• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PERENCANAAN

4.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian berisi penjabaran detail tentang kerangka penelitian dan langkah-langkah yang akan dilakukan selama penelitian berlangsung.

1. Perijinan

Proses perijinan dilakukan dengan pembuatan proposal dan surat pengantar dari Jurusan Teknik Lingkungan ITS, yang ditujukan kepada Kepala Bakesbangpol Kota Probolinggo, PDAM kota Probolinggo, BPS, dan Bappeda. Setelah proses perijinan telah dilakukan sesuai regulasi yang ada, maka bisa dilakukan proses pengambilan data dari instansi-instansi tersebut.

2. Studi Literatur

Studi literatur ini dilakukan mulai dari awal disusunnya proposal ini, hingga nanti selesainya kegiatan Tugas Akhir. Literatur yang nantinya perlu dipelajari, diantaranya adalah:

HASIL DAN PEMBAHASAN

C D

Aplikasi dan Pengolahan data kondisi ekisting dengan Program Epanet

2.0.

Aplikasi dan Pengolahan data kondisi ekisting dengan Program Epanet

2.0.

KESIMPULAN DAN SARAN

• Dasar-dasar perencanaan yang meliputi proyeksi penduduk dan kebutuhan air, hidrolika, sistem jaringan distribusi dan pengembangannya, sistem pompa, meter air, dan epanet 2.0.

• Pengolahan data yang nantinya akan digunakan dalam proses tugas akhir

• Berbagai literatur yang menunjang perencanaan, mulai dari bentuk soft maupun hard.

3. Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan untuk pelaksanaan perencanaan ini berupa data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

i) Observasi dan Pengamatan Lapangan

Observasi dan pengamatan kondisi lapangan ini dilakukan dengan tujuan melihat kondisi wilayah perencanaan yang akan dilakukan. Observasi ini meliputi kondisi jalan, pola atau kondisi pemukiman, jaringan pipa eksisting, dan juga elevasi kondisi wilayah perencanaan yang bisa memakai alat bantu GPS (Global Positioning Sistem) dan juga Google Earth.

ii) Kuisioner masyarakat

Dalam menentukan persentase pelayanan, kebutuhan air dan fluktuasi pemakaian air dari daerah perencanaan pada tugas akhir ini digunakan metode pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuisioner. Kuesioner ditujukan kepada masyarakat Kota Probolinggo yang belum terlayani oleh jaringan distribusi PDAM. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling, yakni pengambilan sampel secara acak pada strata tertentu. Pada penentuan sampel data ini populasi total akan distratifikasi berdasarkan wilayahnya. Wilayah yang dimaksud disini adalah tiap-tiap kelurahan pada wilayah kecamatan yang menjadi target pengembangan. Dengan jumlah sampel secara acak 5 KK dari tiap kelurahan pada kecamatan

Kanigaran, Wonoasih, Kedopok, dan Kademangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder ini didapat dari bantuan instansi-instansi terkait yang sekiranya dapat mendukung proses tugas akhir. Data-data yang dibutuhkan diantaranya:

i) Peta RTRW Kota Probolinggo untuk menentukan arah daerah yang akan dikembangkan meliputi peta topografi, peta kepadatan penduduk, peta tataguna lahan, peta Master Plan rencana pengembangan air minum kota, dll.

ii) Data eksisting PDAM Kota Probolinggo yang meliputi persentase pelayanan, pipa jaringan distribusi, dan kebocoran dalam jaringan dan catatan produksi air.

iii) Data pipa Eksisting PDAM Kota Probolinggo meliputi peta jaringan serta inventarisasi pipa. iv) Data kependudukan meliputi jumlah penduduk,

penyebaran, serta kepadatannya.

v) Data teknis PDAM Kota Probolinggo diantaranya tekanan air pada jaringan distribusi

4. Kategori dan Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dipilih dan dikategorikan sesuai jenis data, baik itu primer maupun sekunder. Pemilihan dan pengkategorian ini bertujuan untuk menyeleksi data yang benar-benar akan digunakan dalam tugas akhir. Data yang didapat, kemungkinan tidak akan dipakai semua sebagai data yang penting karena nantinya akan tetap dibatasi dalam ruang lingkup pelaksanaan tugas akhir.

