• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PRODUKSI

3.2 Tahapan proses produksi

Air yang berasal dari sumber mata air dialirkan kedalam tangki penampung air sumber yang berisi pasir Green sand kemudian dialirkan lagi menggunakan pipa ke tangki penampungan (Storage tank ) diruang Green sand. air kemudian dialirkan dengan menggunakan pipa stainless steel, yang sebelumnya mengalami proses penyaringan 40 micron ke Water Treatment. Air yang berasal dari tangki penampungan dialirkan menuju filtrated water tank, kemudan air dialirkan ke 3 Water Treatment (WT) yaitu :

1. WT I digunakan dalam produksi 5 gallon (line 1 dan line 2), dan produksi 1500 ml (line 1 dan line 2) dan air untuk final rinse water pada produksi 5 gallon.

2. WT II digunakan untuk produksi 600 ml line, produksi produk 240 ml dan linemenuju ke softener tank untuk pembuatan air lunak.

3. WT III digunakan untuk Neptune memproduksi produk 5 gallon dan air untuk pembershan dan pembilasan kemasan 5 gallon.

Air yang mengalir, baik dari WT I, WT II dan WT III, dialirkan ke catridge filter ukuran 5 mikron kemudian dialirkan ke catridge filter 1 mikron. air yang

telah melalui proses pemberian campuran ozon dengan menggunakan ozon generator. Setelah mengalami proses ozonisasi, air selanjutnya ditampung dalam finish tank yang kemudian siap dialirkan kebagian pengisian.

Air dari bagian filter water tank sebagian dialirkan ke softener yang merupakan tangki pembuatan air lunak yang digunakan untuk pencucian kemasan 5 gallon dan dialirkan juga ke pendingin mesin mesin. Proses selanjutnya setelah air dialirkan pada mesin pengisian, proses selanjutnya yaitu memasukkan air pada botol dengan pipa noozle. Pengisian ini dilanjutkan dengan proses penutupan yang kesemuanya dilakukan secara otomatis dengan mesin . botol yang telah diisi dan ditutup akan melewati pemeriksaan visual, jika ada produk yang tidak sesuai dengan yang diharapakan akan langsung diambil dan dibuang. Setelah itu proses selanjutnya adalah labeling. kemudian akan dilakukan pemberian kode produksi ink. Untuk produk 240 ml setelah pengisian, produk diberi lid (tutup kemasan) dan kemudian divisualisasi, selanjutnya pemberian kode produksi dan tanggal kadaluarsa. Khusus untuk produksi 240 ml sebelum air dialirkan ke bagian pengisian, terlebih dahulu air melalui UV Aquafine yang bertujuan untuk mengurangi kadar ozon sehingga produk dapat dikonsumsi langsung. sedangkan produk 60 ml,1500 ml dan 5 gallon hanya menggunakan ozongenerator. untuk produk ini kandungan ozonnya sekitar 0,2 ppm sehingga perlu disimpan 7-8 jam sebelum dipasarkan agar kandungan ozon berangsur-angsur menjadi oksigen kembali.

Setelah mengalami proses pelabelan, coding dan pemeriksaan visual selanjutya produk mengalami proses pengepakan secara otomatis dan manual. Untuk produk 240 ml dalam 1 dus berisi 48 gelas dipak secara manual, produk

600 ml dalam 1 dus berisi 24 botol dipak secara otomatis dan manual, produk 1500 ml dalam 1 dus berisi 12 botol di pak secara manual dan botol 5 galon langsung secara autoleader ke truk / mobil container. Setelah pengepakan kemasan box akan diberi kode produksi dan kemudian ditumpuk diatas pallet, kemudian disimpan didalam gudang.

Setelah produk-produk tersebut mengalami pengujian dan lolos uji selanjutnya produk-produk disimpan digudang penyimpanan untuk kemudian didistribusikan.Sistem pendistribusian yang diterapkan PT. Tirta sibayakindo adalah dengan menggunakan FEFO (First Expired in First Out ). Sistem ini diterapkan untuk menghindari terjadinya penumpukan barang di gudang penyimpanan.

Poses produksi AQUA secara umum dapat dilihat pada Gambar 1

SUMBER MATA AIR

STORAGE TANK

Catridge 40 µm

BUFFER TANK

Gambar 1. Diagram Air Proses Pembuatan Air Minum Dalam Kemasan “AQUA”. 3.3 Proses Pengemasan

3.3.1 Pembuatan Kemasan

Botol Pengemas yang diperlukan oleh PT. Tirta Sibayakindo adalah gelas plastik Polypropylene (PP) dengan ukuran 240 ml, botol plastik polyethylene thorephtalate (PET) yaitu ukuran 600 ml dan ukuran 1500 ml, dan botol polycarbonate (PC) ukuran 5 gallon. Untuk kemasan gelas plastik PP dan Kemasan PET sudah diproduksi sendiri oleh perusahaan. Sedangkan untuk kemasan primer produk 5 gallon, di produksi oleh supplier.

