• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

N- total Tanah

Dari hasil sidik ragam (Lampiran 9) memperlihatkan bahwa pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan kadar N-total tanah begitu juga interaksi kedua perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan N-total tanah Ultisol. Pengaruh pemberian komos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan N-total tanah diisajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Uji beda rataan pemberian dan interaksi kompos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan N-total tanah ultisol

Kompos Jerami

Padi

Abu Sekam Padi

Rata-rata M0 M1 M2 M3 ...%... K0 0,08 0,06 0,08 0,09 0,078 K1 0,08 0,08 0,08 0,07 0,078 K2 0,08 0,09 0,10 0,08 0,088 K3 0,07 0,08 0,07 0,06 0,070 Rata-rata 0,078 0,078 0,083 0,075 0,079 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata (5%)

menurut uji DMRT Tinggi tanaman (cm)

Hasil sidik (Lampiran 10.) memperlihatkan bahwa pemberian kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sedangkan pemberian abu sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Begitu juga dengan interakasi kompos jerami padi dan abu sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman yang dapat disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Uji beda rataan pemberian dan interaksi kompos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan tinggi tanaman

Kompos Jerami

Padi

Abu Sekam Padi

Rata-rata M0 M1 M2 M3 ...cm... K0 84,60 76,27 88,73 88,80 84,60 bc K1 112,73 124,57 138,73 117,53 123,39 bc K2 118,53 138,87 113,87 132,53 125,95 b K3 136,87 128,57 128,33 132,57 131,59 a Rata-rata 113,18 117,07 117,42 117,86 116,38 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata (5%)

menurut uji DMRT

Dari Tabel 6 diketahui bahwa pengaruh aplikasi kompos jerami padi terendah terdapat pada taraf K0 (84,60 cm) yang tidak berbeda nyata dengan taraf K1 (125,95 cm) dan K2 (125,95 %) tetapi berbeda nyata terhadap taraf K3 (131,59 cm) sedangkan pada perlakuan abu sekam padi terendah terdapat pada

taraf M0 (113,18 cm) dan yang tertinggi pada taraf M3 (117,86 cm). Interaksi pemberian abu sekam padi dan kompos jerami padi tidak berpangaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman..

Berat Kering Tanaman

Dari hasil sidik ragam (Lampiran 11.) memperlihatkan bahwa aplikasi kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman sedangkan pemberian abu sekam padi berpengaruh tidak berbeda nyata terhadap bobot kering tanaman serta interaksi kedua perlakuan yang juga tidak berbeda nyata terhadap berat keriang tanaman yang disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Uji beda rataan pemberian dan interaksi kompos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan berat kering tanaman jagung

Kompos Jerami

Padi

Abu Sekam Padi

Rata-rata M0 M1 M2 M3 ...gr... K0 1,90 2,03 3,40 2,89 2,56 d K1 12,54 14,72 15,72 10,34 13,33 c K2 16,21 17,03 19,73 22,02 18,75 b K3 19,75 26,52 28,58 26,79 25,41 a Rata-rata 12,60 15,08 16,86 15,51 15,55 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata (5%)

menurut uji DMRT

Dari Tabel 7 menunjukkan pada pemberian kompos jerami padi terendah terdapat pada taraf K0 (2,56 gr) dan tertinggi terdapat pada taraf K3 (25,41 gr) yang berbeda nyata pada setiap tarafnya, sedangkan pada pemberian abu sekam padi terendah terdapat pada taraf M0 (12,60 gr) dan tertinggi terdapat pada taraf M2 (16,86 gr), sedangkan interaksi pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman jagung.

Serapan N Tanaman

Hasil sidik ragam memperlihatkan (Lampiran 12.) bahwa pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap serapan N tanaman. Interaksi kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap serapan N tanaman jangung yang disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Uji beda rataan pemberian dan interaksi kompos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan serapan N tanaman jagung.

Kompos Jerami

Padi

Abu Sekam Padi

Rata-rata M0 M1 M2 M3 ...mg... K0 5,04 6,58 8,19 12,31 8,03 d K1 32,22 34,34 31,63 46,67 36,22 c K2 39,73 33,76 55,98 66,38 48,96 b K3 52,68 70,5 84,24 58,5 66,48 a Rata-rata 32,42 d 36,30 c 45,01 ab 45,97 a 39,92 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata (5%)

menurut uji DMRT

Dari Tabel 8 diketahui bahwa pengaruh aplikasi kompos jerami terendah pada taraf K0 (8,03 mg) dan yang tertinggi pada taraf K3 (66,84 mg) yang berbeda nyata pada setiap tarafnya, sedangkan pada perlakuan abu sekam padi terendah pada taraf M0 (32,42mg) dan yang berbeda nyata terhadap taraf M1 (36,30 mg), M2 (45,01 mg) dan M3 (45,97 mg) sedangkan interaksi keduanya tidak berbeda nyata terhadap serapan N tanaman jagung.

Serapan P Tanaman

Dari hasil sidik ragam (Lampiran 13.) memperlihatkan pemberian kompos jerami padi berbeda nyata terhadap serapan P tanaman, namun pemberian abu sekam padi tidak menunjukkan pengaruh nyata begitu juga interkasi kompos jerami padi dan abu sekam padi juga tidak berpengaruh nyata terhadap serapan P tanaman jagung yang disajikan pada tabel 9.