5. Pengolahan Data i) Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan jumlah penduduk yang akan dilayani pada masa yang akan datang. Proyeksi ini dilakukan untuk 10 tahun yang akan datang. Metode proyeksi yang akan digunakan adalah metode Aritmatik, Geometrik, dan Least Square. Ketiga metode tersebut nantinya hanya akan dipilih satu metode yang benar-benar sesuai.

ii) Kebutuhan air

Perhitungan kebutuhan air untuk sistem distribusi ini menggunakan debit jam puncak. Kebutuhan air yang diperhitungkan adalah kebutuhan air domestik, non domestik dan estimasi kebocoran. Kebutuhan air domestik didapatkan dari proyeksi penduduk. Kebutuhan air non domestik didapatkan dari proyeksi fasilitas umum. Estimasi tingkat kebocoran air dapat dihitung berdasarkan jumlah air yang diproduksi oleh PDAM Kota Probolinggo dan air yang terjual ke pelanggan.

Faktor jam puncak, ditentukan dengan melihat kondisi realita di lapangan. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan berdasarkan Pedoman NSPM KIMPRASWIL tahun 2002 dan literatur lainnya. Kebutuhan air setiap orang dan fasilitas umum dapat diperkirakan dengan data sekunder dari PDAM. Data yang dapat dipergunakan sebagai acuan adalah rekapan penggunaan air oleh pelanggan untuk setiap golongan dan jenis fasilitas per bulan. Estimasi kebutuhan air juga dapat didukung oleh kuisioner dan pedoman perencanaan (NSMP KIMPRASWIL. 2002) serta literatur lainnya.

iii) Sistem distribusi di tingkat pelayanan

Keadaan eksisiting ditingkat pelanggan dapat diketahui dari hasil running menggunakan software Epanet 2.0. Sistem distribusi yang ditinjau adalah jaringan pipa yang tidak memenuhi kriteria seharusnya (Pedoman/Petunjuk Teknik dan Manual KIMPRASWIL tahun 2002) dan akan dilakukan evaluasi.

6. Pemodelan Kondisi Eksisting Sistem Distribusi dengan Software Epanet 2.0

Data-data yang telah lengkap, kemudian diaplikasikan dengan menggunakan software Epanet 2.0 untuk melakukan pengolahan data. Data-data yang dimasukkan ke dalam program Epanet 2.0 adalah data primer (seperti elevasi) dan data sekunder

(seperti panjang pipa, diameter pipa, kekasaran pipa, demand, head dan debit pompa, dan lain-lain). Hasil running Epanet berupa kecepatan aliran (v), pressure (tekanan air dalam pipa), headloss (kehilangan tekanan dalam pipa), dan lain-lain.

Hasil running epanet akan digunakan untuk mengevaluasi kondisi eksisting jaringan pipa dengan cara membandingkan kondisi eksisting distribusi dengan sistem yang ideal (memenuhi kriteria desain). Berdasarkan hasil epanet dan evaluasi pada jaringan pipa eksisting, maka direncanakan jaringan pengembangannya.

7. Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Berdasarkan Kondisi Eksisting

Pengembangan sistem distribusi ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan yang meliputi tata guna lahan, rencana tata ruang Kota Probolinggo, dan pengamatan kondisi lapangan yang ada.

Perencanaan pengembangan ini sendiri, diupayakan untuk tidak mengubah kondisi eksisting yang telah ada. Hal tersebut dikarenakan pertimbangan teknis dan juga ekonomi dalam penggantian pipa eksisting.

8. Hasil dan Pembahasan

Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data dan running data. Evaluasi ini dimaksudkan untuk bisa mengoptimalkan sistem distribusi eksisting yang mengalami beberapa kendala, sehingga dapat menutup kekurangan yang ada. Pembahasan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan, hal ini meliputi evaluasi eksisting, rencana pengembangan, perhitungan Bill of Quantity, dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya.

9. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dibuat setelah melakukan semua proses metode perencanaan. Kesimpulan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu kalimat singkat, padat, dan jelas yang dapat memberikan gambaran terhadap detail perencanaan ini. Saran yang dibuat dalam perencanaan ini bertujuan untuk memberikan masukan dalam rangka pengembangan sistem distribusi air bersih PDAM Kota Probolinggo, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dokumen terkait