• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

N- total Tanah

Hasil sidik ragam seperti pada Lampiran 11 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap N-total tanah sedangkan interaksi pupuk urea dengan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap N-total Tanah.

Hasil uji beda rataan pengaruh tunggal aplikasi pupuk kandang kambing terhadap N-total tanah disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh aplikasi pupuk kandang kambing terhadap N-total tanah pada akhir masa vegetatif

Perlakuan N- Total tanah

---ppm---

K0 0,165 b

K1 0,17b

K2 0,192 a

K3 0,19a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5%) menurut uji DMRT

Dari hasil uji beda rataan pada Tabel 3 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap peningkatan N-total tanah

pada setiap tarafnya dimana N-total tanah tertinggi terdapat pada taraf K2 (0,192 ppm) dan terendah pada K0 (0,165 ppm).

Serapan N

Hasil sidik ragam seperti pada Lampiran 19 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk urea dan aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap serapan N tanaman sedangkan interaksi pupuk urea dengan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap serapan N tanaman.

Hasil uji beda rataan pengaruh tunggal aplikasi urea, aplikasi pupuk kandang kambing terhadap serapan N tanaman disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh aplikasi pupuk Urea, pupuk kandang kambing terhadap serapan N tanaman pada akhir masa vegetatif

Perlakuan Serapan-N Perlakuan Serapan-N

--mg/Tanaman-- --mg/Tanaman--

U0 31,63 d K0 11,05 d

U1 43,91 a K1 40,90 c

U2 36,54 b K2 45,32 b

U3 35,12 c K3 49,92 a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5%) menurut uji DMRT

Dari hasil uji beda rataan padaTabel 4 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk urea berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan serapan N tanaman

pada setiap tarafnya dimana tertinggi pada U1 (43,91 mg/tanaman) dan terendah

pada U0 (31,63 mg/tanaman) dimana dosis tertinggi U3 (35,12 mg/tanaman).

Aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap peningkatan

serapan N tanaman pada setiap tarafnya dengan tertinggi pada K3 (49,92 mg/tanaman) dan terendah pada K0 (11,05 mg/tanaman).

Tinggi Tanaman

Hasil sidik ragam seperti pada Lampiran 13 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk urea nyata dan aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sedangkan interaksi pupuk urea dengan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman.

Hasil uji beda rataan pengaruh tunggal aplikasi urea, aplikasi pupuk kandang kambing terhadap tinggi tanaman disajikan pada Tabel 5

Tabel 5. Pengaruh aplikasi pupuk urea, pupuk kandang kambing terhadap tinggi tanaman pada akhir masa vegetatif

Pupuk Urea Tinggi Tanaman pupuk kandang

kambing Tinggi Tanaman

----cm---- ---cm---

U0 112,75c K0 92,20c

U1 119,22b K1 120,95b

U2 119,70b K2 132,1 a

U3 125,79 a K3 132,20 a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5%) menurut uji DMRT

Dari hasil uji beda rataan pada Tabel 5 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk Urea pada taraf U2 (0,50 g urea) berpengaruh berbeda tidak nyata dengan

taraf U1 (0,25 g urea) akan tetapi berpengaruh nyata terhadap taraf U0 (0 g urea)

dan U3 (0,75 g urea). Dimana tinggi tanaman pada taraf U0 (112,75cm) dan

tertinggi pada taraf U3 (125,79cm) Aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh

nyata meningkatkan tinggi tanaman pada setiap tarafnya dimana tinggi tanaman tertinggi pada K3 (132,20 cm) dan terendah pada K0(92,20 cm)

Berat Kering Akar Tanaman Jagung

Hasil sidik ragam seperti pada Lampiran 15 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata, sedangkan aplikasi pupuk urea dan interaksi pupuk urea dan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering akar tanaman jagung.

Hasil uji beda rataan pengaruh tunggal aplikasi urea, aplikasi pupuk kandang kambing, interaksi pupuk urea dan pupuk kandang kambing terhadap berat kering akar disajikan pada Tabel 6

Tabel 6. Pengaruh aplikasi pupuk urea, pupuk kandang kambing, interaksi pupuk urea dan pupuk kandang kambing terhadap berat kering akar

pupuk Urea Pupuk Kandang Kambing Rataan

K0 K1 K2 K3 U0 0,40 c 0,61 c 0,65 c 0,69 c 1,76 b U1 0,27 d 0,51 c 0,70 c 1,01 c 1,87 b U2 0,22 d 0,63 c 0,74 c 0,71 b 1,72 b U3 0,28 d 0,61 c 0,90 c 0,50 b 1,72 b Rataan 0,88 c 2,24 a 1,77 b 2,19 a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5%) menurut uji DMRT

Dari hasil uji beda rataan pada Tabel 6 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk urea tidak berpengaruh nyata meningkatkan berat kering akar pada setiap tarafnya dengan berat tertinggi pada U1 (1,87 g) dan terendah pada U3 (1,72 g).

Aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap berat kering akar

pada setiap tarafnya dengan tertinggi pada K1 ( 2,24 g) dan terendah pada

K0 (0,88 g).

Berat Kering Tajuk Tanaman Jagung

Hasil sidik ragam seperti pada Lampiran 17 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk

sedangkan pupuk urea dan interaksi pupuk urea dengan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk.

Hasil uji beda rataan pengaruh tunggal aplikasi urea, pupuk kandang kambing terhadap berat kering tajuk disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengaruh aplikasi pupuk urea, pupuk kandang kambing terhadap berat kering tajuk pada akhir masa vegetatif

Perlakuan BKT Tanaman Perlakuan BKT Tanaman ---g--- ---g---

U0 11,40c K0 5,2 d

U1 15,66 a K1 12,95 c

U2 13,87 b K2 17,14 b

U3 13,85 b K3 19,49 a

Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti berbeda tidak nyata (5%) menurut uji DMRT

Dari hasil uji beda rataan pada Tabel 7 diketahui bahwa pengaruh aplikasi pupuk urea pada taraf U3 (0,75 g urea) tidak berpengaruh nyata dibandingkan

dengan taraf U2 (0,50 g urea) akan tetapi pada taraf U1 (0,25 g urea) berpengaruh

nyata pada taraf U0 tanpa aplikasi. Berat tajuk tertinggi pada taraf U1 (15,66 g)

dan terendah pada taraf U0 (11,40 g). Aplikasi pupuk kandang kambing

berpengaruh nyata terhadap peningkatan berat kering tajuk. Berat kering tajuk tertinggi pada taraf K3 (19,49 g) dan terendah pada taraf K0 (5,2 g).

Pembahasan

Kemasaman Tanah (pH)

Hasil analisis keragaman pada Tabel 1 menunjukkan bahwa aplikasi pupuk urea dan pupuk kandang kambing tidak berpengaruh nyata terhadap kemasaman pH tanah inceptisol hal ini disebabkan pupuk urea yang bereaksi masam pada tanah inceptisol sehingga pemberian pupuk kandang kambing yang akan meningkatkan pH tidak bereaksi kepada tanah inceptisol karena pada tanah

inceptisol juga bersifat agak masam. Hal ini sesuai dengan Nurdin (2012) yang menyatakan bahwa Tanah Inceptisol ini dicirikan oleh teksturnya yang berlempung, reaksi tanah agak masam hingga agak alkali, kandungan dan cadangan hara relatif sedang, dan kapasitas tukar kation tanah sedang sampai tinggi. Dan sesuai dengan penelitian Sarsini (2008) yang menyatakan bahwa pada perlakuan pengolahan tanah, pupuk kandang kambing dan pupuk N serta interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap pH H2O. Hal tersebut dikarenakan meskipun diberi tambahan pupuk kandang kambing yang dapat meningkatkan pH tanah tetapi dosisnya belum mampu mengimbangi dosis pupuk N yang diberikan sesuai perlakuan yaitu pupuk urea 50 kg/ha, mengingat pupuk urea merupakan pupuk yang bereaksi masam sehingga dapat menambah kemasaman tanah yang diberi pupuk urea tersebut.

Peningkatan yang terjadi akibat pemberian pupuk urea dan pupuk kandang kambing terhadap pH tanah inceptisol masih dalam kriteria masam menurut kriteria sifat tanah dari balai penelitian tanah (2005).

C-Organik Tanah

Aplikasi pupuk kandang kambing berpengaruh nyata meningkatkan C-Organik tanah pada akhir masa vegetatif seperti terlihat pada hasil sidik ragam

pada Tabel 2 dimana C-Organik terendah pada pemberian pupuk kandang kambing terdapat pada K0 (1,03 %) dan yang tertinggi pada taraf K2 (1,59 %)

akan tetapi peningkatan ini masih dalam kriteria rendah menurut kriteria sifat tanah dari balai penelitian tanah (2005).

Peningkatan kandungan C-organik yang terdapat di dalam tanah inceptisol di sebabkan pupuk kandang kambing merupakan pupuk yang berbahan organik

yang memiliki kandungan C-Organik yang tinggi yaitu (lampiran 2) sehingga dapat memberikan kandungan C-organik untuk tanah inceptisol agar aktivitas microorganisme pada tanah inceptisol meningkat. Hal ini sesuai dengan Nursyamsi, (2005) yang menyatakan bahwa Di daerah tropika tingkat pelapukan bahan organik sangat tinggi sehingga turn over C-organik dalam tanah berlangsung singkat akibatnya kadar bahan organik tanah rendah. Mengingat peranannya yang begitu besar terhadap perbaikan fisik, kimia, dan biologi tanah, maka bahan organik (pupuk kandang dan atau pupuk hijau) perlu ditambahkan dalam jumlah banyak.

Dokumen terkait