Baku Potensi Pasar Jejaring Kelembagaan

Infrastruktur Logistik Sistem Sertifikasi Halal Kekuatan Pelaku Industri Halal

B. Tinjauan Ekstrinsik

Enam Pakar ASEAN Lima Pakar Indonesia Dengan Perspektif Internasional Responden :

ANALI SI S SWOT KUANTI TATI F Rumusan Prinsip Kebijakan Berdasarkan Norton ( 2004)

Prioritas Strategi Pengembangan Agroindustri Halal Nasional

Hierarki Penentuan Strategi Pengembangan Daya Saing

Agroindustri Halal Enam Responden Pelaku Agorindustri

Halal Berwawasan Internasonal

Responden : ANALISIS SWOT-AHP Agroindustri Halal ASEAN dan Global

Perbandingan Daya Saing

Perspektif Pakar dan Pelaku Agroindustri Halal ASEAN

1) Indonesia 2) Malaysia 3) Thailand 4) Singapura Brunei D.5) 6) Filipina

PRIORITAS PEMILIHAN STRATEGI

Menghasilkan analisis perkembangan agroindustri

halal Indonesia.

Menghasilkan analisis situasional dan kemampuan daya saing agroindustri halal

Indonesia.

Menyusun strategi pengembangan agroindustri halal yang dapat mendukung

Indonesia dalam mengembangkan produk agroindustri halal yang dapat

bersaing di tingkat internasional, khususnya di ASEAN. Tujuan Penelitian PEMETAAN KONDISI 2 KONDISI AGROINDUSTRI HALAL INDONESIA

Pengamatan langsung MIHAS periode 2009-2011 dan IMT-GT ASEAN

Aspek Yang Perlu Dikembangkan (17 Responden dari Perusahaan dan Kelompok

Produk (Persepsi – Analisis SWOT –kuantitatif)

Responden : 1 1) Bahan Baku 2) Transfor-masi 3) Produk 4) Pasar 5) Pemerin-tah DESKRIPTIF ANALITIK-PERBANDiNGAN LANGSUNG 3 Kriteria Internal; Intrinsik dan Ekstrisik. Eksternal; Desk Study

Pengelompokan lima kategori produk

Perumusan elemen SWOT enam negara

Pembuatan list pertanyaan

Pengolahan data dan pembahasan.

Rumusan matriks alternatif strategi

Pemilihan prioritas Penentuan kriteria daya saing Pembuatan struktur hierarki Pembuatan dan investigasi

kuesioner Pengolahan data dan

pembobotan Penentun koordinat SWOT

Analisis posisi daya

Dokumen terkait