Tabel 9. Uji beda rataan pemberian dan interaksi kompos jerami padi dan abu sekam padi terhadap peningkatan serapan P tanaman jagung.

Kompos Jerami

Padi

Abu Sekam Padi

Rata-rata M0 M1 M2 M3 ...mg... K0 5,74 8,12 10,66 16,46 10,25 d K1 28,58 41,06 44,13 33,56 36,83 c K2 32,53 36,75 52,29 45,15 41,68 b K3 58,53 49,17 55,99 43,04 51,68 a Rata-rata 31,35 33,78 40,77 34,55 35,11 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata (5%)

menurut uji DMRT

Dari Tabel 9 menunjukkan bahwa pada perlakuan pemberian kompos jerami padi terendah terdapat pada taraf K0 (10,25 mg) dan yang tertinggi terdapat pada taraf K3 (51,68 mg) yang berbeda nyata pada setiap tarafnya, sedangkan pada perlakuan abu sekam padi terendah terdapat pada taraf M0 (31,35 mg) dan yang tertinggi terdapat pada taraf M3 (34,55 mg). Interaksi pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi tidak berpengaruh nyata terhadap serapan P tanaman jagung.

Pembahasan pH Tanah

Dari hasil analisis sidik ragam pada Tabel 2 diketahui pemberian dan interkasi kompos jerami padi dan abu sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap pH Ultisol berikut dengan interkasi kedua perlakuan menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap kemasaman tanah (pH), tetapi disini dapat kita lihat dari penambahan kompos jerami padi terjadi peningkatan pH tanah Ultisol yaitu dari taraf terendah K0 (4,84) dan tertinggi pada taraf K3 (5,25) dan begitu juga pada pemberian abu sekam padi yang taraf terendah terdapat pada M0 (4,93) dan yang tertinggi pada taraf M3 (5,22). Peningkatan pH tanah dipengaruhi oleh

rendahnya pH tanah Ultisol yaitu berkisar 4,75, sehingga pemberian bahan organik yang bersifat humus dapat mengikat hidrogen sehingga bermuatan positif. Dimana menurut Suntoro (2003) dalam keadaan sangat masam (pH rendah), hidrogen akan terikat kuat pada gugus aktifnya yang menyebabkan gugus aktif berubah menjadi bermuatan positif (-COOH2+ dan –OH2+).

Pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi yang merupakan bahan organik dapat menetralisir aluminium dan besi di dalam tanah, sehingga dapat menurunkan potensial kemasaman tanah. Bahan organik yang diberikan kedalam tanah akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut dan akan dihasilkan asam-asam organik, seperti asam humat dan asam fulvat yang bereaksi dengan logam Al membentuk khelat sehingga Al tidak terhidrolisis lagi.

Karbon (C) Organik Tanah

Dari hasil sidik ragam pada Tabel 3 diketahui bahwa pemeberian kompos jerami padi dan abu sekam padi berpengaruh nyata terhadap C-organik tanah Ultisol. Dimana pada kompos jerami padi terendah pada taraf K0 (0,211 %) dan yang tertinggi pada taraf K3 (0,289 %), sedangkan pada pemberian abu sekam padi terendah pada taraf M0 (0,240 %) dan yang tertinggi pada taraf M3 (0,273). Peningkatan kadar C-organik tanah akibat pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi berbanding lurus dengan peningkatan taraf yang digunakan.

Peningkatan kandungan C-organik pada tanah Ultisol dikarenakan kandungan C-organik kompos jerami padi mencapai 7,2% pada analisis awal kompos sehingga ketika diaplikasikan ke tanah yang menyumbangkan C-organik sehingga memberikan pengaruh yang signifikan. Dimana kompos jerami yang terdekomposisi akan meingkatkan kandungan C-organik didalam tanah.

Peningkatan C-organik pada pemberian kompos jerami padi dan abu sekam padi juga dipengaruhi oleh rasio C/N dari kedua perlakuan tersebut. Dimana pada kompos jerami padi rasio C/N sebesar 10,28 % sedangkan pada abu sekam padi rasio C/N sebesar 5,90 %. Besaran rasio C/N sangat mempengaruhi terhadap tingkat dekomposisi dari bahan organik. Sebagaimana ditegaskan menurut Damanik, dkk (2011) Bahan-bahan yang mempunyai C/N sama atau mendekati tanah dapat langsung digunakan sebagai pupuk, tetapi bila C/N nya

tinggi harus didekomposisikan dulu sehingga melapuk dengan nilai sebesar 10-12 Pengomposan jerami padi juga mendukung terhadap peningkatan

sumbangan C-organik pada tanah. Pengomposan jerami padi dapat menurunkan rasio C/N. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Harahap (2010), bahwa kandungan C/N jerami adalah 36,88. Nilai ini masih tergolong tinggi sedangkan syarat bahan organik dapat menyumbangkan unsur hara bagi tanaman harus mempunyai nilai C/N kurang dari 20. Sehingga jerami padi perlu dikomposkan terlebih dahulu agar dapat menurunkan nilai C/N.

Dokumen terkait