• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PENELITIAN

3.2.1 Tampilan Program pada GUI Matlab

(3.1)

Kemudian nada referensi yang didapat di simpan dalam fungsi m.file yang ada dalam sistem pengenalan nada saron, sehingga sewaktu-waktu nada referensi dapat dipanggil dalam proses fungsi jarak yang ada dalam sistem pengenalan alat musik saron.

3.2.1 Tampilan Program pada GUI Matlab

Tampilan program pada Gui Matlab yang di gunakandalam penulisan ini diperlihatkan pada Gambar 3.4

17

Tampilan utama program dibuat agar user dapat dengan mudah mengoperasikan program ini serta mengetahui hasil dari pengenalan nada gamelan pada saron pelog. Pembuatan tampilan menggunakan GUI Matlab. Beberapa keterangan dari tampilan utama program dijelaskan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Keterangan Tampilan Utama Program

Nama Bagian Deskripsi

Tombol Rekam Digunakan untuk mengambil suara nada alat musik saron yang sedang dimainkan

Tombol Pengenalan

Nada

Digunakan untuk memulai proses pengenalan

Variasi FFT Untuk memilih titik FFT yang digunakan pada proses pengenalan

nada, pilihan berupa 16, 32, 64, dan 128 titik. Dibutuhkan 4 (empat) variabel penelitian karena efisiensi waktu.

Variasi ALPHA Untuk memilih nilai alpha yang akan digunakan pada proses pengenalan nada, pilihan nilai alpha seperti 0, 100, 500 dan 1000. Dibutuhkan 4 (empat) variabel penelitian karena efisiensi waktu. Hasil

Pengenalan Nada

Untuk menampilkan nada yang didapat setelah proses pengenalan

Tombol Exit Digunakan untuk mengakhiri aplikasi

Plot Data Hasil FFT

Tampilan data berupa grafik data hasil FFT baik dari rekaman maupun dari 7 nada referensi

Plot Hasil Rekaman

Tampilan grafik suara hasil rekaman

3.2 Perancangan Alur Program

Program pengenalan nada gamelan jenis saron akan dieksekusi saat user mulai menjalankan program ini. Setelah tampilan utama terlihat, proses pengujian sudah dapat dilakukan. User pertama kali harus mengisikan parameter yang digunakan dalam pengujian pada group box “Input nada”. Setelah mengambil data acuan dengan menekan tombol “Input nada”, selanjutnya program akan melakukan proses pengambilan suara acuan. Jika suara acuan telah tersimpan, maka user dapat menekan tombol “pengenalan nada”. Proses pengujian akan berhenti ketika grafik pada kolom penentuan nada sudah tampak hasilnya.

Alur program keseluruhan diperlihatkan pada Gambar 3.4. Program ini menjalankan macam proses. Proses yang pertama ialah proses perekaman nada acuan. Nada acuan ini dijadikan acuan dalam pengujian pengenalan nada dikarenakan pengambilan nada acuan diambil pada saat saron sudah menjadi pakem atau aturan gamelan yang sudah pasti. Proses yang kedua ialah proses pengambilan nada uji. Nada uji ialah nada yang direkam setelah nada acuan. Setelah nada uji terekam, beberapa nada uji akan dibandingkan dengan nada acuan. Kualitas suara nada uji dilihat dari besar rata-rata jarak tiap sampling antara nada acuan dengan nada uji yang sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu tingkat kesalahannya.

Alur program rekam dapat dilihat Pada gambar 3.5. Proses rekam suara nada alat musik gamelan saron pelog bermula dari komputer menjalankan fungsi untuk merekam. Sesaat setelah komputer merekam suara yang dihasilkan dari alat musik gamelan saron pelog yang dimainkan, data suara disimpan sebagai nada terekam.

Alur program normalisasi 1 diperlihatkan pada Gambar 3.7. Hasil proses normalisasi 1 akan disimpan dalam data “Norml”Data yang telah dinormalisasikan mengalami proses windowing pada Gambar 3.8. Proses windowing menggunakan Kaiser Window. Hasil windowing kemudian ditransformasikan menjadi 32 data menggunakan Fast Fourier Transform. Proses ini mengkonversi data nada suara dalam domain waktu menjadi domain frekuensi.

Hasil konversi kemudian dinormalisasikan kembali. Kemudian komputer menjalankan proses plotting hasil konversi tersebut. Data dari tujuh nada referensi dan data dari nada terekam digambarkan dalam bentuk sinyal. Hasil konversi ternormalisasi kemudian dibandingkan dengan tujuh nada referensi dengan menggunakan fungsi jarak Minkowski. Perbandingan menghasilkan jarak dan data – data tersebut dicari nilai terkecilnya. Setelah nilai jarak terkecil diperoleh maka nada terekam dapat dikenali. Komputer menampilkan nada hasil pengenalan(“1, 2, 3, 4, 5, 6, 7”) dan nilai jarak yang diperoleh ke dalam text box. Jika proses tersebut telah dilakukan, maka pengenalan nada alat musik saron pelog sudah selesai.

19

Gambar 3.4. Alur program keseluruhan

Gambar 3.6. Alur program Frame blocking

21

Gambar 3.8 Alur program windowing

Gambar 3.10 Alur Program fungsi jarak

23

Gambar 3.12 Alur program penentuan nada

3.2.1

Subsistem Sampling

Dalam subsistem ini terdapat dua variabel terikat berupa frekuensi sampling dan durasi perekaman. Setelah melakukan pengujian awal, dapat disimpulkan:

a. Frekuensi sampling yang digunakan adalah 2400Hz, karena frekuensi tertinggi yang akan dikenali adalah 1050Hz. Lebih jelasnya pada Lampiran.

b. Durasi perekaman yang digunakan adalah 1 detik, karena diharapkan dalam waktu 1 detik suara yang dimainkan sudah maksimal.

3.2.2

Subsistem Pengenalan Nada

Dalam subsistem ini terdapat 1 proses menggunakan variabel tetap dan 2 proses menggunakan variabel bebas. Satu proses yang menggunakan variabel tetap adalah proses fungsi jarak. Tiga proses lainnya yang menggunakan variabel bebas adalah variasi FFT dan nilai alpha pada windowing. Variabel yang akan dievaluasi untuk membangun sistem pengenalan nada yang optimal adalah kedua variabel bebas tersebut.

a. windowing yang digunakan adalah window Kaiser dengan variasi nilai alpha sebesar 0, 100, 500, 1000.

b. Variasi FFT yang digunakan untuk mengkonversi data hasil windowing adalah 16, 32, 64, 128. Dalam subsistem pengenalan nada, data hasil FFT yang digunakan adalah data riil atau amplitudonya.

Fungsi jarak yang digunakan adalah fungsi jarak Minkowski. Ketujuh nada referensi yang digunakan pada proses ini adalah data yang sudah dikonversi menggunakan FFT terlebih dahulu dan disimpan. Setiap nada referensi memiliki data sesuai dengan FFT yang digunakan.

25

BAB IV

Dokumen terkait