Catridge 5 µm OZONISASI Catridge 1 µm FINISH TANK PREFORM/BOTTLE SUPPLY FILLING PRODUCT CAPPING CODING PACKING DISTRIBUTION

3.3.2 Proses Pencucian Botol

Produk air minum dalam kemasan “AQUA” mempunyai dua jenis kemasan ditinjau dari segi pemakaian yaitu :

1. Kemasan Sekali Pakai (240 ml, 600 ml dan 1500 ml)

Penggunaan ulang jenis kemasan ini untuk AMDK sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen karena segala macam kuman penyakit yang telah mencemari botol bekas dan akan mengkontaminasi pula air yang akan diisikan ke dalam botol bekas tersebut. Kemasan ini berukuran kecil, paling besar 1500 ml. Pemakaian ulang jenis botol tersebut dilarang oleh Pemerintah melalui: Kep.Men./167/MPP/Kep.5/1997.

2. Kemasan Ulang (5 Gallon)

Kemasan ini terbuat dari plastik PC. Jenis bahan kemasan ini tahan terhadap pemanasan sehingga botol dapat di sanitasi dengan baik dan dapat dipakai ulang kembali untuk AMDK.

Air yang digunakan pada proses pencucian botol adalah air lunak yaitu air yang tidak mengandung garam-garam Mg dan Ca. Tujuannya untuk memaksimalkan kerja detergent dan menghindari terbentuknya kerak pada mesin pencucian. Untuk bilasan terakhir digunakan air produk yang mengandung ozon dengan tujuan sanitasi. Sebelum botol dimasukan ke dalam mesin pencucian, terlebih dahulu dilakukan pengamatan visual.Untuk tahap berikutnya botol tersebut dibawa ke mesin pencuci (washer).

1 Pencucian Awal

Pada pencucian awal, botol-botol disemprot dengan air soft pada bagian luar dan dalamnya sehingga kotoran-kotoran yang masih melekat hanyut. 2 Pencucian

Pada tahap ini, botol dicuci dengan bahan pencuci atau detergent khusus untuk botol 5 gallon dan pencucian berlangsung pada suhu 52 – 65 0C. 3 Pembilasan

Proses pembilasan bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen. 4 Pembilasan Akhir

Pembilasan akhir menggunakan air dari Finish Tank yang mengandung ozon. Selain untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang masih ada, pembilasan akhir juga berfungsi untuk disinfeksi karena menggunakan air produk yang mengandung ozon.

3.3.3 Proses Pengisian dan Penutupan

Proses pengisian dan penutupan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan beberapa mesin pengisian sesuai dengan ukuran pengemas yang digunakan. Proses pengisian berlangsung dalam 7 line yaitu line 1, line 2 dan line 3 untuk produk 5 gallon, line 4 dan 5 untuk produk 1500 ml, line 6 untuk produk 600 ml dan line 7 untuk produk 240 ml. Khusus untuk produk 240 ml, sebelum air masuk ke tangki produk akan melewati UV Aquafine untuk menurunkan kadar ozon.

Mesin pengisian (filling) untuk produk 240 ml adalah mesin “HAYASI”, mesin “SIDEL” untuk produk 600 ml dan mesin “AROLL” untuk produk 1500 ml dan Mesin “UAT” line 1 dan line 2 produk 5 gallon dan mesin “NEPTUNE” untuk line 3 produk 5 gallon. Mesin “NEPTUNE” merupakan mesin yang bisa di operasikan secara portable.

1) Botol diletakan di bawah nozzle.

2) Nozzle diturunkan secara otomatis sampai mengenai bibir botol dan menekannya sampai air dari pengisian botol keluar.

3) Setelah penuh secara otomatis nozzle akan terangkat dan botol akan melalui tahapan selanjutnya yaitu penutupan botol.

Proses penutupan berlangsung secara otomatis dan berada dalam satu ruangan dengan proses pengisian (in line). Tujuan dilakukan hal tersebut agar

meminimalkan terjadinya kontaminasi.

3.3.4 Pelabelan dan Penyegelan

Botol-botol yang telah ditutup akan melewati tempat pemeriksaan secara visual. Apabila ada produk yang tidak memenuhi standar maka produk tersebut akan direject. Produk yang sesuai dengan standar diberi label dan seal dengan mesin “KRONES”. Selanjutnya botol dilewatkan pada ink jet untuk pemberian kode produksi dan dilewatkan pada shrink tunnel untuk melekatkan seal. Label kemasan botol 600 ml, 1500 ml, label kemasan 5 gallon serta lid kemasan 240 ml dapat dilihat pada lampiran.

3.3.5 Pengepakan dan Pengudangan

Proses pengepakan ada dilakukan otomatis dan secara manual oleh karyawan. Dari setiap jenis produk di pak sesuai jenis kemasannya. Produk 240 ml diisi kekardus secara manual dengan isi 48 gelas per kardus dan di pak secara manual, produk 600 ml disusun secara otomatis dan dengan menggunakan box kardus dengan isi 24 botol per kardus, dan botol 1500 ml berisi 12 botol per kardus di

isolasi plastik dan di pak secara manual. Sedangkan 5 gallon disusun di pallet khusus.Setelah proses pengepakan, produk tidak boleh dipasarkan secara langsung karena harus menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium pabrik secara fisika, kimia dan mikrobiologi maupun secara visual terhadap kondisi produk dan kemasannya.

3.3.6 Coding

Proses pemberian kode produksi diberikan pada setiap botol pada proses produksi akhir. Kode produksi menunjukan tanggal pembuatan dan kode pabrik yang memproduksi. Kode produksi juga diperlukan sebagai acuan tanggal kadaluarsa dan sebagai identitas untuk proses traceability mampu telusur.

BAB IV

Dokumen terkait